Anda di halaman 1dari 2

Kromatografi cair berenergi tinggi (KCKT) secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom.

Fase gerak yang digunakan dapat berupa campuran larutan organik, larutan buffer atau pelarut organik, tergantug dari jenis metode kromatografi yang digunakan (lindsay, 1987). Selain dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan 400 atm. Ini membuatnya lebih cepat. KCKT memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekul-molekul yang melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari komponen-komponen dalam campuran. KCKT dapat melakukan pemisahan campuran yang rumit dalam beberapa menit atau bahkan detik dengan hasil yang bagus sekali, dan dengan integrasi elektronik memperoleh luas di bawah pita elusi maupun cetak komputer dari analisis yang lengkap ( Day dan Underwood, 1986). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Pressure Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya (Done dkk, 1974; Snyder dan Kirkland, 1979; Hamilton dan Sewell, 1982; Johnson dan Stevenson, 1978). Kelebihan itu antara lain: mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran mudah melaksanakannya kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang dianalisis Resolusi yang baik dapat digunakan bermacam-macam detektor Kolom dapat digunakan kembali mudah melakukan "sample recovery" Teknik HPLC merupakan salah satu teknik kromatografi residu MGA untuk zat cair yang disertai dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya, dengan alat yang terdiri dari kolom sebagai fasa diam dan larutan tertentu sebagai fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolaran dan kecepatannya untuk mencapai detektor (waktu retensinya), dengan bantuan detektor serta integrator akan diperoleh kromatogram yang memuat waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa (Evans 2004). HPLC merupakan teknik kromatografi cair yang menggunakan tekanan tinggi. HPLC merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi berbagai komponen dalam campuran. Prinsip pemisahan komponen campuran dalam kolom berdasarkan perbedaan kesetimbangan retensi dan gerakan masing-masing komponen pada permukaan fase diam dan fase gerak. Zat-zat yang teradsorpsi kuat dalam fase diam akan lama bertahan dalam kolom. Waktu ketika contoh diinjeksikan kedalam HPLC sampai dengan suatu puncak analat (analyte peak) muncul pada detektor di akhir kolom disebut waktu retensi (retention time). Masing-masing alanat dalam suatu contoh akan mempunyai perbedaan waktu retensi. Waktu retensi mencerminkan keberadaan suatu komponen kimia dan merupakan penciri kualitatif suatu senyawa. Luas area dibawah kurva mencerminkan konsentarasi secara kuantitatif (Sunaryo, 2005).

Kelebihan KCKT antara lain: -molekul dari suatu campuran

nnya

-macam detektor

begitu tergantung pada keahlian operator dan reprodusibilitasnya lebih baik

untuk molekul besar dan ion (Putra, Effendy De Lux. 2004 :8) Prinsip kerja HPLC adalah sebagai berikut dengan bantuan pompa, fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke detektor, cuplikan dimasukkan ke dalam fasa gerak dengan penyuntikan. Didalam kolom terjadi pemisahan kompenen-komponen campuran karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut terhadap fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu, sebaliknya solut-solut yang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih lama. Setiap komponen campuran yang keluar dideteksi oleh detector kemudian direkam dalam bentuk kromatogram. Kromatogram HPLC serupa dengan kromatogram gas. (Hendayana, Sumar.2006:69)

Berdasarkan perbedaan fase, KCKT terbagi menjadi dua, yaitu fase normal dan fase terbalik. Fase normal ialah fase diam yang berupa senyawa polar dan fase gerak senyawa nonpolar. Sementara fase terbalik ialah fase diam yang berupa senyawa nonpolar dan fase gerak senyawa polar (Adnan 1997).

Anda mungkin juga menyukai