Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) I.

IDENTIFIKASI MASALAH Perempuan mendapat anugerah dari Alloh SWT untuk dapat mengandung, melahirkan dan menyusui. Kodrat yang diberikan kepada perempuan ini ditandai oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk dapat tempat tumbuh kembang janin selama dikandungnya, dan payudara untuk dapat menyusui. Menyusui merupakan aspek penting setelah melahirkan. Pada masa ini, ibu dan anak diyakini membentuk satu ikatan yang kuat. Selain itu, nutrisi dari ASI jauh lebih baik dibandingkan produk industri. ASI membantu bayi tumbuh lebih sehat dengan sistem imun yang lebih kuat. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif paling tidak selama 6 bulan. Pemberian ASI tidak lepas dari tatanan budaya. Perilaku dibentuk oleh kebiasaan yang bisa diwarnai oleh adat istiadat, tatanan norma yang berlaku dimasyarakat. Membantu ibu agar bisa menyusui bayinya dengan benar memerlukan pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan sosial budayanya dalam hal menyusui. II. PENGANTAR Bidang Studi Topik Sub topik Sasaran Hari / tanggal Jam Waktu Tempat

: keperawatan maternitas : Menyusui : Teknik Menyusui : : : : 30 menit : diruang dewi kunti RSUD kota Semarang

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU ) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu S dapat memahami dan mengerti posisi menyusui yang baik dan benar. IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK ) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Ibu S dapat menjelaskan kembali : 1. Pengertian tekhnik menyusui yang benar 2. Pembentukan dan persiapan ASI 3. Posisi menyusui 4. Langkah-langkah menyusui yang benar

V. MATERI Terlampir VI. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab VII. MEDIA 1. Materi SAP 2. Laeflet VIII. EVALUASI IX. No 1 KEGIATAN PEMBELAJARAN Waktu 2 menit Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta

Pembukaaan : a. Memberi salam Menjawab salam b. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan c. Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan memperhatikan. disampaikan Pelaksanaan : Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan Menyimak dan teratur. memperhatikan. Materi : Pengertian tekhnik menyusui yang benar Pembentukan dan persiapan ASI Posisi menyusui Langkah-langkah menyusui yang benar

20 menit

dan

1. 2. 3. 4. 3 5 menit

Evaluasi Memberikan kesempatan kepada ibu S untuk Merespon dan bertanya bertanya b. Mempraktikkan langsung kepada Ibu S, pertama Merespon dengan mengulang menggunakan boneka, setelah itu di praktekkan materi yang disampaikan. langsung kepada bayi Ibu S c. Menanyakan ulang kepada Ibu S tentang materi yang disampaikan. a. Penutup :

3 menit

a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Menyimak b. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada Ibu S Menjawab salam c. Pamit, salam dan mengucapkan terima kasih.

XI.

LAMPIRAN MATERI TEKHNIK MENYUSUI

A. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B. Pembentukan dan Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI semakin tampak. Payudara semakin besar, puting susu semakin menonjol, pembuluh darah semakin tampak, dan aerola mamaesemakin menghitam. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :

1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. C. Posisi dan perlekatan menyusui Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak. D. Langkah-langkah menyusui yang benar Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke

badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar. E. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tandatanda sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bayi tampak tenang. Badan bayi menempel pada perut ibu. Mulut bayi terbuka lebar. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan. Puting susu tidak terasa nyeri. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Kepala bayi agak menengadah.

F. Lama dan frekuensi menyusui Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

DAFTAR PUSTAKA www.ayahbunda.com Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2009. Manajemen Laktasi. Jakarta Suherni, Hesty, Widyasih, Anita, Rahmawati. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TEHNIK IBU MENYUSUI

OLEH : FADLURRAHMI 070112A013

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2013

Anda mungkin juga menyukai