Anda di halaman 1dari 15

1

2
3

Secara istilah poros adalah elemen mesin
yang berbentuk batang dan umumnya
berpenampang lingkaran, berfungsi untuk
memindahkan putaran atau mendukung
sesuatu beban dengan atau tanpa
meneruskan daya.

Poros bisa menerima beban lenturan, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran
yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya.

4

Poros transmisi (line shaft)
Spindel
Gandar ( Axle )
Poros (Shaft)
Poros Luwes

5

Tegangan geser yang disebabkan oleh
Torsi (puntiran).
Tegangan tekuk yang disebabkan olah
gaya yang bekerja pada elemen mesin
dan beratnya.
Kombinasi tegangan akibat puntir dan
tekuk.

6

1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir
(twisting moment), beban lentur (bending
moment) ataupun gabungan.

2. Kekakuan poros
Adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar
akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin
perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara
(noise).
7
3. Putaran Kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan
menimbulkan getaran pada mesin tersebut.

4. Korosi
Kontak langsung antara poros dengan fluida
korosif maka dapat mengakibatkan korosi.
Material untuk putaran tinggi dan beban
berat dibuat dari baja paduan (alloy steel)
dengan proses pengerasan kulit (case
hardening) sehingga tahan terhadap keausan.)



8
Moment Puntir Pada Poros



J = momen inersia polar poros (cm4)
untuk poros pejal (solid shaft)





untuk poros berongga (hollow shaft)
9
r
f
J
T
s
=
2
d
r =
4
.
32
d J
t
=
4 4
.
32
i o
d d J
t
=
T = momen puntir yang bekerja pada poros Kg-
cm
untuk poros pejal



Untuk poros berongga

10
3
16
d f T
s
t
=
(
(

|
|
.
|

\
|

t
=
4
3
1
16
o
i
o s
d
d
d f T
Cara lain menetapkan Momen puntir berdasarkan
tenaga
P = daya (tenaga), h.p
N = kecepatan putar poros (motor), rpm
T = momen puntir Kg-m.
Atau
dimana P = daya (tenaga), watts
T = momen puntir, N-m

11
N
Px
T
t
=
2
4500
N
Px
T
2
60
=

Momen Tekuk Pada Poros
Untuk portos pejal,




Untuk poros berongga,
12
3
32
d f M
b
t
=
(
(

|
|
.
|

\
|

t
=
4
3
1
32
o
i
o b
d
d
d f M

Tegangan geser maksimum,



Tegangan tekuk maksimum,
13
2 2
3
(max)
16
T M
d
f
s
+
t
=
(

+ +
t
=
2 2
3
(max)
2
1 32
T M M
d
f
b
Untuk poros pejal
atau

atau

Untuk poros berongga

14
e
T T M = +
2 2
3
16
d f T
s e
t
=
3
32
d f M
b e
t
=
e
M T M M = + +
2 2
2
1
(
(

|
|
.
|

\
|

t
=
4
3
1
16
o
i
o s e
d
d
d f T
(
(

|
|
.
|

\
|

t
=
4
3
1 .
32
o
i
o b e
d
d
d f M
15

Anda mungkin juga menyukai