Anda di halaman 1dari 42

Ayu Kartika Sari UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Pembimbing: Dr. Abdul Hakam sp.A

Identitas Pasien
Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Agama Suku Alamat : Muh. Zainul Khoifin Sirot : 10 tahun : Laki-laki : 4MI : Islam : Jawa : Undaan Kidul 09/01, Kudus

Anamnesa
Aloanamnesis dengan ayah dan ibu penderita tanggal 15 Mei 2012 pukul 13.00 WIB di ruang Bugenvile 3 didukung dengan catatan medis. Keluhan utama : panas Keluhan tambahan: batuk, pilek, sesak dan pusing

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli anak pada tanggal 12 Mei 2012 pukul 11.00 dengan keluhan panas sudah 3 hari. Suhu diukur 37,9oC. Keadaan umumnya lemah. Selain itu terdapat sesak, batuk dan pilek serta pusing. Batuknya sedikit berlendir. Keluarga pasien berkata kalau pasien ada riwayat kontak dengan tetangganya yang batuk pilek. Sesak sering kumat sejak dulu karena kecapaian/kedinginan/hujan/marah. Setelah itu pasien dirawat di B3 dan diberi pengobatan berupa infus, obat penurun panas, anti inflamasi dan antibiotik.

Riwayat penyakit dahulu


Pada usia 6 tahun, pasien pernah mengalami hal serupa yaitu batuk dan sesak yg didahului oleh demam. Lalu pasien ke Puskesmas dan diberikan obat sehingga sembuh dalam 3 hari. Tanggal 4 Mei 2012 pasien pernah datang ke Poli anak dengan keluhan panas dan sesak. Lalu diberikan infus NaCl+ amp aminofilin, Dexamethason 3x amp, ambroxol tab 3x1 dan nebulisasi 3x. Pasien pulang tanggal 9 Mei 2012 dengan diagnosis asma.

Follow Up Pasien
14 Mei 2012 S: Batuk + Pusing + Demam O:KU: baik Suhu: 36,4oC Nadi: 116x/menit Wheezing: +/+ 15 Mei 2012 S: Batuk + Pusing + Demam O: KU: baik Suhu: 36,3oC Nadi: 96x/menit Wheezing: -/-

Riwayat Penyakit Keluarga


Orang tua pasien menyangkal adanya riwayat alergi dan asma dalam keluarga.

Riwayat Prenatal
Ibu selalu memeriksakan kandungannya dengan teratur ke bidan terdekat. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal. Riwayat konsumsi obat selama hamil disangkal.

Riwayat Persalinan dan Kehamilan


Anak laki-laki lahir dari ibu G3 P2 A0 hamil aterm, lahir secara spontan ditolong oleh bidan, langsung menangis, berat badan lahir 3000 gram, panjang badan saat lahir ibu lupa, lingkar kepala saat lahir ibu lupa, lingkar dada saat lahir ibu lupa, tidak ada kelainan bawaan.

Riwayat Makan dan Minum Anak


ASI diberikan sejak lahir sampai usia 3 tahun. Sejak usia 6 bulan mulai diberikan bubur halus 3x sehari. Mulai 1 tahun diberikan makanan keluarga 3x sehari. Anak kurang suka mengkonsumsi ikan dan sayur. Anak lebih sering mengkonsumsi tahu tempe dan buah pisang.

Riwayat Sosial dan Ekonomi


Ayah bekerja sebagai wiraswasta. Biaya pengobatan ditanggung pribadi.

Pemeriksaan fisik
Kesan umum Denyut nadi Laju pernapasan Suhu Berat badan : lemah : 80/ menit, reguler, isi cukup : 20/ menit : 37,9C (aksila) : 19 kg

Kesan: berat badan kurang.


12

Pemeriksaan Sistem
Kepala Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam terdistribusi merata dan tdk mudah dicabut, rambut dan kulit kepala tidak ada kelainan. Palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak tampak oedem/ cekung, congjungtiva tdk anemis, sklera tdk ikterik, pupil bulat isokor. Bentuk normal, nyeri tekan tragus -, nyeri tarik aurikel-, KGB pre dan retroaurikuler tidak membesar.

mata

telinga

hidung
mulut

Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada septum deviasi, napas cuping hidung -/-.
Tidak ada perioral sianosis, mukosa bibir tidak tampak kelainan.

Leher

Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak membesar, KGB submandibula dan cervical dextra et sinistra tidak membesar, pulsasi arteri carotis kuat.

Thoraks Inspeksi Bentuk normal, simetris dalam diam dan pergerakan nafas, tidak ada retraksi. Stem fremitus kanan kiri depan belakang sama kuat Suara sonor Suara vesikuler, Rh-/- ,Wh+/+

Palpasi

Perkusi Auskultasi

Jantung
Inspeksi Palpasi Perkusi Pulsasi ictus cordis tidak tampak Pulsasi iktus cordis teraba pada sela iga IV garis midklavikula kiri Suara redup, Batas jantung atas ICS II parasternal line sinistra Batas jantung kanan ICS V midsternal line Batas jantung kiri ICS V MCLS BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Auskultasi Abdomen Inspeksi

Tampak datar

Palpasi
Perkusi Auskultasi

Supel, hepar lien tidak teraba membesar


Timpani Bising usus +, normal

Anus dan Genitalia Ekstremitas

Bentuk normal, tidak tampak kelainan Akral teraba hangat, pulsasi dan perfusi baik, tidak ada oedem. Deformitas negatif, tidak ada skoliosis/ lordosis Tidak tampak kelainan, turgor baik Tidak ada pembesaran

Tulang belakang

Kulit Kelenjar Getah Bening

Pemeriksaan penunjang
Tanggal 12 Mei 2012: Dilakukan pemeriksaan darah rutin dan hasilnya: Leukosit 31,1 () (N= 3,5-10) Hemoglobin 16,4 (N= 11,0-16,5) Trombosit 328 (N= 150-390)

17

Diagnosis
Diagnosis kerja: Asma dengan febris

Diagnosis banding: Asma karena Rinosinusitis Bronkitis akut

Penatalaksanaan
Farmako
Infus RL 30 tpm Cefotaxime 2x500 mg Paracetamol syrup 3x2 cth Dexametason 3x amp

Non Farmako
Tirah baring

Usulan
Lakukan foto rontgen thorax (atas indikasi) Pemeriksaan darah rutin(atas indikasi)

Prognosa
Ad vitam Ad Functionam Ad Sanationam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam

Definisi
Mengi berulang dan/ atau batuk persisten dgn karakteristik sebagai berikut:
Timbul secara episodik Cenderung pd malam/ dini hari(nokturnal) Musiman Setelah aktivitas fisik Terdapat riwayat asma atau atopi lain pd pasien dan/ atau keluarganya

(disempurnakan oleh Pedoman Nasional Asma Anak 2004)

Epidemiologi
Prevalensi asma dipengaruhi oleh bnyk faktor. Pada masa kanak-kanak prevalensi anak lakilaki berbanding perempuan 1,5:1. Menjelang dewasa perbandingannya sama. Masa menopause perempuan>laki-laki. Prevalensi asma di indonesia antara 5-7%

Klasifikasi
Berdasarkan Pedoman Anak Nasional Asma 2004, dibagi menjadi 3 derajat penyakit

Parameter klinis, kebutuhan obat, dan faal paru


Frekuensi serangan Lama serangan

Asma episodik jarang


(Asma ringan)
< 1x / bulan < I mingu

Asma episodik sering


(Asma sedang)
> 1x / bulan 1 minggu

Asma persisten
( Asma berat )
sering Hampir sepanjang tahun, tidak ada remisi Gejala siang dan malam

Diantara serangan

Tanpa gejala

Sering ada gejala

Tidur dan aktivitas

Tidak terganggu

Sering terganggu

Sangat terganggu

Pemeriksaan fisis di luar serangan

Normal ( tidak ditemukan kelainan)


Tidak perlu

Mungkin terganggu ( ditemukan kelainan )


Perlu

Tidak pernah normal

Obat pengendali ( Anti inflamasi ) Uji faal paru ( di luar serangan ) Variabilitas faal paru ( bila ada serangan )

Perlu

PEF/FEV1 > 80%

PEF/FEV1 60 80 %

PEF/FEV1 < 60% Variabilitas 20-30% Variabilitas > 50%

Variabilitas > 15%

Variabilitas > 30%

Faktor Resiko
Jenis kelamin Usia Riwayat atopi Lingkungan

Ras

Asap rokok

Outdoor polution

Infeksi respiratorik

Patofisiologi
-Bronkokonstriksi -Edema mukosa -Sekresi mukus>> -Inflamasi ddg bronkus Saluran>> :Mengi Obstruksi saluran respiratori Kelelahan Dan Gagal napas

Saluran<< :Batuk/ sesak


>>= Otot diafragma dan interkostal kesulitan

Kerja tidak optimal

Udara tidak bs diekspirasi

Hiperinflasi toraks

3 fenotip wheezing

Batuk dan/ atau mengi

ALUR DIAGNOSIS

Riwayat penyakit Pemeriksaan fisik Uji tuberkulin

Kemungkinan asma : - episodik - nokturnal - musiman - setelah beban fisik - riwayat asma dan atopi pada anak dan keluarga

Gambaran klinis tak jelas asma atau kemungkin diagnosis lain: - timbul pada masa neonatus - gagal tumbuh - infeksi kronik - muntah/ tersedak - kelainan paru setempat atau - kelainan sistem kardiovaskuler Pertimbangkan : - foto rontgen toraks & sinus - uji faal paru - uji respons terhadap bronkodilator - uji provokasi bronkus - uji keringat - uji imunologis - pemeriksaan motilitas silia - pemeriksaan refluks GE

Periksa dgn spirometer unt menilai: - hiperreaktivitas( 20%) - reversibilitas ( 15%) - variabilitas ( 15% )

Berikan bronkodilator

Tidakberhasil

berhasil

Diagnosis kerja asma

Tidak mendukung diagnosis lain

Mendukung diagnosis lain

Berikan obat anti asma; bila tidak berhasil nilai ulang diagnosis dan ketaatan ulang

Diagnosis & pengobatan sesuai diagnosis kerja

Pertimbangkan asma Disertai penyakit lain

Bukan asma

Pengobatan
Epinefrin/adrenalin (subkutan/ inhalasi) Inh:Efek hanya 1-1,5 jam ES: sakit kepala, gelisah, palpitasi tremor,hipertensi

Terutama jika ada angioedema/ reaksi anafilaksis


ES: sakit kepala, takikardi, tremor otot skeletal hipoksemia&hipokela mia pemantauan K darah + EKG

Bronkodikator
B2 agonis selektif (mis: salbutamol, terbutalin, fenoterol) Inh: Lama kerja 4-6 jam

B2 agonis

Antikolinergik

(ipratropium bromida)

BRONKO DILATASI >>

ES: kekeringan(minimal), rasa tdk enak di mulut

Diberikan bila kombinasi b2 agonis+steroid+antikolinergik kurang respon

ES: mual, muntah, sakit kepala Konsentrasi>>: kejang, takikardia, aritmia

Methyl xanthine
Dapat merangsang pusat respiratorik.

Meningkatkan kontraktilitas otot2 respi.

Efek bronkodilasi= B2 agonis inhalasi

Kortikosteroid

Sistemik:
cpt memperbaiki serangan asma

-Mencegah progresiv..asma -mncegah rawat inap RS -< Gejala

Indikasi korti sist.: -inh. b2 agonis kerja cpt gagalkurang lama

-mperbaiki fungsi paru


-perbaiki respon bronkodilatasi b2 agonis

-korti inhalasma netap


-riw serangan berat sebelumnya

Obat-obatan lain

Mg Sulfat
Terapi sistemik asma berat Dpt m FEV1 dan angka perawatan RS
ES: Kelemahan otot Takikardia Mual muntah Disritmia jantung flushing

Mukolitik
Serangan asma ringan & sedang

Hati2 pd anak: refleks batuk tdk optimal

Antibiotik

Tidak dianjurkan karna etio (>>) bukan bakteri

Obat sedasi

Dpt mendepresi pernapasan xxx

Antihistamin

Memperkental sputum xxx

Klinik / IGD Nilai derajat serangan Tatalaksana awal nebulisasi -agonis 1-2x, selang 20 menit nebulisasi kedua + antikolinergik jika serangan berat, nebulisasi b2 agonis+antikolinergik

Serangan ringan
( nebulisasi 1x, respons baik )

Serangan sedang ( nebulisasi 2-3x,


repons parsial ) berikan O2

obesrvasi 1-2 jam efek bertahan, boleh pulang Jika timbul= sedang

nilai ulang sedang Ruang Rawat Sehari beri steroid oral

Serangan berat ( nebulisasi 3x, respons buruk) O2 sejak awal nilai ulang berat, rawat inap foto Ro toraks pasang infus

Boleh pulang bekali -agonis


(hirupan / oral) jika ada obat pengendali, teruskan inf.virus (+), steroid oral 24-48 jam reevaluasi

Rng. Rawat Sehari


Oksigen teruskan

Ruang Rawat Inap


Oksigen teruskan atasi dehidrasi & asidosis jika ada steroid IV tiap 6-8 jam nebulisasi@1-2 jam aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan nebulisasi 4-6x baik, interval 4-6 j 24 jam stabil boleh pulang dengan steroid & aminofilin IV tetap tidak baik ICU

steroid oral
nebulisasi @2 jam 12 jam klinis stabil boleh pulang 12 jam tetap belum

baik rawat inap

Catatan: Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dengan adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali.

Pencegahan
Primer: unt bayi yg belum tersensitisasi
Prenatal: hindari (indoor polutans) Pascanatal probiotik

Sekunder: sudah tersensitisasicegah asma


Pemberian obat cetirizine Penghindaran alergen

Tersier: cegah asma pd anak asma


Hindari faktor pencetus Obat pengendali

Diagnosis banding
Bronkitis akut Bronkiolitis Rinosinubronkitis

Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai