Identitas Pasien
Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Agama Suku Alamat : Muh. Zainul Khoifin Sirot : 10 tahun : Laki-laki : 4MI : Islam : Jawa : Undaan Kidul 09/01, Kudus
Anamnesa
Aloanamnesis dengan ayah dan ibu penderita tanggal 15 Mei 2012 pukul 13.00 WIB di ruang Bugenvile 3 didukung dengan catatan medis. Keluhan utama : panas Keluhan tambahan: batuk, pilek, sesak dan pusing
Follow Up Pasien
14 Mei 2012 S: Batuk + Pusing + Demam O:KU: baik Suhu: 36,4oC Nadi: 116x/menit Wheezing: +/+ 15 Mei 2012 S: Batuk + Pusing + Demam O: KU: baik Suhu: 36,3oC Nadi: 96x/menit Wheezing: -/-
Riwayat Prenatal
Ibu selalu memeriksakan kandungannya dengan teratur ke bidan terdekat. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal. Riwayat konsumsi obat selama hamil disangkal.
Pemeriksaan fisik
Kesan umum Denyut nadi Laju pernapasan Suhu Berat badan : lemah : 80/ menit, reguler, isi cukup : 20/ menit : 37,9C (aksila) : 19 kg
Pemeriksaan Sistem
Kepala Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam terdistribusi merata dan tdk mudah dicabut, rambut dan kulit kepala tidak ada kelainan. Palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak tampak oedem/ cekung, congjungtiva tdk anemis, sklera tdk ikterik, pupil bulat isokor. Bentuk normal, nyeri tekan tragus -, nyeri tarik aurikel-, KGB pre dan retroaurikuler tidak membesar.
mata
telinga
hidung
mulut
Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada septum deviasi, napas cuping hidung -/-.
Tidak ada perioral sianosis, mukosa bibir tidak tampak kelainan.
Leher
Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak membesar, KGB submandibula dan cervical dextra et sinistra tidak membesar, pulsasi arteri carotis kuat.
Thoraks Inspeksi Bentuk normal, simetris dalam diam dan pergerakan nafas, tidak ada retraksi. Stem fremitus kanan kiri depan belakang sama kuat Suara sonor Suara vesikuler, Rh-/- ,Wh+/+
Palpasi
Perkusi Auskultasi
Jantung
Inspeksi Palpasi Perkusi Pulsasi ictus cordis tidak tampak Pulsasi iktus cordis teraba pada sela iga IV garis midklavikula kiri Suara redup, Batas jantung atas ICS II parasternal line sinistra Batas jantung kanan ICS V midsternal line Batas jantung kiri ICS V MCLS BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Tampak datar
Palpasi
Perkusi Auskultasi
Bentuk normal, tidak tampak kelainan Akral teraba hangat, pulsasi dan perfusi baik, tidak ada oedem. Deformitas negatif, tidak ada skoliosis/ lordosis Tidak tampak kelainan, turgor baik Tidak ada pembesaran
Tulang belakang
Pemeriksaan penunjang
Tanggal 12 Mei 2012: Dilakukan pemeriksaan darah rutin dan hasilnya: Leukosit 31,1 () (N= 3,5-10) Hemoglobin 16,4 (N= 11,0-16,5) Trombosit 328 (N= 150-390)
17
Diagnosis
Diagnosis kerja: Asma dengan febris
Penatalaksanaan
Farmako
Infus RL 30 tpm Cefotaxime 2x500 mg Paracetamol syrup 3x2 cth Dexametason 3x amp
Non Farmako
Tirah baring
Usulan
Lakukan foto rontgen thorax (atas indikasi) Pemeriksaan darah rutin(atas indikasi)
Prognosa
Ad vitam Ad Functionam Ad Sanationam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam
Definisi
Mengi berulang dan/ atau batuk persisten dgn karakteristik sebagai berikut:
Timbul secara episodik Cenderung pd malam/ dini hari(nokturnal) Musiman Setelah aktivitas fisik Terdapat riwayat asma atau atopi lain pd pasien dan/ atau keluarganya
Epidemiologi
Prevalensi asma dipengaruhi oleh bnyk faktor. Pada masa kanak-kanak prevalensi anak lakilaki berbanding perempuan 1,5:1. Menjelang dewasa perbandingannya sama. Masa menopause perempuan>laki-laki. Prevalensi asma di indonesia antara 5-7%
Klasifikasi
Berdasarkan Pedoman Anak Nasional Asma 2004, dibagi menjadi 3 derajat penyakit
Asma persisten
( Asma berat )
sering Hampir sepanjang tahun, tidak ada remisi Gejala siang dan malam
Diantara serangan
Tanpa gejala
Tidak terganggu
Sering terganggu
Sangat terganggu
Obat pengendali ( Anti inflamasi ) Uji faal paru ( di luar serangan ) Variabilitas faal paru ( bila ada serangan )
Perlu
PEF/FEV1 60 80 %
Faktor Resiko
Jenis kelamin Usia Riwayat atopi Lingkungan
Ras
Asap rokok
Outdoor polution
Infeksi respiratorik
Patofisiologi
-Bronkokonstriksi -Edema mukosa -Sekresi mukus>> -Inflamasi ddg bronkus Saluran>> :Mengi Obstruksi saluran respiratori Kelelahan Dan Gagal napas
Hiperinflasi toraks
3 fenotip wheezing
ALUR DIAGNOSIS
Kemungkinan asma : - episodik - nokturnal - musiman - setelah beban fisik - riwayat asma dan atopi pada anak dan keluarga
Gambaran klinis tak jelas asma atau kemungkin diagnosis lain: - timbul pada masa neonatus - gagal tumbuh - infeksi kronik - muntah/ tersedak - kelainan paru setempat atau - kelainan sistem kardiovaskuler Pertimbangkan : - foto rontgen toraks & sinus - uji faal paru - uji respons terhadap bronkodilator - uji provokasi bronkus - uji keringat - uji imunologis - pemeriksaan motilitas silia - pemeriksaan refluks GE
Periksa dgn spirometer unt menilai: - hiperreaktivitas( 20%) - reversibilitas ( 15%) - variabilitas ( 15% )
Berikan bronkodilator
Tidakberhasil
berhasil
Berikan obat anti asma; bila tidak berhasil nilai ulang diagnosis dan ketaatan ulang
Bukan asma
Pengobatan
Epinefrin/adrenalin (subkutan/ inhalasi) Inh:Efek hanya 1-1,5 jam ES: sakit kepala, gelisah, palpitasi tremor,hipertensi
Bronkodikator
B2 agonis selektif (mis: salbutamol, terbutalin, fenoterol) Inh: Lama kerja 4-6 jam
B2 agonis
Antikolinergik
(ipratropium bromida)
Methyl xanthine
Dapat merangsang pusat respiratorik.
Kortikosteroid
Sistemik:
cpt memperbaiki serangan asma
Obat-obatan lain
Mg Sulfat
Terapi sistemik asma berat Dpt m FEV1 dan angka perawatan RS
ES: Kelemahan otot Takikardia Mual muntah Disritmia jantung flushing
Mukolitik
Serangan asma ringan & sedang
Antibiotik
Obat sedasi
Antihistamin
Klinik / IGD Nilai derajat serangan Tatalaksana awal nebulisasi -agonis 1-2x, selang 20 menit nebulisasi kedua + antikolinergik jika serangan berat, nebulisasi b2 agonis+antikolinergik
Serangan ringan
( nebulisasi 1x, respons baik )
obesrvasi 1-2 jam efek bertahan, boleh pulang Jika timbul= sedang
Serangan berat ( nebulisasi 3x, respons buruk) O2 sejak awal nilai ulang berat, rawat inap foto Ro toraks pasang infus
steroid oral
nebulisasi @2 jam 12 jam klinis stabil boleh pulang 12 jam tetap belum
Catatan: Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dengan adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali.
Pencegahan
Primer: unt bayi yg belum tersensitisasi
Prenatal: hindari (indoor polutans) Pascanatal probiotik
Diagnosis banding
Bronkitis akut Bronkiolitis Rinosinubronkitis