di lempar ke atas pasti jatuh ke bawah. Tapi bisakah telur pecah di lempar jadi utuh kembali? bisakah apel di lempar ke bawah jadi jatuh ke atas? Hal tersebut di atas seakan akan merupakan ke jadian yang tidak dapat di balik. Hal demikian di namakan sebagai ketidak dapat balikan atau saya menyebutnya dengan nama irreversibel. Tidak mungkin apel yang di lempar kan akan berada di tengah tengah alias tidak jatuh ke bawah maupun tidak naik ke atas. Semua
yang terjadi secara irreversibel tidak akan mengalami kesetimbangan. Tentu saja pada kejadian yang sebaliknya atau bersifat reversible akan diperoleh satu untuk kesetimbangan. (1) Berilah contoh kejadian yang bersifat reversibel. Jawaban ada di sini. Sedang
perubahan irreversibel yang terjadi secara alami biasa di sebut dengan spontanitas. (2) Spontanitas ini disebabkan oleh adanya kenaikan entropi sistem, jelaskan! jawabannya ada di sini. Pada satu sistem kimia, kesetimbangan dan spontanitas perubahan kimia di ekspresikan melalui adanya perubahan sifat-sifat sistem berupa besaran dU (Perubahan energi dalam), dV (perubahan Vol.), dS (perubahan Entropi) dan dW (Kerja) dimana -dU pdV dW + TdS 0 ::: baca juga ttng entropi di sini 1. Kesetimbangan dan spontanitas pada berbagai kondisi
Karena T konstan maka berlaku TdS = d(TS). Sehingga -dU + d(TS) dW atau -d(U-TS) dW dimana U-TS = A atau energi Helmholtz. (5) Apa yang disebut dengan energi helmholtz? jawaba ada di sini
dengan demikian -dA dW ::: Pada kondisi ini kesetimbangan yang tercapai sebanding dengan penurunan energi Helmholtz, atau kerja maksimum untuk menghasilkan transformasi sehingga mencapai kesetimbangan sebanding dengan penurunan energi Helmholtz
Pada keadaan T dan P tetap (liat kuliah Day 1), pada kondisi eksotermis, reaksi terjadi secara spontan apabila dG negatif, maka untuk memenuhi hal tersebut dH di sini harus negatif (syarat eksotermis) sedang dS harus positif yang berarti meningkatnya ketidakberaturan sistem. dG, dH, dan dS dengan demikian menjadi faktor pendorong (driving force) terjadinya reaksi spontan. (1) Rangkai dG, dH dan dS pada T dan P tetap menjadi satu persamaan yang memenuhi syarat spontanitas diatas. Temukan jawaban di sini, dan untuk contoh dan pengayaan ttng hal ini dapat di baca di sini
Persamaan Dasar Termodinamika Catatan : Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari efek perubahan temperatur , tekanan dan volume terhadap suatu system pada skala makroskopis dengan menganalisa pergerakan kolektif partikel-partikel melalui statistik. Lebih jauh tentang termodinamika dapat ditelusur mulai dari sini
Persamaan termodinamika didasarkan pada dua hukum termodinamika yang pertama, yaitu HK termodinamika 1 dan 2. Dari kedua hukum tersebut dapat diturunkan empat persamaan dasar termodinamika. Dan dari ke empat persamaan dasar ini nantinya dapat diturunkan buanyak persamaan-persamaan yang mencerminkan sifat termodinamik dari sebuah sistem yang sedang bekerja. Misalnya turunan persamaan itu akan menghubungkan antara kenaikan temperatur dengan panas yang dilepaskan atau penurunan tekanan dengan volume produk yang dihasilkan dari suatu sistem. (2) Tuliskan ke empat persamaan termodinamika tersebut! temukan jawaban di sini
saja. Dan rasanya terlalu kurang kerjaan jika menggunkan termometer guna mengetahui suhu ari sudah 100 derajat apa belum. Cukup dengan mendengar peluit dari ketel atau melihat air yang bergmuruh sudah dapat dipastikan air masak. Pernahkah kita berfikir berapa banyak panas yang diperlukan untuk memasak segelas air? dua gelas air atau satu ember air? terus lebih cepat mendidih mana memasak air atas pegunungan dibandingkan dengan memasak air di lembah? terus pada suhu di 100 derajat kemanakah air itu, kenapa berat ketel dan air berkurang?
Syarat terjadinya spontanitas adalah G yang lebih kecil atau lebih negatif. Terus bagaimana misal senyawa A dan B yang masing-masing memiliki egergi gibss di
di campur? apa yang terjadi dengan G campurannya?
setiap senyawa memiliki sifat potensial kimia () yang berbeda-beda. Nah inilah yang menmberi subangsih terhadap bearnya G masing-masing senyawa. G Totalnya sebenarnya hasil penambahan masing-masing G senyawa dan secara implisit merupakan fungsi yang berbeda-beda dari masing2 senyawa. Liat persamaannya di buku .
Lalu bagaimana tiap senyawa bisa di hitung? nah merupakan fungsi dari P dan T, sehingga dengan demikian dapat di ukur.Coba kalian temukan persamaannya! nb. = G/n ( disebut juga molar Gibss energy) Potensial Kimia gas ideal dan campuran gas ideal (weleh2..) Mari kita liat fenomena yang terjadi apabila ada dua gas ideal yang di campur. Bayangkan ada sebuah kamar besar yang disekat di tengah-tengah. Ruang I berisi campuran gas N2 dan H2 dan masing-masing memiliki tekanan parsial. Jika sekat itu dibuat dari paladium, maka H2 akan melewati sekat tersebut ke ruang sebelahnya. Pada saat terjadi kesetimbangan maka tekanan gas H2akan sama sedemikian sehingga potensial kimia hidrogen dalam campuran adalah
::: Hal tersebut merupakan satu interpretasi termodinamik kenapa gas, liquid dan solid dapat berdifusi satu terhadap lainnya.
Kesetimbangan Kimia dalam Campuran Yeah, G negatif berarti raksi spontan terjadi, sedang G positif berarti arah reaksi berkebalikan. Lalu G itu sebagai fungsi apa dalam reaksi? tentu saja G adalah fungsi perubahan mol reaktan. Atau dengan kata lain jumlah kemajuan/perubahan/pengurangan/penambahan mol dari suatu raktan akan mempengaruhi besar perubahan energi gibssnya. Pada kondisi kesetimbangan untuk semua jenis reaksi kimia
G = (vii)eq = 0
Kesetimbangan kimia campuran gas ideal misal raksi pada fasa gas aA + bB > cC + dD maka pada kesetimbangan
G = G + RTlnKp
o
0 = G + RTlnKp
G = RTlnKp
o
Tentukan rumus dari Kp! Contoh 1/2N2(g) + 3/2H2(g) <=> NH3(g) Konstanta kesetimbangannya 6,59 x 10 mol pada 450 C, hitung energi gibss standar reaksi tersebut! Jwb. 30,2 kJ/mol Bisakah kesetimbangan di ekspresikan sebagai fungsi konsentrasi? yup! kesetimbangan tidak hanya di ekspresikan sebagai fungsi tekanan parsial tetapi juga dapat diekspresikan sebagai fungsi konsentrasi. ingat aja bahwa tekanan parsial reaktan a sebanding dengan fraksi molnya bukan? pA = xA.p sehingga Kp = Kx.p Dengan demikian tentu saja komposisi senyawa pada saat kesetimbangan dengan jumlah molnya dapat di dihubungkan satu sama lain. Lihat pada contoh dissosiasi N 2O4 dan pembentukan NH3 pada materi kuliah.
-3 o
Energi Bebas Gibbs (G), fungsi termodinamik yang menyatakan kespontanan reaksi secara lebih langsung, dengan rumus umum dalam suatu sitem G = H - TS, dengan suhu yang tetap. Energi Bebas Helmholtz (A), adalah selisih perubahan energi internal terhadap suhu dan entropi, Karena perubahan energi menjadi kerja adalah proses irreversible, sedangkan dalam proses irreversible entropi selalu meningkat, maka energi yang tak dapat diperoleh adalah TS di mana S adalah entropi dan T adalahtemperatur dalam kondisi keseimbangan, sehingga didapatkan rumus umumnya, A = E TS.