Anda di halaman 1dari 37

BEDSITE TEACHING GANGGUAN PANIK

Oleh: Siti Fatimah Sarah Istiqamah


>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

IDENTITAS
Nama lengkap Jenis kelamin Umur Status marital Alamat Pendidikan Pekerjaan Agama Suku bangsa Datang berobat
>> 0 >> 1 >>

: Nn. E : Wanita : 16 tahun : Belum Menikah : Lodaya, Bandung : SMK : Pelajar : Islam : Jawa : 19 Maret 2009
2 >> 3 >> 4 >>

KELUHAN UTAMA Nyeri Dada RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Beberapa jam sebelum masuk unit gawat darurat RS Muhammadiyah Bandung, penderita mengeluh nyeri dada dan sesak nafas. Sesak nafas telah diatasi dengan Oxicam sebanyak 2 kali tetapi tidak membaik sehingga penderita di bawa ke UGD RS Muhammadiyah.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Penderita sejak umur 5 tahun tinggal bersama neneknya di Surakarta, Jawa Tengah. Sejak Agustus 2008, penderita kembali tinggal bersama orang tuanya di Bandung. Sejak saat itu, penderita sering mengalami nyeri dada tiba-tiba dan kadangkadang disertai dengan pingsan. Keluhan tidak disertai dengan gangguan konsentrasi dan kesulitan tidur. Saat ini penderita merasa takut tidak dapat bernafas kembali. Sehari sebelum masuk rumah sakit, penderita telah melakukan pemeriksaan rekam jantung dan foto rontgen, hasilnya tidak ada kelainan.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Penderita mengaku memiliki masalah dengan sahabat-sahabatnya. Penderita menyembunyikan hubungan dengan pacarnya dari sahabat-sahabatnya karena sahabatnya kurang menyukai perilaku pacarnya. Penderita memandang masa depannya sangat optimis.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Sejak kecil, penderita sering terjatuh atau mengalami benturan pada kepalanya. Penderita pernah mengalami gangguan pada ulu hati tetapi sudah sembuh. Penderita juga mempunyai penyakit bronkitis. Sebelumnya penderita tidak mengalami demam ataupun kejang.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

RIWAYAT PENYAKIT SERUPA DALAM KELUARGA Tidak ada keluhan penyakit jiwa keluarga penderita
RIWAYAT HIDUP PENDERITA Penderita tinggal di rumah dengan ibu, bapak dan adiknya. Hubungan kekeluargaan mereka harmonis, tidak pernah bertengkar. Aspek ekonomi keluarga penderita cukup. Penderita sangat bersyukur dengan kehidupan penderita saat ini.
Masa dikandung dan persalinan Masa Bayi Masa Prasekolah

Tidak DIketahui Pasti

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Masa sekolah Penderita merupakan anak tertua dari 3 bersaudara di dalam keluarga sehingga penderita sering mengkhawatirkan kedua adiknya dan merasa beban untuk memberikan contoh yang baik untuk adikadiknya. Penderita mendapatkan ranking 3 dalam kelasnya sehingga penderita merasa perlu lebih meningkatkan prestasinya tanpa paksaan dari orangtua.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Masa prapubertas dan pubertas Penderita saat ini berpacaran dengan seorang laki-laki dan hubungan mereka tidak diketahui oleh temantemannya karena teman-teman penderita tidak menyukai perilaku laki-laki tersebut.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

KEPRIBADIAN SEBELUM SAKIT Penderita dikenal sebagai orang yang periang dan pembawa suasana ceria Penderita memiliki sifat easy going dan menganggap mudah semua masalah (dibawa have fun) Hubungan sosial dengan teman dan keluarga baik

>>

>>

>>

>>

>>

>>

STATUS PSIKIATRIKUS

Kesan umum : Tenang Kesadaran : Komposmentis Roman muka : Biasa Kontak/rapport : + / adekuat Orientasi (T/W/O) : Baik Ingatan Remote : Baik Recent Past : Baik Recent : Baik Immediate retention &Recall: Baik
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Perhatian Persepsi Ilusi Halusinasi Pikiran Bentuk Jalan Isi Wawasan penyakit Emosi Afek
>> 0 >> 1 >> 2

: Baik : (-) : (-) : Realistik : Koheren : Ide/Waham (-) : Baik : Takut : Appropriate
>> 3 >> 4 >>

Tingkah laku : Normoaktif Bicara : Relevan Dekorum Kebersihan : Baik Sopan santun : Baik Kooperatif : Baik USULAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN: -

>>

>>

>>

>>

>>

>>

PSIKODINAMIKA Penderita adalah seorang perempuan berusia 16 tahun, beragama Islam, pelajar SMK dan belum menikah. Penderita adalah anak pertama dari 3 bersaudara dari keluarga yang harmonis. Keadaan ekonomi cukup. Tidak ada riwayat gangguan jiwa pada keluarga.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Penderita mempunyai banyak teman dan senang bergaul dengan teman-temannya. Penderita memiliki sifat periang, menjadi pembawa keceriaan diantara temantemannya, easy going dan menganggap mudah semua masalah (dibawa have fun). Penderita saat ini berpacaran dengan seorang laki-laki dan hubungan mereka tidak diketahui oleh teman-temannya karena temanteman penderita tidak menyukai laki-laki tersebut (F. Predisposisi).

>>

>>

>>

>>

>>

>>

DIAGNOSIS MULTIAXIAL Axis I : Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik) (F41.0) DD/ Hipokondriasis (F45.2) Axis II :Tidak ada Axis III: Penyakit sistem pernapasan J00-J99 Axis IV: Lingkungan sosial Psikososial Axis V: GAF scale saat pemeriksaan : 80-71 (gejala sementara &dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad functionam

: ad bonam : ad bonam

>>

>>

>>

>>

>>

>>

RENCANA TERAPI Psikofarmaka SSRIs Paroxetine 2-5 mg Benzodiazepine Alprazolam (Xanax), Clonazepam (Klonopin), Diazepam (Valium), Lorazepam (Ativan)

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Drug
SSRI Fluoksetin Paroxetin Sertraline Fluvoxamine Citalopram Benzodizepin Alprazolam Clonazepam

Dosis Inisial

Dosis maintenance

5 10 25 12.5 25 12.5

20-60 20-60 50-200 100-150

10
0.25 0.5 25

20-40
0.5 2 5 30

Diazepam
Lorazepam

0.25 0.5
0.25 0.5

0.5 2
0.5 2

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Psikoterapi Pengobatan memusatkan pada membantu pasien mengerti arti bawah sadar dari kecemasan, informasi tentang serangan panik adalah termasuk penjelasan bahwa serangan panik, jika terjadi adalah terbatas, dan tidak mengancam kehidupan. Relaksasi diperlukan untuk memasukkan suatu rasa pengendalian pada pasien tentang tingkat kecemasan dan relaksasinya. Latihan pernafasan diperlukan untuk mengendalikan hiperventilasi pada serangan panik.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Psikoterapi keluarga : Diharapkan keluarganya dapat memahami gangguan panik ini dan dapat mendukung sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan penderita
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

TERIMA KASIH
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)


Periode kecemasan/ketakutan yang kuat, spontan & tidak diperkirakan dan relatif singkat (<1 tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti palpitasi & takipnea. Frekuensi bervariasi dari serangan multiple dalam 1 hari sampai hanya beberapa serangan selama 1 tahun
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Epidemiologi
2-3x > Dewasa muda (25 tahun)

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Etiologi
Faktor Biologis gangguan panik melibatkan regulasi sistem saraf perifer & pusat (peningkatan tonus simpatetik) NT norepinefrin, serotonin, GABA Faktor Genetika risiko = 4-8 x sanak saudara derajat pertama pasien dengan gangguan panik
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Kriteria Diagnosis


>>

Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, di mana 4/> gejala terjadi secara tiba- tiba dan mencapai puncaknya dalam 10: Palpitasi,jantung berdebar kuat Berkeringat Gemetar atau bergoncang Rasa nafas sesak atau tertahan Perasaan tercekik Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman Mual atau gangguan perut Perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsan Derealisasi (perasaan tidak realitas) / Depersonalisasi (bkn merasa diri sendiri) Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila Rasa takut mati Parestesia (mati rasa/sensasi geli) menggigil atau perasaan panas
0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Gambaran Klinis
Terjadi spontan/setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik, aktifitas seksual, atau trauma emosional sedang Serangan berlangsung 20 30 menit, jarang > 1 jam Gejala mental utama ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematian & kiamat. Pasien biasanya tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya Pasien merasa kebingungan dan sulit memusatkan perhatian Tanda fisik: Takikardia, palpitasi, sesak nafas & berkeringat Kesulitan berbicara, gangguan daya ingat Gejala penyerta : depresi, resiko bunuh diri Pasien seringkali mencoba untuk meninggalkan situasi di mana la berada untuk mencari bantuan
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Pedoman Diagnostik PPDGJ-III


Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masaa kira kira satu bulan : Pada keadaan keadaan di mana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya; Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situations) Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala gejala anxietas pada periode di antara serangan serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi).
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Diagnosis Banding
Gangguan medis Penyakit kardiovaskular (Anemia, Infark miokard, Angina, Gagal jantung kongestif) Penyakit neurologist (Penyakit serebrovaskular, Epilepsi, gangguan saraf perifer atau sentral) Penyakit endokrin (Penyakit Addison, Sindroma karsinoid, Sindroma Cushing, kelainan tiroid, paratiroid, adrenal) Kondisi lain (Anafilaksis, Defisiensi B12 Gangguan elektrolit, intoksikasi obat) Gangguan mental Pura-pura, gangguan buatan, hipokondriasis, gangguan depersonalisasi, fobia sosial dan spesifik, gangguan stres pascatraumatik, gangguan depresif, dan skizofrenia.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Penatalaksanaan
Obat trisiklik dan tetrasiklik, inhibitor monoamine oksidase (MAOIs), inhibitor ambilan kembali spesifik serotonin (SSRIs), dan benzodiazepine efektif di dalam pengobatan gangguan panik Kegagalan pengobatan : Jika obat dari satu kelas (con: trisiklik) tidak efektif, suatu obat dari kelas yang berbeda (con: MAOI) harus dicoba Jika pengobatan dengan satu obat tidak efektif, kombinasi dapat dicoba
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Benzodiazepines
Pada serangan panik, obat ini mengurangi jumlah dan intensitas serangan. Panggunaannya dibatasi untuk menghindari ketergantungan. Aman digunakan untuk jangka panjang dengan catatan monitoring obat harus ketat. Penghentian obat pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan withdrawal syndrome namun hal ini mudah diatasi. Alprazolam (Xanax), Clonazepam (Klonopin), Diazepam (Valium), dan Lorazepam (Ativan). Alprazolam efektif untuk gangguan panik dan kecemasan yang berhubungan dengan depresi. Alprazolam dapat menimbulkan withdrawal syndrome setelah penggunaan 6-8 minggu.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)


Obat yang efektif untuk gangguan cemas, yaitu: Citalopram (Celexa), Escitalopram (Lexapro), Paroxetine (Paxil), Sertraline (Zoloft), Venlafaxine (Effexor) dan Fluoxetine. Paroxetine sangat bagus untuk pengobatan serangan panik. SSRI lebih aman daripada golongan tricyclics karena efek antikolinergik dan lethalnya lebih rendah. Efek samping tersering adalah mual, sakit kepala, dan disfungsi seksual.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Tricyclics
Obat golongan ini menurunkan intensitas kecemasan terutama pada keadaan obsesif kompulsif. Karena efek sampingnya yang berupa antikolinergik, kardiotoksik dan lethal (10x dosis normal), maka obat golongan ini tidak digunakan sebagai lini-pertama. Obat golongan ini meliputi : Imipramine (Tofranil), Nortryptalina (Aventyl, Pamelor), dan Clomipramine (Anafranil).
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)


Efektif untuk gangguan panik dan kecemasan namun tidak digunakan sebagai lini-pertama karena efek sampingnya yang berupa krisis hipertensi sekunder karena memakan makanan yang mengandung tyramine. Penggunaan obatobatan simpatomimetik dan opioid {terutama meperidine (demerol)} harus dihindari karena interaksinya dengan MAOIs dapat menyebabkan kematian. Obat golongan ini meliputi Phenelzine (Nardil), dan Tranylcypromine (Parnate).
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Psikoterapi
Pengobatan memusatkan pada membantu pasien mengerti arti bawah sadar dari kecemasan, simbolisme situasi yang dihindari, kebutuhan untuk merepresi impuls, dan tujuan sekunder dari gejala. Psikoterapi keluarga : Diharapkan keluarganya dapat memahami gangguan panik ini dan dapat mendukung sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan penderita.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Terapi Kognitif dan Perilaku Informasi tentang serangan panik adalah termasuk penjelasan bahwa serangan panik, jika terjadi adalah terbatas, dan tidak mengancam kehidupan Penerapan relaksasi diperlukan untuk memasukkan suatu rasa pengendalian pada pasien tentang tingkat kecemasan dan relaksasinya Latihan pernafasan diperlukan untuk mengendalikan hiperventilasi pada serangan panik
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

F45.2 Gangguan Hipokondrik berdasarkan PPDGJ-III


Untuk diagnosis pasti, kedua hal ini harus ada: Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyait fisik yang serius yang melandasi keluhankeluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulangulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai waham) Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhankeluhannya.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Anda mungkin juga menyukai