Anda di halaman 1dari 2

Hukum mendel

Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)


Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok: 1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R). 2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah). 3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya .

Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)


Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling memengaruhi.

Faktor yang mempengaruhi Penurunan Penyakit


Teratogenik :
berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, berarti perkembanga tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio Penyebabnya infeksi, konsumsi alkohol & merokok selama kehamilan, radiasi sinar X dan sejumlah obat-obatan

Gizi
Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung saraf lainnya.

Faktor fisik pada rahim


Di rahim, bayi terendam ketuban yang juga merupakan pelindung terhadap cedera. Jumlah cairan ketuban yang abnormal bisa menyebabkan kelainan. Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa mempengaruhi pertumbuhan paru-paru dan anggota gerak tubuh.

Lingkungan Interaksi antar gen dan lingkungan berperan dalam kelainan. Lingkungan menyebabkan kelainan multifaktoral, meski pernan gen kecil dalam kelainan ini, interaksi lingkungan dapat menyebabkan penyakit yg diderita menjadi lebih potensial

Anda mungkin juga menyukai