Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI Metode Psikologi Riwayat Kasus


KELOMPOK 5 A

Disusun Oleh:
Ida Ayu Sekar Reni Putri Wulandari Mardila Adekantari Tunjung farmi R.H. Dwi Asepti Kuriawan P.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan Gizi Kesehatan Tahun Akademik 2012/2013
0

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah makalah yang berjudul Metode Psikologi Riwayat kasus dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui arti dari metode psikologi riwayat kasus (case study), mengathui bagaimana cara pelaksanaan metode riwayat kasus. Dimana metode ini berguna sebagai metode dalam konseling dan bimbingan dalam sebuah masalah yang terjadi pada individu.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini penulis susun dengan berbagai referensi sebagai acuan. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam makalah ini, kritik dan saran sangat diharapkan untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Terima kasih.

Mataram, 09 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................................ 1.

Daftar Isi ...................................................................................................................... 2.

BAB I. Pendahuluan .................................................................................................... 3. a. Latar belakang .................................................................................................. 3. b. Tujuan ............................................................................................................... 3. c. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3. BAB II. Pembahasan ................................................................................................... 4.
1) Pengertian riwayat kasus (study kasus) ..................................................................... 5.

2) 3) 4) 5) 6) 7)

Tujuan pelaksanaan studi kasus yaitu agar ...................................................... Fungsi Studi Kasus ........................................................................................... Sasaran Studi Kasus ........................................................................................ Data yang Dikumpulkan dalam Studi Kasus ..................................................... Ciri-ciri Studi Kasus........................................................................................... Pelaksanaan Studi Kasus .................................................................................

5. 5. 5. 5. 6. 7.

BAB III. Penutup .......................................................................................................... 10. a. Kesimpulan ....................................................................................................... 10. b. Saran ................................................................................................................ 10. Daftar Pustaka ............................................................................................................. 11.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang :

Ilmu Psikologi merupakan salah satu ilmu yang yang mempelajari mengenai prilaku manusia yang hubungannya dengan lingkungan. tingkah laku/perbuatan, Perkataan mempunyai pengertian yang luas sekali. Yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain. Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa metode yang digunakan dalam ilmu psikologi . Dimana, metode psikologi digunakan untuk menyelidiki obyek psikologi. Obyek psikologi sifatnya hidup dan dinamis, sehingga dibutuhkan metode yang sesuai dengan situasinya Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk mengenal metode psikologi terutama metode psikologi Riwayat Kasus. Dimana metode ini merupakan salah satu metode yang berguna untuk menghimpun yang merekonstruksikan masa lampau seorang individu, dengan tujuan agar orang dapat memahami kesulitan-kesulitannya yang sekarang serta menolongnya dalam usaha penyesuaian diri (adjustment) (Kartono dan Gulo, 2000).

B. Tujuan : Untuk mengetahui pengertian dari metode psikologi Riwayat kasus (Study Case) Untuk mengetahui fungsi dan pelaksanaan metode psikologi riwayat kasus

C. Rumusan Masalah : 1. Apakah yang dimaksud dengan metode riwayat kasus psikologi ? 2. Bagaimana prosedur dan pelaksanaan dari metode psikologi riwayat kasus? 3. Apa tujuan dan manfaat dari adanya metode psikologi riwayat kasus?

BAB II PEMBAHASAN

Riwayat Kasus ( Metode psikologi)

1. Pengertian riwayat kasus (study kasus) Riwayat kasus (Case history) adalah suatu kumpulan fakta yang sistematis tentang kehidupan klien sekarang dan masa lalu. Riwayat kasus ini sangat penting artinya sebagai salah satu metode suatu proses konseling. Caranya dengan menelusuri masalah- masalah yang telah terjadi pada waktu lampau dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Dari data yang terkumpul, dianalisis dan dihubungkan dengan keadaan sekarang yang dialami subyek Kasus Kamus Psikologi (Kartono dan Gulo, 2000) menyebutkan dua pengertian tentang Studi kasus (Case Study) yaitu: 1. Studi kasus merupakan suatu penelitian (penyelidikan) intensif, mencakup semua informasi relevan terhadap seorang atau beberapa orang biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis tunggal. 2. Studi kasus merupakan informasi-informasi historis atau biografis tentang seorang individu, seringkali mencakup pengalamannya dalam terapi. Terdapat istilah yang berkaitan dengan case study yaitu case history atau disebut riwayat kasus, sejarah kasus. Case history merupakan data yang terimpun yang merekonstruksikan masa lampau seorang individu, dengan tujuan agar orang dapat memahami kesulitankesulitannya yang sekarang serta menolongnya dalam usaha penyesuaian diri (adjustment) (Kartono dan Gulo, 2000).

Jadi berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa studi kasus adalah suatu studi atau analisa komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik. Bahan dan alat mengenai gejala, ciri-ciri, karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang, baik individu maupun kelompok. Analisa itu mencakup aspek-aspek kasus seperti jenis, keluasan dan kedalaman permasalahannya, latar belakang masalah (diagnosis) dan latar depan (prognosis), lingkungan dan kondisi individu atau kelompok dan upaya memotivasi terungkapnya masalah kepada guru pembimbing (konselor) sebagai orang yang mengkaji kasus. Data yang telah didapatkan oleh konselor kemudian dinvertaris dan diolah sedemikian rupa hingga mudah untuk diinterpretasi masalah dan hambatan individu dalam penyesuaiannya.

2.

Tujuan pelaksanaan studi kasus yaitu agar : 1. Konselor dapat mengenal diri pribadi klien yang dianggap mempunyai masalahs ecara luas dan mendalam. 2. Konselor dapat memahami dan menetapkan faktor-faktor penyebab permasalahan yang dihadapi klien. 3. Konselor dapat menentukan jenis layanan yang tepat sesuai dengan permasalahan klien 4. Konselor dapat membantu klien untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik. 5. klien dapat menghadapi permasalahan dan hambatan hidupnya, dan tercipta keselarasan dan kebahagiaan bagi klien tersebut.

6.

Fungsi Studi Kasus Fungsi studi kasus dalam layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai alat yang digunakan dalam usaha Konselor melakukan pemahaman terhadap individu yang mengalami suatu permasalahan atau mengalami kasus tertentu.

7.

Sasaran Studi Kasus Klien yang memerlukan studi kasus adalah klien-klien yang menunjukan gejala yang mengalami kesulitan atau masalah yang serius sehingga memerlukan bantuan yang serius pula. Biasanya yang dipilih menjadi sasaran suatu studi kasus adalah klien yang menjadi suatu problem (problem case). Jadi seorang klien membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan lebih baik, dengan syarat klien dalam keadaan sehat rohani atau tidak mengalami gangguan mental.

8.

Data yang Dikumpulkan dalam Studi Kasus Studi kasus merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh pemahaman diri klien yang dijadikan sebagai kasus. Dalam pelaksanaan studi kasus konselor harus mencari data yang berkaitan dengan diri klien. Data yang dikumpulkan dalam studi kasus antara lain: a. Data identitas (data pengenal); b. Tanda-tanda atau gejala yang nampak; c. Data sekitar klien meliputi :

1.

2. 3. 4. 5.

Latar belakang keluarga (familiy bacground), antara lain: Lingkungan rumah Bagaimana hubungan anggota keluarga Status ekonominya Disiplin dalam rumah Bagaimana sikap oang tua terhadap anak dan sebaliknya Latar belakang jasmani dan kesehatan , antara lain: Kesehatan pada umumnya Keadaan physical defect Keadaan alat indera pada umumnya Data mengenai segi pendidikannya: Records di sekolah Kemajuan dan kemunduran di sekolah Social behavior dan minatnya, antara lain: Hobi Hubungan sosial Kepercayaan kepada diri sediri Inisiatif Tes data, antara lain: Perhatian Bakat Achievement d. Interpretasi dari data dan diagnosis (kesimpulan);

6. Ciri-ciri Studi Kasus

Studi kasus memiliki ciri-ciri:

1. Mengumpulkan data yang lengkap. Studi kasus memerlukan data yang komprehensif dari setiap aspek kehidupan klien. Data yang lengkap sangat menentukan identifikasi dan analisis masalah. Apabila data tidak lengkap dan terjadi kesalahan dalam identifikasi dan analisis masalah maka besar kemungkinan terjadi salah penanganan (treatment) dan bahkan terjadi mal praktik.

2. Bersifat rahasia. Sesuai dengan kode etik, asas kerahasiaan juga berlaku dalam studi kasus. Asas kerahasiaan sangat penting untuk menjaga kepercayaan klien. Disisi lain sangat mungkin informasi yang dipeoleh belum pasti kebenarannya, maka sangat berbahaya apabila informasi itu tersebar dan timbul salah persepsi kepada individu tersebut dari berbagai pihak. Dalam hal ini konselor hendaknya hanya memberitahu pihakpihak yang perlu mengetahui keadaan klien yang sebenarnya.

3. Dilakukan secara terus-menerus (continue). Studi kasus merupakan proses memahami perkembangan seseorang, maka perlu dilakukan pemahaman secara terus-menerus sehingga terbentuk gambaran individu yang objektif dalam berbagai segi kehidupan individu yang berpengaruh pada masalah yang dihadapinya.

4. Pengumpulan data dilakukan secara ilmiah. Studi kasus harus bisa dipertanggung jawabkan secara rasional dan objektif. Maka pengumpulan data juga harus dilakukan secara ilmiah dengan mengacu kaidah-kaidah yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran dan validitasnya.

5. Data yang diperoleh dari berbagai pihak. Data yang dikumpulkan dalam studi kasus haruslah relevan dengan permasalahan yang dialami klien. Pengumpulan data tentang seseorang yang bermasalah di dapatkan dari berbagai pihak yang berhubungan dengan individu tersebut. Untuk memilih pihak sumber informasai perlu mengingat hubungan orang tersebut apakah dekat atau mempengaruhi dalam permasalah klien, mempunyai informasi yang dapat dipertanggung jawabkan, rumor atau kabar burung, mempunyai informasi yang relevan dengan permasalahan individu.

7. Pelaksanaan Studi Kasus

Pelaksanaan studi kasus oleh konselor harus berdasar pada prosedur atau langkah-langkah yang ada. Secara garis besar langkah-langkah studi kasus sebagai berikut:

1. Instrumen atau Metode Pengumpulan Data dalam Studi Kasus Terdapat banyak metode yang dapat dipakai dalam mengumpulkan data untuk kepentingan identifikasi masalah siswa, yaitu: a. Kartu pribadi g. Rating scale b. Angket h. Autoboigrafi c. Wawancara i. Sosiometri d. Kunjungan Rumah(Home Visit) j. Studi dokumentasi e. Buku rapor/ sertifikat pendidikan k. Daftar cek masalah (DCM) f. Testing

Dalam penggunaan alat-alat tersebut ditentukan prioritas teknik yang dapat dipakai secara efektif dan efisien.

2. Data yang dikumpulkan dalam studi kasus : a. Identitas diri b. Latar belakang keluarga c. Lingkungan hidup (sosial- ekonomi) d. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
7

e. Riwayat kesehatan f. Testing dalam berbagai bidang g. Riwayat pendidikan sekolah

h. Kesusilaan dari pihak keyakinan hidup i. Riwayat pelanggaran hidup j. Pergaulan dengan teman-teman.

Cara pelaksanaan studi kasus

a. Perencanaan. Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah sebagai berikut, yaitu: 1. Mengenali gejala. Pertama-tama mengamati adanya suatu gejala, gejala itu mungkin ditemukan atau diperoleh . 2. Membuat deskripsi kasus. Setelah gejala itu dipahami, kemudian dibuatkan suatu deskripsi kasusnya secara objektif, sederhana, tetapi cukup jelas. 3. Setelah deskripsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut aspek ataupun bidang-bidang masalah yang mungkin dapat ditemukan dalam deskripsi itu. Kemudian ditentukan jenis masalahnya, apakah menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar atau karir. 4. Jenis masalah yang telah dikelompokkan itu dijabarkan dengan cara mengembnagkan ide-ide atau konsep-konsep menjadi lebih rinci, agar lebih mudah memahami permasalahannya. 5. Adanya jabaran masalah yang lebih terinci dapat membantu guru pembimbing untuk membuat perkiraan kemungkianan sumber penyebab masalah. 6. Perkiraan kemungkinaan sumber penyebab membantu mengetahui jenis informasi yang dikumpulkan, sumber informasi yang perlu dikumpulkan, dan teknik atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi. b. Pengumpulan data. Terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi yang lebih sering digunakan dalam studi kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Setelah data terkumpul konselor dapat mulai mengorgansasi dan mengklasifikasi data menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola. c. Penggunaan dan pengolahan data. Penggunaan dan pengolahan data merupakan usaha pengolahan data untuk merangkum, menggolongkan, dan menghubungkan data yang diperoleh dalam tahap pengumpulan data. Dengan demikian dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri anak, rumusan ini bersifat ringkas dan padat. d. Sintesa dan interpretasi data Setelah mengolah data selanjutnya data studi kasus diinterpretasikan dengan case conference antara petugas yang melakukan studi kasus, dalam case conference terlibat beberapa petugas khusus yang mempelajari setipa kasus dari individu yang bermasalah. Rumusan ini dilakukan melalui pengambilan atau pengambilan kesimpulan yang logis.
8

e. Membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan (treatment) Merupakan langkah yang ditempuh untuk menetapkan teknik atau bantuan yang diberikan kepada seseorang yang bermasalah serta memprediksi kemungkinan yang akan timbul sehubungan dengan masalah yang sedang dialami. Berdasarkan hasil case conference disusun suatu rekomendasi yang berwujud saran-saran, treatment (perlakuan) yang perlu dilakukan dan selanjutnya secara terus menerus diikuti dan dicatat setiap perubahan atau perkembangan yang terjadi pada orang yang bersangkutan. f. Evaluasi dan tindaklanjut (follow up) Kegiatan ini dilakukan setelah melakukan treatment atau membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan :

Kesimpulannya adalah : Jadi berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa studi kasus adalah suatu studi atau analisa komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik, Bahan dan alat mengenai gejala, ciri-ciri, karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang, baik individu maupun kelompok. Dimana metode studi kasus berguna Untuk mendapatkan solusi bagi masalah Seseorang.

B. Saran :

a) Semoga para pembaca dapat memahami bahwa metode riwayat kasus adalah aslah satu metode dalam ilmu psikologi b) Kami berharap bahwa pembaca dapat merealisasikan metode riwayat kasus dalam kehidupan sehari-hari.

10

Daftar pustaka

http://rahadian-ihtisyam.blogspot.com/2011/02/latar-belakang-psikologi.html anonim A. Strategi Konseling. selasa 07 juni 2011. AninimB. Metode-metode dalam psikologi.jumat 05 10 2012 AnonimC. Studi Kasus dalam Bimbingan dan Konseling . jum,at 05-10-1012

11

Anda mungkin juga menyukai