Anda di halaman 1dari 14

Validasi SIMULASI

Arif Rahman

Validasi Program Simulasi


Validasi adalah proses mengevaluasi suatu model simulasi apakah telah sesuai atau mewakili sistem yang dimodelkan baik dalam memberikan keluaran yang sama maupun dalam merepresentasikan perilaku sistem tersebut

Pemeriksaan Kesalahan Program


Kesalahan logika (Logic errors) Kesalahan dokumentasi (Documentation errors) Kesalahan melebihi batas kapasitas (Overload errors) Kesalahan penggunaan waktu (Timing errors)

Kesalahan kemampuan proses dan memori (Troughput and capacity errors)

Pemeriksaan Kesalahan Program


Kesalahan kelambatan proses awal program setelah program berhenti akibat kerusakan pada hardware atau software (Fallback and recovery errors) Kesalahan perangkat keras atau perangkat lunak sistem (Hardware and system software errors) Kesalahan standar pemrograman (Standard errors)

Macam Pengujian Validasi


Unit Test Pengujian difokuskan pada unit terkecil dari suatu modul program. Integration Test

Pengujian terhadap unit-unit program yang saling berhubungan (terintegrasi) dengan fokus pada masalah interfacing. Dapat dilaksanakan secara top-down integration atau bottom-up integration.

Macam Pengujian Validasi


System Test Pengujian yang dilakukan sepenuhnya pada sistem berbasis komputer.
Recovery testing (penanganan kegagalan) Security testing (mekanisme proteksi) Stress testing (situasi tidak normal)

Macam Pengujian Validasi


Acceptance Test Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai oleh user
Requirement test (memenuhi kebutuhan) Black box test (keluaran tidak berbeda signifikan)

White box test (algoritma representasi proses)

Macam Pengujian Validasi

Penelusuran Kesalahan Program


Sequencial Testing Pengujian ini dilakukan dengan menjalankan program setiap langkah satu statemen perintah program, mulai dari awal program hingga selesai tanpa memperhatikan pembagian subprogram-subprogram. Pengujian ini kurang efisien jika digunakan untuk program yang mempunyai listing panjang.

Penelusuran Kesalahan Program


Bottom-up Testing Pengujian ini dilakukan mulai dari menguji bagian terkecil program yaitu modul (module testing), dilanjutkan menguji bagian lebih besar yaitu subprogram / subsistem (subsystem testing), lalu menguji program keseluruhan (system testing) dan terakhir menguji hasil penerimaan (acceptance testing)

Penelusuran Kesalahan Program


Top-down Testing Pengujian ini kebalikan pengujian sebelumnya, di mana pengujian dimulai dari sistem, lalu subsistem dan modul, terakhir sama yaitu menguji hasil penerimaan.

Penanganan Kesalahan
Dalam pemrograman terkadang dapat dilakukan penanganan kesalahan dengan mencegah atau memerangkap kesalahan input/output Pengecualian (exception) merupakan kejadian tidak umum, mungkin karena kekeliruan, yang dapat terdeteksi oleh hardware/software dengan proses tertentu. Proses khusus yang mungkin diperlukan setelah mendeteksi pengecualian (exception) disebut exception handling. Sedangkan coding-nya disebut exception handler

Penanganan Kesalahan
Program tanpa exception handling Saat terjadi kekeliruan, kontrol program akan menuju sistem operasi, di mana peringatan ditampilkan dan program dihentikan Program dengan exception handling Program memerangkap beberapa pengecualian, sehingga memungkinkan untuk melakukan perbaikan kesalahan dan melanjutkan kembali.

Akhir Perkuliahan

Ada Yang Ditanyakan

Anda mungkin juga menyukai