Anda di halaman 1dari 6

Islam dan Masalah Sosial Masyarakat

Islam sangat berperan besar dalam menentukan arah dan dinamika kehidupan masyarakat. Meski sering menimbulkan kontroversi, namun pada kenyataan Islam memiliki pengaruh tersendiri dan layak diperhitungkan dalam upaya menuntaskan problem-problem kehidupan sosial yang senantiasa berkembang mengikuti gerak dinamikanya. Islam akan membimbing seseorang dalam mengarungi kehidupan ini yang memang tidak bisa terlepas dari realitas yang tampak maupun yang tidak tampak. Untuk menjadi seseorang yang bijak dan professional di dalam menjalankan setiap peranan kehidupan kita harus mampu untuk berinteraksi dangan alam secara harmonis dan serasi karena itulah yang diajarkan di dalam agama Islam, keharmonisan dan keserasian dengan alam semesta. Sesungguhnya tugas masyarakat Islam di sini sebagaimana tugasnya yang kontinyu adalah memasyarakatkan adab-adab tersebut dan mendidik putra putrinya untuk memiliki adab Islami. Juga mendidik murid-muridnya untuk berakhlaq Islami dalam seluruh jenjang dan tingkatan pendidikan, dari masa kanak-kanak (balita) hingga perguruan tinggi dan mendorong hal itu (berakhlaq) kepada ummat dengan segala sarana yang ada dan dengan segala metode atau cara yang berpengaruh luas. Beberapa prinsip dan ketetapan yang telah ditetapkan dalam Islam adalah seperti berikut: 1. Islam menggalakkan umatnya yang berkemampuan untuk menikah melalui sabda Baginda Sallallahu Alaihi wa Sallam: Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, maka menikahlah, kerana menikah itu bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan siapa yang tidak mampu, berpuasalah karena puasa itu bisa menjadi kendali baginya. [Riwayat Bukhari, Kitab an-Nikah, no. Hadis: 5066]. Pernikahan ini akan dapat menyalurkan nafsu syahwat dengan jalan yang halal dan mengelakkan perzinaan. 2. Islam telah memerintahkan kepada manusia, semua lelaki atau wanita untuk menundukkan pandangan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Katakanlah kepada lelaki Mukmin, hendaklah mereka menahan pandangannya (melihat yang terlarang) dan menjaga kehormatannya (daripada zina), sesungguhnya Allah Maha Tahu atas apa yang mereka lakukan. Katakanlah kepada wanita Mukmin, hendaklah mereka menahan pandangannya

(melihat yang terlarang) dan menjaga kehormatannya (daripada zina). [TMQ Surah an-Nur (24): 30-31] Dengan menundukkan pandangan, walaupun hukum asalnya mubah kerana yang dipandang adalah darah daging sendiri. 3. Islam memerintahkan kepada wanita untuk mengenakan pakaian secara sempurna yakni pakaian yang menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Janganlah mereka menampakkan perhiasannya selain yang biasa nampak padanya. Hendaklah mereka melabuhkan tudung (khimar) ke bahagian dada mereka. (TMQ Surah an-Nur (24) :31]. Islam juga memerintahkan Muslimah untuk mengenakan jilbab sebagaimana maksud firman Allah: Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan wanita-wanita Mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. [TMQ Surah al-Ahzab (33) :59] Pada hari ini, kita menyaksikan wanita bebas mengenakan sembarang pakaian dan memperlihatkan aurat mereka di tempat umum tanpa dikenakan hukuman oleh para penguasa menyebabkan kejadian asusila, terjadi apabila rangsangan syahwat tidak dapat disalurkan pada jalan yang halal. 4. Islam melarang seorang wanita melakukan safar (perjalanan) dari suatu tempat ke tempat yang lain selama sehari semalam, kecuali jika disertai dengan mahramnya. Rasulullah Sallaulahhu Alaihi wa Sallam bersabda: Tidak dibolehkan seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan perjalanan selama sehari semalam, kecuali jika disertai mahramnya. [HR Bukhari dan Muslim] 5. Islam melarang lelaki dan wanita untuk berkhalwat (berdua-duaan), kecuali wanita itu disertai mahramnya. Rasullulah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Tidak dibolehkan seorang lelaki dan wanita berkhalwat kecuali jika wanita itu disertai mahramnya. [HR Muslim]. Realita pada hari ini, masyarakat Islam seakan menganggap lelaki-wanita bebas berdua-duaan di tempat khusus seperti dalam kendaraan pribadi dan di khalayak ramai. 6. Islam melarang wanita untuk keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya atau walinya. 7. Islam sangat menjaga agar dalam kehidupan khusus hendaknya jemaah (komuniti) kaum wanita terpisah dari jemaah (komuniti) kaum lelaki.

8.

Islam sangat menjaga agar hubungan kerjasama antara lelaki dan wanita hendaknya bersifat umum dalam urusan muamalat, bukan hubungan yang bersifat khusus seperti saling mengunjungi antara wanita dengan lelaki yang bukan mahramnya. Dewasa ini banyak sekali hal - hal yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat

islam yang menyimpang dengan ajaran - ajaran islam, dengan munculnya peradaban Barat Modern dengan berbagai bid'ah dan kemungkaran, baik di bidang mode pakaian, perkakas rumah tangga, makanan, minuman, resepsi pernikahan dan berbagai acara yang lainnya serta dalam pola hubungan antara laki-laki dan wanita dan lain-lain. Hal yang seperti itu bisa terjadi karena adanya perubahan perubahan dalam kehidupan masyarakat yang bersifat dinamis. Manusia tidak bisa menolak dan memungkiri adanya

perubahan zaman yang semakin lama semakin modern. Perubahan yang terjadi bisa disebabkan karena adanya perbedaan pendapat para ulama khususnya hukum yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat islam. Perubahan sosial merupakan perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut struktur sosial atau pola nilai dan norma serta peran. Mulai dari adanya Islam sampai sekarang terjadi banyak sekali perubahan dalam masyarakat Islam. Seperti dalam abad pertama Islam Nabi Besar Muhammad SAW membentuk dan membina umat islam menjadi suatu masyarakat Islam, masyarakat persaudaraan, masyarakat demokratis, masyarakat dinamis dan progresif, masyarakat terpelajar, masyarakat berdisiplin, masyarakat industri, masyarakat sederhana, masyarakat sejahtera adalah tuntunan yang sangat sempurna dan wahyu ilahi.

Nabi Muhammad adalah Nabi yang paling sukses diantara para pemimpin agama, mendapat pengakuan dunia. Ajaran Islam yang di bawanya berhasil dan kuasa membasmi kejahatan yang sudah berurat berakar, penyembahan berhala, minuman keras, pembunuhan dan saling bermusuhan sampai tidak berbekas sama sekali, dan Muhammad berhasil membina di atasnya suatu bangsa yang berhasil menyalakan ilmu pengetahuan yang terkemuka, bahkan menjadi sumber kebangunan Eropa.

Proses perubahan masyarakat yang digerakkan oleh Muhammad adalah proses evolusi. Proses itu berlangsung dengan mekanisme interaksi dan komunikasi sosial, dengan imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.

Berbeda dengan kondisi masyarakat sekarang pada umumnya. Perubahan yang terjadi pada masyarakat sekarang sudah sangat menyimpang dengan ajaran Islam. Banyak para ulama yang memperdebatkan pemikiran mereka masing-masing. Bahkan sampai menimbulkan banyak masalah yang terjadi pada masyarakat Islam pada saat ini. Sampai pada akhirnya banyak muncul ajaran-ajaran baru yang menyekutukan Islam padahal mereka menganggap mereka adalah umat Islam. Sehingga Islam menjadi terpecah belah, seperti Islam Ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, Sufi. LDII dll. Begitu banyak masalah sosial masyarakat sosial yang terjadi misalnya saja masalah usrah (kerumah tanggaan) maka akan kita dapatkan bahwa di sana ada orang yang tidak memperbolehkan bagi yang melamar anaknya untuk melihat, sekedar melihat, padahal itu bertentangan dengan hadits-hadits shahih. Bahkan di sebagian negara, si pelamar tidak diperbolehkan melihat istrinya setelah aqad secara sah, tetapi diperbolehkan pada malam resepsi saja. Sebagai kontradiksi dari kejadian di atas ada orang yang membiarkan anak gadisnya yang dilamar menjalin hubungan dengan laki-laki lain, atau keluar dengan orang yang melamarnya berduaan dengan bergandeng tangan, keduanya pergi menuju tempat-tempat rekreasi atau gedung-gedung bioskop di waktu siang atau malam hari, sehingga terjadilah perzinaan dan kumpul kebo. Selain itu ada juga di antara suami yang meperlakukan istrinya, seakan-akan seperti sepotong alat perkakas yang ada di rumah. Ia tidak mau mengajaknya bermusyawarah dalam suatu hal, tidak mengakui keberadaannya dengan benar dan tidak menjaga perasaan istrinya. Kebalikan dari itu ada orang yang menyerahkan kepemimpinan rumah tangganya kepada istrinya, sehingga dia tidak memiliki kepribadian dan tidak mempunyai pengaruh dalam kepemimpinannya. Bahkan istrinya itulah yang memerintah dan melarangnya, yang mengatur

dalam keuangannya, yang mengarahkan pendidikan anak-anaknya dan yang menentukan hubungan suaminya dengan ibu bapaknya dan kerabatnya sendiri. Kemudian dalam masalah pewarisan ada orang yang mengharamkan anak perempuannya untuk mewarisi secara sah, padahal pewarisan itu merupakan ketentuan Allah SWT untuk mereka. Mereka memberikan warisan khusus kepada anak-anaknya yang laki-laki, yang dengan begitu berarti dia telah merubah hukum dan ketetapan Allah SWT. Sebaliknya ada orang yang ingin menyamakan pembagian waris antara anak laki-laki dan anak perempuan, yang itu bertentangan dengan ketentuan Allah SWT dalam kitab-Nya. Mereka lupa bahwa sesungguhnya syariat Islam telah membedakan antara keduanya dalam pembagian, karena Islam juga membedakan di antara keduanya dalam beban dan kewajiban terhadap masalah harta. Dari sekian banyak perubahan yang terjadi pada masyarakat islam,para pemimpin khususnya dan umat Islam umumnya sepatutnya membuka mata mereka seluas-luasnya dan memikirkan sedalam-dalamnya bahwa permasalahan sosial dan permasalahan-permasalahan lain yang dihadapi dalam kehidupan ini tidak sekali-kali dapat dituntaskan jika mereka tetap teguh dengan pendirian mereka untuk berpegang dengan sistem kufur Barat. Sesungguhnya Sistem Islamlah yang sangat diperlukan oleh umat dalam menghadapi situasi umat yang sangat kritikal ketika ini bukannya sistem kufur yang berlandaskan akal semata-mata. Dalam arti kata lain, kita sebenarnya memerlukan kekuasaan (Khilafah) yang dipimpin oleh seorang penguasa (Khalifah) yang akan melangsungkan kehidupan Islam dengan menerapkan hukum Allah Subhanahu wa Taala di muka bumi ini secara total sebagai peraturan hidup kepada umat manusia. Wallahu alam bisshawab..

ISLAM DAN MASALAH SOSIAL MASYARAKAT

Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam Dosen Pengampu: Ahmad Muhammad, M.Ag

DISUSUN OLEH: Dian Hana S. Indah Setia L. (10670033) Erni Pangestuti (10670039) (10670055)

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010/2011

Anda mungkin juga menyukai