Anda di halaman 1dari 8

BAB 7 ANTENA

7.1 PARAMETER ANTENA Ada dua jenis kategori umum pada jalur transmisi telekomunikasi antara lain : kabel Waveguide atau Bumbung gelombang.pada radar Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan Antena Antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah, , jenis antena kawat (wire antenna) yang digunakan dimana dimensi fisiknya disesuaikan dengan panjang gelombangnya. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena. Contoh antena dipole 1/2, antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda array, antena log periodik dan sebagainya Untuk antena gelombang mikro (microwave), terutama SHF ke atas, penggunaan antena luasan (aperture antena) seperti antena horn, antena parabola, akan lebih efektif dibanding dengan antena kawat pada umumnya. Karena mempunyai sifat pengarahan yang baik untuk memancarkan gelombang elektromagnetik. Pada frekuensi UHF dan Microwave menggunakan waveguide untuk mentransmisikan gelombnag elektromagnetik dengan refleksi secara berurutan dari dinding tabung waveguide. Gambar di bawah ini merupakan salah satu bentuk waveguide yakni bentuk persegi.

Gambar 7.1 Salah satu bentuk waveguide (persegi)

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Pada antena terdapat transmitter yang membangkitkan daya RF untuk mendorong antena yang biasanya terletak pada jarak tertentu dari teminal antena. Sambungan antara keduanya disebut jalur transmisi RF. Tujuannya adalah membawa daya RF dari satu tempat ke tempat lain, dan melakukan ini seefisien mungkin Di sisi penerima, antena bertanggung jawab untuk menangkap sinyal radio di udara dan meneruskannya ke penerima dengan gangguan sesedikit mungkin, sehingga radio dapat men-dekode sinyal dengan baik. 7. 2 WAVEGUIDE Waveguide sama halnya dengan saluran transmisi lain dimana gelombang elektromagnetik yang bergerak sepanjang waveguide mempunyai phasa velocity dan attenuasi. Jika gelombang elektromagnetik telah mencapai ujung dari waveguide maka akan dipantulkan kecuali jika impedansi beban diatur untuk meyerap gelembang elektromagnetik tersebut dan juga Refleksi dapat dieleminasi dengan menempatkan impedansi matching seperti halnya dengan saluran transmisi lain Yang membedakannya adalah terdapat nilai cut off pada frekuensi transmisi tergantung dari bentuk dan ukuran waveguide. Panjang gelombang pada waveguide tidak sampai pada ujung guide tetapi direfleksikan kembali dan sama pada titik yang sama. Ini memungkinkan waveguide hanya cocok pada frekuensi tinggi (UHF ke atas) 7. 3 PARAMETER ANTENA Beberapa istilah/variabel yang erat kaitannya dalam pemilihan dan

penggunaan sebuah antena : 1. Panjang antena 2. Distribusi arus dan tegangan, 3. Impedansi antena 4. Polarisasi 5. Penguatan (gain).

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

7.3.1 Panjang Antena Panjang fisik antena dihitung berdasarkan panjang gelombang atau (Lamda) frekuensi kerja pesawat yang menggunakan antena tersebut. Panjang gelombang dihitung dalam satuan meter atau feet.

Rumusan sebelumnya diperoleh dari kecepatan rambat gelombang radio diruang bebas yaitu 299,793,097 meter dan dibulatkan menjadi 300 meter per detik, atau 983,573, 087 feet per detik, yang dihitung jarak antar cycle atau periode. Perhitungan panjang antena setengah panjang gelombang dapat juga langsung menggunakan rumus

Sehubungan adanya perbedaan kecepatan rambat gelombang radio diudara dengan disuatu penghantar (conductor) maka dalam menghitung panjang fisik antena pada umumnya masih harus dikurangi faktor kependekan , sebesar 5%

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Contoh : Carima HF bekerja pada frekwensi : 10 MHZ. Bila ingin dibuat antena dengan panjang setengah panjang gelombang :

Panjang fisik antena menjadi 15 (5%.15) = 14,25 meter. 7.3.2 Distribusi tegangan dan arus sebuah antena dicatukan energi RF, maka pada panjang antena tersebut terjadi arus dan tegangan.

Gambar 7.2 Distribusi tegangan dan arus pada tegangan Arus dan tegangan mengalami nilai maksimum dan minimum. Pada antena dengan setengah panjang gelombang (half wave lenght) sebagaimana gambar diatas, nilai maksimum dan minimum arus dan tegangan akan terjadi pada setiap panjang kelipatan setengah panjang gelombang. Arus dan tegangan mengalami nilai maksimum dan minimum. Pada antena dengan setengah panjang gelombang (half wave lenght) sebagaimana gambar

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

diatas, nilai maksimum dan minimum arus dan tegangan akan terjadi pada setiap panjang kelipatan setengah panjang gelombang.

Gambar 7.3 Distribusi tegangan dan arus mencapai nilai maksimum dan minimum 7.3.3 Impedansi Antena Impedansi antena diperoleh dari adanya harga dan tegangan sepanjang antena

harga arus dan tegangan yang tidak sama disepanjang konduktor, maka nilai impedansi antena yang diperoleh tidak sama disepanjang antena. Pada ujung antena dengan panjang setengah lamda terdapat impedansi maksimum, sedangkan di titik tengah (center) antena tersebut terdapat impedansi minimum. Harga impedansi antena perlu dikenali dalam rangka penyesuaian impedansi (impedansi matching) terhadap saluran transmisi yang digunakan. bila energi RF dari radio pemancar disalurkan melalui saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 75 ohm maka titik catu pada antena dicari pada impedansi yang mendekati 75 ohm. Impedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya. Impedansi input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyek-obyek yang dekat dengannya. Untuk mempermudah dalam pembahasan diasumsikan antena terisolasi.

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Impedansi antena terdiri dari bagain riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan dengan Zin = Rin + j Xin Resistansi input (Rin) menyatakan tahanan disipasi. Daya dapat terdisipasi melalui dua cara, yaitu karena panas pada srtuktur antena yang berkaitan dengan perangkat keras dan daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali (teradiasi). Reaktansi input (Xin) menyatakan daya yang tersimpan pada medan dekat dari antena. Disipasi daya rata-rata pada antena dapat dinyatakan sebagai berikut : Pin = R | Iin |2

Untuk memaksimumkan perpindahan daya dari antena ke penerima, maka impedansi antena haruslah conjugate match (besarnya resistansi dan reaktansi sama tetap berlawanan tanda). Jika hal ini tidak terpenuhi maka akan terjadi pemanulan energi yang dipancarkan atau diterima, sesaui dengan persamaan sebagai berikut :

e1 Z1 m Z = + Z1 + m Z e1
Dengan : e-L = tegangan pantul ZL = impedansi beban e+L = tegangan datang Zin = impedansi input Sedangkan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), dinyatakan sebagai berikut :

1 +K S = 1 K
12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Dalam prakteknya VSWR harus bernilai lebih kecil dari 2 (dua). 7.3.4 Polarisasi Polarisasi adalah arah getaran komponen listrik (E) gelombang elektomagnetik yang bersangkutan terhadap bumi. Penerimaan antena akan lebih efektif bila dipasang sesuai polarisasi sinyal yang diterimanya

Gambar 7.4 Polarisasi vertikal dan horisontal antena 7.3.5 Gain Antena Perbedaan pengarahan antena timbul perbedaan intensitas penerimaan pada suatu titik. Gain antena menggambarkan seberapa baik suatu antena memancarkan energi RF nya dan seberapa kuat intenitas penerimaan pada suatu titik dari antena tersebut. antena yang radiasinya terarah akan mempunyai faktor penguatan yang lebih baik dibanding yang omnidirectional.

G = Gain. K = efisiensi (power yang diradiasikan dibandingkan power input) antena P = rapat daya pada titik maksimum. P av = rata-rata rapat daya. 7. 4 Antena monopole Sebelumnya telah dibahas mengenai parameter antenna, maka untuk antenna monopole mempunyai karakteristik sebagai berikut :

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Pola Radiasi Antena Monopole : Omni-directional yaitu menyebar ke segala arah hingga jarak tertentu, Antena ini mempunyai panjang gelombang antara 200m hingga 600m.

Directivity : karena pola antenna ini omnidirectional dibandingkan dengan antenna yagi dan lainnya, antenna ini termasuk non-derectivity sehingga mencakup jangkauan yang cukup luas.

Gain : Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omni-directional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional. Gain dinyatakan dengan decibel (dB).

Polarisasi : Antena dipole memiliki arah linear vertikal sedangkan monopole hanya pada satu arah. Namun untuk mengakalinya dapat menggunakan teknik ground plane sebagai konduktornya dan membuat bayangan monopole pada ground palne seperti dipole. Pada frekwensi ini polarisasi vertikal lebih sedikit kerugiannya pada LOS dibanding polarisasi horisontal.

Adapun aplikasi untuk antena Monopole TUGAS Terdapat beberapa bentuk dari waveguide yakni Rectangular, bulat, elips, dan double ridged Tugasnya : Sebutkan aplikasi dari tiap bentuk waveguide tersebut Model dan bentuk dari waveguide ridged, AM Band (500- 1500 Khz) Mobile communication

12

Saluran Transmisi Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai