Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Latar belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsifungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsifungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengertian perencanaan; (2) mengetahui macam-macam perencanaan; (3) mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.(4)Mengetahui misi,visi dan filosofi perencanaan,(5)mengetahui tujuan perencanaan,(6)mengetahui budgeting dalam perencanaan

PEMBAHASAN

A.Defenisi

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Defenisi menurut para ahli

Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas. M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya. Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian. Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan. Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. B.Tujuan perencanaan

Standar pengawasan, Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui Mengarahkan pada pencapaian tujuan. Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan

Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan Tipe-tipe perencanaan

a.

Berdasarkan luasnya

Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam lingkungannya Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang, sedangkan rencana strategic biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian. Rencana strategic juga mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional mendefinisikan berbagai cara untuk mencapai sasaran

Berdasarkan kerangka waktu Jangka Panjang Jangka Pendek Berdasarkan kehususan Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk penafsiran Berdasarkan frekuensi Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang C.Visi,misi dan filosofi dalam perencanaan

v Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

v Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan

FILOSOFI

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang keperawatan dan manifestasi dan nilainilai dalam keperawatan yang digunakan untk berfikir dan bertindak (chitty, 1997). Oleh karena itu filosofi keperawatan dibangun diatas kepercayaan tentang manusia, lingkungan kesehatan dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam paradigma keperawatan.

Total Quality Manajemen (TQM) menurut W. Edwards Deming adalah sebagai suatu dasar filosofi manjemen, karakteristik filosofi tersebut meliputi :

1. Institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam menentukan tujuan yang hendak dicapai dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan tentang tugas yang diemban.

2. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kwalitas yang kerja dan produktifitas kerja.

3. Penekanan TQM adalah memonitor kwalitas dimana secara terus-menerus mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah kearah peningkatan kwalitas.

4. Rencana strategi untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu komitmen tentang kwalitas dan produktifitas.

5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar): baik secara kwalitas dan produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan pihak kostumer (internal dan eksternal).

Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik/rumah sakit ditekankan pada:

1.

Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menetukan kehidupannya

2. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama, suku, warna kulit, status, dan jenis kelamin.

3.

Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan kebutuhan individu.

4. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dan pelayanan kesehatan lainnya.

5. Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan cumber daya yang ada dalam mencapai tujuan organisasi

6. Perlunya evaluasi secara terus-menerus terhadap semua pelayanan keperawatan yang diberikan.

2. MISI

1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.

2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan/non keperawatan

3.

Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan.

4. Turut serta dalam bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah sakit/tempat kerja.

Rumus sukses untuk mencapai Visi dan Misi :

S= V + M1 + M2

SV + M1 = Serba tanggung

V + M2 = Melamun

MI + M2 = Sampai ditempat yang salah

Keterangan :

S : Sukses

V : Visi

M1 : Misi

M2 : Motivasi

Visi yang dimaksudkan adalah perawat/manajer keperawatan harus mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan luas tentang manajemen dan proses perubahan yang tterjadi saat ini dan yang akan datang yaitu tentang produk, sosial ekonomi, politik yang akan berdampak terhadap pelayanan kesehatan.

Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mangawasi suatu proses profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berjalan

D.Butgeting perencanaan dalam manajemen keperawatan

Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:

Rencana Meliputi seluruh kegiatan perusahaan Dinyatakan dalam unit moneter Jangka waktu tertentu yang akan datang Manfaat Budget Manfaat Budget terdiri dari tiga pokok, yaitu :

Sebagai pedoman kerja Yang mana berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arahan serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.

Sebagai alat pengawasan kerja Budget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja.

Sebagai alat pengkoordinasian kerja Budget berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

Proses Penyusunan Budget Sebagaiman telah dijelaskan di atas, suatu Budget dapat berfungsi dengan baik bilamana tafsirantafsiran (forecast) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran secara lebih akurat, diperlakukan sebagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam menyusun Budget

Prosedur Penyususnan Budget

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun Budget serta pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwewenang dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapaun siapa-siapa atau bagian apa yang diserahi tugas memprsiapkan dan menyusun Budget tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan menyususn Budget ini dapat didelegasikan kepada :

Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan Budget dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagianbagian yang ada dalam perusahaan.

Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas, sehingga Bagian Administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun Budget perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget. Tim penyusunan Budget ini biasanya diketuai oleh pimpinan perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan anggota-anggota yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Pembelanjaan, serta Bgaian Personalia.

Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan tentang rencana-rencana kegiatan yang akan datang, sehingga Budget yang tersusun nanti merupakan kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar pelaksanaan Budget nanti benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga memudahkan terciptanya kerja sama yang saling menunjang dan terkoordinasikan dengan baik.

Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan kecil), maupun yang disusun oleh Panitia Budget (perusahaan besar), barulah merupakan Rancangan Budget atau Draft Budget (tentative budget). Rancangan Budget inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan sebagai Budget yang defenitif.

Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk diadakannya pembahsan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun Rancangan Budget tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka Rancangan Budget tersebut telah menjadi Budget yang defenitif

Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:

a) Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan dan pre conferenceContoh terlampir.

b) Rencana bulanan

Rencana bulanan karu

Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatam kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan karu adalah:

Membuat jadwal dan memimpin case conference Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga Membuat jadwal dinas Membuat jadwal petugas menerima pasien baru Memimpin rapat bulanan perawat Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana Melakukan audit dokumentasi Membuat laporan bulanan. Contoh rencana bulanan kepala ruangan terlampir.

Rencana bulanan ketua tim Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah:

Mempresentasikan kasus dalam case conference Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga Melakukan supervise perawat pelaksana. Contoh rencana bulanan ketua tim terlampir

c) Rencana tahunan

Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup:

Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan serta evaluasi mutu pelayanan. Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.

Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

PENUTUP

Kesimpulan

Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.

Saran

Untuk itu apabila kita sebagai perawat dalam memimpin kita harus terlebih dahulu memmbuat suatu perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE Yogyaka

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga Jakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga Jakarta

BUKU Pengantar manajemen keperawatan

Anda mungkin juga menyukai

  • Pengumuman Rekrutmen PT PLN
    Pengumuman Rekrutmen PT PLN
    Dokumen1 halaman
    Pengumuman Rekrutmen PT PLN
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Chapter I PDF
    Chapter I PDF
    Dokumen6 halaman
    Chapter I PDF
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kasus BSC
    Contoh Kasus BSC
    Dokumen9 halaman
    Contoh Kasus BSC
    Andi Smart
    100% (1)
  • BSC
    BSC
    Dokumen12 halaman
    BSC
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Makalah TQM Vick
    Makalah TQM Vick
    Dokumen8 halaman
    Makalah TQM Vick
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • PL
    PL
    Dokumen21 halaman
    PL
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Ssasa
    Ssasa
    Dokumen1 halaman
    Ssasa
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Shinhyunjae Kepercayaan
    Shinhyunjae Kepercayaan
    Dokumen1 halaman
    Shinhyunjae Kepercayaan
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Strategi Pelaksanaan
    Strategi Pelaksanaan
    Dokumen8 halaman
    Strategi Pelaksanaan
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen7 halaman
    Definisi
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Shinhyunjae Kepercayaan
    Shinhyunjae Kepercayaan
    Dokumen1 halaman
    Shinhyunjae Kepercayaan
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Korea
    Bahasa Korea
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Korea
    Eli Riswandi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen22 halaman
    Bab I
    Andi Smart
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen22 halaman
    Bab I
    Andi Smart
    Belum ada peringkat