Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

LOAD BALANCES 2 KONEKSI DENGAN PEMISAH SOURCE DAN DESTINATION DATA

Disusun oleh : Nama : Olga Aprilia Saudah NIM : M3111115

Kelas : TI C

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

I.

JUDUL LOAD BALANCES 2 KONEKSI DENGAN PEMISAH SOURCE DAN DESTINATION DATA

II.

TUJUAN 1. Dapat lebih familiar dengan mikrotik OS. 2. Dapat memahami dan mengimplementasikan setting dua koneksi di mikrotik. 3. Dapat membuat dua koneksi di mikrotik.

III. ALAT DAN BAHAN 1. Seperangkat PC yang telah terdapat software winbox. 2. 1 buah mikrotik router board. 3. Kabel Straight dan atau Cross. 4. 2 koneksi dari 2 ISP berbeda.

IV. DASAR TEORI Pengertian router Sebuah router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang disebut sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal.

Pengertian NAT Network Address Translation dengan NAT adalah atau yang lebih biasa disebut

suatu metode untuk menghubungkan lebih dari 1

komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya pengguna metode ini disebabkan karena ketersediaaan

alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan(security), dan


Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya 2

kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.Tujuan dari NAT (Network Address Translation) adalah mentranslasikan alamat private menjadi alamat public sehingga ketika ada suatu LAN yang menggunakan alamat private, LAN tersebut tidak bisa mengakses dunia luar dengan alamat privatenya. Sehingga harus diterjemahkan dulu ke alamat publicnya. Pada jaringan, load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban kerja secara merata atau lebih komputer dua, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, dalam rangka untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal, memaksimalkan throughput,

meminimalkan waktu respon, dan menghindari overload. Menggunakan beberapa komponen dengan load balancing, bukannya komponen

tunggal, dapat meningkatkan kehandalan melalui redundansi . Layanan load balancing biasanya disediakan oleh program khusus atau

perangkat keras (seperti switch multilayer atau DNS server). Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

V.

LANGKAH PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN 1. Memasukkan IP Address PC kita dengan cara klik LAN Connection Properties TCP / IP, lalu masukkan IP, subnet mask, default gateway, dan DNS seperti dibawah ini:

2. Masuk ke Mikrotik dahulu dan login menggunakan MAC Address.

Klik Connect.

3. Masuk ke New Terminal lalu lakukan reset konfigurasi yang telah ada dengan mengetikkan perintah system reset-configuration, lalu akan muncul pertanyaan Reset anyway? Masukkan saja huruf y, lalu PC akan

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

mereset konfigurasi yang telah ada dan ditandai dengan munculnya peringatan Router has been disconnected, seperti dibawah ini:

4. Login lagi menggunakan MAC Address, lalu masuk ke Interface dan memastikan bahwa ada 3 interface yang terhubung (1 lokal dan 2 jaringan atas). Kemudian ubah nama tiap eth yang terhubung, yang terdapat trafik pada Tx dan Rx kita berinama local dan yang lainnya kita berinama Isp1 dan Isp2. Cara penggantian namanya dengan double click pada eth yang akan diganti.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

Lalu tampilan interface listnya akan seperti dibawah ini:

5. Memberinama pada router kita dengan klik System Identity, dan masukkan nama sepeti dibawah ini, lalu klik Apply.

6. Mengatur IP Addressnya dengan cara masuk IP Addresses, jika ada default configuration-nya dihapus saja. Dan masukkan IP Address yang baru, seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

Pada IP Address 10.20.13.1/24 adalah IP router kita yang directly ke PC, sehingga interfacenya kita pilih local. Lalu IP 192.168.6.13/24 adalah IP atas kita pertama, sehingga interfacenya kita oilih Isp1, dan IP 192.168.7.13/24 adalah IP atas kita yang kedua, sehingga interfacenya kita pilih Isp2. Sehingga tampilannya seperti dibawah ini:

7. Setting DNS dengan cara klik IP DNS Setting, lalu masukkan DNS seperti dibawah ini, kemudian klik Apply:

8. Membuat address list dengan cara klik IP Firewall Address List, lalu buat address list. Karena kita memiliki 2 koneksi, maka address list yang kita buat dibagi menjadi 2 jalur. Untuk IP 10.20.13.2 sampai IP

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

10.20.13.10 kita lewatkan ke Isp1. Seperti dibawah ini adalah salah satu contoh IP yang melalui jalur isp1:

Kemudian untuk IP 10.20.13.11 sampai IP 10.20.13.20 kita lewatkan kejalur isp2.

Sehingga tampilan Address Listnya akan seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

9. Selanjutnya kita atur mangle, dengan klik Mangle pada kotak dialog Firewall, tambahkan mangle dengan klik tanda +. Kali ini kita atur untuk jalur ISP1 terlebih dahulu. Pada tab General, baris chain, kita pilih prerouting dan In Interface kita pilih lokal.

Lalu pada tab Advanced, bagian Src. Address List kita pilih Isp1.

Kemudian untuk Action kita pilih mark routing, New Routing Mask kita isi dengan ikut isp1, dan beri tanda checklist pada Passthrough.

Setelah itu kita atur untuk mangle yang ISP2, caranya sama yaitu dengan menambahkan Mangle Rule dengan klik tanda +. Pada tab General, baris chain, kita pilih prerouting dan In Interface kita pilih lokal.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

Lalu pada tab Advanced, bagian Src. Address List kita pilih Isp2.

Kemudian untuk Action kita pilih mark routing, New Routing Mask kita isi dengan ikut isp2, dan beri tanda checklist pada Passthrough.

Sehingga tampilan Mangle-nya seperti dibawah ini:

10. Langkah selanjutnya kita setting NAT. Kali ini kita mensetting kedua NAT, supaya keduanya bisa masuk kedua ISP. Kali ini kita setting NAT yang melalui jalur ISP1 terlebih dahulu. Pada tab General, chain kita pilih srcnat dan Out. Interfacenya kita pilih isp1.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

10

Kemudian untuk Actionnya kita pilih masquerade.

Selanjutnya kita setting untuk NAT yang melalui jalur ISP2. Pada tab General, chain kita pilih srcnat dan Out. Interfacenya kita pilih isp2.

Kemudian untuk Actionnya kita pilih masquerade.

Maka dengan kita membuat NAT seperti diatas, nantinya koneksi bisa melewati jalur satu atau dua.
Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya 11

11. Selanjutnya kita atur Routing tablenya dengan masuk ke IP Routes. Lalu tambahkan routing tablenya dengan klik tanda +.

Diatas adalah pengaturan routing table yang ikut dengan ISP1, yang melalui jalur gateway 192.168.6.1 Kemudian kita atur yang melalui ISP2 seperti dibawah ini:

Diatas adalah pengaturan routing table yang ikut dengan ISP2, yang melalui jalur gateway 192.168.7.1 Selanjutnya kita mengatur default gateway untuk IP Address yang tidak terdaftar pada address list, seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

12

Jadi untuk IP Address yang tidak terdaftar pada address list, kita lewatkan melalui jalur ISP1. Sehingga tampilan routing table-nya seperti dibawah ini:

12. Selanjutnya kita cek koneksi, apakah sudah terhubung dengan internet apa belum dan sekaligus kita cek apakah jalurnya sudah benar apa belum. Kali ini kita ganti IP pada PC kita dengan IP 10.20.13.11, seharusnya apabila kita tracert maka akan melewati jalur isp2.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

13

Kita coba tracert ke google.com dengan memasukkan perintah tracert google.com pada command prompt.

Pada jalur kedua tampak kita sudah melewati jalur IP 192.168.7.1 dan IP tersebut adalah IP dari jalur ISP2. Jadi koneksi kita berhasil. Kita cek lagi, kali ini yang melewati jalur ISP1, maka kita ganti IP PC kita misalnya IP 10.20.13.2

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

14

Kemudian kita tracert google.com untuk mengetahui aliran datanya.

Tampak koneksi yang kita buat sudah benar, karena IP 10.20.13.2 sudah melewati jalurnya (IP 192.168.6.1 / ISP1) .

13. Sekarang kita akan melakukan setting koneksi berdasar paket, apa bila ISP1 putus atau mati, maka semua data yang tadinya di alokasikan di ISP1 akan dipindah secara otomasis ke ISP2, begitupun sebaliknya. Untuk mensetting hal tersebut kali ini kita memakai Netwatch. Klik Tools Netwatch.

Namun sebelumnya kita lihat dulu urutan number IP ISP kita, untuk melihatnya menggunakan New Terminal dengan memasukkan perintah ip route print, seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

15

Tampak jalur 192.168.7.1 (isp2) memiliki nomer 0, dan jalur 192.168.6.1 (isp1) memiliki nomor 1. Kemudian kita atur dulu hostnya, setting interval dan timeout, jadi apabila terpenuhi (sesuai dengan keadaan interval dan timeout) maka akan aktif command-nya.

Jadi maksud command diatas adalah ketika IP route dengan nomor 1 (IP 192.168.6.1 / ISP1) dalam keadaan hidup / UP maka jalurnya akan dilewatkan IP tersebut (192.168.6.1).

Lalu maksud command diatas adalah ketika IP route dengan nomor 1 (IP 192.168.6.1 / ISP1) dalam keadaan mati / DOWN maka jalurnya akan dilewatkan IP 192.168.7.1

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

16

Selanjutnya kita atur juga untuk jalur ISP2 (192.168.7.1)

Jadi maksud command diatas adalah ketika IP route dengan nomor 0 (IP 192.168.7.1 / ISP7) dalam keadaan hidup / UP maka jalurnya akan dilewatkan IP tersebut (192.168.7.1).

Lalu maksud command diatas adalah ketika IP route dengan nomor 0 (IP 192.168.7.1 / ISP2) dalam keadaan mati / DOWN maka jalurnya akan dilewatkan IP 192.168.6.1 Sehingga tampilan netwatchnya akan seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

17

14. Lalu kita buka routing table dan disable bagian routing yang diperuntukkan bagi IP yang tidak terdaftar pada address list.

15. Kita lakukan test Netwatch, kita disable jalur yang melalui ISP2 (192.168.7.1) seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

18

Disable

Tampak ketika ISP2 kita disable (DOWN) maka link 2 yang awal mulanya melalui jalur ISP2 (192.168.7.1) langsug otomatis berubah menjadi (melewati jalur) ISP1 (192.168.6.1). Buktinya ketika kita tracert ke google akan melewati jalur 192.168.6.1 Kemudian kita coba apabila yang kita DOWN-kan yang melalui jalur ISP1 (IP 192.168.6.1)

Disable

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

19

Tampak ketika ISP1 kita disable (DOWN) maka link 1 yang awal mulanya melalui jalur ISP1 (192.168.6.1) langsug otomatis berubah menjadi (melewati jalur) ISP2 (192.168.7.1). Buktinya ketika kita tracert ke google akan melewati jalur 192.168.7.1 Hal tersebut terjadi karena kita telah mengatur pada bagian netwatch tadi.

16. Selanjutnya kita akan membedakan jalur antara jalur nasional dan jalur internasional. Seperti praktikum minggu lalu, kita gunakan file nice.rsc. Masukkan file nice.rsc ke dalam winbox dengan cara klik Files, kemudian drag nice.rsc ke kotak dialog File List.

17. Kemudian import menggunakan NewTerminal, dan masukkan perintah seperti dibawah ini:

Jika sudah berhasil maka pada Address List akan muncul seperti dibawah ini:

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

20

18. Setelah itu kita atur mangle-nya, kali ini kita atur yang local karena jalur masuk dari bawah. Pada tab General, chain-nya kita pilih prerouting, In. interface kita pilih lokal.

Lalu pada tab Advanced Destination Address-nya kita pilih nice.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

21

Kemudian untuk Action-nya pilih mark routing, dan New Routing Mark kita masukkan Indonesia. Beri checklist pada Passthrough.

Setelah itu kita buat yang jalur Internasional, kita atur Mangle-nya hampir sama seperti yang nasional. Pada tab General, chain-nya kita pilih prerouting, In. interface kita pilih lokal.

Lalu pada tab Advanced Destination Address-nya kita pilih nice, namun kita beri tanda negasi (!) yang artinya not nice.

Kemudian untuk Action-nya pilih mark routing, dan New Routing Mark kita masukkan ke Luar (maksudnya Luar negeri / Internasional). Beri checklist pada Passthrough.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

22

19. Lalu kita buka routing table, klik yang rout dengan gateway 192.168.7.1. Pada routing mark kita pilih Indonesia.

Jadi maksudnya adalah, IP 192.168.7.1(ISP2) kita tetapkan menjadi jalur Indonesia, sehingga apabila kita mengakses internet yang server utamanya ada di Indonesia maka akan dilewatkan IP 192.168.7.1(ISP2). Lalu kita klik ISP1 (IP 192.168.6.1), dan pada routing mark kita pilih ke Luar (maksudnya Luag negeri / Internasional).

Maksudnya adalah, IP 192.168.6.1(ISP1) kita tetapkan menjadi jalur Internasional, sehingga apabila kita mengakses internet yang server
Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya 23

utamanya ada di selain Indonesia maka akan dilewatkan IP 192.168.6.1(ISP1). Sehingga tampilan routing table-nya menjadi seperti dibawah ini:

20. Yang terakhir, kita cek koneksi (tracert) apakah jalur nasional dan internasional yang kita buat sudah sesuai apa belum. Kita coba dengan tracert google.com (Internasional) dan detik.com (Nasional)

Tampak saat kita tracert ke google.com kita melalui gateway 192.168.6.1 (ISP1) jadi sudah sesuai dengan setting yang kita tetapkan. Ketika tracert ke detik.com melalui jalur 192.168.7.1 (ISP2) jadi pada jalur nasional ini juga sudah sesuai dengan settingan yang kita buat.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

24

VI. KESIMPULAN

Apabila kita mempunyai 2 koneksi atau lebih,maka kita bias melakukan management bandwidtnya berdasar paket. Mekanismenya seperti ini.Ketika kita browsing/dial pertamakali maka itulah paket 1, selanjutnya ketika kita browsing lagi/download itulah paket 2 dan begitu seterusnya sampai paket habis dan di ulang ke paket 1 lagi. Dalam hal ini apabila salah satu sumber data yang dibebani paket putus,maka request tersebut akun di lempar ke paket berikutnya dan disitulah terlihat ada delay saat request. Untuk mensiasati hal tersebut maka pada Netwatch kita masukkan script mikrotik seperti diatas dengan tujuan apabila ada paket data/sumber koneksi yang mati, maka langsung bisa terhubung dengan jalur/paket lainnya secara otomatis.

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

25

VII. DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Jaringan Komputer Dasar.2012 .(http://kuliahonline.d3ti.mipa.uns.ac.id/file.php?file=%2F3%2FModul_Pra ktikum%2F2012_Modul_jarkom.pdf) (diunduh 18 Oktober 2012)

Oleh: Olga Aprilia Saudah M3111115 | @OlgaAvrilya

26

Anda mungkin juga menyukai