Anda di halaman 1dari 9

Skenario 4 Seorang laki-laki berumur 55 tahun dating ke dokter gigi ingin merawatkan giginya yang lubang.

Dari riwayat kesehatan diketahui bahwa penderita mengalami hipertensi sejak berumur 30 tahun. Setahun lalu mengalami Transient Ischemic Attack pada otak dan 2 tahun terakhir terdapat kelainan pada pembuluh darah koronernya. Dokter gigi melakukan evaluasi kesehatan penderita tersebut, dan mempertimbangkan segala faktor resiko yang ada pada penderita tersebut sehingga dapat menentukan rencana perawatan.

Step 1 Hipertensi adalah tekanan darah arterial yang tetap tinggi. Penyebabnya pastinya masih belum dapat diketahui (idiopatic,primer). Selain itu juga dapat dikaitkan dengan penyakit lain misalanya : penyakit ginjal, tumor adrenal, penyakit endokrin,dsb. Transient Ischemic Attack (TIA) adalah suatu episode yang berlangsung singkat (kurang dari 24 jam) dari gangguan sementara pada otak yang disebabkan oleh suatu kehilangan suplai darah. Suatu TIA menyebabkan suatu kehilangan fungsi pada area tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang terpengaruh.

Step 2 1. Apakah ada keterkaitan antara hipertensi TIA kelainan pembuluh darah koroner? 2. Apakah penyakit tersebut mempengaruhi gigi berlubang? 3. Apa faktor resiko dalam melakukan perawatan penderita?

1. Apakah ada keterkaitan antara hipertensi TIA kelainan pembuluh darah koroner?

TIA adalah gangguan suplai darah ke otak dikarenakan vasokontraksi saat hipertensi. Pada kelainan pembuluh darah koroner menyebabkan tekanan hipertensi melebihi 140/90. Bisa dikatakan jika pembuluh darah koroner saling berkaitan dengan hipertensi. TIA dan kelainan pembuluh darah koroner bisa menyebabkan komplikasi hipertensi. Ini terjadi ketika penderita mengalami hipertensi kronis mengakibatkan penyempitan areteri koroner, sehingga menyebabkan suplay darah dan detak jantung menurun. Selain itu, hipertensi juga mempengaruhi system serebro vaskuler. Hal ini bisa membuat kelenturan pembuluh darah terganggu. Dan jika hal itu terjadi bisa membuat suplai darah menurun.

2. Apakah penyakit tersebut bisa mempengaruhi gigi berlubang? Bisa, karena pada px hipertensi,TIA, kelainan pembuluh darah koroner mengkonsumsi obat yang dapat menyebabkan xerostomia. Jika dibiarkan xerostomia tersebut bisa menyebabkan karies.

3. Apa faktor resiko dalam melakukan perawatan penderita? Banyak sekali resiko yang terjadi dalam perawatan terhadap pasien tersebut. Pemberian obat yang salah atau tindakan yang terlalu tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan penyakit sistemik (khususnya hipertensi) pasien, akibatnya bisa fatal. Pada pasien hipertensi, bisa dilakukan perawatan sebagai berikut : Lakukan anamnesa terlebih dahulu Jangan memberikan anastesi local dengan menggunakan anastesi vasokontraksi Mengecek tekanan darah

Mempertimbangkan faktor umur Jangan memberikan perawatan terlalu lama Bila perlu rujuk dokter spesialis

Step 7 Learning Objec 1. Memahami etiologi, pathogenesis : a. arterosklerosis b. hipertensi c. jantung koroner d. kelainan pembuluh darah otak 2. Memahami dampak penyakit tersebut terhadap kesehatan gigi dan mulut 3. Penatalaksanaan dalam bidang Kedokteran Gigi

1. a. Arterosklerosis

Arterosklerosis adalah proses pengerasan dinding arteri dan terjadinya penyempitan pada lumen arteri. Pada dinding arteri juga terdapat arteroma dan lipid. Etiologi arterosklerosis sendiri adalah : Menigkatnya kolesterol Bahan bahan iritan (nikotin,obat-obatan) Nikotin yang berasal dari rokok melepaskan katekolamin selanjutnya berdifusi ke endotel. Hal ini yang bisa menyebabkan arterisklerosis

Hipertensi Infeksi virus Adanya penyakit tertentu Misalnya, pada penderita diabetmmenginduksi hiperkolesterolema sehingga

menginduksi hiperkolesterolema,menginduksi otot polos arteri, dan terjadi sintesis TG + fosfolipid Pola makan

Patogenesis : Hiperlipidemia meningkatnya lipoprotein di intima terdiri dari endotel

Terjadi peningkatan kolesterol meningkatnya RB dari LDL mempercepat arteroma

Disertai menurunnya HDL

1.b. Hipertensi

Etiologi hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu I. Primer

Biasa juga disebut idiopatik. Faktor ini didukung genetic dan lingkungannya. Faktor ini meliputi : ~ gaya hidup ~ obesitas ~ pola makan

~ kecepatan jantung yang dipompa ~ peripheral resistance II. Sekunder Faktor ini disebabkan oleh penyakit. Misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin, dan penyakit setelah kehamilan.

Patogenesis : Salah satu penyebab hipertensi adalah system angiotensin. Terbentuknya angiotensin yang memberikan efek meningkatnya rasa haus dan sekresi ADN. Setelah itu terjadi penurunan urin dan meningkatnya cairen ES. Meningkatnya cairan ES menyebabkan volume darah meningkat dan menyebabkan hipertensi. Proses terjadinya penyakit ini yang dikarenakan penyakit ginjal, pada awalnya disebakan oleh adanya plak lemak. Lalu plak lemak tersebut menyebabkan penyempitan suplay darah. Setelah itu hormone rennin dan angio tensinan meningkat. Kedua hormone tersebut bekerja dengan aldosteron yang memicu kekakuan dan penyempitan pada arteri yang akhirnya menjadi hipertensi.

1.c. Penyakit Jantung Koroner

Etiologi penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2, yaitu I. Primer : 1. Hipertensi

Terjadi kerusakan pada arteri ketika hipertensi. Setelah itu, darah menjadi beku yang mengakibatkan serangan jantung.

2. Merokok Nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah berkurang elastisitasnya. Hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah. II. Sekunder : Obesitas Diabetes mellitus Stres Obat kontrasepsi Genetik Penurunan aktivitas fisik

Selain itu usia dan jenis kelamin juga bisa mempengaruhi penyakit jantung koroner. Usia > 45 tahun lebih rawan terkena penyakit jantung koroner. Pada wanita lebih berpotensi terserang. Hal ini terjadi pada saat fase setelah menopause karena menurunnya hormone estrogen.

Patogenesis

1. d. Penyakit Pembuluh Darah Pada Otak

Salah satu penyakit pembuluh darah pada otak adalah stroke ischemic. Penyakit ini biasanya terjadi > 24 jam. Etiologi dari stroke ischemic ialah :

1. Genetik 2. Ras 3. Hipertensi Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah otak sehingga dapat menyebabkan pendarahan pada otak. 4. TIA 5. Diabetes Melitus Diabetes mellitus bisa mempercepat terjadinya arterosklerosis. 6. obesitas 7. asap rokok 8. Alkohol 9. Diet tak sehat 10. Kurang gerak badan 11. Obat-obatan

Patofisiologis

Aretriosklerosis ke pembuluh darah otak stroke

2. Memahami dampak penyakit tersebut terhadap kesehatan gigi dan mulut

1. Adanya xerostomia

Xerostomia adalah salah satu efek dari gangguan keseimbangan cairan elektrolit 2. Gingival enlargement Gingival enlargement menyebakan peningkatan sisntesis kolagen dan fibroblast 3. Dysgesia 4. Angiodema Penyakit ini adalah reaksi alergi dari obat anti hipertensi jenis anti biuretik dikarenakan tidak adanya histamine IgE.

Buruknya oral hygine bisa menyebabkan artero sklerosis. Penyakit periodontal yang dibiarkan bisa membuat masuk kuman yang mengakibatkan radang. Hal ini bisa memperburuk penyakit arterosklerosis. Selain itu, karies juga bisa menyebabkan arterosklerosis. Bakteri masuk ke pembuluh darah dari gingival yang mengalami pendarahan. Bakteri ini bisa menyerang jantung beserta otot-otonya.

3. Penatalaksanaan dalam bidang Kedokteran Gigi

Untuk memberikan perawatan pada penderita penyakit-penyakit diatas tidak boleh asalasalan. Sebaiknya lakukan anamnesis selengkap-lengkapnya sebelum melakukan perawatan. Hal ini bertujuan agar untuk menentukan cara perawatan dan pemberian obat. Lakukan tensi darah pada pasien hipertensi. Bila diperlukan rujuk pasien ke dokter spesialis terlebih dahulu. Usahan untuk mengurangi resiko stroke ketika melakukan perawatan. Gantikan lidokan dengan mevipakain 3% ketika anastesi lokal.

Anda mungkin juga menyukai