Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

GARING : JAJANAN UNIK TAMPILAN MENARIK

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh: Luqman Izzuddin El Hanif Muhammad Wildanil Fathoni Rudy Aditya (12510007/Tahun angkatan 2010) (12510004/Tahun angkatan 2010) (12511001/Tahun angkatan 2011)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2012

C. DAFTAR ISI DAN DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI B. HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................................. i C. DAFTAR ISI DAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ii D. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................................... 3 E. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 5 F. TUJUAN ............................................................................................................................................. 5 G. LUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................................................................... 5 H. KEGUNAAN ..................................................................................................................................... 6 I. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ..................................................................................... 6 J. METODE PELAKSANAAN .............................................................................................................. 9 K. JADWAL KEGIATAN....................................................................................................................10 L. RANCANGAN BIAYA ...................................................................................................................10 N. LAMPIRAN .....................................................................................................................................14

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Perusahaan GENAH .................................................................................................... 6 Gambar 2. Logo Produk Garing.............................................................................................................. 6 Gambar 3. Contoh Produk Garing .......................................................................................................... 7 Gambar 4. Grafik Komposisi Penduduk Kota Bandung 2010-2011....................................................... 8 Gambar 5. Struktur Organisasi................................................................................................................ 9 Gambar 6. Grafik Pay Back Periode .....................................................................................................13

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKM-Kewirausahaan ..................................................................................10 Tabel 2. Biaya Tetap .............................................................................................................................10 Tabel 3. Biaya Variabel ........................................................................................................................11 Tabel 4. Biaya Investasi ........................................................................................................................11 Tabel 5. Net Cashfllow .........................................................................................................................13

ii

D. LATAR BELAKANG MASALAH


Menurut data demografi diproyeksikan penduduk Indonesia usia 5-24 tahun pada tahun 2012 berjumlah lebih dari 82,5 juta jiwa.[1] Segmentasi pasar jajanan yang dipilih oleh banyak produsen yaitu usia sekolah.[2] Sehingga pasar jajanan di Indonesia sangat besar.[3] Sebagian besar pasar jajanan hanya dikuasai oleh beberapa merk terkenal saja. Hal inilah yang menantang jajanan tradisional untuk ambil bagian dalam pasar jajanan di Indonesia.

Inovasi dan promosi adalah harga mati agar sebuah produk jajanan tetap eksis dan merajai pasaran. Inovasi rasa dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan dengan produk yang ada. Rasa penasaran mencoba rasa lain pun sengaja ditimbulkan sehingga volume penjualan akan meningkat. Setelah inovasi rasa, bentuk dari produk bisa divariasikan meskipun dengan bahan baku yang relatif sama. Bentuk yang menarik menjadi daya tarik tersendiri, apalagi konsumen yang banyak dilirik produsen adalah usia muda atau anak sekolahan.

Bandingkan dengan jajanan tradisional Indonesia. Jajanan tradisional Indonesia umumnya bisa kita jumpai di pusat-pusat jajanan tradisional, di terminal, stasiun, pasar, dan di toko tertentu yang memang khusus menjual jajanan tradisional. Sedangkan di warungwarung kecil jarang sekali kita ditemui jajanan tradisional ini. Contohnya di warung sekitar ITB, jajanan tradisional yang bisa kita temui hanyalah gorengan.

Diakses dari http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_ proyeksi&task=show&Itemid=941, pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 11:47 WIB
2

Andrian Salam Wiyono, Mengintip Rahasia Bisnis Makanan Ringan, Merdeka.com, diakses dari

http://www.merdeka.com/uang/mengintip-rahasia-bisnis-makanan-ringan.html, pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 11:54 WIB


3

Dini, Mengapa Bisnis Snack Laku Keras?, Female Kompas.com, diakses dari

http://female.kompas.com/read/2011/05/26/08003982/Mengapa.Bisnis.Snack.Laku.Keras., pada
tanggal 2 oktober 2012 pukul 00:05 WIB

Dari sisi penjual kebanyakan makanan tradisional dipandang kurang menarik. Kemasan yang sederhana, merk kurang terkenal, tidak tahan lama, dan ukuran kemasan dalam jumlah besar disinyalir menjadi kekurangan jajanan tradisional. Sehingga penjual lebih memilih jajanan modern yang lebih terkenal karena ada iklan di TV, lebih tahan lama untuk di stok, ukuran kemasan yang relative kecil sehingga harga jual lebih murah dan lebih mudah laku. Bentuk, rasa, dan kemasan jajanan modern pun selalu berinovasi.

Dari segi kesehatan pengawet, perasa, dan

pewarna dari jajanan modern akan

menimbulkan bahaya bagi tubuh kita dalam jangka panjang. Bahan-bahan aditif akan terakumulasi di hati dan sulit diuraikan. Fungsi hati sebagai penetral racun lama-kelamaan akan berkurang. Sehingga timbullah berbagai macam penyakit karena rusaknya fungsi hati.

Dari segi gizi hampir dipastikan jajanan modern memiliki kandungan gizi yang sangat minim, bisa dibilang angin doang. Berbeda dengan keremes ubi yang berbahan dasar ubi dan gula merah. Karbohidrat ubi jalar memiliki indeks glisemik 54 (rendah) cocok bagi penderita diabetes. Keistimewaan lain adalah tingginya kandungan serat yang bermanfaat sebagai pengikat zat pencetus kanker dalam tubuh. gula merah kelapa memiliki indeks glikemik sebesar 35. Nilai indeks glikemik ini termasuk dalam kategori rendah (< 55). Sebagai informasi, nilai indeks glikemik gula pasir yaitu 64, hampir mendekati indeks glikemik tinggi (>70). Selain nilai indeks glikemik yang rendah, gula merah kelapa juga mengandung sejumlah zat gizi yang tidak terdapat atau sangat sedikit terdapat dalam gula pasir. Gula merah kelapa juga mengandung sejumlah asam amino, vitamin, dan mineral (mikro : Mn, B, Zn, Fe, Cu dan makro : N, P, K, Ca, Mg, Na, Cl, S).

Produk keremes aneka rasa dan bentuk kami harapkan mampu menjawab tantangan dari pasar jajanan Indonesia.

E. PERUMUSAN MASALAH
Keremes biasanya hanya memiliki satu rasa (original) adapun rasa lain hanya dimodifikasi dari jenis bahan bakunya (ubi biasa ke ubi ungu). Dari segi bentuk pun tidak banyak ragam, hanya ada bentuk silinder pipih dan bola. Bandingkan dengan jajanan modern yang selalu berinovasi baik dalam rasa, bentuk , dan kemasan. Jajanan tradisional yang kurang inovasi pada kenyataanya sangat jarang ditemui di warung, sedangkan jajanan modern lebih mudah dijumpai.

Berdasarkan kondisi di pasaran, dirumuskanlah beberapa hipotesis sebagai berikut : Semakin menarik bentuk dan kemasan jajanan tradisional dapat bersaing di pasaran Ukuran kemasan relative kecil akan lebih mudah laku daripada kemasan relative besar Ragam rasa jajanan dapat memicu rasa penasaran konsumen untuk membeli jenis jajanan yang sama dengan rasa yang berbeda

F. TUJUAN
Tujuan dari usaha ini adalah: Memberi inovasi pada jajanan tradisional dalam hal rasa, bentuk, dan kemasan Memenuhi kebutuhan masyarakat akan jajanan yang enak, sehat dan bergizi Menambah daya jual jajanan tradisional agar dapat bersaing di pasaran

G. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Saat ini produk jajanan yang sering kita jumpai baik di super market maupun warung adalah produk jajanan modern seperti wafer, biscuit, chiki, dan snack lainnya. Jarang sekali kita jumpai jajanan tradisional menghiasi toko-toko yang ada, biasanya hanya terdapat pada toko oleh-oleh tertentu saja, itu pun tidak semua jajanan tradisional tertentu saja.

Produk yang akan kami hasilkan berupa makanan tradisional yang dimodifikasi. Makanan tradisional yang akan kami kembangkan adalah keremes. Keremes akan kami modifikasi dengan berbagai cara. Salah satu cara yang kami gunakan adalah memberi berbagai rasa pada keremes yang kami buat, seperti jeruk, stroberi, dan coklat memodifikasi bentuk serta memberi kemasan yang menarik. Diharapkan hal ini dapat menambah daya jual jajanan tradisional sehingga dapat bersaing dengan jajanan modern yang sudah menyebar luas.
5

H. KEGUNAAN
Kegunaan dari kegiatan kewirausahaan ini adalah: Kebutuhan masyarakat akan jajanan enak, sehat dan bergizi dapat terpenuhi Membuka peluang lapangan pekerjaan bagi industri rumahan Menambah profit

I. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Genah (Garing Ngeunah), sebuah perusahaan yang bergerak dibidang makanan. Menyediakan jajanan tradisional yang enak, sehat dan unik. Visi kami adalah menjadikan jajanan tradisional menjadi jajanan yang digemari dan tak kalah dari jajanan modern di pasaran. Genah (Garing Ngeunah) memiliki sebuah kantor sekaligus rumah produksi di Jl. Pelesiran No. 25a Kel. Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung. Logo perusahaan berupa huruf g yang menyerupai sidik jari. G merupakan inisial dari Genah sedangkan sidik jari menunjukkan originalitas.

Gambar 1. Logo Perusahaan GENAH

Gambar 2. Logo Produk Garing

Produk kami adalah jajanan tradisional yang dimodifikasi dalam berbagai aspek mulai dari bentuk, rasa, serta kemasan. Produk pertama kami berupa keremes yang dimodifikasi menjadi 2 macam produk:

1. Garing Rasa Produk berupa keremes original yang ditambahkan berbagai rasa. Rasa yang diberikan antara lain jeruk dan coklat. Cara penambahan rasanya adalah dengan cara menambahakan sari jeruk (untuk jeruk) dan coklat bubuk (untuk coklat) kedalam gula aren yang dilelehkan, sehingga dapat menghasilkan sensasi rasa yang berbeda dengan keremes yang sudah ada selama ini.

Gambar 3. Contoh Produk Garing

2. Garing Unik Produk berupa keremes yang diberi bentuk tidak biasa (bulat). Keremes akan dicetak berbagai macam bentuk antara lain: Es garing : keremes diberi stik menyerupai es krim sehingga lebih

mudah dimakan tanpa harus membuat tangan lengket Garing aneka bentuk : keremes dicetak dalam cetakan berbagai bentuk seperti

bulan sabit, bintang, hati, dan berbagai bentuk menarik menyerupai kue kering yang banyak beredar sehingga lebih menarik Kremes keremes : keremes bentuk ini tidak dicetak seperti keremes

lainnya melainkan dibiarkan tercerai berai seperti remah-remah sehingga dapat digunakan sebagai taburan kue lain atau dimakan langsung

Produk yang dihasilkan dapat berupa salah satu dari kedua macam produk tersebut mau pun kombinasi dari keduanya. Produk-produk tersebut akan dikemas menggunakan kemasan yang menarik dan dalam berbagai ukuran untuk menyesuaikan konsumen yang ada. Mulai dari kemasan kecil isi satu buah hingga kemasan besar 250 gram.

Target penjualan adalah masyarakat Kota Bandung dan wistawan yang datang ke Kota Bandung, khususnya orang-orang yang suka jajan.

Gambar 4. Grafik Komposisi Penduduk Kota Bandung 2010-2011

Grafik tersebut menunjukkan market di Kota Bandung. Karena produk kami adalah jajanan tradisional yang manis maka pasar paling potensial adalah penduduk usia 10-44 tahun baik laki-laki maupun perempuan yang berjumlah lebih dari 1,400,000 jiwa. Asumsi bahwa setiap bulan masing-masing orang mengkonsumsi 250 gram jajanan. Demand potential tiap bulan adalah 260,000 kg. Dengan media promosi melalui internet, poster dan leaft serta sample diperkirakan market share mencapai 5% sehingga market effective adalah 13000 kg. Dengan pertimbangan bahwa jajan tidak hanya keremes dan produk kami terbilang baru maka jumlah pasar untuk produk kami adalah 2% dari market effective yaitu 520 kg tiap bulan. Produk kami mempunyai berat sekitar 30 gr, jika market effective dikonversi menjadi 17333 pieces tiap bulan.

J. METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Metode pelakanaan program kreatifitas mahasiswa ini melalu beberapa prosedur yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal PKMK 2. Riset pemasaran 3. Membuat rancangan design dengan rincian : a. Membuat inovasi rasa b. Membuat logo produk c. Membuat kemasan sesuai rasanya 4. Menyiapkan tempat, perlengkapan dan peralatan 5. Melakukan 2 tahap kegiatan praproduksi: a. Produksi 1 sampling 1 rasa b. Produksi 2 sampling 2 bentuk dan kemasan kremes 6. Merintis kegiatan pemasaran 7. Evaluasi program membuat dan menyusun rencana tindak lanjut 8. Membuat laporan dan menyusun rencana ke depan

Struktur Organisasi Direktur Utama Luqman Izzuddin El Hanif

Manajer Produksi Rudi Aditya

Manajer Pemasaran M. Wildanil Fathoni

Gambar 5. Struktur Organisasi

Deskripsi Pekerjaan
Direktur Utama Manajer Produksi Manajer Pemasaran : Menentukan arah gerak perusahaan dan menangani bidang keuangan : Mengatur alur produksi agar berjalan dengan baik : Mengatur optimasi volume penjualan dan merekayasa produk agar menarik serta membuka peluang pasar.

K. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKM-Kewirausahaan

Bulan 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kegiatan

Bulan 2

Bulan 3

Bulan 4

Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengadaan alat dan bahan Survey pasar percobaan produksi 1 sampling 1 percobaan produksi 2 sampling 2 propaganda dan promosi produksi evaluasi keuangan pembuatan LPJ

L. RANCANGAN BIAYA
Biaya Operasional Biaya tetap
Tabel 2. Biaya Tetap

No 1 2 3 4 5

Nama pengeluaran Isi gas 3 kg Listrik Karyawan Sewa tempat Transportasi Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Harga 18,000 50,000 300,000 350,000 50,000 768,000

10

Biaya Variabel
Tabel 3. Biaya Variabel

No 1 2 3 4 5

Nama Ubi jalar Gula aren Minyak goreng Plastik 6x10 cm Gagang kayu Rp Rp Rp Rp Rp

Harga 2,500 10,000 11,500

Satuan Jumlah kg kg liter 0.04167 0.01667 0.0025 1 1

Total Harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp 104 167 29 40 17 357

40 buah 17 buah Total

Biaya Investasi
Tabel 4. Biaya Investasi

No. Nama Barang 1 Saringan besar 2 Saringan kecil 3 Spatula 4 Alat pengupas 5 Baskom 6 Panci kecil 7 Pisau 8 Panci besar 9 Tabung gas 3 kg 10 Wajan 16" 11 Talenan 12 Tampah bambu 13 Mesin mini vacum sealer 14 Kompor gas 15 Timbangan digital 16 Mesin peniris minyak 17 Mesin parut ubi

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Total

Harga 7,000 5,000 10,000 7,500 10,000 25,000 15,000 35,000 87,000 120,000 15,000 10,000 250,000 300,000 325,000 1,500,000 6,500,000

Satuan Jumlah buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 1 buah 2 buah 2 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1

Total Harga Rp 14,000 Rp 10,000 Rp 20,000 Rp 15,000 Rp 20,000 Rp 50,000 Rp 30,000 Rp 70,000 Rp 87,000 Rp 240,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 250,000 Rp 300,000 Rp 325,000 Rp 1,500,000 Rp 6,500,000 Rp 9,491,000

11

Analisis Kelayakan Investasi

Keremes bukan produk baru bagi kebanyakan masyarakat kota bandung. Jajanan tradisonal ini sudah terkenal sejak lama. Maka untuk di bulan awal kami mengasumsikan jumlah penjualan di tiap warung sebanyak 6 buah di 20 warung sehingga total penjualan selama sebulan 3360 pieces. Harga yang ditawarkan ke warung sebesar Rp 800 diharapkan sampai konsumen harga berkisar Rp 1000 agar tetap mempunyai daya saing terhadap snack modern.

Di bulan-bulan berikutnya akan ada peningkatan volume penjualan dengan bertambahnya kapasitas produksi dan jumlah warung distributor. Hal ini akan terjadi karena keberadaan produk akan lebih dikenali masyarakat dan inovasi rasa dan bentuk akan terus menerus dilakukan agar menarik minat konsumen

Biaya awal yang dibutuhkan adalah Rp 11,775,120. Terdiri dari Biaya Investasi Rp 9,809,000 dan biaya operasional bulan pertama Rp 1,966,120 . Pengembalian biaya investasi terjadi setelah produk terjual sebanyak 45,657 pieces.

biaya investasi Rp 9,809,000 = = laba / pieces Rp 215

pieces

Lama waktu pengembalian biaya investasi (PBP) setelah 4,7 bulan

12

Net Cashflow
Tabel 5. Net Cashfllow

Bulan 1 Biaya fix Biaya variabel Biaya total Penjualan/hari Jumlah warung Jumlah penjualan Harga pokok Harga jual Laba/pieces Laba tiap bulan Laba total Net Cashflow Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 768,000 1,198,120 1,966,120 6 20 3360 585.15 800 215 721,880 721,880 (8,769,120)

Bulan 2 Rp 768,000

Bulan 3 Rp 768,000

Bulan 4 Rp 768,000

Bulan 5 Rp 768,000

Rp 1,996,867 Rp 2,764,867 8 25 5600 Rp Rp Rp 493.73 800 306

Rp 2,496,083 Rp 3,264,083 10 25 7000 Rp Rp Rp 466.30 800 334

Rp 2,995,300 Rp 3,763,300 10 30 8400 Rp Rp Rp 448.01 800 352

Rp 2,995,300 Rp 3,763,300 10 30 8400 Rp Rp Rp 448.01 800 352

Rp 1,715,133 Rp 2,437,013 Rp (7,053,987)

Rp 2,335,917 Rp 4,772,930 Rp (4,718,070)

Rp 2,956,700 Rp 7,729,630 Rp (1,761,370)

Rp 2,956,700 Rp 10,686,330 Rp 1,195,330

*Bulan 1 = bulan mulai produksi komersial

Gambar 6. Grafik Pay Back Periode

Pay Back Periode


Rp2,000,000 RpNet Cashflow Rp(2,000,000) Rp(4,000,000) Rp(6,000,000) Rp(8,000,000) Rp(10,000,000) Bulan 0 1 2 3 4 5 6

13

Anda mungkin juga menyukai