ke klinik setelah 2 tahun tidak kontrol. Ia menyatakan bahwa biasanya sanggup berjalan sekitar 0,8 km dan naik tangga dua lantai, sebelum mengalami serangan nyeri dada dan menjadi sesak nafas. Gejalanya terus memburuk sejak 2 tahun dan nafasnya semakin pendek hingga hanya mampu berjalan sebentar dan beraktivitas ringan. Ia mengeluhkan kakinya bengkak sehingga tidak bisa lagi memakai sepatunya. Riwayat kesehatan dan hasil pemeriksaan: Riwayat kesehatan: Diabetes mellitus tipe 2 (15tahun) Penyakit arteri koroner (10 tahun) Merokok, pernah menjalan operasi punggung. Tidak ada riwayat alergi. Riwayat kesehatan keluarga : Ayah menderita infark miokardial pada usia 53. Riwayat sosial: Menikah, 6 anak, menjalankan bisnis sendiri. Tidak minum alcohol tapi merokok 1-2 pak/hari. Pengujian fisik Tekanan darah 126/70 mm Hg detak 60 bpm dan teratur laju respiratori 16/min TB 165 cm BB 94 kg, BMI: 38.2 kg/m2. Paru-paru bersih. Kardiovaskular: Echocardiogram: EF = 35% Hasil lab: Hct: 41.1%, WBC: 5.3 103/L (5.3 109/L) Sodium: 132 mEq/L (132 mmol/L) Potassium: 3.2 mEq/L (3.2 mmol/L) Bicarb: 30 mEq/L (30 mmol/L) Chloride: 90 mEq/L (90 mmol/L) Magnesium: 1.5 mEq/L (0.8 mmol/L) Fasting blood sugar: 120 mg/dL (6.7 mmol/L) Uric acid: 8 mg/dL (476 mol/L) Blood urea nitrogen (BUN): 40 mg/dL (14 mmol/L) SCr: 0.8 mg/dL (71 mol/L) Alk Phos: 120 IU/L (2 Kat/L)
Terapi Farmakologi : - Diltiazem 240 mg 1 x sehari untuk anti hipertensi, angina (sesak dada) - Nitroglycerin 0.4 mg sublingual (SL) bila perlu (terakhir digunakan kemarin sore) untuk pelebaran pembuluh darah - Ibuprofen 600 mg 2 x sehari untuk nyeri arthritis - Aspirin 325 mg 1 x sehari untuk mengenceran darah agar tidak menggumpal dan mengurangi resiko serangan jntung - Heparin untuk mencegah penggumpalan darah Terapi non farmakologi : - Vitamin B12 once daily untuk penambah stamina - Olahraga ringan - Mengurangi konsumsi rokok bahkan berhenti merokok - Konsumsi buah-buahan - Perbanyak istirahat