Anda di halaman 1dari 12

Tugas Teori Pasar Modal dan Investasi

Disusun Oleh : Amelia Desiree Irawan Ira Ariesta Deviartanti Adiwinata /16660 /16666 /16713

Arya Samudra Mahardhika /16711

Universitas Atmajaya Yogyakarta 2009

Pendahuluan , Konsumsi, dan Investasi Robinson Crusoe melakukan produksi dan konsumsi saat tinggal sendirian di pulau, hal tersebut merupakan contoh kegiatan ekonomi yang hanya dilakukan oleh satu orang saja, yaitu dirinya sendiri. Apa yang diproduksi olehnya akan dikonsumsinya sendiri. Untuk keadaan seperti ini, Robinson Crusoe dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

konsumsi sekarang atau konsumsi mendatang. Penundaan konsumsi sekarang yang dimasukkan ke dalam aktiva atau proses produksi yang produktif yang hasilnya untuk konsumsi mendatang dapat dikatakan sebagai suatu investasi. Dengan adanya proses produksi yang produktif, investasi ke produksi ini dapat meningkatkan kepuasan (utility) individu. Pasar modal akan memberikan kesempatan pemindahan dana dari mereka yang kelebihan dana ke mereka yang membutuhkannya, sehingga adanya pasar modal akan menguntungkan, individu akan mendapatkan kepuasan yang lebih baik. Konsumsi Konsumsi merupakan pemakaian sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan atau utility. Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu. Konsumsi dan investasi merupakan dua kegiatan yang berkaitan. Penundaan konsumsi sekarang dapat diartikan sebagai investasi untuk konsumsi di masa mendatang. Individu melakukan konsumsi dengan memakai sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan atau utiiti (utility). Setiap individu diasumsikan lebih menyukai konsumsi lebih daripada konsumsi yang kurang. Asumsi ini dapat diartikan bahwa utiliti marginal dari konsumsi adalah positif, yaitu penambahan konsumsi akan meningkatkan utiliti (kepuasan). Asumsi

yang lain adalah bahwa utiliti marginal dari konsumsi sifatnya adalah menurun, yaitu peningkatan utiliti untuk konsumsi yang sama akan semakin lebih kecil dari sebelumnya. Tipe-Tipe Investasi Keuangan 1. Investasi Langsung Investasi langsung adalah pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau di pasar turunan (derivative market). Aktiva yang dapat diperjual belikan di pasar uang :

Aktiva mempunyai risiko gagal kecil Jatuh tempo pendek Tingkat cair tinggi Contoh: Treasury Bill (T-bill), Sertifikat deposito yang dapat dinegoisasi. Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar modal :

surat-surat

berharga

pendapatan-tetap

(T-bond,municipal

bond,corporate

bond,convertible bond).

saham-saham (equity securities)

Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar turunan :


Opsi/Option (warant,put and call options) Futures Contract

2. Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung adalah pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perushaan-perusahaan lain

Perusahaan Investasi dapat diklasifikasikan :


a. Unit Investment Trust, merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk

dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independen.
b. Closed-end investment companies, merupakan perusahaan investasi yang hanya

menjual sahamnya pada saat penawaran perdana (Initial Public Offering) saja dan selanjutnya tidak menawarkan lagi tambahan lembar saham.
c. Open-end investment companies, dikenal dengan perusahaan reksa dana (mutual

funds). Perusahaan ini masih menjual saham baru kepada investor setelah penjualan saham perdananya. Juga pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan reksa dana bersangkutan. Pasar modal dan Peranannya Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Tipe-tipe pasar modal : 1. Primary market tempat menjual surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan; berupa penawaran dana ke publik (IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public (seasoned new issues). 2. Secondary market tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar. 3. Third market pasara yang dijalankan oleh broker dengan mempertemukan antara pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup. 4. Fourth market pasar modal yang dilakukan institusi berkapasitas besar untuk

menghindari komisi untuk broker, umumnya menggunakan jaringan komunikasi. Keuntungan dari going public adalah sebagai berikut kemudahan meningkatkan modal di masa mendatang, meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham, dan nilai pasar diketahui. Kerugian dari going public adalah biaya laporan yang meningkat, pengungkapan (disclosure), ketakutan untuk diambil alih. Perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan IPO ke banker investasi. Banker investasi memiliki berbagaqi fungsi yaitu sebagai pemberi saran (advisory function), pembeli saham (underwriting function), dan pemasar saham ke investor (marketing function). Jika nilai saham yang dilempar cukup besar, maka banker investasi akan membentuk suatu sindikat (syndicate). Sindikat merupakan suatu grup yang terdiri dari lead manager. Pasar sekunder dibedakan menjadi : Pasar bursa saham (stock exchange)

Proses penjualan saham di stock exchange market umumnya menggunakan sistem lelang (auction);transaksi dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh supply dan demand dari anggota bursa yang meneriakan ask price (harga penawaran terendah untuk jual) dan bid price (harga permintaan tertinggi untuk beli). Pembelian dan penjualan sekuritas ditemukan sampai dicapai harga kesepakatan. Terdapat dua broker yang dipilih oleh investor yaitu full-service broker dan discount broker. Jasa yang ditawarkan full-service broker adalah investment research and advice, asset management, order execution, dan clearing, discount broker lebih minimalis. Pembelian sekuritas dengan cara membayar terlebih dahulu sebagian (margin) dari

seluruh harga yang ada disebut on margin. Investor harus membuka rekening terlebih dahulu di broker, rekening ini disebut rekening marjin (margin account). Saham ini masih dimiliki oleh investor tetapi menggunakan nama broker (in street name). Beberapa rumus yang berhubungan dengan pembelian margin : Margin sesunguhnya = nilai pasar sekuritas-jumlah dipinjam Nilai pasar sekuritas Tambahan pembelian saham tanpa dibayar kas = (nilai pasar sekuritas - nilai pasar sekuritas x marjin awal jumlah dipinjam) / marjin awal Tambahan pembayaran kas karena margin call = jumlah dipinjam nilai pasar sekuritas + (margin call x nilai pasar sekuritas) Margin call : panggilan oleh broker supaya investor membayar tambahan kas karena marjin sesungguhnya turun di bawah maintenance margin (besarnya marjin minimum yang boleh terjadi untuk marjin sesungguhnya). OTC Market Over The Counter Market merupakan pasar modal untuk perusahaan yang lebih kecil dibandingkan dengan yang terdaftar di stock exchange. OTC menggunakan sistem negosiasi antara investor dan dealer. Dealer tidak mendapatkan komisi tetapi mendapatkan laba dari perbedaan harga jual dan harga beli. OTC tidak mempunyai lokasi khusus tetapi terdiri dari jaringan komputer antar dealer yang melakukan bisnis langsung dengan investor.

Peran pasar modal Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP). Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP. Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu negara.

Pasar Modal Indonesia Sejarah Pasar Modal di Indonesia Era pasar modal di Indonesia dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu: Periode Pertama (1912-1942): Periode Zaman Belanda

Awalnya merupakan asosiasi 13 broker yang dibentuk di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912. Karena masih dalam masa penjajahan Belanda, mayoritas saham-saham yang diperdagangkan merupakan saham dari perusahaan-perusahaan Belanda dan afiliasinya. Pasar modal ini beroperasi sampai kedatangan jepang ke Indonesia. Periode Kedua (1952-1960): Periode Orde Lama

Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhirnya dibuka kembali pada tanggal 3 Juni 1952, yang tujuannya adalah untuk menampung obligasi pemerintah yang sudah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya, serta untuk mencegah saham-saham perusahaan Belanda yang dulunya diperdagangkan di pasar modal Jakarta

lari ke luar negeri. Karena adanya sengketa anatra Pemerintahan RI dengan Belanda mengenai Irian Barat mengakibatkan larinya modal Belanda dari Indonesia, sejak itu BEJ semakin menurun. Periode Ketiga (1977-1988): Periode Orde Baru

BEJ dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru sebagai hasil dari kepres No.52 tahun 1976. Periode ini disebut juga periode tidur yang panjang, karena sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja. Periode Keempat (1988-1995): Periode Bangun dari Tidur yang Panjang

Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127 perusahaan. Sampai tahun 1996 jumlah perusahaan yang terdaftar menjadi 238 perusahaan. Peningkatan di pasar modal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1.) permintaan dari investor asing, 2.) Pakto 88, yaitu reformasi tanggal 27 Oktober 1988 yang dikeluarkan untung merangsang ekspor non-migas, meningkatkan efisiensi dari bank komersial, membuat kebijakan moneter lebih efektif, meningkatkan simpanan domestik dan meningkatkan pasar modal, 3.) Perubahan generasi. Periode Kelima (Mulai 1995): Periode Otomatisasi

Karena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan seudah melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Sistem otomatisasi yang diterapkan di BEJ diberi nama (Jakarta Automated Trading System)

JATS dan mulai dioperasikan pada tanggal 22 Mei 1995. JATS sebagai suatu sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.

Periode Keenam (Mulai Agustus 1997): Krisis Moneter

Pada bulan Agutus 1997, krisis moneter melanda Negara-negara Asia termasuk Indonesia. Krisis moneter yang terjadi ini dimulai dari penurunan nilai-nilai mata uang Negaranegara Asia terhadap dolar Amerika. Untuk mengurangi lesunya permintaan sekuritas di pasar modal Indonesia, pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas perdagangannya lewat transaksi investor asing. Pada tanggal 3 September 1997 pemerintah tidak memberlakukan lagi pembatasan 49% pemilikaan asing. BAPEPAM Untuk melindungi investor dari praktek-praktek tidak sehat di pasar saham, pasar ini perlu diregulasi untuk kepentingan publik. Jika pasar saham tidak diatur dan diawasi, niscaya kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham akan luntur. Oleh karena itu pada tahun 1976, melalui kepres, departemen keuangan Indonesia mendirikan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Peranan BAPEPAM pada saat itu adalah untuk melaksanakan jalannya kegiatan pasar modal dan juga meregulasinya.

PROSEDUR PENDAFTARAN SEKURITAS DI BEJ

Sebuah perusahaan yang akan going public dapat mengikuti prosedur yang terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu: Persiapan Untuk Going Public 1. Manajemen harus memutuskan suatu rencana untuk memperoleh dana melalui publik dan rencana ini harus diajukan di rapat umum pemegang saham dan harus disetujui.
2. Perusahaan bersangkutan harus menugaskan pakar-pakar pasar modal dan institusi-

Persiapan diri. Memperoleh izin registrasi dari BAPEPAM. Melakukan penawaran perdana ke publik.

institusi pendukung untuk membantu didalam penyediaan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. 3. Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk penawaran ke publik. 4. Mempersiapkan kontrak awal dengan bursa. 5. Mengumumkan ke publik. 6. Menandatangani perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan going public. 7. Untuk yang akan menjual obligasi, perusahaan harus mendaftarkannya ke agen peringkat untuk mendapatkan peringkat untuk obligasi yang akan ditawarkan. 8. Mengirimkan pernyataan regristasi dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

Regristasi di BAPEPAM Setelah semua persiapan yang dibutuhkan sudah diselesaikan dan semua dokumen yang dibutuhkan untuk registrasi di BAPEPAM sudah dikirimkan, maka yang akan dilakukan BAPEPAM selanjutnya adalah:
o

Menerima pernyataan registrasi dan dokumen-dokumen pendukung dan perusahaan yang akan going public dan underwriter.

Pengumuman terbatas di BAPEPAM. Mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan. Deklarasi pernyataan registrasi efektif berlaku yang didasarkan pada tiga hal utama, yaitu kelengkapan dokumen, kebenaran, dan kejelasan dari informasi dan pengungkapan tentang aspek-aspek legalitas, akuntansi, keuangan dan manajemen.

Pencatatan di Bursa Sejarah BAPEPAM mendeklarasikan keefektifan dari pernyataan regristasi, selanjutnya underwriter dapat menjual saham perdana tersebut di pasar primer. Setelah penawaran perdana selesai, emiten dapat melakukan proses-proses berikut ini untuk mencantumkan sahamnya di pasar sekunder: 1. Emiten mengisi dan menyerahkan aplikasi yang formulirnya disediakan oleh BEJ untuk permintaan mencantumkan sahamnya di bursa efek. 2. BEJ akan mengevaluasi aplikasi ini berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. 3. Jika aplikasi ini memenuhi kriteria yang disyaratkan, BEJ akan menyetujuinya.

4. Emiten kemudian akan membayar jasa pencantuman, biaya ini terdiri dari dua macam, yaitu biaya jasa pencantuman awal dan biaya jasa pencantuman tahunan. 5. BEJ kemudian akan mengumumkan pencantuman atas sekuritas ini. 6. Sekuritas yang sudah tercantum ini siap untuk diperdagangkan.

Anda mungkin juga menyukai