Anda di halaman 1dari 2

Glia modulation of the extracellular milieu as a factor in central CO 2 chemosensitivity and respiratory control

KONDISI PERSARAFAN GLIA Glia memiliki hubungan dekat dengan neuron. Satu astrosit yang berpasangan melalui gapjunction dan membentuk sinsitia yang mengelilingi saraf. Sekitar 10 8-109 gap junction per kubik neuropil kortikal, dan jarak antar sinaps dan sel astroglial terdekat kurang dari 2,5 mikrometer. Satu astrosit berhubungan lebih dari 100,000 sinaps dan 300-600 dendrit, dan astrosit hipokampal berpasangan dengan gap-junction dari 11 astrosit terdekat. Terdapat dua jenis glia, yakni glia pasif dan glia kompleks. Glia pasif mungkin merupakan protoplasmik matur sedangkan glia kompleks merupakan campuran populasi imatur astrosit dan prekursor NG2 imunopositif multipoten. INHIBISI DARI FUNGSI ASTROSIT PADA HEWAN INTAK Flurositrat (FC) telah digunakan secara in vitro dan in vivo pada studi fungsi astrosit. FC yang diberikan dengan konsentrasi rendah pada sistem saraf pusat membuat reversibel , disfungsi yang selektif dari metabolisme astrosit, walaupun FC letal pada astrosit setelah pajanan lama. FC selektif masuk ke astroglia, dan menghambat akonitase dan menghentikan siklus asam dalam astrosit, tapi membuat fungsi neuron tidak rusak. Dilakukan mikroperfusi FC pada nukleus retrotrapezoid (RTN) pada hewan sadar dan yang dianastesi. Dalam beberapa menit aplikasi FC, pH jaringan menurun, output respirasi meningkat secara signifikan. Stimulasi ventilasi setelah infusi FC dalam RTN mungkin meningkat dari stimulasi neuron kemosensori dalam RTN dengan satu dari dua mekanisme. Pertama, kehilangan integritas metabolisme dari astrosit diasosiasikan dengan menurunnya level ATP dan kolaps partial dari gradien transmembran potassium. Kedua, depolarisasi dari membran potensial astrosit dalam RTN berakibat pergerakan HCO3- dari ekstraseluler ke dalam astrosit melalui transporter elektrogenik sodium-bikarbonat (NBCe). PERAN ASTROSITIK GAP JUNCTION PADA KONTROL RESPIRATORI DI HEWAN INTAK.

Penurunan pH cenderung menghambat konduksi gap junction, hal ini akan menghambat kontribusi gap-junction ke fungsi respiratori seperti pusat kemosensitivitas. Protein gap junction telah diidentifikasi pada neuron dan glia di batang otak yang berimplikasi pada kontrol respirasi baik neonatal dan dewasa, yang berpengaruh pada neurogensis (gasping). Conexin 43 (Cx43), Cx30, dan Cx 26 adalah protein gap-junction utama pada astrosit, Cx 36 diekspresikan di kortikal dan batang otak . HOMEOSTASIS POTASSIUM EKSTRASELULER : BUFFER SPASIAL DAN

PERUBAHAN ION K Selama pengambilan K, ion potassium ekstraseluler ditranspor / secara pasif berdifusi ke membrane sel melalui kanal potassium. Untuk mencegah depolarisasi tetap, influx K sering dibarengi dengan pemasukkan anion ( Cl ) atau pengeluaran kation Na. Buffer spasial dari K, memiliki 2 prinsip, pertama astrosit harus membentuk sinsitium fungsional ketika K terakumulasi dari suatu sumber, agar dapat mengubah konsentrasinya melalui sinsitium astrositik sehingga astrosit dapat berfungsi baik, kedua membrane astrosit harus tinggi dan selektif permeabilitas dengan K agar ion masuk ke kompartemen intraseluler dari ekstraseluler dan keluar dari sinsitium. MODIFIKASI ASTROSIT DARI PH ECF Ada dua macam pengaturan pH dalam hal ini : Eletrogenic sodium-bicarbonat ( NBCe) dan pertukaran sodium proton (NHE). Aktivitas NHE berbalik dengan NBCe, NHE lebih besar pengaruh di di NTS sedangkan NBCe lebih besar pengaruh di RTN, keduanya kemosensori CO2 putatif dan keduanya mengandung neuron yang sensitive CO2.

Anda mungkin juga menyukai