Anda di halaman 1dari 7

Ujian Tengah Semester Manajemen Desain I Selasa, 19 Maret 2013 Dosen: Ir. R. Susanto, M.

Sn

Muhammad Risfan Badrus Salam 17510019

Praktik yang akan saya terapkan sebagai calon desainer agar selalu berpeluang untuk memenangkan persaingan adalah manajemen desain. Sebagai desainer, saya memahami bahwa urgensi pengelolaan desain sangat penting. Desain harus dikelola dengan baik agar lebih kompetitif dan kompeten. Peraturan dan perancangan mengenai seluruh proses dan aspek desain ini berawal dari fakta bahwa desain yang baik harus ditunjang komitmen manajemen yang cukup pada perusahaan, hal ini adalah kunci untuk bertahan dan memenangkan persaingan. Manajemen yang diterapkan meliputi desain, bisnis dan logistik. Pernyataan desain dapat menjadi alat untuk bersaing antarmanufaktur merupakan salah satu pendorong manajemen desain, yang pada akhirnya akan mengunggulkan desain itu sendiri. Desain dalam arti sempit sebatas bidang Research and Development saja. Dalam arti luas desain bukan hanya melingkupi fisik saja namun holistik, yaitu luar, dalam dan komunikasinya kepada konsumen, contohnya melalui tahapan formulasi masalah > pemahaman masalah > perolehan pemikiran baru > penemuan ide > serta pengembangan dan pengujian ide. Konsep tersebut akan direalisasikan melalui tugas dan tanggung jawab manajemen desain. Keberhasilan tugas manajemen desain akan memberikan efek positif yang sangat memengaruhi keunggulan daya saing perusahaan. Sebagai contoh saat telah menjadi desainer furnitur saya harus memberikan kontribusi pada tujuan strategi perusahaan, dengan cara mengeluarkan kebijakan desain, misalnya harus memiliki wawasan tentang hukum hak atas kekayaan intelektual, material yang sedang marak digunakan, konsep desain yang sedang kuat diangkat oleh beberapa praktisi desainer terkenal, dan kebijakan desain yang lain. Lalu sebagai desainer harus peka terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Misalnya konsumen sedang ingin produk yang knocked-down dan adjustable,

sebagai desainer harus dapat mengidentifikasi permintaan ini untuk direalisasikan bersama perusahaan, contohnya kursi lipat yang dapat dibongkar pasang untuk penyesuaian ukuran. Lebih lanjut lagi, kerja sama penelitian atau riset dan intelegensi desainer dalam pengembangan fenomena yang ada pada masyarakat harus terwujud. Misalnya ide dan gaya hidup suatu segmen pasar dapat dimanfaatkan sebagai pandangan baru dalam aplikasi teknologi kepada bidang engineering, contohnya meskipun ada suatu gaya hidup yang terbilang minoritas harus difasilitasi, bekerja sama dengan insinyur membuat suatu sistem pengoperasian yang dapat digunakan oleh orang kidal, atau membuat sebuah furnitur yang sangat melekat terhadap gaya hidup ibu-ibu arisan, dan sebagainya. Pengelolaan sumber daya desain juga merupakan hal yang penting. Regenerasi dan tenaga yang kompeten berkembang sangat pesar maka dari itu rekrutmen dan pelatihan staf desain perlu dilakukan. Kadang memberikan kesempatan bagi mahasiswa desain merupakan kebijakan yang dapat dipertimbangkan. Kesegaran pola pikir dan semangat berkarya para mahasiswa dapat diseimbangkan dengan manajemen desain perusahaan. Mahasiswa yang bersangkutan juga mendapat manfaat terhadap proses studinya, lebih lanjut jika etos kerjanya bagus dapat direkrut sebagai staf saat telah lulus pendidikan. Komunikasi dan kejelasan informasi yang disampaikan kepada desainer harus tetap terjaga agar tidak terjadi ketimpangan pola pikir. Misalnya pada sebuah perusahaan, konsep desain yang akan direalisasikan harus diketahui oleh seluruh staf desain. Saat sebuah kursi akhirnya telah dibuat gambar kerjanya, seluruh staf termasuk desainer grafis, desainer kemasan, fotografer, advertising, dll. harus mengetahui informasi tersebut. Lalu saat mendesain pasti muncul inovasi-inovasi baru, maka dari itu alat dan teknik produksi harus selalu mampu memfasilitasi perkembangan ini. Misalnya material laminated bamboo sedang naik daun, maka perlu dilakukan investasi melalui alat dan bahan yang mendukung teknik penciptaan produk tersebut. Proses desain harus dikelola dengan baik, perencanaan dan penyusunan proses desain harus saling bertanggung jawab. Karena tugas manajemen desain adalah mengintegrasikan seluruh fungsi-fungsi yang ada dalam suatu proses desain secara efektif dan efisien, sebagai desainer selayaknya menghubungkan setiap aktivitas misalnya dalam mendesain sebuah kursi goyang, ergonomi desain dan semantika desainnya harus saling terhubung, agar tidak terlalu berat sebelah atau malah saling bertolak belakang.

Jaringan yang baik terbentuk dari gagasan dan informasi yang teratur. Sebagai organ yang bertanggung jawab pada pengembangan gagasan produk, desainer bertugas mengolah sistem jaringan informasi dalam rangka mengumpulkan seluruh potensi yang ada dalam perusahaan. Jaringan ini dibuat baik secara internal maupun eksternal, yakni dengan lembaga terkait (perguruan tinggi, lembaga penelitian, konsultan, praktisi, balai pameran, kementrian, dan lain-lain). Saya akan rutin menghadiri pameran furnitur dan menjalin hubungan baik dengan relasi untuk memperluas jaringan informasi. Sebuah proyek desain furnitur komersial yang dikerjakan bersama-sama juga dapat dicanangkan untuk menjalin hubungan baik dan bersifat menguntungkan perusahaan. Outbond atau piknik bersama staf akan mempererat jaringan internal. Sebagai desainer, manajemen desain harus memiliki tujuan yang objektif dan target sasaran yang tepat. Hal tersebut dapat saya capai melalui pengembangan kemampuan desain perusahaan. Potensi sumber daya perusahaan dalam bidang desain digali melalui portofolio kinerja masing-masing desainer untuk dikendalikan dan diatur sesuai kemampuan mereka. Misalnya seorang staf cenderung membuat produk yang dinamis, banyak lengkung dan menghindari repetisi, saya akan menempatkan desainer tersebut untuk merancang produk yang sesuai dengan potensi desainnya. Kemampuan-kemampuan ini beragam, maka dari itu saya akan mendukung setiap pengembangan yang bersifat positif, misalnya sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan diberikan kesempatan untuk belajar software pendukung contohnya solidworks, vray 3dsmax, aftereffect, dan sebagainya. Perangkat keras perusahaan tidak kalah penting, pengadaan alat-alat untuk studi ergonomi, antropometri, user-interface, semiotik dan lain-lain akan dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar eksplorasi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dicapai, produk furnitur yang dihasilkan berkualitas dan kompetitif, pengembangan kapabilitas desain perusahaan ini akan menambah selling point baru bagi konsumen dan produsen. Perancangan desain harus efisien. setiap proses desain dituntut untuk menghasilkan produk yang tepat guna dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubahubah dengan cepat. Kecepatan perubahan yang tinggi ini akan saya penuhi sebagai desainer melalui waktu pengerjaan desain yang dipercepat dan mereduksi pengeluaran inovasi. Contoh yang akan saya lakukan pada industri furnitur adalah memperkenankan konsumen

untuk mendesain barangnya sendiri, dengan pola dan pilihan yang telah ditetapkan, sehingga proses desain dapat berlangsung tepat sasaran dan mengurangi harga produksi. Selain efisien, proses mendesain harus efektif. Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan kriteria keinginan konsumen agar puas secara fisik dan psikis. Efisiensi dapat mereduksi resiko produksi. Contohnya saya akan melakukan studi konsumen terlebih dahulu (terjun ke lapangan) agar furnitur yang dibuat tidak kekurangan dan tidak berlebih. Untuk mencapai manajemen yang maksimal komponen-komponen manajemen desain harus dilakukan dengan maksimal pula, berawal dari analisis bisnis yang mencakup identifikasi variabel eksternal dan internal. Identifikasi variabel eksternal dapat diterapkan pada ancaman-ancaman situasi dan kondisi struktur persaingan atau analisis struktur industri. Misalnya saya harus mengerti bagaimana DNA furnitur pesaing saya, misalnya pesaing cenderung membuat furnitur yang mengangkat budaya lokal, dan sebagainya. Saya harus membuat furnitur yang lebih baik daripada furnitur budaya lokal tersebut, misalnya dengan pendekatan budaya yang lebih dalam, atau pendekatan budaya yang dimodernkan. Identifikasi peluang atau model perilaku konsumen diperlukan agar produk yang dikeluarkan digunakan dengan baik. Misalnya konsumen yang dituju adalah lansia, maka furnitur yang diciptakan adalah kursi goyang yang tidak memiliki banyak fungsi tambahan, cukup kenyamanan agar lansia dapat berayun dengan santai. Dalam analisis bisnis, identifikasi variabel internal dilakukan melalui identifikasi inti perusahaan. Misalnya perusahaan saya didirikan untuk memproduksi furnitur, maka standar kompetensi yang dijadikan acuan adalah visi dan misi perusahaan furnitur tersebut, agar produk yag dikeluarkan tidak melenceng dari inti perusahaan. Contohnya saya tidak akan mendesain alat transportasi atau produk otomotif, namun saya akan bersedia menerima permintaan untuk membuat desain sarana duduk interior alat transportasi. Strategi untuk faktor penguasaan teknologi adalah menggunakan alat dan bahan yang benar-benar diperlukan dan mendukung, jumlah disesuaikan dengan frekuensi penggunaan dan alat-alat harus dirawat dengan baik, karena alat adalah investasi produksi. Setiap perusahaan pasti punya keunggulan dan kelemahan, sebagai desainer saya harus bisa menyiasatinya dengan cara mensintesis keunggulan dan kelemahan perusahaan itu sendiri. Sintesis bersifat krusial karena kita dapat menutupi kekurangan dengan

kelemahan. Sintesis atau penggabungan ini misalnya jika kelemahan perusahaan saya adalah berada di tempat tinggal penduduk yang notabene komplain terhadap polusi udara, suara, lingkungan, dll. dapat diatasi dengan kelebihan perusahaan saya misalnya setiap membuat produk selalu membuat prototip terlebih dahulu, maka selalu ada lebih 1 atau 3 unit di setiap pesanannya, saya bisa mengadakan acara cuci gudang furnitur atau memberikan cuma-cuma kepada masyarakat sekitar yang merasa dirugikan. Upaya yang dilakukan manajemen desain dalam menyusun taktik untuk menyiasati kondisi-kondisi yang ada sehingga menghasilkan keuntungan optimal bagi perusahaan adalah basis transformasi dari hasil analisis ke tingkat implementasi, dikenal dengan strategi desain. Model strategi bersaing yang akan saya terapkan adalah strategi generik porter, pemasaran, citra serta analisis SWOT, memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang dimiliki dan mengatasi kelemahan dengan peluang tersebut, contohnya dengan kualitas furnitur yang baik dan jumlahnya banyak saya akan rajin mengikuti pameran untuk mendapatkan peluang-peluang perkembangan perusahaan, saat kelemahan produk saya muncul, saya akan sigap mengevaluasi, misalnya barang sisa produksi dapat dirubah lagi sehingga mengurangi harga produksi. Kekuatan dapat mengatasi ancaman, maka dari itu harus didayagunakan contohnya saat ancaman perusahaan saya adalah komplain tetangga, sisa produksi furnitur dapat dibagikan dengan harga murah bahkan gratis. Ancaman dan kelemahan diatasi dengan evaluasi yang berkelanjutan. Strategi yang porter meliputi hal-hal sebagai berikut: keunggulan biaya. Saya akan menekan biaya produksi dan fokus pada proses pembuatan konsep. Misalnya pemanfaatan bahan sisa produksi yang masih layak untuk elemen kecil contohnya aksen atau joint system kursi. Kadang desain furnitur yang sederhana juga membutuhkan biaya yang kecil, jika desainnya baik hal tersebut sangat menguntungkan. Harga akan terus saya kontrol, konsistensi pada suatu harga merupakan nilai tambah bagi desain. Diferensiasi, atau keunikan produk dibanding pesaing mencakup sistem penyerahan produk, iklan, fotografi, produk itu sendiri, kemasan, pendekatan pemasaran, dan lain-lain. Diferensiasi berdampak positif karena kinerja perusahaan akan berada di atas rata-rata jika premi harga yang ditawarkan melebihi baiya ekstra yang diperlukan untuk menjadi unik. Maka dari itu saya harus selalu mencari cara-cara melakukan diferensiasi yang menghasilkan harga premi yang lebih besar daripada pendiferensiasian, dan harus dirasa penting bagi konsumen. Contohnya

saat konsumen membeli furnitur saya, perusahaan akan menanam sebatang pohon, konsumen akan merasa berkontribusi pada lingkungan, dan premi yang dikeluarkan bersifat investatif. Fokus, menekankan pada pilihan atas cakupan pasar yang sempit atau kecil. Perusahaan saya akan memilih salah satu segmen atau kelompok segmen dalam industribersangkuran dan menyesuaikan strategi saya untuk melayani segmen tersebut tanpa menghiraukan segmen yang lain. Dengan mengoptimumkan seluruh potensi perusahaan untuk segmen sasaran, perusahaan akan berusaha meraih keunggulan bersaing di dalam segmen sasaran walaupun terkadang mereka tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Contohnya menentukan harga sesuai segmen pasar yang saya pilih. Segmentasi pasar sepatutnya dilakukan karena fakta bahwa pasar bersifat heterogen, karena pembeli memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda maka dari itu kebutuhan, tuntutan, peliaku, lokasi bahkan modus pembelian. Saya akan melakukan analisi pada pendekatan atribut konsumen (demografi, geografi, psikografi, perilaku konsumen, cohort, siklus hidup keluarga dan teknografi) dan atribut produk (manfaat, pemakaian, pola, kesetiaan). Contohnya untuk customer yang bersuku sunda saya akan melakukan pendekatan desain ke arah budaya sunda. Contoh lain, desain untuk penganut gaya hidup metal. Strategi pasar menentukan berapa dan segmen mana yang akan dimasuki melalui peluang yang ada. Saat perusahaan ingin memasuki suatu segmen pasar, langkah pertama adalah menghitung dan menilai potensi masing-masing segmen pasar, langkah kedua mengenali lebih dahulu strategi meraih pasar atau seberapa luas pasar yang akan dimasuki. Sebelum menetapkan pasar sasaran saya akan mengidentifikasi sumber daya perusahaan (manusia, alam, energi), homogenitas produk (produk saya harus memiliki DNA yang kuat), tahapan produk dalam daur hidup produk (contohnya kursi yang bertahan hingga beberapa tahun), homogenitas pasar serta strategi desain yang dilakukan para pesaing. Positioning produk mengejawantahkan seluruh strategi yang ada, maka harus efektif kinerjanya, jika tidak efektif, upaya yang dilakukan pada segmentasi akan sia-sia. Penempatan produk merupakan kunci dari suatu proses penawaran produk ke segmen sasaran. Dengan pemahaman ini, maka saya dapat mengembangkan suatu penempatan produk secara efektif dengan memanfaatkan potensi desain perusahaan secara optimal. Pada hakekatnya, apa yang disebut sebagai penempatan produk adalah upaya merancang produk agar dapat

tercipta suatu kesan di benak konsumen. pada dasarnya perilaku konsumen adalah fungsi dari persepsi dan preferensi. Parameter persepsi dan preferensi berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu produk terhadap produk lainnya. Hal yang signifikan dalam strategi diferensiasi. Oleh sebab itu, penempatan produk sangat erat dengan citra produk. Citra produk itu sendiri adalah elemen penting dalam desain, semakin strategis dalam situasi kompetisi. Lebih lanjutnya citra produk telah menjadi suatu keunggulan bersaing antarindustri dalam memenangkan kompetisi global baik pada barang-barang konsumen maupun barang-barang industri. Pendekatan ini dilakukan melalui kultur, estetika dan pemasaran. Hal ini penting karena perusahaan akan memahami pola budaya dan tata nilai masyarakat, metode kecendurungan nilai estetik dan menaikkan pemasaran. Saya akan memaksimalkan aspek visual. Contohnya setiap pembuatan furnitur harus disertai pembuatan mood board agar unsur semantikanya tersampaikan ke konsumen. Perusahaan yang baik memiliki sistem desain yang teratur, proses desain dilakukan dengan metodologi yang tepat, contohnya saat blueprint furnitur siap diproduksi, desain kursi sebaiknya tidak dirubah. Organisasi desain juga penting agar selalu ada jalur komando, kerja sama maupun tanggung jawab. Contohnya desainer furnitur harus melaporkan ke atasan, dan memberikan informasi kepada bawahan, agar perusahaan terorganisir. Produk harus selalu berkembang dan desainer harus selalu berinovasi karena produktivitas adalah hal positif, maka pengembangan produk baru akan selalu saya jadikan orientasi produksi. Perkembangan ini beragam, mulai dari produk baru yang melahirkan pasar benar-benar baru, produk baru yang berusaha masuk ke pasar, produk yang melengkapi lini suatu kelompok produk, produk yang memberi kinerja yang baik, reposisi target pasar, hingga reduksi biaya dengan kinerja yang tidak terlalu beda. Contohnya setiap satu bulan menginovasi produk atau material, dll. tergantung kemampuan dan keinginan pasar yang ingin diwujudkan. Hal yang telah disebutkan sebelumnya akan merujuk pada satu hal yaitu produk yang memiliki nilai keunggulan bersaing. Manajemen desain sangat penting untuk mengatur, merancang, mengorganisir, meleksanakan dan mengendalikan seluruh praktik desain di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai