Anda di halaman 1dari 2

154 MODUL III-B TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling tergantung

satu dengan lainnya dan menyepakati satu tatanan norma tertentu. Individu dalam kelompok saling pengaruh mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini didisain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptive menajdi perilaku adaptif atau bisa difungsikan sebagai terapi. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. A. Pengertian Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis psikoterapi di mana sekelompok pasien (5-12 orang) bersama-sama membicarakan topik tertentu untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi perilaku yang adaptif. A. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Ada 4 jenis TAK yang sudah dikembangkan yaitu: 1. TAK Sosialisasi 2. TAK Orientasi Realita 3. TAK Stimulasi Sensori 4. TAK Stimulasi Persepsi TAK sosialisasi adalah TAK yang diindikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan dalam berinteraksi sosial dengan orang lain (Isolasi Sosial atau Kerusakan Interaksi Sosial). Tujuan TAK ini adalah agar pasien mampu bersosialisasi dengan orang lain dan meningkatkan keterampilan berinteraksi. Terdiri dari 7 sesi (lihat BUKU TAK). TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan utama mengenal lingkungan secara realistis. Kegiatannya meliputi pengenalan waktu, tempat, dan orang di sekitar lingkungan pasien. Tujuannya adalah mengembalikan daya nilai realita pasien dan diindikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan orientasi realita. TAK stimulasi sensori adalah TAK dengan focus memberikan stimulasi kepada pasien agar tingkat sensitivitas alam perasaan pasien meningkat. Ini diindikasikan untuk pasien yang mengalami kesulitan mengekspresikan perasaan (afek datar atau tumpul). Bentuk kegiatannya adalah dengan memberikan stimulasi kepada pasien baik stimulasi suara (musik) atau visual (gambar), atau gabungan suara dan gambar (Video, TV). TAK stimulasi persepsi adalah TAK yang menstimulasi pasien untuk mengolah pikiran sesuai dengan stimulasi yang diberikan (berpersepsi). TAK jenis ini diindikasikan untuk pasien yang mengalami koping yang tidak efektif dalam bentuk terjadinya harga diri rendah, halusinasi, perilaku

155 kekerasan,ansietas, defisit perawatan diri dan sebaginya. Bentuk kegiatannya adalah diskusi dan latihan bersama keterampilan koping untuk mengatasi masalah masing-masing. B. Struktur Kelompok Struktur kelompok terdiri dari: 5. Pimpinan Kelompok (leader). Pimpinan kelompok dapat diperankan oleh Perawat CMHN atau Kader yang telah terlatih. Leader memimpin jalannya kelompok seperti tahapan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan terapi. 6. Anggota Kelompok. Anggota kelompok adalah pasien-pasien sesuai dengan indikasi TAK atau keluarga yang telah ditentukan. Jumlah anggota dalam TAK minimal 5 orang dan maksimal 12 orang. C. Proses Terapi Aktivitas Kelompok TAK terdiri dari 4 tahapan meliputi: 7. Tahap Persiapan. Dalam tahap ini dilakukan pemilihan pasien, membuat kesepakatan dengan pasien/keluarga dan mempersiapkan alat dan bahan TAK sesuai dengan TAK yang akan diselenggarakan. 8. Tahap Orientasi. Tahapan ini dilakukan sesudah pasien/keluarga berkumpul di tempat dilaksanakan TAK. Kegiatan dalam orientasi meliputi: a. Mengucapkan salam b. Memvalidasi perasaan pasien/keluarga c. Menjelaskan tujuan TAK d. Menyepakati aturan main TAK 9. Tahap Kerja. Dalam tahapan ini leader memimpin pasien/keluarga untuk melakukan aktivitas TAK untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk TAK sosialisasi fase satu mengajak pasien memperkenalkan jati diri secara bergantian sampai semua pasien melakukannya. 10. Tahap orientasi. Tahap ini dilakukan untuk mengakhiri TAK. Kegiatan terminasi meliputi: a. Evaluasi perasaan pasien/keluarga b. Memberikan pujian c. Memberikan tindak lanjut kegiatan d. Menyepakati kegiatan TAK berikutnya D. Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok Evaluasi kegiatan TAK dilakukan dengan mengamati perilaku pasien/keluarga selama TAK dilaksanakan. Apakah pasien atau keluarga menunjukkan perilaku seperti yang telah direncanakan atau tidak. Caranya adalah dengan mengisi table evaluasi pada masing-masing jenis TAK (Lihat Buku TAK).

Anda mungkin juga menyukai