Anda di halaman 1dari 20

PENGENALAN EKONOMI BERBASIS ISLAM DI INDONESIA

NAMA : Feri Suryanto NIM : 4111010014 KELAS : 1PJJ

EKONOMI BERBASIS ISLAM

NAMA : Feri Suryanto NIM : 4111010014 KELAS : 1 PJJ

KATA PENGATAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang dimana atas kehendaknya makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya. Penulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan kita tentang ekonomi yang berasaskan islam sangat banyak keuntungannya dan kelebihannya dari system ekonomi yang lain.tentu saja hal ini sangat ditanggapi baik sekali oleh kaum muslim di seluruh dunia.Dengan system ekonomi ini mudah-mudahan kita semua dapat mencontoh sifatsifat baik seperti Nabi besar kita Muhammad saw.Dengan judul karya tulis ,PENGENALAN EKONOMI BERBASIS ISLAM DI INDONESIA,semoga dapat mengambil sifat-sifat beliau.Penulis juga mengalami kesulitan dalam merangkum semua hal-hal penting yang menyangkut materi apa saja yang terdapat dalam hal di atas.namun berkat bantuan dari teman dan orang-orang yang ada disekeliling penulis akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Karena itu sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.1 Ibu Darul nurjannah yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian makalah ini. 1.2 Ayah dan Ibu penulis yang memberikan dukungan baik secara moral maupun material. 1.3 Teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan dan kekurangan.oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif agar karya tulis ini menjadi lebih baik dan berguna dimasa sekarang maupun yang mendatang. Harapan penulis,mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.Terutama untuk para penerus bangsa agar terciptalah bangsa Indonesia yang lebih baik dari sekarang.

Jakarta , 23 Desember 2011

PENULIS

DAFTAR ISI
KATA PENGATAR1 DAFTAR ISI...2 I. PENDAHULUAN3 1.1. Latar belakang masalah. 1.2. Permasalahan. 1.3. Tujuan 1.4. Metode penelitian.. 1.4. Sistematika penulisan II. PEMBAHASAN.. 2.1. Penjelasan mengenai ekonomi islam 2.2. Macam-macam system manajemenya. - zakat - infaq - sedekah III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan. 3.2. Saran IV. DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Hal yang melatar belakangi penulis dalam menulis makalah ini adalah bukan semata-mata untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknik sipil yaitu pendidikan agama islam,tetapi agar kita semua dapat memahami secara mendalam tentang ekonomi yang berbasis islam itu sendiri. 1.2. Permasalahan 1.2.1 apa ekonomi yang berasakan islam 1.2.2 apa kegunaanya untuk kaum muslim 1.2.3 apa contoh dan cirri-cirinya 1.3. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini apakah system ekonomi yang berasaskan memberikan rasa kebersamaan untuk Indonesia yang menganut system ekonomi adalah untuk mengetahui islam itu sendiri.lalu untuk semua kaum muslim di ini.

14. Metode Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan,penulis menggunakan metode kepustakaan yang bersumber dari berbagai website dan literatur lain dari buku-buku SMA penulisyang berkaitan dengan makalah ini. 1.5. Sistematika Penulisan Pada makalah ini,penulis memulai dari bab pendahuluan.Bab ini meliputi latar belakang masalah,permasalahan,tujuan penulisan,metode penulisan,sistematika penulisan. Pada bab kedua penulis memaparkan permasalahan beserta pembahasan yang menyeluruh dari hal-hal yang menyangkut makalah ini yang didapatkan dari website maupun buku-buku yang berkaitan dengan topoik bersangkutan. Kemudian bab ketiga merupakan penutup dalam makalah ini.Pada bab ini penulis menyimpulkan seluruh pembahasan yang ada pada bab-bab sebelumnya.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ekonomi islam


Konsep ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang diformulasikan berdasarkan pandangan Islam tentang kehidupan. Tidak adanya pembedaan antara Fiqhul-Mu'amalat dan ekonomi Islam adalah sebuah kesalahan konsep dalam literatur mengenai ekonomi Islam. Beberapa buah buku menggunakan alat-alat analisis fiqh dalam ekonomi, sedangkan buku-buku lain mengkaji ekonomi Islam dari sudut pandang fiqh. Sebagai contoh, teori konsumsi kadang-kadang berubah menjadi pernyataan kembali hukum Islam mengenai beberapa jenis makanan dan minuman, bukan kajian mengenai perilaku konsumen terhadap sejumlah barang konsumsi yang tersedia, dan teori produksi diperkecil maknanya sebagai kajian tentang hak pemilikan dalam Islam yang tidak difokuskan pada perilaku perusahaan sebagai unit produktif. Kajian tentang sejarah pemikiran ekonomi dalam Islam seperti itu akan membantu menemukan sumber-sumber pemikiran ekonomi Islam kontemporer, di satu pihak dan di pihak lain, akan memberi kemungkinan kepada kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai perjalanan pemikiran ekonomi Islam selama ini. Keduaduanya akan memperkaya ekonomi Islam kontemporer dan membuka jangkauan lebih luas bagi konseptualisasi dan aplikasinya. Ketika kita membicarakan sistem ekonomi modern, biasanya kita merujuk pada dua sistem besar: kapitalisme pasar dan sosialisme terpimpin. Kapitalisme adalah sistem yang didasarkan atas pertukaran yang sukarela (voluntary exchanges) di dalam pasar yang bebas. Sebaliknya, sosialisme mencoba mengatasi problem produksi, konsumsi dan distribusi melalui perencanaan atau komando. Ekonomi Islam dari sebuah tinjauan kritis adalah sebuah Deskripsi paling sederhana dari ekonomi Islam.suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam, dimana keseluruhan nilai tersebut sudah tentu Al-Quran, As-Sunnah, ijma dan qiyas (Nasution dkk 2006). Secara umum, lahirnya ide tentang sistem ekonomi Islam didasarkan pada pemikiran bahwa sebagai agama yang lengkap dan sempurna, Islam tentulah tidak hanya memberikan penganutnya aturan-aturan soal ketuhanan dan iman, melainkan juga

jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia, termasuk ekonomi Terlepas dari kapan sebenarnya ide sistem ekonomi Islam itu lahir, pertanyaan lain adalah di mana posisinya relatif terhadap kapitalisme dan sosialisme? Sebenarnya, sistem ekonomi Islam memiliki sejumlah karakteristik yang sama baik dengan kapitalisme maupun sosialisme. Dibolehkannya hak milik pribadi dan kebebasan untuk melakukan pertukaran merupakan elemen yang ada dalam kapitalisme. Tapi selain itu, para proponen ekonomi Islam juga menekankan pentingnya intervensi negara terutama dalam hal keadilan distributif, yang juga menjadi semangat utama sosialisme. Artinya, sistem ekonomi Islam sebenarnya masih berada dalam spektrum yang kita bicarakan. Ia bukanlah sebuah sistem yang benarbenar otentik, berbeda atau ada di luar himpunan sistem ekonomi yang dijalankandidunia. Perbedaan yang utama dan pertama tentu secara epistemologis: ekonomi Islam dipercaya sebagai bagian integral dari ajaran agama Islam itu sendiri, sehingga pemikiran ekonomi Islam langsung bersumber dari Tuhan. Kedua, ekonomi Islam dilihat sebagai sistem yang bertujuan bukan hanya mengatur kehidupan manusia di dunia, tapi juga menyeimbangkan kepentingan manusia di dunia dan akhirat. Ini kemudian membawa implikasi dari aspek normatif: apa yang baik dan buruk, apa yang harus dilakukan atau dihindari bukan sematamata dilihat dari aspek efisiensi sebagaimana dikenal dalam ekonomi konvensional, melainkan bagaimana agar tindakan di kehidupan duniawi juga menghasilkan imbalan di akhirat. Ketiga, sebagai konsekuensi dari landasan normatif itu, sejumlah aspek positif atau teknis dalam ekonomi konvensional tidak bisa diaplikasikan karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dibenarkan oleh Islam. Ekonomi yang berasakan islam biasa disebut dengan EKONOMI SYARIAH.Banyak Al-Quran dan hadis yang memberikan contoh asas yang dipakai sistem ekonomi ini. I. Al-Quran 1. Firman Allah QS. al-Nisa [4]: 29: Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu.

2. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 282: "Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis...". 3. Firman Allah QS. Shad [38]: 24: "Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini." 4. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 275: dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... 5. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 278 279: Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman . . Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya 6. Firman Allah QS. al-Hasyr [59]: 18 Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan 7. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamiu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil (QS. an-Nisa [4]: 58). 8. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. al-Baqarah [2]: 280) 9. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS. al-Maidah [5]: 2)

II. Hadits 1. Nabi bersabda, Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib). 2. Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram (HR. Tirmidzi dari Amr bin Auf). 3. Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata: Allah swt. berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka. (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah). 4. Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya (HR. Muslim dari Abu Hurairah 5. Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan tubuh (yang satu); jikalau satu bagian menderita sakit maka bagian lain akan turut menderita (HR. Muslim dari Numan bin Basyir) 6. Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. (HR. Tirmidzi dari Amr bin Auf) PENGAWASAN PENERAPAN PRINSIP SYARIAH Penerapan sistem ekonomi islam yang berprinsip syariah juga bias diterapkan dalam pasar modal.fatwa ulama mengenai produk dan jasa keuangan syariah diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia melalui Dewan Syariah Nasional. Kemudian untuk mengawasi pelaksanaan pemberian produk dan jasa keuangan oleh lembaga keuangan Dewan Syariah Nasional akan menunjuk Dewan Pengawas Syariah untuk tiap lembaga keuangan yang bersangkutan.

Peran Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah memang tidak terbatas pada pemberian fatwa atas produk, jasa dan transaksi keuangan yang akan dilakukan oleh lembaga keuangan, tetapi juga harus menentukan proses purifikasi dan memonitor pengelolaan lembaga keuangan. Secara umum tugas Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah meliputi: 1. Penentuan transaksi keuangan yang diperbolehkan. Mengingat pada ibadah muamalat semua hal pada prinsipnya diperbolehkan kecuali bila dilarang, maka penentuan transaksi pembiayaan maupun investasi yang halal menjadi sangat vital. Karena bila penerapan prinsip Syariah tidak dilaksanakan dengan konsisten (istiqomah) namun kreatif (fathonah) maka akan menurunkan nilai hakiki dari prinsip Syariah itu sendiri. 2. Advokasi untuk Investor maupun Emiten. Kepentingan Pemilik Dana (Investor) maupun Pemilik Usaha (Emiten), harus dijunjung tinggi karena itu transaksi keuangan Syariah harus memberikan perlindungan terhadap yang haram khususnya untuk menjaga keimanan, kehidupan dan akal mereka. Kepentingan Investor maupun Emiten harus ditempatkan secara proporsional, termasuk kepentingan yang terkait dalam pembagian hasil usaha (dividen) dan kegiatan perdagangan Efek. 3. Monitor Kepatuhan. Mengingat sifat manusia yang rentan terhadap kesalahan, maka diperlukan pengawasan atas kepatuhan dari pelaksanaan transaksi terhadap fatwa yang sudah diberikan. Pengawasan kepatuhan dapat dilakukan dengan memonitor pelaksanaan sejak awal hingga akhir, termasuk kajian atas dokumentasi transaksi, dan membuat laporan yang akurat dan tepat waktu atas penyimpangan yang ada. 4. Kepedulian pada Masyarakat Sekitar Ide dasar dari ekonomi Syariah adalah juga untuk memanfaatkan sumber daya yang telah diciptakan Allah SWT, termasuk kelebihan yang diberikan kepada sebagian manusia, untuk kemaslahatan manusia khususnya masyarakat terdekat (tetangga). Oleh karena itu harus ada alokasi yang jelas bagi pembiayaan untuk kegiatan ekonomi masyarakat terdekat tersebut. 5. Tanggung Jawab Sosial Pelaksanaan ekonomi Syariah harus dapat menunjang pemenuhan kewajiban Investor maupun Emiten atas kelebihan yang dikaruniakan oleh Allah SWT. Mengingat tingkat pemahaman dan kecanggihan

ekonomi Syariah relatif masih rendah, maka tanggung jawab sosial ini juga dapat mencakup tanggung jawab peningkatan pendidikan ekonomi Syariah.

2.2 Macam-macam sistem manajemen ekonomi islam


ZAKAT Pengertian Menurut Bahasa : tumbuh (numuww),Suci (thaharah) dan bersih Berkembang dan bertambah (ziyadah) . Menurut Istilah Fiqh : Menyerahkan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak menerimanya. TUJUAN : Membersihkan :Membersihkan jiwa orang yang memiliki kelebihan harta dari kekikiran.Membersihkan hati fakir miskin dari sifat iri dan dengki,Membersihkan masyarakat dari benih perpecahan,membersihkan harta dari hak orang lain serta Mengembangkan kepribadian orang yang memiliki kelebihan harta dari eksistensi moralnya,Mengembangkan kepribadian fakir miskin,Mengembangkan dan melipatgandakan nilai harta,Sarana jaminan sosial dalam islam,Sarana mengurangi terjadinya kesenjangan social Zakat merupakan bagian dari rukun islam yakni rukun islam yang ketiga.perintah wajib mengeluarkan zakat ialah pada tahun kedua hijriyah atau sebelum periuntah puasa ramadhan. Dalil wajib zakat antara lain adalah dalam surat Al Bayyinah ayat 5 : padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatnya dalam ( menjalankan ) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus

Dalil lainnya adalah : dan dirikanlah salat , tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orangorang yang rukuk Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan orang islam dan diberikan kepada golongan orang yang wajib menerimanya.ada 8 golongan yang penerima zakat yaitu : Mustahik (Objek Zakat) : Orang yang Berhak Menerima Zakat Fakir Miskin Amil (pengelola) zakat Muallaf (orang yang baru/diharapkan masuk Islam) Memerdekakan budak Orang yang dililit hutang (Ghorimin) FisabililLah : jihad Ibnu sabil : musafir yang terlantar Muzakki : Subyek Zakat Orang yang wajib mengeluarkan Zakat Muslim Dewasa Berakal Merdeka Pemilik harta wajib zakat

Jenis-Jenis Zakat Zakat Fitrah :zakat yang dikeluarkan setahun sekali. Zakat Harta (Mal ) :Zakat binatang ternak,Zakat pertanian,Zakat emas dan perak,Zakat perhiasan,Zakat uang,Zakat perdagangan dan perusahaan,Zakat barang galian,Zakat profesi Syarat Harta Yang Wajib Dizakatkan : Kepemilikan penuh,Produktif,Telah sampai nishob,Surplus kebutuhan primer,Bebas dari hutang,Telah berlalu satu tahun Zakat Binatang Ternak Syarat Umum : Sampai nishobnya,Berlalu satu tahun,Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi,Digembalakan Zakat Emas dan Perak : Landasan Hukumnya Hadist : Dari Ali, ra, dia berkata, bersabda RosululLoh SAW : "Jika kamu mempunyai 200 dirham (=595 gram perak) dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah 5 dirham (5 x 2,975 gr perak), dan emas hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar (=85 gram) dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah 1/2 dinar (1/2 x 4,2 gram) setiap bertambah maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali telah sampai masa setahun." (HR Abu Dawud).Persyaratannya : Sampai nishobnya, berlalu satu tahun, bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob, merupakan surplus dari kebutuhan.Catatan : Perhiasan Jika merupakan investasi zakatnya 2,5 % dengan syarat nishob dan haul (telah berlalu setahun)Perhiasan yang terbuat dari emas dan perak namun haram digunakan tetap wajib dizakatkanJika perhiasan untuk dipakai (dalam batas wajar) maka tidak dikenakan zakat, jika digunakan namun berlebihan, masuk kategori investasi dari

Zakat Uang Uang dikenakan zakat sebagaimana halnya emas dan perak.Persyaratannya :Sampai nishobnya, yaitu 85 gram emas,Telah berlalu satu tahun,Bebas dari hutang (telah dikurangi hutang),Merupakan surplus dari kebutuhan Zakat Pertanian : Landasan Hukumnya Al-Qur'an : "Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan yang tidak sama (rasanya). Makanlah buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah, dan tunaikanlah haknya (zakatnya) dihari memetiknya." (QS Al-An'am ayat 141) Hadist : Dari Jabir, ra, Nabi Saw bersabda : "(Pertanian) Yang diairi oleh sungai dan hujan 10% sedang yang diairi dengan pengairan 5 %.Ijma para ulama Zakat Harta Galian dan Barang Tambang : Hadist : Dari Abu Hurairoh, RosululLoh bersabda : "Pada rikaz (harta galian) zakatnya seperlima (20%)." HR Bukhori Muslim Jumhur Ulama : rikaz adalah harta terpendam dalam perut bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyah, dibedakan antara barang tambang dengan rikaz. Zakat barang tambang 2,5% karena eksplorasi perlu biaya.Abu Hanifah : tidak membedakan rikaz dengan barang tambang (dianggap sama), zakatnya 20%Maliki dan Syafi'I : jika penggalian barang tambang tidak mengeluarkan cost, zakatnya 20%.Mazhab Syafi'I : rikaz adalah kekayaan pada tanah tidak bertuan (tidak mensyaratkan peninggalan jahiliyah), hanya berupa emas dan perak (mazhab lain tidak mensyaratkan), harus mencapai nishob (mazhab lain tidak). Zakat Perdagangan Al-Qur'an : "Wahai orang-orang yang beriman, keluarkanlah sebagian harta halal yang kamu peroleh dari usahamu dan harta yang kami keluarkan untukmu dari perut bumi." (QS AlBaqoroh ayat 267 )Hadist : Samurah bin Jundub mengatakan, "RosululLoh Saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk diperdagangkan."Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan piutang lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset tetap yang tidak diperdagangkan tidak

termasuk.syarat : telah berlalu satu tahun, nishob 85 gram emas, zakatnya 2,5 %, dapat dibayar dengan uang atau barang. Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun perseroan. Zakat Investasi Dalam Fiqh disebut zakat Al-Mustaghilat.Adalah zakat terhadap harta yang diinvestasikanBentuk usaha investasi : bangunan atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan, dll.Dianalogikan kedalam zakat perdagangan: zakatnya 2,5% , nishob 85 gram emas, harus sampai haul.Imam Malik dan ulama salaf seperti ibnu Mas'ud menggolongkannya kedalam zakat uang. Diambil dari hasilnya saja tanpa mensyaratkan haul.Ulama Kontemporer seperti Abu Zahrah, Abdul Wahab dan Yusuf Qordhowi menganalogikan kedalam zakat pertanian: dikeluarkan saat menghasilkan (pembagian deviden), modal tidak dimasukkan, zakatnya 5% untuk penghasilan kotor dan 10% untuk penghasilan bersih. Zakat perusahaan : Landasan Hukumnya dari Hadist : "... janganlah menggabungkan yang terpisah dan janganlah memisahkan sesuatu yang sudah bergabung (berserikat) dan sesuatu yang bercampur dari dua pihak maka keduanya memeriksa jumlahnya untuk dibayarkan dengan ketentuan sesuai dengan besarnya harta.(HR. Bukhori)Sama dengan zakat perdagangan dan investasi. Jika bergerak dalam bidang trading maka yang dikeluarkan zakat perdagangan, jika bergerak dalam bidang produksi zakatnya sesuai dengan zakat investasi atau pertanian. Zakat Profesi : adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat.Dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya (ketika menerima gaji/upah).nishobnya sebesar 652,8 kg makanan pokok (gabah) atau senilai dengan 520 kg beras. Dibayarkan dari pendapatan kotor.Atas dasar kaidah qias asyasyabah, besar zakatnya seperti zakat emas dan perak, yaitu sebesar 2,5% dari penghasilan. Zakat adalah suatu hal yang sangat terpuji.hikmah dari berzakat adalah dapat menyucikan diri dari kikir dan cinta harta yang berlebihan.menyuburkan sifat-sifat baik,mendekatkan diri kepada

Allah SWT,dan membuktikan rasa syukur atas nikmat Allah yang telah diberikan.

INFAQ DAN SHADAQOH INFAQ arti menurut bahasa MEMBELANJAKAN. Pengertian Menurut Syara' ; Mengeluarkan harta karena taat (patuh) kepada Allah dan Menurut Kebiasaan ; Pengeluaran derma setiap kali seseorang Muslim menerima rezeki (kurnia) dari Allah, sejumlah yang dikehendaki dan direlakan oleh sipenerima rezeki. INFAQ terdiri dari: INFAQ WAJIB; seperti zakat, nadzar INFAQ SUNNAH ; seperti memberikan pertolongan dengan memberikan suatu barang. SHADAQOH Istilah umumnya Derma, penjelasan menurut kebiasaan Memberi sesuatu kepada orang lain yang sangat membutuhkannya dengan mengharap pahala dari Allah SWT. Pengertian menurut syara': memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkan sekalipun ia tidak mengharapkan pahala, atau memberi sesuatu kepada orang kaya karena mengharapkan pahala di akherat; Pengertian menurut kebiasaan: memberi sesuatu kepada orang lain yang sangat membutuhkannya, dengan mengharapkan pahala dari Allah S.W.T. Perbedaan Zakat, Infaq, Shodaqoh Zakat : kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu. infaq : mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat, ada yang wajib dan ada pula yang sunnah.

Shodaqoh : maknanya lebih luas, mencakup infaq, zakat, atau kebaikan non materi lainnya. BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Konsep ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang diformulasikan berdasarkan pandangan Islam tentang kehidupan.Dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari dimana kita bias ambil andil dalam pelaksanaanya. Sementara itu banyak manajemenya dalam kehidupan sehari hari.contoh : zakat,infaq,dan shadaqoh pengertian Zakat : kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu. Pengerian infaq : mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat, ada yang wajib dan ada pula yang sunnah. Pengertian Shodaqoh : maknanya lebih luas, mencakup infaq, zakat, atau kebaikan non materi lainnya. Banyak saudara-saudara kita diluar sana yang memerlukan pertolongan diluar sana.baik dalam segi materi atau jasa-jasa yang kita perbuat.oleh karena itu sangat penting sekali kita berbagi dalam hal apapun yang dapat meringankan mereka 3.2 SARAN Pda kesempatan kali ini,penulis hanya dapat memberikan sedikit saran.saran dari penulis adalah sistem ekonomi islam ini harusnya dikembangkan di Indonesia karena mayoritas penduduknya adalah muslim dan hendaklah kita saling berbagi sesame saudara kita yang membutuhkan diluar sana.

DAFTAR PUSTAKA SITUS WIKIPEDIA TENTANG EKONOMI ISLAM SITUS WIKIPEDIA TENTANG ZAKAT , INFAQ , SHADAQOH ANWAR,JUNAIDI .2007.AGAMA ISLAM UNTUK KELAS 1 SMA.JAKARTA:YUDHISTIRA

Anda mungkin juga menyukai