Anda di halaman 1dari 82

Definisi Aljabar Boolean

Aljabar Boolean adalah aljabar yang terdiri


atas suatu himpunan B dengan 2 operator
biner yang didefinisikan pada himpunan
tersebut, yaitu : + (penjumlahan) dan
-(perkalian) sehingga untuk setiap a, b, c B
berlaku aksioma atau postulat sebagaii berikut

1
1. Closure :(i).a + b B
(ii).a - b B
2. Identitas :(i).Ada elemen tunggal 0 B , sedemikian hingga berlaku a
+ 0 = 0 + a = a
(i).Ada elemen tunggal 1 B , sedemikian hingga berlaku a -
1 = 1 - a = a
3. Komutatif :(i).a + b = b + a
(ii).a - b = b - a
4. Distributif :(i).a - (b + c) = (a - b) + (a - c)
(ii).a + (b - c) = (a + b) - (a + c)
(iii).(a - b) + c = (a + c) - (b + c)
5. Komplemen :Untuk setiap a B , terdapat elemen tunggal a B
sedemikian hingga berlaku a + a = 1 dan a - a = 0
6. Terdapat sedikitnya 2 buah elemen, a dan b B sedemikian hingga a b.
7. Idempoten :(i).a - a = a
(ii).a + a = a
8. Asosiatif :(i).a + (b + c) = (a + b) + c
(ii).a - (b - c) = (a - b) - c

2
3
Kecuali aksioma 7 dan 8, ke enam aksioma
pertama di sebut postulat Huntington.
Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean,
yang harus diperhatikan adalah :
1. Elemen himpunan B
2. Kaidah/aturan operasi untuk 2 operator biner
3. Himpunan B, bersama-sama dengan 2
operator tersebut memenuhi postulat
Huntington.
ALJABAR BOOLEAN DUA
NILAI
4
Syarat aljabar Boolean dua nilai yaitu :
B = {0,1}
Operator biner : + dan -
Operator uner/unary operator :
Kaidah untuk operator biner dan operator uner.
5
a b a b a b a + b a a
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1
Cek apakah memenuhi Postulat Huntington !!!
6
1. Closure / Tertutup : Jelas berlaku
2. Identitas : Jelas berlaku, karena dari tabel
terlihat bahwa :
(i) 0 + 1 = 1 + 0 = 1
(ii) 1 0 = 0 1 = 0
3. Komutatif: jelas berlaku dengan melihat
simetri tabel operator biner.


7
4. Distributif: (i) a (b + c) = (a b) + (a c) dapat
ditunjukkan benar dari tabel operator biner di
atas dengan membentuk tabel kebenaran:

a
b c b + c a (b + c) a b a c (a b) + (a c)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
8
(ii) Hukum distributif a + (b c) = (a + b) (a + c)
dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel
kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).
(iii) Hukum distributif yang ketiga juga di buat
dalam tabel kebenaran seperti pada (i)

5. Komplemen : jelas berlaku karena dari Tabel
memperlihatkan bahwa:
(i) a + a = 1, karena 0 + 0= 0 + 1 = 1 dan 1 +
1= 1 + 0 = 1
(ii) a a = 0, karena 0 0= 0 1 = 0 dan 1 1 = 1
0 = 0

9
6. Postulat 6 dipenuhi karena aljabar Boolean
dua nilai memiliki elemen yang berbeda yaitu
0 dan 1

Kesimpulan :

Karena keenam postulat Huntington dipenuhi,
maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-sama
dengan operator biner + dan operator
komplemen merupakan aljabar Boolean.
EKSPRESI BOOLEAN
10
Misalkan (B, +, , ) adalah sebuah aljabar
Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +,
, ) adalah:
(i) setiap elemen di dalam B,
(ii) setiap peubah,
(iii) jika e
1
dan e
2
adalah ekspresi Boolean,
maka e
1
+ e
2
, e
1
e
2
, e
1
adalah ekspresi
Boolean

Contoh Ekpresi Boolean
11
0
1
a
b
c
a + b
a b
a (b + c)
a b + a b c + b
a (b + c)
a (b + c) = (a . b) + (a c)

Contoh Ekspresi Boolean yang
Ekuivalen
12
Perlihatkan bahwa a + ab ekuivalen dengan a +
b .
Gunakan Tabel Kebenaran Boole.
Penyelesaian :

a b a ab a + ab a + b
0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1
Prinsip Dualitas
Dualitas adalah padanan dual ekspresi Boole
yang diperoleh dengan cara

mempertukarkan + dengan - , dan
mempertukarkan 1 dengan 0

13
Contoh Dualitas
14
(i) (a 1)(0 + a) = 0 dualnya (a + 0) + (1 a) =
1
(ii) a(a + b) = ab dualnya a + ab = a + b

SIFAT/HUKUM/TEOREMA
ALJABAR BOOLEAN
15
Untuk membuktikan kebenaran suatu
pernyataan, maka selain tabel kebenaran,
diperlukan beberapa teorema yang dapat di
jadikan landasan kebenarannya.
Beberapa Teorema/Sifat/ Hukum dari Aljabar
Boolean yang di jadian dasar antara lain :
16
Kadang, untuk menyederhanakannya, ditulis a-b sebagai ab
1. Hukum identitas:
(i) a + 0 = a
(ii) a 1 = a
2. Hukum idempoten:
(i) a + a = a
(ii) a a = a
3. Hukum komplemen:
(i) a + a = 1
(ii) aa = 0
4. Hukum dominansi:
(i) a 0 = 0
(ii) a + 1 = 1
5. Hukum involusi:
(i) (a) = a
6. Hukum penyerapan:
(i) a + ab = a
(ii) a(a + b) = a
7. Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) ab = ba
8. Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a (b c) = (a b) c
9. Hukum distributif:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
(ii) a (b + c) = a b + a c
10. Hukum De Morgan:
(i) (a + b) = ab
(ii) (ab) = a + b
11. Hukum 0/1
(i) 0 = 1
(ii) 1 = 0
12. Hukum negasi
(i) a + a.b = a+b
(ii) a.(a+b) = a.b
Contoh Penerapan Teorema
Aljabar Boole
17
Buktikan bahwa a + ab = a + b
a + ab = (a + ab) + ab (Absorbsi)
= a + (ab + ab) (Asosiatif)
= a + (a + a)b (Distributif)
= a + 1 - b (Komplemen)
= a + b (Identitas)

Aplikasi Aljabar Boolean
18
Dari Postulat dan Teorema yang
sudah di jelaskan sebelumnya, tujuan
dari penggunaan Postulat dan
Teorema di atas adalah untuk
penyederhanaan ekspresi Boolean
dan mendapatkan Rangkaian Logika
yang sesederhana mungkin.
Contoh Penyederhanaan
Boolean
19
1. Sederhanakan a.(a.b+c)
a.(a.b+c) = a.a.b+a.c
(distribusi)
= a.b+a.c (identitas)
=a.(b+c) (distribusi)
2. Sederhanakan a.b+a.b+a.b
a.b+a.b+a.b = (a+a).b+a.b (distribusi)
= 1.b+a.b (komplemen)
= b+a.b (dominasi)
= b + a (negasi)

CATATAN
20
Dual setiap aksioma/postulat aljabar Boole
merupakan aksioma /postulat aljabar Boole
juga
Dual dari setiap teorema/sifat/hukum aljabar
Boole adalah sebuah teorema/sifat/hukum
juga, sehingga pembuktian suatu teorema
aljabar Boole dapat menggunakan dualnya.
Soal-soal Latihan
21
Prinsip Dualitas
Tuliskan dual dari ekspresi Boole :
a. (a.1) . (0 + a) =0
b. a + ab = a+ b
c. (a+1)(a+0) = a
d. (a+b) (b+c) = ac + b
22
Ekuivalensi Aljabar Boole

Buktikan bahwa a + a . b = a.
Gunakan tabel kebenaran untuk
membuktikannya !!
23
Penyederhanaan Aljabar Boole
Sederhanakan dengan Teorema Boole
1. a + a.b+a.b
2. ab+bc+ca
3. abc + ab +a
4. a (bc+ab+ba)
5. (a+ab) (ab)
6. bc + ad + abcd + adc + a
Fungsi Boolean
Pada aljabar Boolean dua nilai , B = {0,1},
peubah (variable) x disebut peubah Boolean
atau peubah biner jika nilainya hanya dari B.
Fungsi Boolean atau disebut juga fungsi
biner adalah ekspresi yang dibentuk dari
peubah biner, dua operator biner + dan -,
operator komplemen ( ) , tanda kurung, dan
tanda sama dengan (=). Setiap peubah
boolean, termasuk komplemennya disebut
literal.

24
25
Contoh contoh fungsi Boolean :
1. f (x) = x
2. f (x, y) = x y + xy + y
3. f (x, y) = x y
4. f (x, y) = (x + y)
5. f (x, y, z) = x y z

Fungsi Boolean tidak unik, artinya dua buah
fungsi yang ekspresi aljabarnya berbeda,
mungkin saja merupakan dua buah yang sama
karena keduanya mempunyai nilai yang sama
pada tabel kebenaran.
Fungsi Komplemen
Fungsi komplemen dari suatu fungsi f , dapat
dicari dengan menukarkan nilai 0 menjadi 1,
dan sebaliknya nilai 1 menjadi 0.


26
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk
membentuk fungsi komplemen :
1. Menggunakan Hukum De Morgan
2. Menggunakan prinsip dualitas.



27
Contoh Fungsi Komplemen
28
Fungsi komplemen f (x, y, z) dari fungsi f (x,
y, z) = x(y z + yz) adalah

Jawab :
_Menggunakan Hk. De Morgan
f (x, y, z) = (x (y z + yz))
= x + (y z + yz)
= x + (y z ) . (yz)
= x + (y + z ) . (y +z )


29
_Menggunakan Prinsip Dualitas :
Dual dari f : x + (y + z ). (y + z)
Komplemen tiap literalnya adalah ; x + (y + z )
. (y +z ) = f
Jadi f (x, y, z) = x + (y + z ) . (y +z )

Bentuk Kanonik
Setiap suku (term) mengandung literal yang
lengkap, x, y, z. Fungsi boolean yang
dinyatakan sebagai jumlah dari hasil kali dan
hasil kali dari jumlah, dengan setiap sukunya
mengandung literal lengkap, disebut dalam
bentuk kanonik.

30
Ada dua macam bentuk kanonik :
1. Minterm atau sum-of- product (SOP)
2. Maxterm atau product-of-sum (POS)

31
MinTerm dan MaxTerm 2
Peubah
x y Minterm Maxterm
Suku Lambang Suku Lambang
0 0 x y m
0
x + y M
0

0 1 x y m
1
x + y M
1

1 0 x y m
2
x + y M
2

1 1 xy m
3
x + y M
3

32
MinTerm dan MaxTerm 3
Peubah
x y z Minterm Maxterm
Suku Lamban
g
Suku Lambang
0 0 0 x y z m
0
x + y + z M
0

0 0 1 x y z m
1
x + y + z M
1

0 1 0 x y z m
2
x + y + z M
2

0 1 1 x y z m
3
x + y +z M
3

1 0 0 x y z m
4
x + y + z M
4

1 0 1 x y z m
5
x + y +z M
5

1 1 0 x y z m
6
x + y + z M
6

1 1 1 x y z m
7
x + y +z M
7

33
Bentuk Baku
Dua bentuk kanonik adalah bentuk dasar yang
diperoleh dengan membaca fungsi dari tabel
kebenaran. Bentuk ini umumnya sangat
jarang muncul, karena setiap suku di dalam
bentuk kanonik harus mengandung literal atau
peubah yang lengkap, baik dalam bentuk
normal (x) atau dalam bentuk komplemennya
x.

34
Cara lain untuk mengekspresikan fungsi
Boolean adalah bentuk baku (standard) .
Pada bentuk ini, suku suku yang membentuk
fungsi dapat mengandung satu, dua, atau
sejumlah literal. Dua tipe bentuk baku adalah
bentuk baku SOP dan bentuk baku POS.

35
Contoh Bentuk Kanonik
36
Ubahlah dalam bentuk SOP dan POS :
f (x, y, z) = x + y z
Penyelesaian :
SOP
x = x(y + y)
= xy + xy
= xy (z + z) + xy(z + z)
= xyz + xyz + xyz + xyz

37
yz = yz (x + x)
= xyz + xyz

Jadi f(x, y, z) = x + yz
= xyz + xyz + xyz + xyz + xyz +
xyz
= xyz + xyz + xyz + xyz + xyz

atau f(x, y, z) = m
1
+ m
4
+ m
5
+ m
6
+ m
7
=
E (1,4,5,6,7)
38
POS
f(x, y, z) = x + yz
= (x + y)(x + z)

x + y = x + y + zz
= (x + y + z)(x + y + z)

x + z = x + z + yy
= (x + y + z)(x + y + z)

39
Jadi, f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y + z)(x + y +
z)(x + y + z)
= (x + y + z)(x + y + z)(x + y + z)

atau f(x, y, z) = M
0
M
2
M
3
= [(0, 2, 3)


Konversi Bentuk Kanonik
40
Misal f adalah fungsi Boolean dalam bentuk
SOP :
f (x,y,z) = (1, 4, 5, 6, 7)
dan f adalah komplemen dari f.
f (x, y, z) = (0, 2, 3) = m
0
+ m
2
+ m
3


41
Dengan menggunakan hukum de Morgan, kita
dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk POS
:
f (x, y, z) = (f (x, y, z)) = (m
0
+ m
2
+ m
3
)
= m
0
. m
2
. m
3

= (x y z ) (x y z ) (x y z)
= (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z )
= M
0
M
2
M
3

= [(0, 2, 3)
Jadi m
j
= M
j


42
POS
f(x, y, z) = x + yz
= (x + y)(x + z)

x + y = x + y + zz
= (x + y + z)(x + y + z)

x + z = x + z + yy
= (x + y + z)(x + y + z)

Jadi, f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y + z)(x + y + z)(x + y + z)
= (x + y + z)(x + y + z)(x + y + z)
atau f(x, y, z) = M
0
M
2
M
3
= [(0, 2, 3)

PENYEDERHANAAN FUNGSI
BOOLEAN (MINIMASI FUNGSI) 1

Fungsi boolean dapat disederhanakan dalam
3 cara :
1. Secara aljabar :
- Menggunakan rumus atau hukum/aksioma
yang berlaku pada fungsi Boolean
- Umumnya bersifat Trial and Error (tidak ada
pegangan)

43
Minimasi fungsi (2)
44
2. Peta Karnaugh (K-Map)
- Mengacu pada diagram Venn
- Menggunakan bentuk-bentuk peta Karnaugh

3. Metode Quine Mc Cluskey (Metode Tabulasi)
- Didasarkan pada hukum Distribusi
- Menggunakan eliminasi Prime Implicant
Redundant
Minimasi Fungsi (Aljabar)
45
1. Sederhanakan fungsi Boolean berikut
f(x,y) = x + xy
= (x + x) (x+y) distribusi
= 1. (x+y) komplemen
= x + y identitas

2. Sederhanakan fungsi Boolean berikut
f(x,y) = x (x + y)
= xx +xy distribusi
= 0 + xy komplemen
= xy identitas

Minimasi Fungsi Dengan
Aljabar (2)
46
3. Sederhanakan fungsi Boolean berikut :
f(x,y,z) = xyz + xyz + xy
= xz(y+y) + xy distribusi
= xz. 1 + xy komplemen
= xz + xy identitas

Minimasi Fungsi dengan Aljabar
(3)
47
4. Sederhanakan fungsi Boolean :
f(x,y,z) = xy + xz + yz.1
= xy + xz + yz(x+x) komplemen
= xy + xz + xyz+ xyz distribusi
= xy (1+z) + xz (1+y) dominasi
= xy + xz identitas
Minimasi Fungsi (K-Map)
48
Peta Karnaugh adalah sebuah diagram atau
peta yang terbentuk dari kotak-kotak yang
bersisian. Tiap kotak merepresentasikan
sebuah minterm (sukumin). Peta Karnaugh
dengan jumlah kotak lebih dari 4 buah akan
memiliki sisi yang bersebrangan. Sisi yang
bersebrangan tersebut sebenarnya
merupakan sisi yang bersisian juga. Artinya
sebuah peta Karnaugh dapat di bayangkan
sebagai sebuah kotak kubus atau balok atau
silinder yang tersusun atas kotak-kotak itu.
Minimasi Fungsi (K-Map)
SukuMin (MinTerm)
49
Pada K-Map, tiap kotak merepsentasikan sebuah
minterm.
Minimasi Fungsi
SukuMin (MinTerm)
50
Penyederhanaan K-Map 2 Variabel
51
Contoh :
Sederhanakanlah persamaan:
f(x,y) = xy + xy + xy
= m
1
+ m
2
+ m
3
Jawab:
Sesuai dengan bentuk minterm, maka 3 kotak dalam
K-Map 2 dimensi, diisi dengan 1:

1
1
1
Penyederhanaan K-Map 2 Variabel
(2)
52
Selanjutnya kelompokkan semua 1 yang ada dengan
membuat kumpulan kotak atau persegi panjang
dengan jumlah sel bujursangkar kecil sebanyak 2
n

n = 0, 1, 2, 3, dst
Buat kelompok yang sebesar-besarnya

A
B
Catatan Teknik Minimasi
53
Jika dua kotak di gabung maka hilang 1
peubah.
Jika empat kotak di gabung maka hilang 2
peubah
Diteruskan sampai 2 pangkat n atau dengan
kata lain maka tiap 2n+1 di gabung maka akan
hilang 1 peubah.
Penyederhanaan K-Map 2 Variabel
(3)
54
Cara menentukan bentuk sederhana dari hasil
pengelompokan adalah:
Carilah variabel yang memiliki nilai yang sama (tidak
berubah) dalam kelompok tersebut, sebagai contoh:
Pada kelompok A adalah variabel y dengan nilai 1
Pada kelompok B adalah variabel x dengan nilai 1
Tentukan bentuk hasil pengelompokan
Kelompok A adalah y, dan kelompok B adalah x, sehingga hasil
bentuk sederhana dari contoh di atas:
f(x,y) = xy + xy + xy = kelompok A + kelompok B
= y + x

Penyederhanaan K-Map 3 Variabel
55
Contoh :
1. Sederhanakanlah persamaan berikut:
f(x,y,z) = xyz + xyz + xyz + xyz + xyz + xyz
Jawab:

Z
X
Penyederhanaan K-Map 3 Variabel
(2)
56
2. Sederhanakanlah fungsi Boolean berikut dengan
menggunakan KMap :
f(x,y,z) = xyz + xyz + xyz + xyz + xyz +
xyz + xyz
Jawab:

z
y
x
Penyederhanaan K-Map 4 Variabel
57
1.Pasangan : dua buah yang bertetangga
f(w,x,y,z) = wxyz+wxyz







Setelah di sederhanakan maka f(w,x,y,z) = wxy









yz
wx
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 1
0 0 0 0
00 01 11 10
00

01


11

10

Penyederhanaan K-Map 4 Variabel
(2)
58
2. Kuad : empat buah yang bertetangga
f(w,x,y,z) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz







Setelah disederhanakan : f(w,x,y,z) = wx














yz
wx
0 0 0 0
0 0 0 0
1 1 1 1
0 0 0 0
00 01 11 10
00

01


11

10

Penyederhanaan K-Map 4 Variabel
(3)
59
3. Oktet : delapan buah yang bertetangga
f(w,x,y,z) = wxyz + wxyz + wxyz +
wxyz+wxyz+wxyz+wxyz+wxyz







Setelah disederhanakan f(w,x,y,z) =w















yz
wx
0 0 0 0
0 0 0 0
1 1 1 1
1 1 1 1
00 01 11 10
00

01


11

10

Minimasi Fungsi Boolean dalam
bentuk POS (SukuMax)
60
Penyederhanaan K-Map dalam bentuk POS
adalah minimasi yang menempatkan angka 0
dalam peta.
Contoh :
f(w,x,y,z) = E(0,1,2,5,8,9,10)
Jawab :
Untuk memperoleh POS, kelompokkan kotak-
kotak yang berelemen 0 dengan cara yang
sama seperti pengelompokan 1
61








1 1 0 1
0 1 0 0
00 01 11 10
00

01


11

10

yz
wx
0 0 0 0
1 1 0 1
y + z
x + z
w + x
Jadi f(w,x,y,z) = (w+x) (y+z) (x + z)
Keadaan Dont Care
62
Keadaan dont care adalah kondisi nilai peubah
yang tidak diperhitungkan oleh fungsinya. Artinya
nilai 1 atau 0 dari peubah dont care tidak
berpengaruh pada hasil fungsi tersebut.

Semua nilai dont care disimbolkan dengan X, d, atau |
Bentuk SOP:
Nilai X yang masuk ke dalam kelompok akan bernilai 1
Nilai X yang tidak masuk ke dalam kelompok akan bernilai 0
Bentuk POS:
Nilai X yang masuk ke dalam kelompok akan bernilai 0
Nilai X yang tidak masuk ke dalam kelompok akan bernilai 1

Contoh minimasi dengan keadaan
dont care
63
Minimasikan fungsi Boolean berikut :
f(w,x,y,z) = (1,3,7,11,15)
dont care = d(w,x,y,z) = (0,2,5)
SOP :


yz
wz
Hasil penyederhanaan:
f(w,x,y,z) = yz + wz
64
POS
z
w+y
Hasil penyederhanaan:
f(w,x,y,z) = z(w+y)
Penyederhanaan Rangkaian
Logika
65
Teknik minimasi fungsi Boolean dengan Peta
Karnaugh mempunyai terapan yang sangat
penting dalam menyederhanakan rangkaian
logika. Penyederhanaan rangkaian dapat
mengurangi jumlah gerbang logika yang
digunakan, bahkan dapat mengurangi jumlah
kawat masukkan.
Pensaklaran (Switching
Network)
Bentuk saklar yang paling sederhana :
1.


Output b hanya ada jika dan hanya jika x tertutup
x

2.

Output b hanya ada jika dan hanya jika x dan y
tertutup xy

a
b x
a
b
x y
66
3.

Output c hanya ada jika dan hanya jika x atau
y tertutup x + y

a
b
x
y
c
67
68
Contoh Penggambaran Rangkaian
Logika
69
Nyatakan fungsi Boolean berikut dalam
rangkaian logika : f(x,y,z) = xy + xy
Penyelesaian :
Cara I

x
x
y
xy
y
x'
x' y
xy + x' y
Contoh Rangkaian Logika
70
Cara II

x
y
xy
x'
x' y
xy + x' y
Contoh rangkaian logika
71
Cara III
x
y
xy
x'
x' y
xy + x' y
Contoh Minimasi Fungsi
Boolean
72
Modul halaman 66
Meminimasi fungsi Boolean dengan penyederhanaan
rangkaian logika

f(x,y,z) = xyz + xyz + xyz + xyz dan gambar rangkaian
logikanya.
Metode Quine Mc Cluskey
(Tabulasi)
73
Langkah-lagkah / algoritma :
1. Nyatakan tiap minterm dalam n peubah menjadi
string bit yang panjangnya n
2. Kelompokkan tiap minterm berdasarkan jumlah 1
yang dimilikinya
3. Kombinasikan minterm dalam n peubah dengan
kelompok lain yang jumlahnya 1 nya berbeda satu,
sehingga diperoleh bentuk prima yang terdiri dari n-1
peubah. Minterm yang dikombinasikan diberi tanda \
4. kombinasikan minterm dalam n-1 peubah dengan
kelompok lain yang jumlah 1nya berbeda satu
sehingga diperoleh bentuk prima yang terdiri dari n-2
peubah.
5. Ulangi langkah 4 sampai diperoleh bentuk prima
yang paling sederhana.
Algoritma Tabulasi (2)
74
6. Ambil semua bentuk prima yang tidak bertanda \.
Buatlah tabel baru yang yang memperlihatkan
minterm dari ekspresi Boolean semula yang
dicakup oleh bentuk prima tersebut (tandai
dengan x). Setiap minterm harus dicakup oleh
paling sedikit satu buah bentuk prima.

7. Pilih bentuk prima yang memiliki jumlah literal
paling sedikit namun mencakup sebanyak
mungkin minterm dari ekspresi Boolean semula
yaitu dengan cara :
Algoritma Tabulasi (3)
75
a. Tandai kolom-kolom yang mempunyai tanda x
dengan tanda lalu beri tanda \ disebelah kiri
bentuk prima yang berasosiasi dengan tanda
tersebut. Bentuk prima ini telah dipilih untuk fungsi
Boolean sederhana.
b. Untuk setiap prima yang telah ditandai dengan \,
beri tanda minterm yang dicakup oleh bentuk prima
tersebut dengan tanda \
c. Periksa apakah masih ada minterm yang belum
dicakup oleh bentuk prima terpilih. Jika ada, pilih dari
bentuk prima yang tersisa yang mencakup sebanyak
mungkin minterm tersebut. Beri tanda \ bentuk
prima yang dipilih itu serta minterm yang
dicakupnya.
d. ulangi langkah c sampai seluruh minterm sudah
dicakup oleh semua bentuk prima.
Contoh Metode Mc Cluskey
76
Sederhanakan fungsi Boolean
f(w,x,y,z) = E(0,1,2,8,10,11,14,15)
Penyelesaian :
Langkah 1
Penyelesaian Mc Cluskey (2)
77
Langkah 2
Penyelesaian Mc Cluskey (3)
78
Kombinasikan minterm dari satu bagian dengan bagian lainnya jika
mempunyai nilai bit yang sama dalam semua posisi kecuali satu posisi
yang berbeda diganti dengan tanda -.

Misal
bagian I : 0000
bagian II : 0001
000-
Langkah 3
Penyelesaian Mc Cluskey (4)
79
Langkah 4
Penyelesaian Mc Cluskey (5)
80
Karena tabel bentuk prima atau prime implicant sudah sederhana
maka langsung ke langkah 6
Langkah 6
A
B
C
Penyelesaian Mc Cluskey (6)
81
Penentuan dan mencari Prime Implicant
A
B
C
Penyelesaian Mc Cluskey (7)
82
Langkah 7a - 7d
F = C + B + A
+ wxy + xz = wy

Anda mungkin juga menyukai