Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR Pengertian : Hilangnya kesinambungan (kontinyuitas) substansi tulang dengan atau tanpa

pergeseran fragmen-fragmen tulang. Penyebab : 1. Trauma : Langsung Tak langsung

2. Stress ( tekanan yang berulang ) 3. Pathologis ( osteoporosis ) Kategori : 1. Fraktur terbuka : fraktur yang mengakibatkan tulang menembus kulit ( resiko infeksi besar ). 2. Fraktur tertutup : fraktur yang tidak mengakibatkan terjadinya hubungan tulang dengan dunia luar. Faktor predisposisi : 1. Usia. 2. Jenis kelamin. 3. Pathologis. Tanda klasik fraktur 1. Nyeri 2. Perubahan bentuk 3. Bengkak 4. Peningkatan temperatur lokal 5. Pergerakan abnormal. 6. Krepitasi 7. Kehilangan fungsi Tatalaksana 1. Reduksi, untuk memperbaiki kesegarisan tulang (menarik) 2. Immobilisasi, untuk mempertahankan posisi reduksi dan memfasilitasi union (eksternal gips, traksi, fiksasi eksternal. Internal nail & plate). 3. Rehabilitasi, mengembalikan ke fungsi semula. Tahap-tahap penyembuhan tulang

1. Stadium Pembentukan hematom otot) Terjadi pada 1 - 2 X 24 Jam. Hematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari Hematom dibungkus oleh jaringan lunak sekitarnya (periosteum dan pembuluh darah yang robek.

2. Stadium proliferasi Sel Sel-sel berperoliferasi dari lapisan dalam periosteum, disekitar lokasi Sel-sel ini prekursor osteoblas. Sel-sel ini aktif tumbuh kearah fragmen tulang. Terjadi setelah hari ke dua. fraktur.

3. Stadium pembentukan kallus. Osteoblast membentuk tulang lunak ( kallus ). Kallus memberikan rigiditas pada fraktur. Terlihat massa kallus pada X Ray fraktur telah menyatu. Terjadi 6 - 10 hari setelah kecelakaan.

4. Stadium Konsolidasi (Kalsifikasi) Kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi, fraktur teraba telah Secara bertahap menjadi tulang mature Terjadi pada minggu ke 3 - 10 setelah kecelakaan. menyatu.

5. Stadium Remodelling. Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi bekas Tulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklast Pada anak - anak remodelling dapat sempurna, dewasa masih ada fraktur.

tanda penebalan.

Komplikasi Umum Dini Lanjut Delayed Union Atrofi Nekrosis Cedera syaraf Cedera arteri Compartemen syndrome Cedera kulit & jaringan lunak Syok Infeksi Crush syndrom pada otot Emboli lemak

PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

Data Subyektif : Data biologis, Umur, jenis kelamin, pekerjaan. Pengkajian dapat difokuskan pada adanya nyeri, kekakuan, kram, sakit

pinggang, kemerahan, deformitas, terbatasnya pergerakan (ROM), gangguan sensasi dan faktor lain yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Cara PQRST : Provokatif / palliatif : apa penyebabnya dan apa yang membuat keluhan bertambah ringan atau bertambah berat. Quality / Quantity : bagaimana rasanya, kelihatannya dan seberapa besar. Region / Radiation : dimana dan apakah menyebar. Severity : apakah mengganggu aktifitas sehari-hari atau seberapa parah pada skala 1 - 10. Timing : kapan mulainya, seberapa sering hal ini dirasakan dan apakah munculnya tiba-tiba atau seketika. Data obyektif : Pengkajian fisik sistematik Inspeksi dan palpasi ROM dan kekuatan otot. Pengukuran kekuatan otot 0 - 5. Duduk, berdiri dan berjalan Kelemahan otot, deformitas.

Prosedur diagnostik Roentgenography ( X - ray ) CT Scan Bone Scaning MRI (magnetic Resonance Imaging) EMG (Elektro MyoGraphy)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN FRAKTUR


No 1. Diagnosa Keperawatan/Data penunjang Gangguan perfusi perifer sehubungan dengan berkurangnya aliran darah akibat adanya Kriteria : Data penunjang : Daerah perifer pucat / Pengisian kapiler > 5 sianosis. HR. 60 - 100 x per Kulit hangat menit. sensori normal. Sistolik 100 - 140 RR. 16 - 24 x per Urine out put 30 Pengisian kapiler 3 mmHg. menit. 50 cc per jam. - 5 detik. trauma jaringan/tulang Tujuan/ kriteria Tujuan : Perfusi perifer Rencana tindakan Observasi ada/tidak

dapat dipertahankan.

kualitas nadi perifer dan bandingkan dengan pulses normal. Kaji adanya gangguan pe-rubahan motorik/sensorik. Pertahankan kecuali bila posisi ada untuk daerah yang fraktur lebih tinggi kontra indikasi

darah yang trauma detik.

Daerah perifer dengin.

meningkatkan aliran vena dan menghilangkan udema. Observasi adanya tanda daerah dan tungkai iskemia dingin

seperti, pe-nurunan suhu, pe-ningkatan klien untuk rasa sakit. Dorong melakukan untuk sirkulasi, terjadi-nya bagian bawah. Observasi tanda vital, sia-nosis, kulit dan sama dingin gejala dengan catat dan laporkan bila ada gejala pada mobilisasi meningkatkan mengurangi trombus

secepatnya sesuai indikasi

terutama pada ektremitas

perubahan status mental. Kerja Tim kesehatan : Pemeriksaan laboratorium ; Hb, Ht Pemberian parentral, darah bila perlu. Pemberian obat. Persiapan operasi bila cairan tranfusi

perlu.

2.

Nyeri sehubungan dengan geseran/pergerakan fragmen tulang. Data penunjang : Nyeri saat digerakkan. Bengkak pada lokasi Spasme otot.

Tujuan : Nyeri berkurang, dan dapat diatasi. Kriteria : Klien tidak mengeluh nyeri. Pembengkakan Otot relaksasi. hilang atau berkurang.

Mengkaji

keadaan

nyeri yang meliputi : lokasi, intensitas, lamanya, skala nyeri 1 - 10. Batasi pergerakan pada daerah fraktur, klien harus bed rest. Tinggikan dan sokong yang perubahan alternatif posisi secara ekstremitas mengalami fraktur. Observasi Berikan tanda vital. perubahan periodik.

fraktur.

Ajarkan pasien tehnik distraksi untuk

relaksasi nafas dalam dan tehnik mengurangi rasa sakit pada skala nyeri < 5. Berikan penjelasan klien yang sama setiap akan dengan terhadap prosedur dilakukan. Kerja Tim Medis : Pemberian obat analgetika. 3. Keterbatasan nuhan se-hubungan immobilisasi, neuromuskuler, nye- ri. Data penunjang : Klien terpasang gips / traksi. aktifitas pemedengan kerusakan Kriteria : Klien dapat aktifitas se-suai pembatasan melakukan sehari-hari, dengan Tujuan : Aktifitas seharihari tetap terpenuhi. Jelaskan aktifitassendiri oleh

kebutuhan

sehari-hari

aktifitas apa yang dapat dikerjakan klien dan apa yang perlu dibantu oleh perawat. Bantu untuk ke-butuhan pemenuhan dilakukan klien. Ajarkan dan anjurkan untuk la-tihan aktif pada kaki yang cedera dan yang normal, je-laskan bahwa

sehari-hari yang tidak dapat

gerak oleh gips seperti makan, minum, b.a.b, b.a.k dan mandi.

latihan

dapat

mencegah kom-plikasi, ketehnik

terjadinya meningkatkan sembuhan. Ajarkan relaksasi.

4.

Potensial infeksi sehubungan de-ngan adanya luka fraktur terbu-ka.

Tujuan terjadi. Kriteria :

: Infeksi tidak

Observasi infeksi luka

adanya pada (kemerahan, adanya penurunan

tanda-tanda lokasi

bengkak dan rasa sakit) Observasi dan peningkatan HR, anemia, ada tanda yang dapat seperti delirium kesadaran berlanjut. Observasi penampilan kulit ; pucat, kemerahan, adanya vesikel yang berisi cairan berwarna merah dan adanya gejala-gejala awal gas gangren. Monitor output urine. Observasi keadaan

Data penunjang : Adanya luka pada daerah fraktur.

Penyembuhan luka Tidak Bagian

sem-purna. infeksi. fraktur/luka berfungsi semula.

luka, ganti balutan secara teratur dengan tehnik septik aseptik dan buang bekas ganti balutan dalam plastik yang diikat. Kerja sama dengan cairan tindakan Tim kesehatan : Pemberian parentral. Observasi invasif Pemberian antibiotika.

DIAGNOSA NO 1. KEPERAWATAN/DATA PENUNJANG Gangguan per-fusi perifer se- Tujuan hubungan de-ngan berkurang nya tahankan. aliran da-rah akibat ada nya trauma ja-ringan/tulang Data penunjang : Daerah perifer pucat / Pengisian ka-piler darah Daerah peri-fer dengin. sianosis. yang trauma > 5 detik. Kriteria : HR. 60 - 100 x per menit. Kulit hangat sen-sori normal. Sistolik 100 - 140 mmHg. RR. 16 - 24 x per menit. Urine out put 30 - 50 cc per jam. Pengisian kapiler 3 - 5 detik. TUJUAN/ KRITERIA : Perfusi perifer dapat diper RENCANA TINDAKAN Observasi ada/tidak kualitas nadi perifer dan bandingkan Kaji adanya gangguan pe-rubahan motorik/sensorik. Pertahankan posisi daerah yang fraktur lebih tinggi kecuali

dengan pulses normal.

bila ada kontra indikasi untuk meningkatkan aliran vena dan meng-hilangkan udema. Observasi adanya tanda iskemia daerah tungkai seperti, Dorong klien untuk mela-kukan mobilisasi secepatnya penurunan suhu, dingin dan peningkatan rasa sakit. sesuai indikasi untuk me-ningkatkan sirkulasi, me-ngurangi terjadinya trombus terutama pada ektremitas ba gian bawah. Observasi tanda vital, catat dan laporkan bila ada gejala sia-nosis, dingin pada kulit dan gejala perubahan status mental. Kerja sama dengan Tim kesehatan : Pemeriksaan laboratorium ; Hb, Ht Pemberian cairan paren-tral, tranfusi darah bila perlu. Pemberian obat. Persiapan operasi bila perlu.

Anda mungkin juga menyukai