Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Tujuan dibuatnya program ini diantaranya: 1. Memperkenalkan Bolu kijing sebagai makanan khas desa Ciganjeng 2.

Memberikan gambaran tentang cara pembuatan proposal bisnis sebagai upaya pengembangan usaha. 3. Memberikan alternatif pengembangan usaha dengan berbagai strategi yang tercantum dalam sebuah perencanaan bisnis Manfaat Dengan dibuatnya desain dan proposal bisnis bolu kijing diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan sebagai sarana memeroleh modal, khususnya bagi pengusaha bolu kijing ataupun pengusaha lain yang ada di desa Ciganjeng. Keluaran yang diharapkan Keluaran yang diharapkan dari program ini, yaitu: 1. Proposal bisnis bolu kijng 2. Desain logo dan kemasan Sasaran kegiatan Objek yang dijadikan sasaran dalam proposal ini adalah Bolu Kijing Bp Eko, yaitu salah satu pengrajin bolu kijing yang ada didesa Ciganjeng. Bp Eko dipilih sebagai objek langsung dalam proposal karena usahanya telah berjalan cukup lama dan konsisten. Penanggung Jawab Program Penanggungjawab : Zana Fauzillah (Fakultas Teknologi Industri Pertanian) Penyusun Proposal : Zana Fauzillah (Fakultas Teknologi Industri Pertanian) Desain Kemasan : Adeteni Latifah (Fakultas Teknologi Industri Pertanian), Ajeng Widuri (Fakultas Sastra), Rahkmi Rossada (Fakultas Teknologi Industri Pertanian), Tempat dan Waktu Kegiatan Penyusunan Proposal, Desain kemasan dan pengolahan data dilakukan langsung ditempat KKNM yaitu di Desa Ciganjeng. Adapun mengenai perencanaan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1, Sebagai Berikut: Tabel 1. Perencanaan kegiatan pembuatan desain dan proposal bisnis

Kegiatan Survey Pencarian Data Sekunder Pembuatan Proposal Pembuatan Desain Kemasan Sinergis Proposal dan Desain Penyerahan Proposal Pembuatan Laporan

Juli 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Deskripsi Kegiatan Program pembuatan proposal bisnis dan desain produk ini adalah program yang sengaja dibuat untuk pengembangan produk bolu kijing sebagai jajanan khas desa Ciganjeng. Program ini dibuat karena selama ini usaha bolu kijing belum mendapatkan perhatian yang serius sehingga perkembangannya kurang pesat. Program ini diprediksi akan sangat berguna untuk memberikan gambaran mengenai pengembangan suatu usaha dilihat dari berbagai aspek. Selama ini manajemen usaha dan produksi bolu kijing tidak dilakukan dengan baik. Sebagai contoh pememilik usaha bolu kijing tidak memiliki analisis keungan dan ekonomi yang dilakukannya selama ini. Dengan alasan tersebut maka dibuat program pengembangan desain yang nantinya akan berguna untuk pengembangan produk bolu kijing. Program ini diawali dengan melakukan survey yang diikuti dengan pengolahan data. Selanjutnya data yang diperoleh dipergunakan untuk bahan pembuatan proposal bisnis dan desain kemasan. Hasil akhir dari program ini yaitu proposal bisnis dan desain kemasan selajutnya diserahkan pada pemilik usaha bolu kijing untuk dijadikan masukan atau sarana dalam pengembangan usahanya. Secara singkat rangkaian kegiatan dalam program pembuatan proposal bisnis dan desain kemasan adalah sebagai berikut: 1. Survey Survey bertujuan untuk mendapatkan data sekunder mengenai bisnis bolu kijing yang telah dijalankan oleh bapak eko. Survey dilakukan dengan mengunjungi tempat prosuksi bolu kijing yaitu di kediaman bapak eko di dusun pasar desa Ciganjeng. Dalam survey tersebut diperoleh berbagai informasi tentang bisnis bolu kijing, Berikut Deskripsi tentang bisnis bolu kijing yang selama ini telah berjalan:

Pemilik Usaha Tenaga Produksi Lokasi Usaha Skala Industri

Bapak Eko 2 orang Dusun Pasar, Desa Ciganjeng Industri Rumah Tangga (Home Indusri) Kapasitas produksi 30 bungkus per hari (700 g/ bungkus bolu) Rp.3000.000,-/Bulan Usaha ini merupakan usaha turun temurun yang telah dijalankan kurang lebih 5 tahun. Usaha ini dimulai dengan modal swadaya. Selama waktu tersebut ini telah diupayakan untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi namun selau terbentur dengan biaya Hingga saat ini kapasitas produksi hanya sebanyak 30 bungkus per hari. Ciganjeng, Pangandaran, Ciamis, Bandung dan daerah lain di sekitar Ciganjeng Sistem pemesanan

Pendapatan Sejarah Perusahaan

Daerah Pemasaran Mekanisme Pemasaran Proses Terlampir dalam Lampiran 2 Pembuatan Bolu kijing Permodalan dan Modal usaha dan keunagan sepenuhnya Keungan ditanggung oleh pemilik usaha. 1. Pencarian Data Sekunder dan Litelatur

Pencaraian data sekunder diperoleh dari sumber internet, data tersebut berkaitan dengan perancanaan bisnis dan mekanisme pemasaran. Data tersebut dibutuhkan untuk mendukung pembuatan proposal bisnis. 1. Pembuatan Proposal Pembuatan proposal dilakukan setealah dilakuikan survey dan pencarian data sekunder dari internet. Proposal disusun berdasarkan kaidah penyusunan proposal bisnis yang umum digunakan. Proposal dibuat semenarik mungkin dengan pilihan warna dan gambar yang disesuaikan dengan tema yang diajukan. Lebih lengkapnya mengenai proposal bisnis yang telah diajukan dapat dilihat pada lampiran 2. 1. Pembuatan Desain Kemasan Pembuatan desain kemasan dilakukan untuk memperoleh desain kemasan yang paling tepat untuk bolu kijing. Tujuan pembuatan desain kemsaan adalah untuk lebih memperkanalkan bolu kijing sebagai makanan khas desa ciganjeng. Diharapkan dengan kemasan ini bolu kijing

mempunyai indentitas yang nantinya akan sangat berguna dalam pengembangan usaha selanjutnya. Kriteria kemasan yang dibuat, diantaranya: Mampu memberikan infaormasi mengenai produk yang bersangkutan, desain yang baik untuk menarik konsumen, Mendukung ketahanan prosuk dari kerausakan yang berasal dari lingkuangan dan memberikan indentitas pada produk tersebut. Desain kemasan dibuat semenarik mungkin dengan kombinasi warna yang sesuai dan mencerminkan prosuk bolu kijing yang mamapu bersaing. Desain juga senganja dibuat untuk memberikan kesan bahwa bolu kijing merupakan makanan khas desa Ciganjeng. Desain Logo dan kemasan bolu kijing dapat dilihat dalam proposal ( Lampiran 2). 1. Sinergisasi Proposal dan Desain Proposal yang telah disusun sebelunya kemudian disinergiskan dengan desain kemasan. Hal ini dilakukan agar desain yang diusung sesuai dengan penampilan proposal (Estetika). Paduan warna pada proposal disesuikan dengan paduan warna dalam logo dan desain kemasan. 1. Penyerahan proposal Penyarahan proposal dilakukan secara simbolik oleh penanggung jawab program dan beberapa mahasiswa KKNM unpad. Penyerahan proposal dilakukan di kediaman bapak eko yang sekaligus menjadi tempat produksi bolu kijing. Dalam acara tersebut juga dijelaskan secara singkat mengenai konten yang ada dalam proposal dan manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya proposal tersebut. Disampaikan pula mengenai saran-saran yang mungkin dapat membantu dalam pengembangan usaha yaitu berkaitan dengan mekanisme pemasaran, desain dan konten kemasan yang baik, dan manajeman produksi. 1. Pembuatan Laporan Pembuatan laporan dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian progam yang dilakukan. Pembuatan laporan berguna sebagai evaluasi dan sebagai bahan perbaikan untuk program serupa yang mungkin akan dilakukan.Pembuatan disusun oleh penanggungjawab program setelah penyerahan proposal selesai dilaksanakan. Kendala yang dihadapi Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam program ini, diantaranya: 1. Terbatanya keterangan yang diberikan dari pihak produsen bolu kijing seperti pembukuan dan standar pembuatan bolu kijng yang telah dibakukan. 2. Kurangnya sumberdaya yang dapat membuat desain kemasan terutama keterbatasan dalam penggunaan software pembuat desain kemasan. 3. Desain produk tidak dilakukan secara maksimal karena hanya sebatas konsep yang diajukan.

4. Keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan untuk menerapkan desain dan pengembangan prosuk secara intesif sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal. Hal ini dipengaruhi pula oleh padanya jadwal program lain. 5. Terjadi keterlambatan dalam penyerahan proposal bisnis 6. Proposal hanya sebatas diajukan pada pemilik usaha, tidak dilajutkan dengan negosiasi ke investor. Kesimpulan Secara umum program pembuatan proposal dan desain produk bolu kijing dapat berjalan dengan baik walaupun masih ada hambatan namun semuanya dapat diatasi. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dan sumberdaya sehingga hasil program kurang maksimal. Meski demikian, Keluaran yang diharapkan dari program ini yaitu proposal bisnis dan desain kemasan telah telah terpenuhi sehingga proram ini dapat dikatakan memenuhi target yang direncanakan. Keberhasilan program juga terlihat dari pihak produsen bolu kijing menyambut baik program ini dan selanjutnya hasil dari program ini akan digunakan dalam pengembangan usahanya kedepan. Saran Masih banyaknya kekurangan dalam pelaksanaan program ini tentunya harus ada tindak lanjut untuk mengatasi kedala tersebut. Ada pun beberapa saran yang mungkin dapat berguna sebagai masukan program yang akan datang, diantanya: 1. Sebaiknya desain produk tidak hanya sebatas konsep tetapi harus ada realisasi langsung dalam bentuk prototipe produk agar pihak yang dikembangkan akan mendapat mengaplikasikan langsung konsep yang tealah dibuat. 2. Sebaiknya dilibatkan pula pihak yang benar-benar mengerti tentang pengembangan suatu produk agar hasil yang dicapai lebih maksimal 3. Sebaiknya deain produk dilakukan secara intesif mulai dari perncanaan yang lebih baik, percobaan yang terus menerus hingga mendapatkan perencanaan dan desain yang baik hingga evaluasi yang dilakukan secara berkala sepanjang berjalanya program agar hasil yang dicapailebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai