Anda di halaman 1dari 7

Perancangan Bejana

PENDAHULUAN
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, telah diciptakan suatu alat yang bisa menampung, menyimpan suatu fluida bertekanan tinggi, baik berupa cairan, uap air, atau gas. Bejana tekan telah digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi industri yang mencakup bahan kimia, farmasi, uap panas, minyak dan bahan bakar dan lainnya, dengan tingkat tekanan yang tinggi. Maka proses disain dan produksi suatu bejana tekan merupakan faktor utama dalam penggunaan bejana tekan, terlebih apabila fluida yang dipergunakan bersifat beracun karena proses kimia. Dalam pelaksanaan kegiatan proses produksi di PT. Asia Karsa Indah semua bagian produksi harus dapat memahami dan melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar sesuai dengan disain dan perencanaan produk yang telah dibuat, sesuai dan disetujui oleh Dirjen Migas Indonesia dan standarisasi yang dipergunakan, ASME Section VIII Div. 1. Agar terjamin kualitas pada setiap produk yang dihasilkan, ada factor penting yang turut menunjang terciptanya kualitas yang baik dan juga dalam pencapaian target produksi yaitu sumber daya manusia yang baik, perencanaan produksi yang baik, berikut di dalamnya proses disain produk, mempengaruhi hasil dari produk tersebut. Sehingga proses disain suatu produk memegang peranan penting dalam proses produksi itu sendiri.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi di dalam dunia industri, maka sangatlah tepat bila didukung oleh kemampuan suatu alat di dalam perindustrian itu sendiri untuk mencapai kualitas produksi yang diharapkan. Maka diciptakanlah suatu alat yang bisa menampung, menyimpan suatu fluida bertekanan tinggi, baik berupa cairan, uap air, atau gas pada tingkat tekanan yang lebih besar dari tekanan udara. Bejana tekan (Pressure Vessels) telah digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi industri yang mencakup bahan kimia, farmasi, uap panas, minyak dan bahan bakar dan lainnya, dengan tingkat tekanan yang tinggi. Maka proses disain dan produksi suatu bejana tekan merupakan faktor utama dalam penggunaan bejana tekan, terlebih apabila fluida yang dipergunakan bersifat beracun karena proses kimia. Bejana tekan (Pressure Vessels) adalah tempat penampungan suatu fluida baik berupa cair maupun gas dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir, pada umumnya sampai dengan 15.000 PSI, Bejana tekan pada umumnya bekerja pada suhu antara -350oF hingga di atas 1000oF, dengan kapasitas yang sangat besar hingga 95.000 gallon. Sehingga dapat pula digunakan sebagai ketel uap (Boiler), alat pertukaran panas (Heat exchanger), Air receiver, bejana penyimpanan fluida baik udara, maupun cairan. Pressure Vessels paling sering digunakan sebagai media penampung fluida cairan, uap air, atau gas pada tingkatan tekanan lebih besar dari tekanan udara. Pressure Vessels menampung suatu unsur yang digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi industri yang mencakup bahan kimia, farmasi, makanan dan minuman, minyak dan bahan bakar, industri nuklir, dan industri plastik. Bejana tekan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kontruksi dan bentuk, ukuran dan penggunaannya. Akan tetapi jenis bejana tekan yang diproduksi perusahaan tempat penelitian ilmiah penulis berdasarkan kontruksinya adalah jenis bejana tekan silinder Torispherical head, yang digunakan sebagai Test Separator. bejana tekan tersebut berbentuk layaknya sebuah silinder atau tabung. Bejana tekan ini merupakan awal dari pembuatan bejana tekan selanjutnya. Bejana tekan silinder dibagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan bentuk head yang digunakan. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain : a. Bejana Tekan Elipsoidal Head.

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Perancangan Bejana
b. Bejana Tekan Torispherical Head. c. Bejana Tekan Hemispherical Head. d. Bejana Tekan Conical Head. e. Bejana Tekan Toriconical Head. Macam-macam bagian dan komponen pendukung bejana tekan yang sering terdapat dan yang sering digunakan pada bejana tekan pada umumnya diklasifikasikan sebagai berikut : 1.Pressure Vessels Shells 2. Pressure Vessels Heads 3. Flange 4. Katup (Valve) 5. Stud Bolt dan Gasket 6. Lifting Lugs 7. Saddle Plate 8. Lubang Lalu Orang dan Lubang Pembersih 9. Pelat Nama Komponen-komponen tersebut terhubung menjadi satu kesatuan hingga menjadi suatu bejana tekan. Adapun komponen tersebut terhubung satu dengan yang lainnya dengan berbagai cara, ada yang dengan proses pengelasan (permanent) atau dengan proses baut (dapat dibuka-pasang).

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Perancangan Bejana

BEJANA GAS
PENENTUAN TEKANAN OPERASI Diambil contoh reaksi kimia: SO2(g) + O2 (g) SO3 (g)

Type fixed bed reactor adiabatic dimana tidak ada panas yang masuk atau keluar dari system Tekanan operasi 1 atm dan katalis Vanadium Pentoksida. T2 : 610oC T1 : 430oC T= 610oC- 430oC Ln (610oC/430oC) Kp= exp 42311 RT -11.24..fogler hal 438

[ [

/ ]

Kp= exp 42311


Kp= 3.349 X 10-5

/(1.987 . 1418.25760)] -11.24


)] +912.8

K= exp 176008 t 110 . ln t K= exp 10.3175 =3.3049 X 10-5 SO2 O2 SO2 O2 SO3
mula mula mula mula bereaksi bereaksi terbentuk = 142.5049 = =

/(

kgmol/jam

42.774 kgmol/jam 42.774 X kgmol/jam X kgmol/jam

= 85.5449 =

85.5449 Xkgmol/jam

= 188.5952lbmol/jam

SO2

sisa

= 142.5749

(1-x) kgmol/jam (1-x) lbmol/jam x kgmol/jam

= 314.3254

O2

sisa

= 42.7724-42.7724

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Perancangan Bejana
= 94.2974 - 94.2974x lbmol/jam Total = (SO2+ O2+SO3) = (188.5952+314.3254 (1-x) +94.2974 - 94.2974x) = -168.5026x+ 357.0978 P SO2
=

314.3254 (1-x) -168.5026x+ 357.0978

P SO3

188.5952 -168.5026x+ 357.0978

P O2

94.2974 - 94.2974x -168.5026x+ 357.0978

Tekanan reaksi adalah = Total P = (PSO2+P O2+P SO3) PENENTUAN VOLUME GAS Massa Gas (FA0) BM Gas campuran = 408.6229 lbmol/jam = (BM SO2 X Fraksi mol SO2) + (BM O2 X Fraksi mol O2) + (BM H20 X Fraksi mol H2O) = (64.058 * 0.7692) + (31.998*0.2378) + (18*0.003) = 56.6552 lb/lbmol Sehingga Massa Gas menjadi =408.6229 * 56.6552 = 23150.6122 lb/jam Dengan P operasi =1.5 atm maka gas campuran = (BM/359) * (P1/P2) * (T0/T1) = (56.6552/359) * (1.5/1) * (703.15/883.15) = 0.08132 lb/ft3 Volume Gas = FA0/ = 408.6229 lbmol/jam 0.08132 lb/ft3
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

= 5023.02274 ft3/Jam

Perancangan Bejana

BEJANA SILINDER DAN BOLA


Dalam proses pembuatan bejana tekan, setelah ditentukan material, tekanan dan temperatur serta efisiensi sambungan yang akan digunakan, kita menentukan ketebalan shell bejana ini. Berikut ini beberapa perhitungan menentukan tebal bejana tekan : Untuk bejana silinder :

Untuk bejana bola:

Keterangan : t = Ketebalan dinding bejana (inch) P = Desain Tekanan / MAWP (PSIG) Sa = Tekanan material yang diijinkan (PSI) ri = Radius bagian dalam (inch) E = Efisiensi sambungan, umumnya 1. Berikut ini beberapa perhitungan mengenai tekanan yang berdasarkan MAWP dan MOP yang ada, agar sesuai dengan faktor keamanan yang berlaku : Untuk bejana yang tipis, di mana R kurang dari 1,1 Untuk bejana silinder :

Untuk bejana dengan ketebalan medium, dimana 1,1 R 1,5


Untuk bejana silinder :

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Perancangan Bejana

Untuk bejana bola

Untuk bejana yang tebal, dimana 1,5 R 2,0 Untuk bejana silinder : P = Sa [ro2 - ri2] atau P = [ro2 - ri2] [ro2 - ri2] P= 2y SF SF [ro2 - ri2] 2 - y ln R (2.8) (2.7)

Untuk bejana bola : P = 2Sa[ro3 - ri3] atau [ro3 - ri3]

P = 2 [ro3 - ri3] SF [ro3 - ri3] (2.9)

...(2.10) Untuk bejana yang sangat tebal, dimana R 2,0 Untuk bejana silinder, menggunakan persamaan (7) Untuk bejana bola, menggunakan persamaan (9) Keterangan : P = Maximum Allowable Preassure (PSIG) Sa = Tekanan material yang diijinkan (PSI) SF = Faktor keselamatan, berdasar pada mekanika kekuatan material. = Mekanika kekuatan maksimum material (PSI) y = Kekuatan luluh material (PSI) E = Efisiensi sambungan, umumnya 1. t = Ketebalan dinding bejana (inch) ri = Radius bagian dalam (inci) ro = Radius luar (inch) R = ro/ri

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Perancangan Bejana
Drum bejana atau tangki bejana tekan diperhitungkan terhadap kemungkinan hal hal yang tidak diinginkan seperti kemungkinan terjadinyah pecah, atau hal-hal lainnya.

Gambar 2.13 Tangki bejana tekan yang mengalami tegangan tarik

t dihitung berdasarkan kemungkinan pecah : Besarnya gaya untuk membelah drum = P (pound-force) ; P = L x D x p (pound-force) ..(2.13) Gaya sebesar P Newton tersebut ditahan oleh dinding drum bejana yang luas irisannya F(inch2). F = {2.L.T + 2.t (D + 2xt)} (inch2) = (2.L.t + 2.t.D + 4 t2) ......(2.14) Dengan tegangan di dalam dinding drum bejana sebesar PSI sehingga : P = L.D.p = F . t = (2.L.t = 2.t.D + 4 t2). t ..(2.15) Bila 4.t2 diabaikan, karena dianggap kecil terhadap 2.t.D ; maka didapat P = L.D.p = (2.L.t + 2.t.D) x t ..(2.16) Atau apabila tegangan tarik yang sebenarnya akan dicari : t =
LxDxp 2 x t x (L+D) ..(2.17)

Keterangan : D = Diameter dalam drum bejana (inch) t = Tebal drum bejana (inch) t = Tegangan tarik yang sebenarnya didalam dinding drum bejana (PSI) L = Panjang drum sebelah dalam (inch) p = Tekanan dalam drum bejana/desain tekanan (PSIG) Agar drum tidak pecah maka harus sesuai dengan persyaratan : t yang diizinkan > t yang sebenarnya

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Anda mungkin juga menyukai

  • Xi Ipa 1
    Xi Ipa 1
    Dokumen68 halaman
    Xi Ipa 1
    Metalwing Skyterror Azaazil
    Belum ada peringkat
  • Se Menaker No 6 1990
    Se Menaker No 6 1990
    Dokumen15 halaman
    Se Menaker No 6 1990
    Metalwing Skyterror Azaazil
    Belum ada peringkat
  • Property
    Property
    Dokumen16 halaman
    Property
    Metalwing Skyterror Azaazil
    100% (1)
  • Isomer Struktural
    Isomer Struktural
    Dokumen4 halaman
    Isomer Struktural
    Metalwing Skyterror Azaazil
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Utilitas Ok
    BAB 1 Utilitas Ok
    Dokumen6 halaman
    BAB 1 Utilitas Ok
    Metalwing Skyterror Azaazil
    Belum ada peringkat