Anda di halaman 1dari 3

1.

Analisa Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Distribusi 20 kV Menggunakan Ground Wire pada Penyulang Uma Alas

Data Petir Bali Selatan Statistik Arus Puncak Statistik arus puncak menunjukkan hubungan arus puncak petir (dalam kilo Ampere, kA) terhadap jumlah kejadian sambaran petir, sebaran atau distribusinya serta hubungan dengan probabilitas kejadiannya. Jumlah kejadian sambaran petir menunjukkan jumlah sambaran pada range amplitude (puncak) arus petir tertentu. Arus puncak yang diberikan adalah sambaran petir negative dan positif. Berikut ini statistik arus puncak daerah Pulau Bali (waktu pengamatan yaitu tahun 1997 sampai dengan 2001)

Gambar Statistik Arus Puncak Bali Selatan Dari kurva diatas, arus puncak jenis negative lebih dominan dari jenis positif. Untuk jenis negatif sebaran dominan pada -31.8 kA sampai dengan -79kA dengan jumlah kejadian sampai dengan 9000 sambaran. Untuk jenis positif, sebaran dominan pada 25.1 kA sampai dengan 63.1 kA dengan jumlah kejadian sampai 1000 sambaran. Perbandingan sambaran ke tanah (positif dan negatif) dengan sambaran diawan adalah 5 : 1. Arus puncak negatif minimum tercatat 18.8 kA dan maksimum -290 kA dengan rata-rata arus puncak negatif adalah -63.23 kA. Arus puncak positif minimum tercatat 17.4 kA dan maksimum 355.1 kA dengan rata-rata arus puncak positif adalah 45.38 kA.

Probabilitas arus puncak adalah presentase yang menunjukkan kejadian sambaran petir dengan arus puncak lebih besar dari nilai tertentu (grather than value). Misal untuk arus x kA, probabilitasnya y %. Maksudnya : y % arus puncak petir adalah lebih besar dari x kA. Arus puncak yang diberikan adalah sambaran petir negatif dan positif, masing-masing sambaran pertama (1st) dan sambaran susulannya (subsequent). Berikut ini adalah grafik probabilitas arus puncak petir di Bali Selatan untuk sambaran positif dan negatif dan perbandingannya dengan statistic dari CIGRE Working Group 33.011 :

Gambar Probabilitas Arus Puncak Bali Selatan Statistik ini sangat berguna untuk perancangan system proteksi baik eksternal maupun internal, karena memberikan salah satu informasi parameter petir local yaitu arus puncak (amplitude)

2. Analisa Perbandingan Penggunaan kWh meter Reguler dan kWh meter Prabayar 3. Analisa Perbandingan Sistem Pentanahan Trafo dengan Arester yang terpisah dan Sistem Pentanahan Trafo dengan Arester yang Digabungkan Terhadap Ketahanan Peralatan SUTM

4.

Trafo OB ----- Gardu Sisipan

Anda mungkin juga menyukai