Anda di halaman 1dari 3

Six Sigma Six Sigma adalah metode analisis untuk memperoleh hasil yang mendekati sempurna pada lini

produksi. Walaupun lebih ditekankan pada mengurangi variasi produk untuk menambah kualitas dan efisiensi, penggunaannya terus meningkat pada piutang, penjualan, dan R&D. Dalam statistik, tulisan Yunani sigma menunjukkan variasi pada kurva standar bell-shaped. Satu sigma sama dengan 690,000 kerusakan per 1 juta. Kebanyakan perusahaan dapat mencapai hanya tiga sigma, atau 66,000 error per juta. Six Sigma mengurangi kerusakan hanya 3.4 per juta kemudian menghemat uang dengan mencegah pemborosan. Proses Six Sigma terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. Menetapkan sebuah proses yang hasilnya di bawah rata-rata. Mengukur proses untuk menentukan dengan tepat kinerja saat ini. Menganalisis informasi untuk menunjukkan hal-hal yang tidak benar. Memperbaiki proses dan menyingkirkan error. Membentuk pengawasan untuk mencegah terjadinya kerusakan di masa mendatang.

Mendesain Pekerjaan-pekerjaan untuk mengimplementasikan Strategi Mengorganisir aktivitas-aktivitas perusahaan dan orang-orang untuk mengimplementasikan strategi melibatkan lebih dari perancangan kembali struktur keseluruhan dari perusahaan, melainkan melibatkan juga perancangan kembali cara pekerjaan-pekerjaan diselesaikan. Dengan meningkatkan penekanan pada pembangunan kembali, banyak perusahaan mulai memikirkan kembali proses-proses pekerjaan mereka dengan melihat ke arah pentahapan orang-orang yang tidak diperlukan dan aktivitasaktivitas yang tidak sesuai dengan proses. Langkah-langkah proses yang secara tradisional dilakukan secara sekuen dapat ditingkatkan dengan melakukan secara bersama-sama menggunakan crossfunctional tim kerja. Job design berkaitan dengan studi dari tugas-tugas individual dalam usaha percobaan untuk membuat mereka menjadi lebih relevan pada perusahaan dan pada para karyawan. Untuk memperkecil konsekuensi kerugian pada spesialisasi tugas, perusahaan memilih teknik job design yang baru: job enlargement (menggabungkan tugas untuk memberikan karyawan lebih dari tipe pekerjaan yang sama untuk dilakukan), dan job rotation (menggerakkan karyawan melalui beberapa pekerjaan untuk mengingkatkan variasi), dan job enrichment (mengubah pekerjaan dengan memberikan karyawan lebih banyak otonomi dan pengawasan aktivitas.

9.5 Persoalan pada Implementasi Strategi Perusahaan internasional adalah perusahaan yang menggunakan beberapa kombinasi aktivitas, dari ekspor/impor untuk skala penuh dalam produksi di luar negeri. Sedangkan perusahaan multinational (multinational corporation/MNC) perusahaan internasional yang sangat berkembang

dengan keterlibatan yang dalam melewati dunia, ditambah lagi dengan perspektif seluruh dunia dalam manajemen dan pengambilan keputusannya. Agar suatu MNC dapat dianggap global, harus mengatur operasi seluruh dunia jika mereka benar-benar berhubungan. Pendekatan ini baik saat industri sudah pindah dari multidomestic (tiap negara industri terpisah dari industri yang sama di negara lain) ke global (tiap negara merupakan bagian dari satu industri seluruh dunia). MNC global menghadapi dua tantangan dalam mencapai skala ekonomis melalui standardisasi saat di waktu yang sama respon pada pelanggan lokal berbeda. Menurut Spulber dalam bukunya, Global Competitive Strategy, kekuatan yang mendorong standardisasi adalah: Pemusatan pilihan pelanggan dan pendapatan melewati negara-negara sasaran. Kompetisi dari produk global yang sukses. Tumbuhnya kesadaran pelanggan pada brand internasional. Skala ekonomis. Biaya dagang yang jatuh melewati negara. Pertukaran budaya dan interaksi bisnis di antara negara-negara. Kekuatan yang mendorong untuk penyesuaian pada pasar lokal adalah: Perbedaan pada pilihan pelanggan. Perbedaan pada pendapatan pelanggan. Kebutuhan untuk membangun reputasi brand lokal. Kompetisi dari kesuksesan inovatif perusahaan domestik. Variasi dalam biaya perdagangan melewati negara. Peraturan lokal.

Desain dari struktur sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh tingkat perkembangan perusahaan dalam aktivitas internasional dan jenis-jenis industri di mana perusahaan berada. Aliansi strategis dapat melengkapi atau menggantikan aktivitas fungsional internal. Persoalan dari sentralisasi versus desentralisasi menjadi sangat penting untuk MNC beroperasi baik dalam multidomestic dan industri global.

Aliansi Strategis Internasional Aliansi strategis, seperti joint ventures dan licencing agreements, antara MNC dan sebuah partner lokal di negara penyelenggara menjadi sangat populer yang di mana sebuah perusahaan dapat masuk ke negara lain, terutama negara yang kurang berkembang. Kunci untuk mengimplementasikan strategi ini dengan sukses adalah memilih partner lokal. Setiap pihak harus menilai tidak hanya kecocokan strategis dengan strategi proyek perusahaan tapi juga cocok dengan sumber daya masingmasing.

Kunci untuk kecocokan strategi antara partner aliansi yaitu: Partner harus setuju pada nilai-nilai fundamental dan berbagi visi mengenai potensi untuk membuat nilai bersama-sama. Strategi aliansi harus didapat dari bisnis, perusahaan, dan strategi fungsional. Aliansi harus penting untuk kedua partner, terutama untuk manajemen puncak. Partner harus saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan yang jelas dan realistis. Aktivitas joint harus memiliki tambahan nilai untuk pelanggan dan partner. Aliansi harus disetujui oleh stakeholder. Partner berkontribusi pada kekuatan-kekuatan kunci tapi juga melindungi kompetensikompetensi inti.

Anda mungkin juga menyukai