No 1 Soal Diagnosis a. Diagnosis Klinis : 1. Hemiparesis dextra, afasia motoric, parese N. III dan N. VII tipe sentral sinistra 2. DM b. Diagnosis Topis : Corteks serebri sinistra c. Diagnosis Etiologis : Stroke Non-hemoragik d. DD: Stroke hemoragik Jawaban
Alasan Diagnosis
a. GCS: kompos mentis b. Kelemahan anggota gerak kanan dengan kekuatan motoric atas dan bawah yang berbeda c. Mendadak pada pagi hari d. Wajah merrot ke kanan dengan dahi masih normal e. Masih bisa memahami pembicaraan namun tidak bisa berkatakata dengan baik f. Cephalgia (-) g. Muntah (-) h. Penurunan kesadaran (-) i. Hipereflek j. Refleks patologis (+) k. Kejang (-) l. Pupil anisokor (dekstra dilatasi) m. Suhu normal (37,1) n. Tekanan darah normal (120/ 80 mmHg) o. Riwayat DM dan merokok p. Siriraj Score X = 2,5. 0 + 2. 0 + 2.0 + 0,1. 80 3. 0 12 X = -7 Stroke non-hemoragik
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Darah 1. Darah Rutin 2. Glukosa & elektrolit 3. Serologis 4. Toxicologi 5. LED 6. Trombosit 7. Kolesterol/ Trigliserid/ LDL/ HDL 8. Asam urat/ BUN/ kreatinin serum 9. AGD b. EKG c. Foto Rontgen toraks PA d. CT-Scan kepala e. MRI
1. Diabetes dan rokok menyebabkan peningkatan radikal bebas (ROS) terutama dengan adanya AGEs dan merusak endotel vaskular 2. Luka pada endotel menyebabkan permukaan pembuluh darah menjadi tidak mulus sehingga mengaktifkan molekul adesi (ICAM dan VCAM) 3. Peningkatan ENOs yang menyebabkan adanya ketidakseimbangan (depolarisasi) menyebabkan gangguan tonus vaskular 4. Kondisi hiperglikemi menginisiasi monosit menjadi makrofag untuk memfagosit LDL menjadi foam sel 5. Foam sel kemudian menempel pada endotel vaskular
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Stroke a. Medikamentosa O2 kanul nasal 3 liter/ menit (memperbaiki perfusi jaringan otak) IVFD Asering 20 tpm (stabilisasi elektrolit dan kebutuhan nutrisi tubuh Cilostazol (antiplatelet) Piracetam (neuroprotectan) Diazepam (menghindari kejang pasca trauma) Manitol/ glycerol (menurunkan TIk dan oedem otak) Heparin (antikoagulan) Paracetamol (menjaga kondisi hipotermi dan analgetik) Dexametason (menurunkan resiko inflamasi dan oedem otak) R-TPA (trombolitik)
b. Non-medikamentosa ABC + 5B
c. Operatif d. Non-medikamentosa Alih baring tiap 2-3 jam Posisikan badan dengan elevasi 300
f. Rehabilitasi medis Diberikan ketika kondisi umum stabil segera 48-72 jam pascapenanganan Komunikasi Mobilisasi ADL
Secondary Survey Tujuan: menilai adanya kompilasi neurologis maupun nonneurologis akibat SH