سلّ َم
َ علَ ْيهِ َوَ ُّصلّى ال َ قَالَ رسول ال:
خلَقًا (صحيح البخاري ْ حسَنَكُمْ َأ
ْ َِإنّ ِمنْ َأحَبّكُمْ ِإلَيّ أ
Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh yang paling kucintai diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya
diantara kalian” (Shahih Bukhari)
Hadirin hadirat sadarkah kita bahwa kita ini ada yang memiliki, ada yang mengatur
setiap kehidupannya, ada yang mengatur jumlah nafasnya, ada yang mengatur usianya
untuk hidup diatas bumi yang milik Nya, ada yang mendengar setiap ucapan yang
diucapkannya, Maha Melihat setiap lintasan pemikirannya, Dialah Allah Swt Yang
Maha Dekat kepada segenap hamba Nya tanpa sentuhan dan tanpa jarak.
Tiada menyerupai Nya segala sesuatu, Dialah Allah yang Tidak Serupa dengan segala
galanya. Maha Tunggal dan Maha Sempurna. Dengan tidak bisa dibayangkan
keberadaan Dzat Nya dan tidak bisa disamakan dengan makhluk Nya.
Tunggal berbeda dari segenap yang ada di langit dan bumi, kasih sayang Nya
melebihi segenap kasih sayang, kelembutan Nya melebihi kemurkaan Nya.
Sebagaimana firman Nya didalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari, “Rahmat Ku
mengungguli daripada Kemurkaan Ku”. Rahmat Ku terlebih dahulu daripada
Kemurkaan Ku dan Kasih Sayang Ku melebihi Kemurkaan Ku.
Menunjukkan ketika hamba telah banyak berbuat salah dan dosa, Kasih Sayang Ilahi
tetap terbuka baginya untuk kembali kepada kelembutan Allah. Untuk dimaafkan dan
untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia dan abadi. Allah Swt Semulia mulia Dzat
yang Diingat dan Disebut setiap lisan, Semulia mulia yang Dimuliakan dan
Diagungkan, Yang Paling Berhak Dimuliakan dan Dicintai adalah Allah Swt. Semakin
seseorang mencintai dan merindukan Allah, menjaga perasaan Allah….
Adakah kita terlintas menjaga perasaan Allah agar Allah tidak kecewa?, Yang
memiliki dirimu.., sepantas pantasnya yang kita jaga perasaannya adalah Allah.. Dan
kita malam hari ini bertamu di rumah Allah.
Hadirin hadirat semakin besar keinginan seorang hamba untuk mencari keridhoan
Tuhannya, untuk membuat Tuhannya senang maka ia semakin dicintai oleh Allah.
Pahami satu jiwa yang termuliakan dari semua jiwa, sanubari yang paling suci dari
semua makhluk Nya, adalah Sayyidina Muhammad Saw.. Manusia yang paling
menjaga perasaan Allah, Manusia yang selalu ingin berbuat apa apa yang sangat
dicintai Allah dan selalu ingin membimbing hamba hamba Allah agar sampai pada
kelompok orang orang yang dicintai Allah. Allah kabulkan niat mulia Sang Nabi Saw
sehingga Allah berfirman “Qul in kuntum tuhibbunallah fattabi’uni
yuhbibkumullah, katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku
(Nabi Muhammad Saw( maka kalian akan dicintai Allah” (QS. Ali Imran:31(.
Allah menjaga perasaan Sang Nabi Saw. Allah tidak biarkan Sang Nabi Saw kecewa
dan sedih. Oleh sebab itu ketika terputusnya wahyu beberapa waktu, mulailah
penghinaan dari kaum kaum kuffar quraisy terhadap Sang Nabi Saw yang berkata
“tampaknya setan yang biasa menyurupimu sudah hilang wahai Muhammad”.
Nabi Saw itu kalau turun ayat, beliau menggigil, maka mereka mengumpamakan dg
ejekan yaitu kesurupan.
Lalu muncullah firman Allah Swt dari ucapan orang orang kuffar mengatakan itu
kemasukkan syaithan. Maka ketika tidak ada wahyu beberapa waktu, orang orang
kuffar berkata “berarti sudah sembuh dari kesurupanmu”. Maka sakitlah Rasul
saw mendengar pernyataan itu, bukan karena hinaan orang tapi karena takut berpisah
dan takut jauh dari Allah. Sangat mencintai Allah dan tidak ingin berpisah dengan
Allah walaupun harus berpisah dengan segala galanya.
Termuncul dari ucapan beliau (Nabi Saw) ketika dilempari dan dikejar kejar seraya
berkata “in lam yakun laka ghadhabun alayya fala ubaliy, asal Kau (Allah Swt(
tidak murka padaku, aku tidak perduli apapun yang menimpaku”.
Inilah jiwa termegah dan jiwa yang paling mulia yang dipuji oleh Allah, “wa innaka
la’alaa khuluqin adhim, sungguh kau (Nabi Saw( memiliki akhlak yang agung”
(QS.Al Qalam:4(.
Ketika Sang Nabi saw didalam puncak kesedihan hingga jatuh sakit karena
terputusnya wahyu dalam waktu yang lama, Allah turunkan firman Nya untuk
menghibur Sang Nabi saw “Wadhdhuhaa, wallaili idza sajaa, ma wadda a’ka
robbuka wamaa qalaa, walal akhiroti khoirullaka minal uulaa, walasaufa
yu’thiika robbuka fatardha…., Demi cahaya dhuha, demi cahaya pagi dan demi
malam ketika gelap gulita” (QS.Adhdhuha:1-5(.
Al Hafidh Al Musnid Al Imam Qurthubi didalam tafsirnya menukil sedemikian
banyak penafsiran tentang ayat ini. Dari salah satu penafsirannya yang tsigah, Al
Imam Qurthubi mengatakan makna kalimat wadhdhuha disini adalah melambangkan
cahaya yang menerangi hati orang orang yang dipenuhi cinta kepada Allah (qulubul
arifin), dipenuhi cahaya khusyu’. Allah bersumpah dengan cahaya yang ada di
sanubari ahlul khusyu’, ahlul sujud dan ahlul munajat. Orang yang jiwanya dipenuhi
kerinduan kepada Allah, Allah bersumpah dengan cahaya itu yang menerangi jiwa
mereka.
Dan dari sedemikian banyak jiwa yang memiliki cahaya rindu kepada Allah, tentunya
pemimpinnya adalah Sayyidina Muhammad Saw. Allah sedang melambangkan
indahnya iman pada jiwa Sang Nabi Saw dan para arifin (ahli makrifah) lainnya.
“wallaili idza sajaa, demi malam ketika gelap gulita” (QS.Adhdhuha:2(. Al Imam
Qurthubi menafsirkan salah satu dari makna penafsiran ini adalah demi malam ketika
gelap gulita. Allah bersumpah menqiyaskan jiwa orang orang kuffar yang memusuhi
Sang Nabi saw dalam gelap gulita. Tidak mengenali kemuliaan dan imam. Maksudnya
antara jiwa Sang Nabi saw dan orang orang yang dimuliakan Allah dan orang orang
yang gelap hatinya dengan kemuliaan.
“Ma wadda a’ka robbuka wamaa qalaa, Allah tidak akan meninggalkanmu
wahai Muhammad dan tidak akan murka kepadamu” (QS.Adhdhuha:3(. “walal
akhiroti khoirullaka minal uulaa, hal hal yang akan datang jauh lebih baik
daripada yang sekarang ini” (QS.Adhdhuha:4(. “wa lasaufa yu’thiika rabbuka
fatardha, Allah akan memberimu anugerah sampai kau benar benar ridha dan
puas” (QS.Adhdhuha:5(.
Al Imam Ibn Abbas dalam tafsirnya menafsirkan makna ayat “wa lasaufa yu’thiika
rabbuka fatardha” adalah Syafa’at Nabi Muhammad Saw di yaumal qiyamah. Ayat ini
juga menenagkan orang orang yang merindukan Allah Swt karena pemimpin mereka
Nabi Muhammad Saw ditenangkan oleh Allah dengan turunnya ayat ini. Dan ayat ini
juga diperuntukkan bagi kita. Tenangkan diri kita dengan cahaya Keagungan dan
Kasih Sayang Illahi.
Jadikan dirimu siang dan malam dipenuhi cahaya talbiyah (aku datang kepada Mu
wahai Allah). Datang siang, malam dalam kebaikan dan ibadah.
Hadirin hadirat, dan ketahuilah segala kemuliaan bukan hanya muncul pada ibadah
ibadah yang khusus saja tetapi ibadah untuk menyenangkan hati orang orang yang
shalih atau orang orang yang beriman atau ayah bunda kita adalah bentuk ibadah.
Seseorang berkata (barangkali kalau zaman sekarang menyenangkan hati orang lain
itu bukan ibadah). Hadirin hadirat, kalau dibilang ibadah syirik nanti. Tentunya tidak
demikian. (tidak syirik), Menyenangkan hati seorang muslim, seorang mukmin
apalagi ayah bunda apalagi shalihin atau bahkan Nabi Muhammad Saw adalah
merupakan ibadah yang diganjar pahala oleh Allah. Sebagaimana firmannya “jangan
sesekali mengeraskan suara pada ayah bunda kita namun ucapkan pada mereka
kalimat yang baik”.(QS Al Isra 23). Kenapa? karena ucapan yang baik baik itu
ibadah walaupun kepada kedua orangtua kita, bukan kita menyembah ayah bunda kita
tapi mengikuti tuntunan Sang Nabi saw adalah ibadah. Karena firman Allah
“athi’ullah wa athi’urrasul, taatilah Allah dan taatilah Rasul”. Bakti kepada
orangtua adalah ibadah.
Rasul saw bersabda didalam hadits yang kita baca tadi “diantara kalian yang paling
kucintai diantara kalian adalah yg paling baik akhlaknya”. Hadirin hadirat, ini
menujukkan Sang Nabi saw memberi kesempatan kepada kita untuk berlomba lomba
menjadi orang orang yang beliau saw cintai. Kenapa ucapan ini muncul? diantara
kalian yang paling kucintai adalah yang paling baik akhlaknya.
Disini Sang Nabi saw mengajak kita berlomba lomba menjadi orang yang paling
dicintai oleh beliau. Kenapa? karena orang yang paling dicintai beliaulah orang yang
paling dicintai Allah.
Demikian hadirin hadirat rahasia dari makna hadits ini. Menunjukkan perbuatan
perbuatan yang mengarah kepada hal hal yang menyenangkan Sang Nabi saw adalah
ibadah dan hal tersebut merupakan bakti kita kepada Nabi Muhammad Saw.
Kehadiran kita ditempat ini adalah salah satu bentuk yang sangat membuka gerbang
keridhoan Allah yang menggembirakan Sang Nabi saw. Apa sih yang membuat Sang
Nabi saw gembira? yang membuat Nabi saw gembira itu adalah hal hal yang diridhoi
Allah. Itu yang membuat Sang Nabi saw gembira, diantaranya akhlak yang indah.
Jaga lidah kita jangan mencaci muslimin, jaga hati kita jangan membenci muslimin,
jaga hari hari kita jangan mengganggu saudara saudari kita muslimin, apalagi ayah
bunda kita, tetangga kita, keluarga kita, guru kita apalagi Nabiyyuna Muhammad Saw.
Jangan sampai kita berbuat hal hal yang mengecewakan mereka.
Hadirin hadirat, “sungguh yang paling dicintai dihadapanku diantara kalian adalah
yang paling baik akhlaknya diantara kalian”. Hadits ini jelas mengajak kita berlomba
lomba menjadi orang yang paling dicintai olejh Nabi Muhammad Saw. Semoga Allah
menjadikan kita orang orang yang paling dicintai Allah.
Oleh sebab itu hadirin hadirat, perbanyak perbuatan yang membuat Rasul saw senang
kepada kita. Bagaiman kalau kita mendengar hadits beliau, “seseorang bersama
dengan orang yang ia cintai”. Pahamlah kita disini, munculkan kecintaan kepada
Nabi Muhammad Saw itu akan membuat kita dicintai oleh Allah dan akan membuat
kita dicintai oleh Rasul saw.
Cinta kepada Allah dan Rasul itu akan membenahi keadaan kita, membenahi sifat
kita, membenahi apa apa yang kita perbuat sehingga kita akan semakin terbimbing
untuk mengikuti akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw.
Hadirin hadirat, oleh sebab itu Rasul saw berkata (riwayat Shahih Bukhari) “tidak
diperbolehkan untuk berselisih antara sesama muslim melebihi 3 hari”.
Menunjukkan Rasul saw memahami perselisihan itu mungkin ada antara muslimin
tapi tidak boleh lebih dari 3 hari, kata Rasul. Kalau tidak saling jumpa, tidak saling
silaturahmi selama berpuluh puluh tahun tentunya tidak mengapa tapi jangan ada
permusuhan., jika muncul permusuhan tidak boleh lebih dari 3 hari dan diantara 2
orang yang berselisih yang paling afdhol (kata Rasul saw) adalah yang memulai
dengan mengucap salam kepada temannya. Dari orang yang berselisih, mana yang
paling mulia diantara mereka? yaitu yang memulai salam terlebih dahulu. Itulah yang
lebih mulia, kata Rasul saw.
Jika kita kaitkan ayat ini dengan habluminallah dan habluminannas. Subhanallah!!
Betapa besarnya cinta Allah kepada kita. Kita tidak boleh berselisih lebih dari 3 hari,
tapi kalau Allah harus 5X sehari kita menghadap. Demikian besarnya cinta Allah Swt
kepada kita.
Wahai yang tidak bersujud kecuali hanya kepada Allah, benahi penghadapanmu
kepada Allah dalam 5 waktu setiap harinya, karena itu adalah bentuk cinta Allah
kepada kita dan jawablah lamaran cinta Allah Swt kepada kita. Bagaimana dengan
kita?, dengan menunaikan shalat 5 waktunya, tambah lagi kalau mampu dengan
qabliyah dan ba’diyah. Tidak mampu saya sibuk banyak pekerjaan di sekolah atau
dalam pekerjaan dikantornya atau didalam perdagangannya atau lainnya. Ada waktu
shalat witir malam hari setelah shalat isya, ada waktu shalat dhuha, ada waktu
qiyamullail. Ada banyak waktu yang diluar waktu kesibukkan kita. Sempatkan waktu
menjawab cintanya Allah yang wajib dan yang sunnah.
Hadirin hadirat, hiasi hari harimu dengan hal hal yang dicintai Allah, perbuatlah terus
dan perbuatlah terus sebagaimana Allah menjanjikan “tiadalah seorang hamba
beramal hal hal yang fardhu dan tiadalah hamba Ku berhenti pada hal hal yang
fardhu saja tapi ia teruskan dengan hal hal yang sunnah sampai Aku
mencintainya”. Amal yang fadhu semampumu perjuangkan, lebihkan lagi dengan hal
hal yang sunnah, akan sampai waktunya Allah mencintaimu. Rabbiy pastikan kami
semua sampai kepada nafas nafas yang Kau cintai wahai Rabb.
Hadirin hadirat setiap kali kau memanggil Nama Allah maka saat itu kalimat itu, kau
telah memanggil Sang Pemilikmu, Yang Memilikimu didunia hingga di akherat,
Dialah Allah Swt, Dzat Yang Paling Lembut dan paling mencintaimu, memberikan
kepadamu kehidupan yang tidak bisa diberikan oleh sesama makhluk satu sama lain,
Dialah Allah Yang Maha Tunggal dan Abadi.