Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR VARIASI KONTINYU

ARTIKEL

Oleh : Nama : Ermawati NRP : 113020138 Kelompok :F Meja : 1 (satu) Tanggal Percobaan : 29 Oktober 2011 Asisten : Muhammad Luthfi Khairul Anwar

LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANGUNG 2011

VARIASI KONTINYU

Ermawati 113020138 Muhammad Luthfi Khairul Anwar


Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan percobaan, dengam mempelajari ilmu kimia, seseorang dapat menuliskan rumus dari suatu senyawa kimia. Misalnya barium sulfat (BaSO4), perak klorida (AgCl), perak khromat (AgCrO4). Selain dapat menuliskan rumus senyawa tersebut, tentu saja harus dapat membuktikan melalui eksperimen. Dalam percobaan ini akan dipelajari salah satu cara yang sangat mudah untuk mempelajari stoikiometri beberapa reaksi. Dasar dari percobaan ini adalah variasi kontinyu. Dalam metode ini dilakukan sederet pengamatan yang kuantitas molar totalnya sama tetapi kuantitas pereaksinya berubah-ubah (bervariasi). Salah satu tertentu dipilih untuk diamati seperti : massa, volume, suhu atau daya serap. Oleh karena itu, kuantitas pereaksi berlainan, perubahan harga sifat fisika dari system ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem (Sutrisno, hal 11, 2011). Dalam dunia sekarang ini, pelajaran dari reaksi kimia memerlukan kemampuan untuk mencoba menentukan sifat dari hasil reaksi kimia. Kita harus dapat menemukan rumus dan menentukan seberapa banyak berbagai zat kimia diperlukan bila kita akan melakukan reaksi kimia. Dengan perkataan lain, kita harus dapat bekerja secara kuantitatif dengan elemen, senyawa, dan reaksi kimia. Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani Stoicheion = elemen dan metron = mengukur adalah istilah yang dipakai dalam menggambarkan bentuk kuantitatif dari reaksi dan senyawa kimia (Brady, 55, 1999). Tujuan dari percobaan Stoikiometri adalah untuk menentukan hasil reaksi kimia dari percobaan selain itu agar praktikan dapat dengan mudah menuliskan rumus dari suatu senyawa dan mempelajari stoikiometri. Prinsip percobaan Stoikiometri adalah berdasarkan metode percobaan variasi kontinyu, dimana dalam metode ini dilakukan sederet pengamatan kuantitas pereaksi berubah-ubah.. salah satu sifat fisika dipilih diperiksa seperti : massa, volume, suhu dan daya serap. Oleh karena itu kuantitas pereaksi berlainan, perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem. Stoikiometri adalah ilmu mempelajari semua perhitungan kimia secara kuantitatif, tidak terbatas pada unsur saja tetapi juga perhitungan senyawa maupun campuran (Tentor, hal 428, 2009). Stoikiometri (Stoi-kee-ah-met-tree) merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zatzat yang terlibat dalam pereaksi kimia, baik sebagai pereaksi maupun hasil reaksi. Stoikiometri juga menyangkut perbandingan atom H dan O dalam molekul HO. Jeremias Benjamin Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya Stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan kuantitatif atau pegukuran perbandingan antar unsur kimia satu dengan yang lain. Di awal kimia, aspek kuantitatif perubahan kimia yakni stoikiometri reaksi kimia tidak mendapat banyak perhatian. Bahkan pada saat perhatian telah diberikan, teknik dan alat percobaan tidak menghasilkan hasil yang benar. Misalnya teori Flogiston yang mencoba menjelaskan fenomena pembakaran dengan istilahZat dapat terbakarTeori ini tidak berhasil karena

LAMPIRAN NaOH 1 M dan CuSO4 1 M a.


diukur Tm
100 200 300 400 500

NaOH 1 M dan HCl 1 M a.

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

25mL NaOH

5mL CuSO4

NaOH + CuSO4

5mL NaOH

25mL HCl

NaOH + HCl

b.
diukur Tm
100 200 300 400 500

b.
diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

20mL NaOH

10mL CuSO4

NaOH + CuSO4

10mL NaOH

20mL HCl

NaOH + HCl

c.
diukur Tm
100 200 300 400 500

c.
diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

15mL NaOH

15mL CuSO4

NaOH + CuSO4

15mL NaOH

15mL HCl

NaOH + HCl

d.
diukur Tm
100 200 300 400 500

d.
diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

10mL NaOH

20mL CuSO4

NaOH + CuSO4

20mL NaOH

10mL HCl

NaOH + HCl

e.
diukur Tm
100 200 300 400 500

e.
diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur Tm
100 200 300 400 500

diukur TA
100 200 300 400 500

5mL NaOH

25mL CuSO4

NaOH + CuSO4

25mL NaOH

5mL HCl

NaOH + HCl

Gambar 41. Metode Percobaan Variasi Kontinyu

Tabel 5. Hasil Pengamatan Variasi Kontinyu NaOH dengan CuSO4 NaOH CuSO4 mmol TM TA T (mL) (mL) NaOH (0C) (0C) (0C) 25 20 15 10 5 5 10 15 20 25 27 27 27 27 27 29 30 31 30 28 2 3 4 3 1 25 20 15 10 5

mmol CuSO4 5 10 15 20 25

mmol NaOH mmol CuSO4 5 2 1 0,2 0,5

(Sumber, Ermawati, Meja I, Kelompok F, 2011) Tabel 6. Hasil Pengamatan Variasi Kontinyu NaOH dengan HCl NaOH HCl mmol TM TA T (mL) (mL) NaOH (0C) (0C) (0C) 5 10 15 20 25 25 20 15 10 5 27 27 27 27 27 31 32 30 31 29 4 5 3 4 2 5 10 15 20 25

mmol HCl 25 20 15 10 5

mmol NaOH mmol HCl 0,5 0,2 1 2 5

(Sumber, Ermawati, Meja I, Kelompok F, 2011) Dimana : TM = Temperatur mula-mula (awal) TA = Temperatur akhir T = Selisih dari Temperatur awal dan akhir Rumus : Mencari selisih temperatur

T = TA - TM
Mencari mmol mmol = volume(mL) x konsentrasi(M)

Titik Stoikiometri Sistem NaOH-CuSO4


T 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0.2 0.5 TMax=1:4

TMin=0,5:1 1 2 5
mmol NaOH mmol CuSO4

Gambar 42. Grafik Sistem NaOH-CuSO4

T
5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0.2

Titik Stiokiometri Sistem NaOH-HCl

0.5

5 mmol NaOH mmol HCl

Gambar 43. Grafik Sistem NaOH-HCl

Anda mungkin juga menyukai