Inter Vens I
Inter Vens I
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
PARAF
Kekurangan volume cairan. Setelah dilakukan tindakan Mandiri Berhubungan dengan Diuresis keperawatan selama 3x24 1. Dapatkan riwayat pasien/ orang 1. Membantu diharapkan volume Berhubungan terdekat sehubungan dengan memperkirakan kekurangan volume total. Tanda dan gejala mungkin sudah ada pada beberapa waktu (beberapa beberapa proses sebelumnya jam hari). sampai Adanya infeksi dalam
osmotik (dari hiperglikemia). jam Kehilangan gastrik berlebihan: Kekurangan diare, muntah. Masukan cairan.
dibatasi: mual, kacau mental. dengan Diuresis osmotik Ditandai dengan peningkatan (dari haluaran urine, urine encer. Kehilangan hiperglikemia). gastrik
Kelemahan: haus; penurunan berlebihan: diare, muntah. berat badan tiba-tiba. Kulit/ Masukan dibatasi: mual, membran mukosa kering, kacau mental. Berkurang dengan hilang
dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer 2. Pantau tanda-tanda vital , catat 2. Hipovolemia dapat kulit diraba, dan turgor adanya ortostatik. perubahan TD dimanifestasikan dapat oleh
pengisian
urine
tepat dan
secara kadar
individu,
sistolik pasien turun lebih dari 10 mmhg dari posisi berbaring ke posisi duduk/ berdiri. neuropati Catatan: jantung dapat
meningkatkan jantung.
3. Pola
napas
seperti kussmaul
pernapasan
karbonat
pernapasan
menghasilkan kompensasi alkalosis terhadap ketoasidosis. yang respiratoris keadaan Pernapasan aseton pemecahan
berbau
berhubungan
berkurang
bila
ketosis
harus terkoreksi.
4. Frekuensi
dan
kualitas 4. Koreksi hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan pola dan frekuensi mendekatai
pernapasan
normal. Tetapi peningkatan kerja pernapasan pernapasan munculnya mungkin indikasi dari pernapsan; dangkal, cepat; dan
5. Suhu,
warna
kulit,
atau 5. Meskipun
demam,
kelembabannya.
merupakan
hal
umum
terjadi pada proses infeksi, demam dengan kulit yang kemerahan, kering
6. Kaji nadi perifer, penangisian 6. Merupakan indikator dari kapiler, turgor kulit, dan tingkat volume adekuat. dehidrasi, sirkulasi atau yang
membran mukosa.
7. Pantau
masukan
perkiraan cairan
hasil terbaik
dalam cairan
9. Pertahankan untuk memberikan 9. Mempertahankan cairan paling sedikit 2500 ml/ hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung jika volume sirkulasi.
hidrasi/
10. Tingkatkan lingkungan yang 10. Menghindari dapat nyaman. menimbulkan Selimuti rasa pasien
pemanasan
kehilanagn cairan.
11. Kajia adanya perubahan mental 11. Perubahan atau sensori. berhubungan
mental
dapat dengan
elektrolit yang abnormal, asidosis, penurunan perfusi serebral, berkembangnya Penyebab tertangani, yang dan hipoksia. tidak
gangguan
12. Catat hal-hal yang dilaporkan 12. Kekurangan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung. elektrolit
cairan
dan
mengubah
menimbulkan
kekurangan
adanya yang
cairan yang
untuk cepat
menimbulkan
kelebihan
Kolaborasi 1. Berikan terapi cairan sesuai 1. Tipe dan jumlah dari cairan dengan indikasi ; Normal salin atau setengah normal salin tergantung kekuranga respons individual. pada cairan pasien derajat dan secara
2. Plasma (pengganti)
ekspander kadang
3. Pasang/
pertahankan
kateter 3. Memberikan
pengukuran
menimbulkan
dilepas jika pasien berada dalam keadaan stabil untuk menurunkan terjadinya infeksi. risiko
4. Pantau
pemeriksaan
laboratorium seperti; a. Hematokrit Mengkaji tingkat hidrasi dan sering kali meningkat akibat hemokonsentrasi yang terjadi setelah diuresis osmotik.
b. BUN/kreatinin
Penignkatan
nilai
dapat
mencerminkan kerusakan sel karena dehidrasi atau tanda awitan kegagalan ginjal.
c. Osmolalitas darah
d. Natrium
cairan dari intrasel (diuresis osmotik). Kadar natrium yang mencerminkan kehilangan
e. Kalium
Awalnya
akan
terjadi
kadarmkalium absolut dalam tubuh berkurang. Bila insulin diganti dan asidosis teratasi,
kekurangan
kalium
serum
5. Berikan kalium atau elektrolit 5. kalium harus ditambahkan yang lain melalui IV dan/ atau melalui oral sesuai indikasi. pada IV (segera aliran urine adekuat) untuk mencegah hipokalemia. kaliun fosfat Catatan: dapat
6. Berikan bikarbonat jika pH 6. Diberikan dengan hati-hati kurang dari 7,0. untuk membantu
7. Pasang lakukan
selang
NGT
lambung
penghisapan
dengan indikasi
Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan Mandiri kebutuhan tubuh. keperawatan selama 3x24 1. Timbang berat badan setiap hari 1. Mengkaji atau sesuai dengan indikasi. makanan (termasuk utilisasinya). pemasukan yang adekuat dan
Berhubungan dengan cukupan jam diharapkan Perubahan insulin (penurunan ambilan nutrisi dan penggunaan glukosa oleh kebutuhan jaringan peningkatan protein/ masukan lemak). oral; mengakibatkan Berhubungan metabolisme cukupan kurang dari tubuh. dengan
absorpsi
insulin 2. Tentukan program diet dan pola 2. Megidentifikasi makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien. kekurangan penyimpangan kebutuhan terapeutik. dan dari
perubahan peningkatan metabolisme Status protein/ lemak). 3. Auskultasi bising usus, catat 3. Hiperglikemia adanya nyeri abdomen/ perut kembung, mual, muntah gangguan dan
keseimbangan
hormone stress (mis; epinefrin, anoreksia, mual, lambung kortisol, dan hormone penuh, nyeri abdomen, kesadaran.
makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi
proses perubahan
fungsi lambung (distensi atau ileus paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan intervensi.
melaporkan masukan makanan Pelepasan hormone stress takadekuat,kurang minat pada (mis; epinefrin, kortisol, makanan penurunan berat dan hormone
proses 4. Berikan makanan cair yang 4. Pemberian Berkurang mengandung zat makanan
makanan
sampai
dengan
hilang
(nutrient) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui
kalori/ nutrient yang tepat. 2. Menunjukan energi biasanya. 3. Mendemonstrsikan berat badan stabil atau penambahan kea rah tingkat
makanan
yang 5. Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam perencanaan
laboratorium
6. Libatkan keluarga pasien pada 6. Meningkatkan perencanaan makan ini sesuai dengan indikasi. keterlibatannya memberikan pada keluarga
rasa
informasi untuk
kebutuhan
7. Obsevasi
tanda-tanda 7. Karena
metabolisme
lembab/ dingin denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, sempoyongan.
dengan
menggunakan
terhadap gula darah lebih akurat keadaan (menunjukkan saat dilakukan dari pada
finger stick.
pemeriksaan)
memantau gula dalam urine (reduksi urine) yang tidak cukup akurat untuk
ginjal individual
pasien atau
secara adanya
2. Pantau
pemeriksaan 2. Gula darah akan menurun glukosa perlahan penggantian dengan cairan dan
laboratorium seperti
sumber kalori. Ketika hal ini terjadi kadar aseton akan menurun dan asidosis dapat dikoreksi.
3. Berikan
pengobatan
insulin 3. Insulin regular memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu memindahkan
secara teratur dengan metode IV secara intermiten atau secara kontinu.seperti bolus IV diikuti
dengan tetesan yang kontinu melalui alat pompa kira-kira 510 UI/ jam sampai glikosa darah mencapai 250mg/ dl.
glikosa
ke
sel. IV
Pemberian merupakan
pilihan
utama karena absorpsi dari jaringan subkutan mungkin tidak lambat. menentu/ sangat
4. Berikan
larutan
glikosa 4. Larutkan
glikosa
ditambahkan setelah insulin dan cairan membawa gula darah kira-kira 250 mg/ dl.dengan karbohidrat metabolism mendekati harus untuk terjadinya
5. Lakukan konsultasi dengan ahli 5. Sangat bermanfaat dalam diet. perhitungan penyesuaiaan dan diet
untukmemenuhi kebutuhan nutrisi pasien menjawab pertanyaan dan dapat puloa membantu orang pasien atau dalam
terdekat
6. Berikan diet kira-kira 60% 6. Kompleks karbohidrat, 20% protein dan 20% lemak dalam penataan makan/ pemberian makanan (seperti
brokoli, buncis, gandum) menurunkan kadar glukosa/ kebutuhan ,menurunkan kolesterol meningkatkan kenyang. darah insulin kadar dan rasa Pemasukan
tambahan.
7. Berikan obat metak lopramid 7. Dapat bermanfaat dalam (raglan)tetrasiklin mengatasi berhubungan neuropati otonom gejala yang dengan yang saluran selanjudnya pemasukan
meningkatkan
melalui oral dan absorpsi zat makanan (nutrient). 3 Resiko tinggi terhadap infeksi Setelah dilakukan tindakan Mandiri (sepsis). Berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 1. Obsevasi tanda-tanda infeksi 1. Pasien kadar penurunan perubahan glukosa fungsi pada tinggi jam leukosit tinggi sirkulasi, (sepsis). diharapkan terhadap Resiko infeksi dan peradangan seperti demam kemarahan adanya pus pada luka sputum purulen urine dengan mungkin infeksi masuk yang
biasanya telah mencetuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi nosokomial.
Ditandai dengan tidak dapat leukosit perubahan pada diterapkan; tanda dan adanya tanda- sirkulasi, yang atau infeksi 2. Tingkatkan upaya pencegahan 2. Mencegah ada ISK. dengan melakukan cuci tangan yang baik pada semua oranag yang pasien berhubungan termasuk dengan pasiennya infeksi silang timbulnya (infeksi
nosokomial)
: 1. Mengidentifikasi intervensi mencegah/ menurunkan infeksi. 2. Mendemonstrasikan teknik,perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya infeksi. risiko
sendiri.
untuk 3. Pertahankan teknik aseptic pada 3. Kadar glukosa yang tinggi prosedur pemasangan folley dan invasive infuse, (seperti kateter dalam darah akan menjadi media terbaik bagi
sebagainya)
pertumbuhan kuman.
4. Pasang
kateter/
lakukan 4. Mengurangi
resiko
perawatan perineal dengan baik ajarkan pasien wanita untuk membersihkan daerah
mungkin memiliki risiko yang khusus jika terjadi retensi urine pada saat awal dirawat. Catatan: Pasien DM wanita lansia kelompok
merupakan
terjadi
infeksi
saluran
kemih/ vagina.
perifer
bisa yang
masase daerah tulang yang tertekan jaga kulit tetap kering linen kering dan tetap kencang (tidak berkerut )
6. Ronki
mengindikasikan
(mungkin sebagai pencetus dari DKA). Edema paru bunyi sebagai pemberian terlalu krekels) akibat cairan mungkin dari yang
cepat/
berlebihan
atau GJK.
kemudahan untuk
berkembang
menurunkan
8. Lakukan perubahan posisi dan 8. Membantu anjurkan pasien untuk batuk efektif/ napas dalam jika pasien sadar dan kooperatif.lakukan penghisapan lender pada jalan napas teknik dengan menggunakan sesuai memventilasikan daerah paru
memobiliosasi
steril
keperluaannya.
9. Berikan tisu dan tempat sputum 9. Mengurangi pada tempat yang mudah infeksi
penyebaran
risiko
11. Anjurkan untuk makan dan 11. Menurunkan kemungkinan minum adekuat (pemasukan yang terjadinya infeksi.
makanandan
cairan
Meningkatkan aliran urine untuk mencegah urine yang stastis dalam dan membantu
mempertahankan
pH/ keasaman urine yang menurunkan pertumbuhan bakteri dan pengeluarkan organism dari sistem organ tersebut
Kolaborasi 1. Lakukan pemeriksaan kultur 1. Untuk dan sensitivitas sesuai dengan indikasi mengidentifikasi
awal
dapat
mencegah
timbulnya sepsis 4 Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan tindakan Mandiri dasar untuk temuan
perubahan sensori-perseptual. keperawatan selama 3x24 1. Pantau tanda-tanda vital dan 1. Sebagai Berhubungan perubahan kimia dengan jam diharapkan Resiko status mental
membandingkan
ketidakseimbangan
dengan tidak dapat diterapkan; perubahan kimia endogen adanya tanda-tanda dan gejala- ketidakseimbangan gejala actual. membbuat diagnosa glukosa/ elektrolit. sampai insulin
dan 2. Panggil pasien dengan nama 2. Menurunkan kebingungan orientasikan kembali sesuai dan membantu untuk kontak
dengan criteria hasil : 1. Mempertahankan tingkat biasanya. 2. Mengenali mengkompensasi adanya sensori. kerusakan dan mental
waktu berikan penjelasan yang singkat dengan bicara perlahan dan jelas
tidur
pasien.
pikir.
4. Pelihara aktivitas rutin pasien 4. Membantu sekonsisten mungkin dorong untuk melakukan kegiatan sesuai
memelihara
sehari-hari kemampuannya.
5. Lindungi pasien dari cedera 5. Pasien (gunakan tingkat terganggu. pengikat) kesadaran Berikan ketika pasien bantalan disorientasi awal timbulnya
lunak pada pagar tempat tidur dan berikan jalan napas buatan yang lunak jika pasien
Terutama malam hari dan perlu pencegahan sesuai indikasi.munculnya kejang perlu diantisipasi trauma untuk fisik,
mencegah aspirasi.
lapang sesuai
lepasnya katarak
retina atau
sementara penglihatan
mengganggu yang
7. Selidiki parestesia,
adanya nyeri
perifer
dapat
mengakibatkan rasa tidak nyaman kehilangan sentuhan/ distorsi yang berat, sensasi yang
kehilangan sensori pada paha/ kaki. Lihat adanya ulkus daerah kemerahan tempat-tempat
8. Berikan lembut
tempat pelihara
tidur
kehangatan
kaki/ tangan hindari terpajan terhadap air panas atau dingin atau penggunaan bantalan/
pemanas.
keamanan
hiperosmolaritads teratasi.
2. Pantau seperti
nilai
nilai dapat
glukosa darah,
osmolalitas
ureum kreatinin.
3. Bantu dengan memblok saraf 3. Dapat setempat mempertahankan unit TENS 5 Kelelahan. Berhubungan Setelah dilakukan tindakan Mandiri dengan
memberikan
rasa
dengan penurunan produksi keperawatan selama 3x24 1. Diskusukan energi metabolic. Perubahan jam diharapkan Kelelahan.
dapat motivasi
kimia insulin.
darah
insufisiensi Berhubungan
dengan
jadwal
perencanaan
dengan
untuk
meningkatkan
kebutuhan
hipermetabolik/
biasanya penurunan kinerja hilang dengan criteria hasil 2. Berikan kecenderungan kecelakaan. untuk : 1. Mengungkapkan peningkatan energy. 2. Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpatisipasi tingkat 3. Pantau
dengan periode istirahat yang 3. Mengindikasikan cukup/ tanpa diganggu. aktivitas ditoleransi nadi frekuensi fisiologis. yang
pernapasan dan tekanan darah sebelum/ sesudah melakukan aktivitas. 4. Pasien akan dapat
5. Tingkatkan partisipasi pasien 5. Meningkatkan kepercayaan dalam melakukan aktivitas diri/ harga diri yang positif sesuai yang pasien. 6 Ketidakberdayaan. Setelah dilakukan tindakan Mandiri pasien/ keluarga 1. Mengidentifikasi perhatiannya memudahkan pemecahan masalah. area dan cara tingkat dapat aktivitas ditoleransi
Berhubungan dengan penyakit keperawatan selama 3x24 1. Anjurkan jangka panjang/ progresif yang jam tidak dapat diharapkan untuk
mengekspresikan
dengan penyakit jangka panjang/ untuk progresif yang tidak dapat perasaan diobati.
Penolakan mengekspresikan
2. Pengenalan bahwa reaksi normal dapat membantu pasien untuk memecahkan masalah dan mencari
diri, marah. Tidak memantau : kemajuan, tidak berpartisipasi 1. Mengakui dalam perawatan/ pembuatan keputusan. terhadap konpikasi putus asa. perasaan
menghadapi perasaan.
pasien bekerja sama dengan 3. Membantu aturan. merencanakan perawatannya dan secara
dalam
kehidupan/ pasien.
mengambil
jawab untuk aktifitas 3. Kaji bagaimana pasien telah 3. Pengetahuan gaya individu perawatan diri. menangani masalahnya di masa lalu. Identifikasi locus control. membantu menentukan terhadap untuk kebutuhan tujuan
control internal biasanya memperlihatkan cara untuk meingkatkan terhadap control program
dirawat oleh orang lain atau mungkin mengendalikan faktor eksternal akan faktoryang
mempengaruhinya.
4. Berikan keluarga
kesempatan
perasaan
mengekspresikan perhatiannya dan diskusikan cara mereka dapat membantu sepenuhnya terhadap pasien.
yang atau
tidak adanya
mengakibatkan
mengganggu koping.
6. Tentukan apakah ada perubahan 6. Tenaga dan pikiran yang yang berhubungan dengan konstan diperlukan untuk mengendalikan yang sering diabetic kali focus
orang terdekat.
peran
pasien
pengendalian
perawatan dilakukan.
8. Berikan dukungan pada pasien 8. Meningkatkan untuk ikut dalam berperan serta dalam perawatan diri sendiri
perasaan
dilakukannya. 7 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Mandiri lingkungan saling 1. Menanggapi memperhatiakan dan perlu
(kebutuhan belajar) mengenai keperawatan selama 3x24 1. Ciptakan penyakit, kebutuhan prognosis, dan jam diharapkan Kurang (kebutuhan mengenai
percaya dengan mendengarkan penuh perhatian dan selalu ada untuk pasien.
pengobatan. pengetahuan
dengan 2. Bekerja dengan pasien dalam 2. Partisipasi dan perencanaan pemajanan/ kesalahan informasi. menata tujuan belajar yang diharapkan. meningkatkan antusias dan kerja sama pasien dengan prinsip-prinsip dipelajari. yang
sumber informasi. Ditandai Kurang dengan pertanyaan/ meminta mengingat, informasi, masalah. mengikuti komplikasi dicegah. mengungkapkan interpretasi
Ketidakakuratan Tidak mengenal sumber instruksi, yang terjadi informasi. dapat sampai Berkurang dengan
hilang 3. Pilih berbagai strategi belajar, 3. Penggunaan seperti teknik demonstrasi yang memerlukan keterampilan dan biarkan mendemonstrasikan pasien ulang,
cara
yang
dengan criteria hasil : 1. Menidentifikasi hubungan tanda/ gejala dengan proses penyakit dan menghubungkan
prosedur 4. Diskusikan topic-topik utama dan rasional seperti: a. Apakah kadar glukosa Memberikan pengetahuan
perlu
normal it dan bagaimana hal dasar dimana pasien dapat perubahan dan dalam tersebut dibandingkan membuat pertimbangan dalam
hidup
denngan kadar gula darah memilih gaya hidup. pasien, tipe DM yang
berpartisipasi
program pengobatan.
dialami pasien, hubungan antara kekurangan insulin dengan kadar gula darah yang tinggi.
b. Rasionalnya
tentang
faktor
serangan ketoasidosis.
dapat
membantu
c. Komplikasi penyakit akut Kesadaran tentang apa yang dan kronis meliputi terjadi membantu pasien untuk
penglihatan lebih
konsisten
terhadap
neurosensori
kardiovaskuler,
perubahan tersebut.
pemeriksaan
gula darah oleh diri sendiri 4 kali atau lebih dalam seharinya fleksibilitas perawatan meningkatkan memungkinkan dalam diri, control
kadar gula darah dengan lebih ketat (mis; 60-150 mg/dL) mencegah/ dan dapat
mengurangi
6. Diskusikan diet,
tentang
penggunaan
akan dalam
membantu
pasien
merencanakan
makan/ menaati program. Serat memperlambat glukosa menurunkan yang dalapat absorpsi akan fluktuasi
kadar gula dalam darh, tetapi dapat menyebabkan keidaknyamanan saluran meningkat mempengaruhi vitamin/ mineral. cerna, pada flatus dan absorpsi
ulang meliputi
program 7. Pemahaman tentang semua awitan, dosis aspek yang digunakan obat meningkatkan penggunaan yang tepat. Algoritme dosis dibuat, yang masuk dalam perhitungan yang dosis obat selama
dan
lamanya
dibuat
evaluasi rawat inap; jumlah dan jadwal aktivitas fisik biasanya, perencanaan
untuk pasien.
8. Tinjau
kembali
pemberian 8. Mengidentifikasi pemahaman dan kebenaran dari prosedur atau masalah yang potensial dapat terjadi (seperti penglihatan, daya ingat dan sebagainya)
insulin oleh pasien sendiri dan perawatan terhadap peralatan yang digunakan. Berikan
alat suntik pompa kontinu) 9. Tekankan pentingnnya 9. Membantu menciptakan dalam gambaran
mempertahankan pemeriksaan gula darah setiap hari, waktu dan dosis obat, diet, aktivitas,
perawatan kemandiriannya.
10. Diskusikan faktor-faktor yang 10. Informasi memegang peranan dalam meningkatkan
ini
akan
isometrik), stres, pembedahan dan penyakit tertentu. Lihat kembali aturan sick Day.
penggunaan insulin yang menurunkan darah sistem Sick dan kadar gula
Perencanaan Day
bedah minor, stres emosi yang berat atau beberapa keadaan yang mungkin
meningkatkan gula darah. 11. Tinjau ulang pengaruh rokok 11. Nikotin pada penggunaan pasien insulin. untuk mengkonstriksi
Anjurkan
menghentikan merokok.
Catatan : absorpsi insulin dapat ditrurunkan sampai bebas 30% dibawah normal dalam 30 menit pertama setelah merokok. 12. Buat jadwal yang latihan teratur atau 12. Waktu ltihan tidak boleh dan bersamaan dengan kerja waktunya puncak
aktivitas
insulin. Makanan kudapan harus diberikan sebelum atau selama latihan sesuai
kebutuhan
dan
rotasi
injeksi harus menghindari kelompok otot yang akan digunakan untuk aktivitas (mis, daerah abdomen
dipilih daripada paha atau lengan sebelum melakukan joging atau berenang)
untuk mencegah percepatan ambilan insulin. 13. Identifikasi gejala hipoglikemia 13. Dapat (mis,lemah,pusing,letargi, lapar,peka rangsang, diaforesis, pucat, takikardia, tremor, sakit kepala, dan perubahan mental) dan jelaskan penyebabnya. deteksi dan meningkatkan pengobatan
Catatan: hiperglikemia saat bangun tidur dapat fenomena perlunya atau pada
tambahan) balik
(efek
somogyi)
yang
insulin
darah pada jam 3 pagi membantu mengidentifikasi yang spesifik. 14. Instruksikan pentingnnya 14. Mencegah/ komplikasi berhubungan mengurangi yang dengan dalam maslah
inspeksi sepatu yang ketat dan perawatan kuku, jaringan kalus dan jaringan tanduk. Anjurkan penggunaan stoking dengan
15. Tekankan
dalam
pemeriksaan mata secara teratur terutama pada pasien yang telah mengalami DM tipe 1 selama 5 tahun atau lebih.
penglihatan dapat terjadi secara perlahan dan lebih sering pada pasien yang jarang Masalah mengontrol yang DM.
mungkin
16. Susun alat bantu penglihatan 16. Alat bantu adaptif telah ketika diperlukan, mis, dikemabnagkan 5 tahun
memperbesar garis skala pada jarum insulin, instruksi dengan cetakan besar, pengukur
terakhir untuk membantu individu dengan gangguan penglihatan sendiri efektif. dengan DM-nya lebih
mengenai jawab
dan
pentingnya 18. Dapat mempercepat masuk gelang kedalam pusat-pusat sistem kesehatan dan perawatan yang sesuai dengan akibat komplikasi yang lebih kecil pada keadaan darurat.
19. Rekomendasikan untuk tidak 19. Produktivitas menggunakan obat-obat yang dijual bebas tanpa konsultasi dengan tenaga kesehatan / tidak boleh menggunakan obat tanpa resep. 20. Diskusikan pentingnya untuk 20. Membantu melakukan evaluasi secara mengandung
untuk
21. Lihat kembali tanda/ gejala 21. Intervensi yang memerlukan evaluasi mencegah komplikasi
segeral
dapat
secara medis, seperyi demam, pilek/ gejala flu, pekat, urine nyeri
keruh/berwarna
saluran kemih, penyembuhan penyakit yang lama, perubahan sensori (nyeri/ kesemutan) pada ekstermitas bawah, perubahan pada kadar gula darah, dan munculnya keton pada urine. 22. Demonstrasikan penanganan stres, teknik 22. Meningkatkan seperti relaksasi
dan pengendalian terhadap respons stres yang dapat membantu membatasi untuk peristiwa
ketidakseimbangan
glukosa/ insulin.
23. Identifikasi
kontinu untuk
menopang perubahan gaya hidup dan meningkatkan penerimaan sendiri. atas diri