Anggun Kumaladewi 10511907 Denny Buldany 11511864 Novi Tri Arianty 15511227 Resti Fauziyah 15511993 Shahnez Kharisma 16511719 Tri Utama Putra 19511302
Pengertian Kekuasaan
Menurut Max Weber, kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
Saluran Kekuasaan
Saluran Militer Apabila saluran ini dipergunakan, maka penguasa akan lebih banyak mempergunakan paksaan serta kekuatan militer (military force) untuk menimbulkan rasa takut Saluran Ekonomi Dengan jalan menguasai ekonomi serta kehidupan rakyat, penguasa dapat melaksanakan peraturannya dengan dikenakan sanksi-sanksi. Saluran Politik Melalui saluran politik, penguasa berusaha membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat. Caranya adalah dengan meyakinkan atau memaksa.
Saluran Ideologi Penguasa-penguasa dalam masyarakat, biasanya mengemukakan serangkaian ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin, yang bertujuan untuk menerangkan dan sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya Saluran-saluran lain, ada pula yang dapat dipergunakan penguasa, misalnya alat-alat komunikasi massa suratkabar, radio, televisi dan lain-lainnya. Kecuali itu dapat pula dipergunakan saluran rekreasi yang biasa digunakan masyarakat mengisi waktu senggangnya, seperti sandiwara rakyat.
Pengertian Wewenang
Wewenang dimaksudkan sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menetukan keputusankeputusan mengenai masalah-masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dipandang dari sudut masyarakat, kekuasaan tanpa wewenang merupakan kekuatan yang tidak sah. Kekuasaan harus mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari masyarakat agar menjadi wewenang
Wewenang tradisional dapat dipunyai oleh seseorang maupun sekelompok orang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat. Ciri-ciri utama wewenang tradisional yaitu : Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi. Selama tak ada pertentangan dengan ketentuanketentuan tradisional, orang-orang dapat bertindak secara bebas. Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang disandarkan pada sistem yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum di sini dipahamkan sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui serta ditaati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh negara.
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan agar mencapai tujuan tertentu. Menurut Asta Brata, syarat kepemimpinan berhasil: Indra-brata, yang memberi kesenangan dalam jasmani; Yama-brata, menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum; Surya-brata, menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja persuasion; Caci-brata, memberi kesenangan rohaniah; Bayu-brata, menunjukkan keteguhan pendidikan Dhana-brata, menunjukkan sikap yang dihormati; Paca-brata, menunjukkan kelebihan di dalam ilmu Agni-brata, yaitu sifat memberikan semangat
Seorang pemimpin di muka, harus memiliki idealisme kuat, serta dia harus dapat menjelaskan cita-citanya kepada masyarakat dengan cara-cara sejelas mungkin. Seorang pemimpin ditengah-tengah, mengikuti kehendak yang dibentuk masyarakat. Ia selalu dapat mengamati jalannya masyarakat, serta dapat merasakan suka dukanya Seorang pemimpin di belakang, diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengikuti perkembangan masyarakat. Ia berkewajiban untuk menjaga agar perkembangan masyarakat tidak menyimpang dari norma-norma dan nilainilai yang pada suatu masa dihargai oleh masyarakat
Cara-cara demokratis dengan ciri-ciri sebagai berikut: Secara musyawarah dan mufakat pemimpin mengajak warga. Pemimpin secara aktif memberikan saran dan petunjuk. Ada kritik positif, baik dari pemimpin/pengikutpengikut. Pemimpin aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Cara-cara bebas dengan ciri-ciri sebagai berikut: Pemimpin menjalankan peranannya secara pasif. Penentuan tujuan yang akan dicapai kelompok sepenuhnya diserahkan kepada kelompok. Pemimpin hanya menyediakan sarana yang diperlukan kelompok. Pemimpin berperan sebagai penonton.
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi Perencanaan Fungsi Memandang ke Depan Fungsi Pengembangan Loyalitas Fungsi Pengawasan Fungsi Mengambil Keputusan Fungsi Memberi Motivasi