Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 6 KEKUASAAN, WEWENANG, DAN KEPEMIMPINAN

Anggun Kumaladewi 10511907 Denny Buldany 11511864 Novi Tri Arianty 15511227 Resti Fauziyah 15511993 Shahnez Kharisma 16511719 Tri Utama Putra 19511302

Pengertian Kekuasaan
Menurut Max Weber, kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.

Unsur-Unsur Saluran Kekuasaan


Rasa Takut Perasaan takut kepada seseorang (penguasa) menimbulkan suatu kepatuhan. Rasa Cinta Orang lain bertindak sesuai dengan kehendak pihak yang berkuasa, untuk menyenangkan semua pihak. Kepercayaan Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung bersifat asosiatif Pemujaan Pemujaan mengakibatkan segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidak-tidaknya dianggap benar.

Saluran Kekuasaan
Saluran Militer Apabila saluran ini dipergunakan, maka penguasa akan lebih banyak mempergunakan paksaan serta kekuatan militer (military force) untuk menimbulkan rasa takut Saluran Ekonomi Dengan jalan menguasai ekonomi serta kehidupan rakyat, penguasa dapat melaksanakan peraturannya dengan dikenakan sanksi-sanksi. Saluran Politik Melalui saluran politik, penguasa berusaha membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat. Caranya adalah dengan meyakinkan atau memaksa.

Saluran Ideologi Penguasa-penguasa dalam masyarakat, biasanya mengemukakan serangkaian ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin, yang bertujuan untuk menerangkan dan sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya Saluran-saluran lain, ada pula yang dapat dipergunakan penguasa, misalnya alat-alat komunikasi massa suratkabar, radio, televisi dan lain-lainnya. Kecuali itu dapat pula dipergunakan saluran rekreasi yang biasa digunakan masyarakat mengisi waktu senggangnya, seperti sandiwara rakyat.

Cara Mempertahankan Kekuasaan


Dengan jalan menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa. Mengadakan sistem-sistem kepercayaan. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik. Dengan menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu. Cara ini pada umumnya dilakukan dengan damai dan persuatif. Dengan jalan menguasai bidang-bidang kehidupan masyarakat dengan paksa atau kekerasan.

Bentuk Lapisan Kekuasaan


Menurut Maclver Tipe Kasta, sistem Tipe demokratis lapisan kekuasaan menunjukan dengan garis kenyataan akan pemisahan yang adanya garis pemisah tegas dan kaku. antara lapisan. Kelahiran tidak Tipe Oligarkis masih mempunyai pemisah menentukan seseorang,yang yang tegas,akan terpenting adalah tetapi dasar kemampuan dan pembedaan kelaskadang-kadang juga kelas sosial faktor ditentukan oleh keberuntungan. kebudayaan.

Pengertian Wewenang
Wewenang dimaksudkan sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menetukan keputusankeputusan mengenai masalah-masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dipandang dari sudut masyarakat, kekuasaan tanpa wewenang merupakan kekuatan yang tidak sah. Kekuasaan harus mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari masyarakat agar menjadi wewenang

Bentuk Wewenang dan Ciri-Cirinya


Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu, pulung) yang ada pada diri seseorang. Ciri-Ciri wewenang kharismatis : Dapat tetap bertahan selama dapat dibuktikan keampuhannya bagi seluruh masyarakat. Contohnya nabi, para rasul, penguasa-penguasa terkemuka dalam sejarah, dan seterusnya. Sifatnya cenderung irasional. Ada kalanya kharisma dapat hilang karena masyarakat sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda.

Wewenang tradisional dapat dipunyai oleh seseorang maupun sekelompok orang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat. Ciri-ciri utama wewenang tradisional yaitu : Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi. Selama tak ada pertentangan dengan ketentuanketentuan tradisional, orang-orang dapat bertindak secara bebas. Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang disandarkan pada sistem yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum di sini dipahamkan sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui serta ditaati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh negara.

Wewenang Resmi dan Tidak Resmi


Wewenang yang berlaku dalam kelompok-kelompok kecil disebut sebagai wewenang tidak resmi karena bersifat spontan, situasional dan, didasarkan pada faktor saling mengenal/misalnya, pada ciri seorang ayah dalam fungsinya sebagai kepala rumah tangga atau pada diri seorang guru yang sedang mengajar di muka kelas Wewenang resmi sifatnya sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Misalnya, pada kelompok-kelompok besar yang memerlukan aturanaturan tata tertib yang tegas dan bersifat tetap

Wewenang Pribadi dan Teritorial


Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidaritas antara anggota-anggota kelompok, dan disini unsur kebersaman sangat memegang peranan. Para individu dianggap lebih banyak memiliki kewajiban ketimbang hak. Pada wewenang teritorial, wilayah tempat tinggal memegang peranan yang sangat penting. Pada kelompok-kelompok teritorial unsur kebersamaan cenderung berkurang karena desakan faktorfaktor indivisulisme

Wewenang Terbatas dan Menyeluruh


Wewenang terbatas adalah wewenang tidak mencakup semua sektor atau bidang kehidupan, tetapi hanya sebatas pada salah satu sektor atau bidang saja. Misanya, seorang jaksa di Indonesia, mempunyai wewenang untuk atas nama negara dan mewakili masyrakat menuntut seorang warga masyarakat yang melakukan tindak pidana. Namun, jaksa tidak berwenang mengadilinya. Suatu wewenang menyeluruh berari suatu wewenang yang tidak dibtasi oleh bidangbidang kehidupan tertentu. Suatu contoh adalah setiap negara mempunyai wewenang yang menyeluruh atau mutlak untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya

Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan agar mencapai tujuan tertentu. Menurut Asta Brata, syarat kepemimpinan berhasil: Indra-brata, yang memberi kesenangan dalam jasmani; Yama-brata, menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum; Surya-brata, menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja persuasion; Caci-brata, memberi kesenangan rohaniah; Bayu-brata, menunjukkan keteguhan pendidikan Dhana-brata, menunjukkan sikap yang dihormati; Paca-brata, menunjukkan kelebihan di dalam ilmu Agni-brata, yaitu sifat memberikan semangat

Seorang pemimpin di muka, harus memiliki idealisme kuat, serta dia harus dapat menjelaskan cita-citanya kepada masyarakat dengan cara-cara sejelas mungkin. Seorang pemimpin ditengah-tengah, mengikuti kehendak yang dibentuk masyarakat. Ia selalu dapat mengamati jalannya masyarakat, serta dapat merasakan suka dukanya Seorang pemimpin di belakang, diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengikuti perkembangan masyarakat. Ia berkewajiban untuk menjaga agar perkembangan masyarakat tidak menyimpang dari norma-norma dan nilainilai yang pada suatu masa dihargai oleh masyarakat

Kepemimpinan Menurut Ajaran Tradisional


Pimpinan tradisional adalah pemimpin yang sangat ketat berpegang pada adat kebiasaan yang di turun temurunkan. Kepemimpinan tradisional pada umumnya bertumpu pada tata hukum yang mengatur hidup satu masyarakat. Kekuatan kepemimpinan juga ditentukan oleh suatu lapangan kehidupan masyarakat yang pada suatu saat mendapat perhatian khusus dari masyarakat yang disebut cultural focus. Setiap kepemimpinan yang efektif harus memperhitungkan social basis, apabila tidak menghendaki timbulnya keteganganketegangan atau setidaknya terhindar dari pemerintahan boneka belaka.

Tugas dan Metode Pemimpin


Tugas seorang pemimpin secara sosiologis adalah: Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan bagi pengikutpengikutnya Mengawasi, mengendalikan serta menyalurkan perilaku warga masyarakat yang dipimpinnya. Bertindak sebagai wakil kelompok kepada dunia diluar kelompok yang dipimpin. Cara-cara otoriter, yang ciri-ciri pokoknya adalah sebagai berikut: Pemimpin menentukan kelompok secara sepihak. Pengikut sama sekali tidak diajak untuk ikut serta merumuskan Seakan-akan tidak ikut interaksi interaksi

Cara-cara demokratis dengan ciri-ciri sebagai berikut: Secara musyawarah dan mufakat pemimpin mengajak warga. Pemimpin secara aktif memberikan saran dan petunjuk. Ada kritik positif, baik dari pemimpin/pengikutpengikut. Pemimpin aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Cara-cara bebas dengan ciri-ciri sebagai berikut: Pemimpin menjalankan peranannya secara pasif. Penentuan tujuan yang akan dicapai kelompok sepenuhnya diserahkan kepada kelompok. Pemimpin hanya menyediakan sarana yang diperlukan kelompok. Pemimpin berperan sebagai penonton.

Fungsi Kepemimpinan
Fungsi Perencanaan Fungsi Memandang ke Depan Fungsi Pengembangan Loyalitas Fungsi Pengawasan Fungsi Mengambil Keputusan Fungsi Memberi Motivasi

Anda mungkin juga menyukai