Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DAN BERAT PLASENTA DI KAMAR BERSALIN RSUD

KANJURUHAN

Disusun oleh : NAFISATUL MUSYAROFAH NIM: 1202420011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN KLINIK MALANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling banyak di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia, terutama terbanyak pada negara yang sedang berkembang. Prevalensi yang tinggi yakni anemia pada ibu hamil, anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat gizi yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin dalam darah (Manuaba, 2007). Kehamilan merupakan keadaan kondisi yang meningkatkan kebutuhan ibu terhadap besi untuk memenuhi kebutuhan fetal, plasenta dan penambahan massa eritrosit selama kehamilan. (Hercberg, 2000) Anemia dalam kehamilan dapat menimbulkan dampak yang membahayakan pada ibu dan janin. Anemia memberikan pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit-penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran prematurs, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin (Wiknjosastro, 2005; Saifudin, 2008 ). Pada ibu hamil dengan anemia terjadi gangguan penyaluran oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin, sehingga mempengaruhi fungsi plasenta. Penurunan fungsi plasenta ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, abortus, partus lama, dan kematian ibu dan janin serta meningkatkan resiko berat lahir rendah(Cunningham, 2005). Hemoglobin diukur secara kimia dan jumlah hemoglobin dalam 100 ml dapat digunakan sebagai indeks kapsitas pembawa oksigen dalam darah. Hemoglobin digunakan sebagai paramater yang secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia, hal ini karena pengukurannya yang sangat sederhana.

Anda mungkin juga menyukai