PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan Visi dan Misi Depdiknas tersebut di atas, maka sebagai acuan
dasar dalam rangka pengembangan Rencana Strategis Pengembangan dan
Pembinaan Pendidikan Dasar dan Menengah 2005–2009, Ditjen Manajemen
Dikdasmen merumuskan Visi dan Misi sebagai berikut:
Sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Th. 2003 Bab XIV Ps. 50 ayat (5)
dinyatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan dasar dan
pendidikan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.
Hal ini didukung pula oleh prinsip penyelenggaraan pendidikan seperti yang
tercantum pada UU RI No. 20 Th. 2003 Bab III Ps. 4 ayat (1), yang menyatakan
bahwa Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Kemudian pada Bab X Ps.
36 ayat (2) yang dinyatakan Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah dan peserta didik, dan pada ayat (3) menyatakan Kurikulum
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Indonesia dengan memperhatikan: a) peningkatan iman dan takwa; b)
peningkatan ahlak mulia; c) penigkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik; d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; f) tuntutan dunia kerja; g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; h) agama; i) dinamika perkembangan global;
dan j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kebijakan Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal juga ditekankan pada PP RI No. 19 Tahun 2005 Ps. 14
ayat (1), (2), dan (3).
B. Tujuan
Hasil yang diharapkan adalah sekolah dapat menyusun program rintisan PBKL
untuk 3 tahunan (dimulai dari tahun 2007 s.d. 2009) dan program kerja
operasional tahun 2008 sesuai dengan prosedur, ruang lingkup, kerangka program
dan jadwal yang telah ditetapkan untuk mencapai kondisi sekolah PBKL.
Penetapan
Sekolah Rintisan Kondisi Riil Analisis Profil SMA
PBKL Kesenjangan PBKL
Program 3
Tahunan
1. Analisis Kondisi Riil dan Kesenjangan (Hasil Inventarisasi Kondisi oleh Sekolah)
Penentuan skala prioritas program per tahun anggaran didasarkan antara lain
pada:
a. Program kerja harus terukur. Program dalam bentuk kegiatan seperti
workshop, rapat dan sejenisnya hasil akhir yang diperoleh berupa laporan
kegiatan yang memuat proses kegiatan dan hasil yang dicapai. Sedangkan
program dalam bentuk produk seperti modul, silabus, media pembelajaran dan
sejenisnya hasil akhir yang diperoleh berupa jenis dan jumlah produk.
b. Berkaitan langsung dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis keunggulan
lokal dan didukung dengan biaya yang efisien
c. Apabila salah satu program memerlukan biaya yang relatif besar tetap
diprioritaskan untuk kegiatan yang terkait langsung dengan pelaksanaan
pembelajaran berbasis keunggulan lokal, misalnya melengkapi buku
perpustakaan, pengembangan media/bahan ajar oleh guru, pemanfaatan TIK
untuk pembelajaran berbasis keunggulan lokal
d. Kegiatan dapat diprogramkan selesai hanya dalam satu tahun, dua tahun atau 3
tahun sesuai dengan tuntutan keberlanjutan program tersebut
Program kerja operasional sekolah rintisan PBKL tahun 2008 berisi kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan sekolah untuk mendukung pelaksanaan rintisan
PBKL yang kegiatannya ditetapkan berdasarkan skala prioritas selama tahun
pelajaran 2008/2009 terhitung mulai Juli 2008-Juni 2009. Sumber pembiayaan
untuk mendukung pelaksanaan program kerja operasional dapat menggunakan
dana block grant dan/atau sumber-sumber lain (baik yang berasal dari pemerintah
daerah maupun swadaya). Contoh program kerja dan pembiayaan terlampir (3
tahun dan tahunan).
Kegiatan-kegiatan yang dapat dibiayai melalui dana block grant sebesar Rp. 100 Juta/
sekolah mencakup kegiatan sebagai berikut:
Catatan:
Pembiayaan kegiatan tersebut di atas diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kegiatan dalam bentuk pertemuan seperti workshop, rapat kerja dan
sejensinya, komponen yang dapat dibiayai meliputi:
Transport ke lokasi
Konsumsi kegiatan pertemuan
Pembelian buku referensi yang terkait dengan kegiatan pengembangan
program sekolah kategori mandiri
b. Kegiatan dalam bentuk pembuatan/penyusunan produk seperti bahan ajar
berbasis TIK, modul/hand out, silabus dan sejenisnya dibiayai per jenis produk
yang disusun.
Catatan:
Kegiatan yang dapat dibiayai untuk mendukung kegiatan tersebut di atas meliputi:
a. Transport ke lokasi
b. Konsumsi kegiatan pertemuan
Disamping ketentuan di atas, dana block grant tidak dibenarkan untuk hal-hal yang
tidak sesuai dengan tujuan pemanfaatannya seperti:
Program kerja sekolah rintisan PBKL harus disusun secara sistematik dan mencakup
berbagai komponen yang diperlukan yaitu program jangka panjang, program tahunan
dan pendanaan (sumber dan jumlah dana) dalam kerangka program kerja sebagai
berikut:
1. Cover
2. Kata Pengantar dan Daftar Isi
3. Identitas Sekolah dan Kepala Sekolah
4. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Hasil yang Diharapkan)
5. Analisis Kondisi (Hasil inventarisasi kondisi oleh sekolah)
6. Program 3 tahunan (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan kegiatan untuk 3 tahun). Format
lihat lampiran 1.
7. Program Kerja Tahun 2008 (aspek dan uraian kegiatan, tanggal pelaksanaan, unsur
yang terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan sumber dana). Format lihat
lampiran 2.
Contoh program kerja jangka panjang pada lampiran 3 dan contoh program tahunan
pada lampiran 4.
E. Alur Kegiatan
Alur kegiatan penyusunan program kerja sekolah rintisan PBKL adalah sebagai berikut:
Sinkronisasi dan penyempurnaan program kerja 100 SMA rintisan PBKL dilakukan oleh
Dit. Pembinaan SMA pada tanggal 2 –6 Juni 2008 di Hotel Safari Garden Cisarua. Tujuan
dari kegiatan tersebut adalah menyamakan persepsi dan substansi program kerja sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan Dit. Pembinaan SMA.
Strategi pelaksanaan sinkronisasi dan penyempurnaan program kerja SMA Rintisan PBKL
sebagai berikut:
1. Sekolah menyerahkan naskah program kerjanya tanggal 2 Juni 2008 pada saat
registrasi kegiatan Sinkronisasi dan Penyempurnaan Program Kerja di Hotel Safari
Garden Cisarua
2. Naskah program kerja kemudian dikaji oleh Tim Fasilitator dari Dit. Pembinaan SMA
mengacu pada Pedoman Penyusunan Program Kerja dan hasil inventarisasi kondisi
yang dilakukan oleh sekolah
3. Hasil pengkajian didiskusikan dengan Kepala Sekolah dan Penanggung Jawab PBKL
untuk menghasilkan kesepakatan tentang substansi program kerjanya
4. Berdasarkan hasil kesepakatan tersebut, sekolah menyempurnakan program
kerjanya
5. Materi sinkronisasi meliputi:
a. Kelengkapan data Identitas Sekolah dan Nomor Rekening
b. Hasil evaluasi program kerja tahun pelajaran 2006-2007
c. Program Jangka Panjang (Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan kegiatan untuk 3 tahun)
d. Substansi program kerja tahun 2008
Kesesuaian antara program jangka panjang (3 tahun) dengan program kerja
sekolah tahun 2008
Mengacu pada hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi
Rasional baik secara kualitas dan kuantitas
Mendukung percepatan pencapaian kategori mandiri
e. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sesuai dengan ketentuan penggunaan dana
Rasional baik secara kualitas dan kuantitas
Sesuai dengan kuota dana yang telah ditetapkan (Rp. 100.000.000,00)
f. Kelengkapan data pendukung program kerja sekolah
3. Penyusunan RAB-BG
a. Kegiatan yang dibiayai melalui dan block grant adalah kegiatan yang secara
khusus dimaksudkan untuk persiapan penyelenggaraan SKM/SKS (dalam file
berwarna merah)
b. Kegiatan yang bersifat rutin (pelaksanaan sistem paket) dibiayai melalui dana
sekolah/lain-lain
c. Unit Cost yg ditetapkan sifatnya maksimum
d. Kegiatan workshop 3 Kali (dengan jenis pengeluaran konsumsi) dimaksudkan
untuk:
Peningkatan pemahaman/kemampuan guru MP/BK dlm melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan kepada yang bersangkutan
Pembahasan draf dan presentasi hasil tugas.
Panduan Penyusunan Program Kerja Sekolah Rintisan PBKL
2008-Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen, Depdiknas 10-13
(Sekolah dapat mengurangi kuantitas pertemuan yang dibiayai melalui BG
dengan catatan setiap tahap proses tersebut harus tetap dilaksanakan).
e. Boleh menganggarkan pembelian sarana TIK (Laptop, LCD, Server) dan
Pengembangan Jaringan LAN dan Website, Leaflet/Booklet