Anda di halaman 1dari 8

ILUSTRASI KASUS

Seorang pasien laki - laki berumur 50 tahun, datang ke Bangsal Neurologi RSUD Solok dengan A. Anamnesa Keluhan Utama Riwayat penyakit sekarang : Nyeri kepala hebat sejak 3 hari yang lalu yang lalu :

Nyeri kepala hebat sejak 3 hari yang lalu. Nyeri kepala sudah mulai dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, nyeri hilang timbul, semakin lama semakin nyeri dan semakin sering. Nyeri seperti ada benda yang mendorong di kepala. Nyeri bertambah berat pada waktu posisi berbaring, dan berkurang bila duduk. Nyeri dirasakan hampir di seluruh kepala. Nyeri kepala berdenyut tidak ada. Nyeri sekitar mata dan telinga tidak ada. Muntah tanpa mual menyertai nyeri kepala. Mata mulai kabur sejak 1 bulan lalu, mata melihat seolah-olah ada 2 bayangan benda. Mata sebelah kiri susah dibuka Kejang 2 minggu yang lalu, sebanyak 1 kali, dimulai dari kaki kanan, lalu lengan kanan. Riwayat kejang sebelumnya tidak ada Pasien merasa anggota gerak kanan lebih lemah dibandingkan anggota gerak kiri sejak 1 minggu yang lalu Pasien mudah tersinggung sejak 1 minggu yang lalu, sulit dalam konsentrasi berpikir dan hal ini cukup mengganggu pekerjaannya. Pasien tidak bisa bicara sejak 3 hari yang lalu, tapi pasien menunjukkan sikap mengerti terhadap isi pembicaraan dengan orang lain.

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat hipertensi, DM, stroke,dan penyakit jantung tidak ada

Riwayat trauma kepala (-) :

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini. Tidak ada kelurga pasiern yang menderita hipertensi, DM, sroke dan penyakit jantung. Paman pasien meninggal 2 tahun lalu karena tumor otak

Riwayat sosial ekonomi : Pasien adalah seorang wiraswata

B. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Nafas Suhu C. Status Internus Rambut Kulit dan kuku : Tidak mudah dicabut : Tidak ada kelainan : Sedang : Compos Mentis Cooperative, GCS E4M6V5 = 15 : 130/80 mmHg : Teraba, teratur, frekwensi 64 x/menit : 24 x/menit : 36,8OC

Kelenjar getah bening : Tidak teraba Kepala Mata Telinga dan hidung : Tidak ada kelainan : Anisokor, d : 4mm/4mm, refleks cahaya / : Tidak ada kelainan

Leher : JVP 5-2 cmH2O, bising karotis () Thorax : Paru :

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung: Inspeksi Palpasi Perkusi

: simetris kiri dan kanan : fremitus kiri sama dengan kanan : sonor : vesikuler normal, ronki tidak ada, wheezing tidak ada

: Ictus cordis tidak terlihat : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V : atas : RIC II kiri : 1 jari medial LMCS RIC V

kanan : linea sternalis dextra Auskultasi : BJ murni, teratur, HR = 90 kali/menit, bising tidak ada, gallop tidak ada Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Corpus vertebralis Genitalia D. Status Neurologis Kesadaran : Compos Mentis Cooperative, GCS E4M6V5 = 15 : tidak tampak membuncit : hepar dan lien tidak teraba : tympani : bising usus (+) normal : deformitas () : tidak diperiksa

Tanda rangsangan selaput otak: Kaku Kuduk : tidak ada Brudzinski I Kernig : tidak ada : tidak ada

Brudzinski II : tidak ada Tanda peningkatan intra kranial: Pupil : bentuk bulat, isokor, d : 4mm/4mm, refleks cahaya /

Sakit kepala progresif : ada Muntah proyektil Nervus kranial: N. I (Olfaktorius) Penciuman Subjektif Objektif (dengan bahan) Kanan Baik Baik Kiri Baik Baik : ada

N II (Optikus) Penglihatan Tajam penglihatan Lapangan pandang Melihat warna Funduskopi N. III (Okulomotorius) Bola mata Ptosis Gerakan bulbus Strabismus Nistagmus Ekso/endoptalmus Pupil Bentuk Refleks cahaya Refleks akomodasi Refleks konvergensi N. IV (Trochlearis) Gerakan mata kebawah Kanan Baik Kiri Tidak dapat dilakukan Kanan Bulat Tidak ada Baik ke segala arah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Bulat Negatif Negatif Negatif Kiri Bulat Ada Baik ke segala arah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Bulat Negatif Positif Positif Kanan Berkurang Baik Baik Tidak diperiksa Kiri Berkurang Baik Baik Tidak diperiksa

Sikap bulbus Diplopia N. VI (Abdusen) Gerakan mata kelateral Sikap bulbus Diplopia N. V (Trigerminus)

Ortho Ada

Ortho Ada

Kanan Baik Ortho Ada

Kiri Tidak dapat dilakukan ortho ada

Kanan Motorik Membuka mulut Menggerakkan rahang Menggigit Mengunyah Sensorik Divisi oftlmika Refleks kornea Sensibilitas Divisi maksila Refleks masseter Sensibilitas Difisi mandibula Sensibilitas N. VII (Fasialis) Kanan Raut wajah Sekresi air mata Fisura palpebra Menggerakkan dahi Menutup mata Mencibr / bersiul Memperlihatkan gigi Sensasi lidah 2/3 depan Hiperakusis N.VIII (Vestibularis) Suara berbisik
5

Kiri Baik Baik Baik Baik menurun menurun menurun menurun menurun

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Kiri simetris + Simetris + + + + +

+ + + + + +

Karan +

Kiri +

Detik arloji Rinne test Weber test Shwabach test Memanjang Memendek Nistagmus Pendular Vertikal Siklial Pengaruh posisi kepala N. IX (Glossopharingeus) Sensasi lidah 1/3 belakang Refleks muntah (gag Rx) N. X (Vagus) Arkus faring Uvula Menelan Artikulasi Suara Nadi N. XI (Asesorius) Menoleh ke kanan Menoleh ke kiri Mengangkat bahu kanan Mengangkat bahu kiri N. XII (Hipoglosus)

+ tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan

Kanan + +

Kiri + +

Kanan normal

Kiri Lebih datar Deviasi ke kanan Normal Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Teratur

Kanan dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan

Kiri

Kanan Kedudukan lidah dalam Kedudukan lidah dijulurkan Tremor Fiksasi Atropi E. Pemeriksaan fungsi motorik Ekstrimitas Superior Kanan Kiri

Kiri Deviasi ke kanan Tidak dapat menjulurkan lidah tidak ada tidak ada tidak ada Inferior Kanan Kiri

Gerakan Kekeuatan Tropi Tonus

Kurang aktif 444 eutropi eutonus

aktif 555 eutropi eutonus

Kurang Aktif 444 Eutropi Eutonus

aktif 555 eutropi eutonus

F. Fungsi Otonom Miksi Defekasi : baik : baik

Sekresi keringat: baik

G. Refleks Refleks fisiologis: Bisep Trisep KPR APR Refleks Patologis: Hoffman Tromner : / Babinski Chaddoks Oppenheim Gordon Schaffer H. Fungsi Luhur Kesadaran Tanda demensia : CMC, GCS 15 (E4M6V5) : Refleks glabella Refleks snout : () : () : / : / : / : / : / : ++/++ : ++/++ : ++/++ : ++/++

Refleks menghisap : () Refleks memegang : () Refleks palmomental : () DIAGNOSA Diagnosa klinis Astrositoma Diagnosa topik : korteks serebri hemisfer kiri : Nyeri kepala ec. peningkatan tekanan intra cranial ec. suspek

Diagnosa etiologi : tumor Diagnosa sekunder: TERAPI Umum :

Bed rest IVFD RL 12 jam/kolf Khusus :

Dexametason 3 x 10 mg IV Tramadol 3 x 1 Ranitidin 2 x 1 Domperidon 3 x 1

ANJURAN TERAPI Konsul bedah saraf

Anda mungkin juga menyukai