Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1 1. HILMIAH 2. ILHAM 3. LIMARNI YUSDIAN SM 4. LUSI RAHMATIN 5.

ZULFATURRAHMI NIM 151094027 NIM 151094029 NIM 151094002 NIM 151094004 NIM 151094030

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN ) MATARAM

2010
www.aadesanjaya.blogspot.com

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan segala limpahan nikmatnya sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad Saw.Dan semoga limpahan rahmat dan keselamatan tercurahkan pula kepada para sahabat dan seluruh umatnya. Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperluas ilmu pengetahuan dalam bidang pelajaran Dasar-Dasar Pendidikan MIPA. Ucapan terima kasih yang dalam tak terhingga saya sampaikan kepada seluruh komponen yang memberikan bantuan kepada saya sehingga skripsi ini tersusun dengan baik. Ucapan terima kasih penulis terutama disampaikan kepada : 1. ibu / bapak dosen pengampuh yang telah memeberikan tugas beserta pengajaran dalam bidang studi Dasar-Dasar Pendidikan MIPA. 2. Teman-teman kelompok satu yang telah bekerja sama dengan baik serta kompak dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada semua komponen yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik.. Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dan kehilafan sebab itu penulis berharap untuk diberi kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan laporan ini . Wassalamualaikaum.Wr.Wb Mataram, 29 Maret 2010

Penyusun www.aadesanjaya.blogspot.com

DAFTAR ISI
Halaman Juduli Kata Pengantar .ii Daftar Isi iii BAB 1 Pendahuluan .1 A.Latar Belakang.1 B. Rumusan Masalah..2 C. Tujuan ....2 BAB II Pembahasan .3 BAB III Penutup...15 Simpulan ....15 Daftar Pustaka..16

www.aadesanjaya.blogspot.com

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Dewasa ini , khususnya bagi para pelajar beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang memusingkan dan menyulitkan. Ditambah lagi dengan matematika yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Sebagaimana para pelajar mengartikan bahwa matematika adalah ilmu hitung menghitung yang hanya berhubungan dengan angka , sementara IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sekitar dan mahluk hidup. Jadi , bagaimana bisa ada keterkaitan antara kedua ilmu tersebut. Melihat perkembangan zaman sekarang ini jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) , yang mana hal tersebut sangat terkait dengan perkembangan ilmu bahasa dan ilmu hitung-menghitung. Ilmu bahasa disini bukan semata-mata kita berkembang dalam hal bahasa yang biasa kita gunakan setiap hari tetapi ilmu bahasa ini justru lebih mendalam , singkat dan pasti serta dapat digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehrai-hari. Terkait dengan hal diatas maka melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan beberapa kelebihan dan peranan Matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam itu sndiri agar dapat menjadi suatu pegangan untuk kita semua khususnya yang bergelutik di bigang Matimatika.

www.aadesanjaya.blogspot.com

B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jelaskan tentang Hakikat MIPA ! Jelaskan Definisi Matematika ! Apa peranan Matematika bagi IPA ! Bagaimana proses belajar mengajar Matematika ! Bagaimana perkembangan daya abstraksi otak manusia ! Perbedaan IPA Kualitatif & Kuantitatif !

C. TUJUAN 1. Menumbuhkembangkan arti yang pasti tentang matematika yang sesungguhnya kepada pelajar dan masyarakat banyak. 2. Memberikan semangat kepada para pelajar agar tidak menjadikan matematika sebagai suatu pelajaran yang ditakuti. 3. Menjelaskan kepada para pelajar khususnya dan pada masyarakat umumnya mengenai peranan dan manfaat matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 4. Menjadikan para pelajar dan masyarakat lainnya mengerti mengenai matematika yang bukan hanya bergelutik dalam hitung-menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan perubahan gaya bahasa alam dan teknologi yang ada.

www.aadesanjaya.blogspot.com

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Hakikat Menurut bahasa artinya kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu.

Hakikat IPA Dari istilah, IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitas beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Hakekat IPA ada tiga yaitu IPA sebagai proses, produk, dan pengembangan sikap. Proses IPA adalah langkah yang dilakukan untuk memperoleh produk IPA. Proses IPA ada dua macam yaitu proses empirik dan proses analitik. Proses empirik suatu proses IPA yang melibatkan panca indera. Yang termasuk proses empirik adalah observasi, pengukuran, dan klasifikasi.

Hakikat Matematika Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan masalah.

Sehubungan dengan hal di atas Hudoyo (1988:3) menyatakan matematika berkenaan dengan ideide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik yang menggunakan Pembuktian deduktif.

www.aadesanjaya.blogspot.com

HAKIKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA Dalam berbagai kajian ditemukan Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang

dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. A. Definisi Matematika : Pijakan Awal dalam Pembelajaran Matematika Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein , yang artinya mempelajari. Mungkin juga , kata tersebut erat hubungannya dengan kata Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian , ketahuan . atau intelegensi. Dalam buku Landasan Matematika , Andi Hakim nasution (1977 : 12 ) tidak menggunakan istilah ilmu pasti dalam menyebut istilah ini. Kata ilmu pasti merupakan terjemahan dari bahsa Belanda wiskunde. Kemungkinan besar bahwa kata wis ini ditafsirkan sebagai pasti , karena di dalam bahasa Belanda ada ungkapan wis an zeker: zeker berarti pasti , tetapi wis di sini lebih dekat artinya ke wis dari kata wisdom dan wissenscaft , yang erat hubungannya dengan widya. Karena itu , wiskunde sebenarnya harus diterjemahkan sebagai ilmu tentang belajar yang sesuai dengan arti mathein pada matematika. Dalam proses belajar matematika juga terjadi proses berpikir , sebab seseorang dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental , dan orang yang belajar matematika mesti melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir , orang menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagianinformasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagaipengertianpengertian. Dari pengertian tersebut , terbentuklah pendapat yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan. Dan , tentunya kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya. Dengan demikian , terlihat jelas adanya hubungan antara kecerdasan dengan proses dalam belajar matematika ( Hudojo , 1990 : 5 ). B. Bahasa Matematika : Alat Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Bahasa merupakan suatu sistem yang terdiri dari lambang-lambang , kata-kata , dan kalimat-kalimat yang disusun menurut aturan tertentu dan digunakan sekelompok orang untuk berkomunikasi. Bahasa tumbuh dan berkembang karena manusia , begitu pun sebaliknya , manusia berkembang karena bahasa. Di mana ada manusia , di sana ada bahsa , begitu ungkap Mudjia Rahardjo ( 2004 ).

www.aadesanjaya.blogspot.com

Dilihat dari segi fungsi , bahasa memiliki dua fungsi. Pertama , sebagai alat untuk menyatakan ide , pikiran , gagasan atau perasaan. Kedua , sebagi alat untuk melakukan komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain. Menurut Galileo galilei ( 1564-1642 ) , seorang ahli metamatika dan astronomi dari Italia , Alam semesta itu bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya dapat dibaca kalau orang mengerti bahasanya dan akrab dengan lambang dan huruf yang digunakan di dalamnya , dan bahasa alam tersbeut tidak lain adalah matematika. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Simbol-simbol matematika bersifat artificial yang baru memiliki arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Sebgai bahasa , matematika memiliki kelebihan , jika disbanding dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa matematika memiliki makna yang tunggal , sehingga suatu kalimat matematika tidak dapat ditafsirkan bermacam-macam. Keunggulan makna dalam bahasa matematika ini penulis sebut sebagai bahasa Internasional , karena komunikasi pengguna bahsa matematika adalah bercorak global dan universal di semua negara yang tidak dibatasi oleh suku , agaam , bangsa , negara , budaya , ataupun bahasa yang mereka gunakan seharihari. Bagi dunia keilmuan , matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat. Matematika dalam hubungannya dengan komunikasi ilmiah mempunyai peran ganda , yakni sebagai ratu dan sekaligus sebagai pelayan ilmu. Sebagai ratu , matematika merupakan bentuk tertinggi dari logika , sedangkan di sisi lain , sebagai pelayan , matematika memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis , tapi juga pernyataan-pernyataan dalam bentuk model matematik. Matematika bukan saja menyampaikan informasi secara jelas dan tepat , melainkan juga singkat. Suiatu rumus yang jika ditulis dengan verbal membutuhkan rentetan kalimat yang banyak sekali , di mana makin banyak kata-kata yang diperghunakan makin besar pula peluang untuk terjadinya salah informasi dan salah imnterpretasi , maka dalam bahsa matematika cukup ditulis dengan model yang sederhana sekali. Dengan kata lain , bahasa matematika adalah bersifat ekonomis , sebagaimana yang dikemukakan morris Kline. Selain sebagai bahasa , matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir. Menurut Wittgenstein , matematika merupakan metode berpikir yang logis. Berdasarkan www.aadesanjaya.blogspot.com

perkembangannya masalah yang dihadapi logika makin lama makin rumit dan membutuhkan struktur analisis yang lebih sempurna. Dalam persepektif inilah , logika berkembang menjadi matematika sebgaimana yang disimpulkan oleh Bertrand Russell , Matematika adalah masa kedewasaan logika , sedangkan logika adalah masa kecil matematika. Komunikasi yang terjadi dalam matematika dapat terjadi , antara lain , dalam : 1).dunia nyata , ukuran dan bentuk lahan dalam dunia pertanian ( geometri ) , banyaknya barang dan nilai uang logam dalam dunia bisnis dan perdagangan ( bilangan ) , ketinggian pohon dan bukit ( trigonometri) , kecepatan gerak benda angkasa ( kalkulus) , peluang dalam perjudian ( problematika ) , sensus dan data kependudukan ( statistika ) , dan sebagainya ; 2). Struktur abstraksi dari suatu sistem , antara lain struktur sistem bilanagn ( grup , ring ) , struktur penalaran ( logika matematika ) , struktur berbagai gejala dalam kehidupan manusia ( pemodelan matematika ) , dan sebagainya ; 3). Matematika sendiri , yaitu bentuk komunikasi yang digunakan untuk pengembangan diri matematika. Bidang ini disebut metamatematika ( Susilo dalam BASIS . 2004 : 8 ).

Proses belajar matematika dan hakekat matematika


Proses Belajar Mengajar Matematika Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan antara siswa dengan guru dan antar sesama siswa dalam proses pembelajaran. Interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa tetapi juga interaksi edukatif, dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa mata pelajaran, melainkan juga nilai dan sikap pada diri siswa yang sedang belajar. Proses belajar mengajar matematika merupakan suatu kegiatan yang mengandung serangkaian persiapan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar terdapat adanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara guru yang mengajar dengan siswa yang belajar.

Menurut Usman (1993:4) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Lebih lanjut Usman (1993:6) mengungkapkan bahwa mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan www.aadesanjaya.blogspot.com

belajar mengajar. Dapat pula dikatakan bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dalam hal belajar mengajar matematika, perlu diketahui karakteristik matematika. Dengan mengetahui karakteristik matematika, maka seharusnya dapat pula diketahui bagaimana belajar dan mengajar matematika. Karakteristik matematika yang dimaksud adalah obyek matematika bersifat abstrak, materi matematika disusun secara hirarkis, dan cara penalaran matematika adalah deduktif. Obyek matematika bersifat abstrak, maka belajar matematika memerlukan daya nalar yang tinggi. Demikian pula dalam mengajar matematika guru harus mampu mengabstraksikan obyekobyek matematika dengan baik sehingga siswa dapat memahami obyek matematika yang diajarkan. Hudoyo (1988:3) menyatakan bahwa belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi. Sehingga dalam mengajar matematika guru harus mampu memberikan penjelasan dengan baik sehingga konsep-konsep matematika yang abstrak dapat dipahami siswa. Materi matematika disusun secara hierarkis artinya suatu topik matematika akan merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu topik matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi proses belajar mengajar matematika tersebut. Hudoyo (1988:4) mengungkapkan bahwa karena kehirarkisan matematika itu, maka belajar matematika yang terputus-putus akan mengganggu terjadinya proses belajar. Ini berarti proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinyu. Karena dalam belajar matematika memerlukan materi prasyarat untuk memahami materi berikutnya, maka dalam mengajar matematika guru harus mengidentifikasikan materi-materi yang menjadi prasyarat suatu topik mata pelajaran matematika.

Soal-soal Cerita Matematika dapat melatih siswa untuk berpikir secara logis, rasional, operasional dan terukur seusia dengan karakteristik ilmu ini. Salah satu materi dalam matematika yang penting dipelajari siswa SD dan perlu ditingkatkan mutu pembelajarannya adalah materi yang disajikan dalam bentuk cerita (soal cerita). Menurut Sutawidjaja (dalam Ahmad, 2001 : 172) soal cerita yang erat kaitannya dengan masalah kehidupan sehari-hari itu penting sekali diberikan dalam pembelajaran matematika SD karena pada umumnya soal cerita dapat digunakan (sebagai cikal www.aadesanjaya.blogspot.com

bakal) untuk melatih siswa dalam menyelesaikan masalah. Menurut Ahmad (2001:171) soal cerita (word/story problems) biasanya merupakan soal terapan dari suatu pokok bahasan yang dihubungkan dengan masalah sehari-hari. Untuk menyelesaikan matematika umumnya dan terutama soal cerita, Soedjadi (1992:65) mengemukakan langkahlangkah sebagai berikut: a. Membaca soal dengan cermat untuk mengangkap makna tiap kalimat b. Memisahkan dan mengungkapkan 1). Apa yang diketahui dalam soal 2). Apa yang diminta/ditanyakan dalam soal 3). Operasi/pengerjaan apa yang diperlukan c. Membuat model matematika dari soal d. Menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga mendapatkan jawaban dari model tersebut e. Mengembalikan jawaban kepada soal asal Untuk menyelesaikan soal cerita agar aturan-aturan dalam matematika dapat berlaku, maka dari soal dibuat dalam suatu kalimat matematika atau notasi yang merupakan terjemahan atau fakta dari soal cerita.

IPA DAN PERKEMBANGAN DAYA ABSTRAKSI MANUSIA A. Peranan Matematika dan Daya Abstraksi Manusia Pada zaman dahulu kala sebenarnya manusia dengan tidak sadar telah menggunakan matematika. Berarti bahwa matematika tersebut telah dikenal orang sejak zaman dulu. Tentu saja matematika yang mereka gunakan adalah matematika klasik atau matematika yang sangat sederhana. Misalnya saja mereka telah menggunakan jari-jari tangannya bahkan sampai menggunakan jari-jari kakinya untuk alat hitung menghitung. Cara semacam ini kadang-kadang masih juga digunakan oleh bangsa Indonesia khususnya orang-orang tua yang tidak pernah menduduki bangku sekolah. Dengan demikian pada waktu itu orang telah mengenal bilangan-bilangan , khususnya bilangan 1 sampai dengan 10 yang sesuai dnegan

www.aadesanjaya.blogspot.com

banyaknya jari-jari tangan mereka dan pada waktu itu pula belum dikenal adanya bilangan negative maupun bilangan pecahan. Sesuai dengan perkembangan otak manusia , maka di dunia ini lahirlah masalah-masalah baru khususnya yang berhubungan dengan masalah kehidupan mereka , misalnya masalah ekonomi , masalah kependudukan , pertanian , keteknikan , transportasi , komunikasi , cuaca , pendidikan dan bahkan sampai pada ilmu pengetahuan yang semuanya itu membutuhkan adanya perhitungan-perhitungan secara matematis guna menyelesaikan persoalan-persoalan dengan mudah , cepat dan efisien. Apabila pada zaman sekarang ini orang telah dihadapkan pada berbagai masalah yang sangat komplek dan rumit , tapi toh manusia berusaha dengan sekuat tenaga memeras otaknya untuk semaksimal mungkin menyelesaikan persoalanpersoalan tersebut lewat perhitungan-perhitungan matematika. Adapun peranan matematika bagi IPA adalah : Matematika telah memberikan ciri khas bahasa tersendiri pada IPA yang biasa disebut dengan bahasa matematika yang sangat berguna pada peningkatan daya abstraksi otak manusia. Mengapa demikian ? Karena kompleksnya masalah-masalah yang dihadapi dan juga berkembangnya ilmu pengetahuan , maka pada waktu yang silam matematika klasik kurang mampu untuk memecahkanpersoalannya secara tuntas , sistematis , dan efisian. Misalnya kalau zaman dahulu orang menghitung hanya dnegan jari-jari tangannya yang hanya mampu untuk menghitung masalah-masalah yang sederhana , tetapi sekarang cara demikian sudah banyak ditinggalkan orang , karena cara tersebut memang kurang praktis untuk digunakan. Sehingga bangkitlah dunia ilmupengetahuan khususnya matematika dengan memberikan symbol pada unsur-unsur matematika seperti symbol bilangan yang dinyatakan dengan angka-angka yaitu : Bilangan satu disimbolkan dengan angka 1 Bilangan satu disimbolkan dengan angka 2 Bilangan satu disimbolkan dengan angka 3 Dan seterusnya. Sehingga kalau orang hendak menjumlahkan bilangan-bilangan : Satu ditambah dua sama dengan tiga , www.aadesanjaya.blogspot.com

Lima ditambah tiga sama dengan delapan , Maka orang akan lebih suka memakai symbol : 1+2=3 5+3=8 Karena memang penggunaan dengan symbol-simbol demikian rupa-rupanya akan lebih mudah , praktis dan efisien. Contoh lagi , misalnya orang hendak menyebut atau menulis Himpunan semua bilangan ganjil : 1, 3, 5 , maka orang akan lebih suka menulisnya dalam bentuk symbol , seperti : [ x | x adalah bilangan ganjil ] Yang dibaca sebagai : Himpunan semua x yang mempunyai sifat bahwa x adalah bilangan ganjil , tidak lain adalah : 1, 3, 5 , cara-cara semacam itulah yang disebut dengan bahasa matematika yaitu mengubah bahsa percakapan sehari-hari ke dalam symbol-simbol atau singkatansingkatan yang ternyata lebih praktis. Dari contoh diatas menunjukan bahwa huruf x tadi adalah wakil dari bilangan-bilangan : : 1, 3, 5. Dan sebenarnya pada percakapan sehari-hari telah menggunakan bahasa matematika dengan tidak sadar, misalnya orang berkata : Si anu sedang makan Si anu membaca buku Dan seterusnya. Kata si anu inilah yang merupakan wakil dari nama seseorang yang sedang makan atau membaca buku. Jadi si anu ini bisa diganti dengan nama-nama : Amat, Ali dan seterusnya. Sehingga apabila si anu diganti dengan nama-nama, maka kalimat menjadi : Amat sedang makan Amat membaca buku atau Ali sedang makan Ali membaca buku Dan seterusnya. Dalam bahasa matematika wakil-wakil semacam itu disebut dengan perubah atau variable yang biasa disimbolkan dengan huruf-huruf : x, y, z.sehingga kalu orang mengatakan bahwa : www.aadesanjaya.blogspot.com

2x + 4x = 6x Dengan x wakil dari pensil maka maksud dari kalimat itu adalah : 2 pensil + 4 pensil = 6 pensil Demikian pula apabila x yang dimaksud adalah kotak yang berisi 10 buah kapur tulis maka maksu kalimat adalah : 2 kotak kapur tulis masing-masing berisi 10 buah + 4 kotak kapur tulis masing-masing berisi 10 buah = 6 kotak kapur tulis masing-masing 10 buah atau tudak lain adalah 60 buah kapur tulis.

B. Peranan Matematika Terhadap IPA Menurut dugaan sejarah , kemampuan menulis sama tuanya dengan kemampuan manusia untuk dapat berhitung , yaitu kurang lebih 10.000 tahun sebelum masehi. Tulisan itu pada hakikatnya symbol dari apa yang ia tulis. Berhitung , pada mulanya berbentuk korespondensi persatuan dari obyek yang dihitung. Misalnya seseorang ingin berhitung berapa jumlah ternaknya , maka ternak itu dimasukkan kedalam kandang satu per satu. Tiap ekor diwakili oleh satu batu kecil , maka jumlah ternaknya adalah jumlah batu kecil itu. Dengan sekantung batu-batu ia dapat mengontrol apakah ada ternak yang belum kembali atau hilang atau malah sudah bertambah karena beranak. Jadi , sejak awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Sumbangan

matematika terhadap perkembangan IPA sudah jelas , bahkan boleh dikatakan bahwa tanpa matematika IPA tidak akan berkembang. Hal ini disebabkan karena IPA menggantungkan diri pada metode induksi. Dengan metode induksi semata tak mungkin orang mengetahui jarak antara bumi dengan bulan atau bumi dengan matahari , bahkan untuk menyatakan keliling bumi saja hampir tidak mungkin. Adapaun ahli-ahli matematika yang banyak sumbangannya dalam Ilmu Pengetahuan Alam , antara lain : Pythagoras mengadakan perhitungan terhadap benda-benda berbentuk segi banyak. Apollonius mengadakan perhitungan pada benda-benda yang bergaris lengkung. Kepler ( 1609 ) berjasa dalam perhitungan jarak predaran yang berbentuk elips dari planet-planet. www.aadesanjaya.blogspot.com

Galileo ( 1642 ) berjasa dalam menetapkan hokum lintasan peluru , gerak dan percepatan. Huygnes ( 1695 ) dapat memecahkan teka-teki adanya CINCIN SATURNUS , perhitungan tentang kecepatan cahaya , yaitu 600.000 kali kecepatan suara ( pada masa itu orang beranggapan bahwa cahaya tak membutuhkan waktu untuk memancar ). Ini semua adalah sekedar gambaran yang menunjukkan bahwa perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam selalu ditunjang atau secara mutlak membutuhkan tunjangan matematika.

C. IPA Kualitatif dan Kuantitatif Telah kita ketahui bahwa penemuan-penemuan yang di dapat oleh Copernicus sampai Galileo pada wal abad ke-17 merupakan printis ilmu pengetahuan. Artinya bahwa penemuanpenemuan itu berdasarkan empiris dengan metode induksi yang objektif dan bukan atas dasar deduksi filosofik. Penemuan-penemuan itu misalnya saja bahwa di bulan terdapat gununggunung , Yupiter mempunyai 4 buah bulan dan sebagainya. Penemuan-Penemuan semacam ini kita sebut sebagai ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kualitatif. Ilmu Pengetahuan Alam yang kualitatif ini tidak dapat menjawab pertanyaan yang sifatnya kausal atau hubungan sebab akibat , Ilmu Pengetahuan Alam kualitatif itu hanya mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang sifatnya factual. Untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang hal-hal yang sifatnya kausal , diperlukan perhitungan secara kuantitatif. Contoh : misalnya , seseorang memlihara itik dengan makanan tradisional biasa , itik bertelur 15 butir dalam sebulan. Kemudian orang itu menambahkan keong racun sebagai makanan tambahan bagi itiknya , ternyata bertelur lebih banyak , yaitu 20 butir sebulan. Dari kenyatan ini belum dapat ditarik kesimpulan adanya keong racun menambah telur itiknya , karena masih bersifat kasus , artinya menambah saja itu suatu kebetulan terjadi pada seekor itik ( kasusu ). Namun bila percobaan itu dilakukan terhadap 1.000 ekor iti dan 999 ekor itik berkelakuan seperti kasus tersebut di atas , maka kemungkinan besar bahwa memang benar itu berlaku umum sehingga dapat disimpulkan bahwa memang ada pengaruhnya penambahan makanan keong racun terhadap jumlah telur yang dihasilkan. Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan induksi ( eksperimentasi ) dan deduksi ( perhitungan matematika atau statistik ) : Jadi , Ilmu Pengetahuan Alam Kuantitatif adalah www.aadesanjaya.blogspot.com

Ilmu Pengetahuan Alam yang dihasilkan oleh metode ilmiah yang didukung oleh data kuantitatif ini dapat disebut juga sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Modern.

Kesimpulan : Segala yang diketahui manusia itu adalah Pengetahuan . Pengetahuan itu dapat digolongkan menjadi dua bagian , yaitu : 1. Pengetahuan Non-Ilmiah didapat antara lain dari prasangka coba-coba , intuisi , dan tidak sengaja. 2. Pengetahuan Ilmiah di dapat dari usaha yang dasar ( sengaja ) dengan syarat : objektif , metodik , sistematik , dan berlaku umum. Peranan matematika dalam IPA antara lain adalah sebagai factor penunjang untuk memahami alam semesta dan dapat menjelaskan sesuatu yang tak dapat dijangkau oleh pengalaman empiric. Contohnya antara lain adalah menghitung besarnya bumi , jarak bumi mengelilingi matahari , dan sebgainya. IPA dapat dibedakan antara IPA kualitatif dan IPA kuntitatif atas dasar suatu penarikan kesimpulan statistik. IPA kuantitatif disbeut juga IPA modern yang dapat menjawab pertanyaan yang bersifatkausatif melalui analisis matematika probilitas atau statistik.

www.aadesanjaya.blogspot.com

BAB III PENUTUP


SIMPULAN : Berdasarkan pemaparan yang telah ada maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa matematika merupakan alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Jadi , MIPA disini berarti bahwa Matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) memiliki peran dan hubungan erat baik dalam hal bahasa maupun hitungan dan sebagainya. Karena seperti yang telah diketahui bahwa Matematika itu merupakan bahasa alam , sehingga terkait dengan ilmu pengatehuan alam itu sendiri maka tanpa matematika IPA tidak akan berkembang. Oleh karena itu , janganlah kita yang awam akan ilmu matematika ini beranggapan bahwa matimatika itu sulit , menakutkan , kurang bermanfaat dan lain sebagainya. Jadikanlah matematika itu ilmu yang paling berguna dari semua bidang ilmu yang ada. Sebagaimana yang telah kita dengar bahwa memang Ilmu Matematika adalah gudanganya ilmu dari semua bidang ilmu yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin dan Abdurrahman , Mathematical Intelligence , Ae-Ruzzmedia , Jogjakarta , 2008. Aly Abdullah , Drs. , Eny Rahma , Ir. , Ilmu Alamiah Dasar , Bumi Aksara , Jakarta , 2004. www.google.com.Hakikat Mipa, Senin, 10 Maret 2008 ; 21:48 www.google.co.id.Hakikat Mipa4 Juli , 2009. by techonly13

www.aadesanjaya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai