Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sinar-X atau sinar Rntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan

panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (sama dengan frekuensi
dalam rentang 30 petahertz - 30 exahertz) dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev.
Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X
adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya. Sinar-X merupakan jenis radiasi yang paling
banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia
dengan menggunakan peralatan listrik tegangan tinggi. Alat pembangkit sinar-X dapat dinyalakan
dan dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan, maka tidak akan ada lagi radiasi. Sinar-X dapat
menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau besi, karena sinar-X mempunyai
panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X hanya dapat ditahan secara efektif oleh bahan
yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah hitam (Pb) atau beton tebal.
1.2
1.
2.
3.
4.
5.
1.3
1.
2.
3.
4.
5.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami munculkan adalah:
Bagaimana karakteristik dari Sinar-X?
Bagaimana menentukan dhkl (jarak rata-rata antar atom)?
Bagaimana menentukan parameter kisi?
Bagaimana menentukan intensitas radiasi?
Bagaimana menentukan grafik hubungan Antara intensitas radiasi dengan sudut pengamatan?
Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang kami dapatkan dari rumusan diatas adalah:
Mengetahui karakteristik dari Sinar-X.
Menentukan dhkl (jarak rata-rata antar atom).
Menentukan parameter kisi.
Menentukan intensitas radiasi.
Menentukan grafik hubungan Antara intensitas radiasi dengan sudut pengamatan.

1.4

Metode Penulisan
Pada penulisan makalah ini, kami sebagai penyusun menggunakan metode kupustakaan

dan mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan tata surya melalui media internet maupun
Online. Baik itu berupa jurnal-jurnal maupun bahan bacaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sinar-X
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang
radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek
sehingga dapat menembus benda-benda. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan
Jerman yaitu W. C. Rontgen tahun 1895.
Sifat-sifat Sinar X :

Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus
yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.

Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang
kelihatan

Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di
kamar gelap.

Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.

Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada


jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.

Proses Terjadinya Sinar X


1

Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan
lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari
transformator,

Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas,

Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat gerakannya


menuju anoda (target),

Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas


(99%) dan sinar X (1%),

Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma,

Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.

TABUNG ROENTGEN

Sinar-X dari Proces Kejadiannya, Dikelompokkan Menjadi 2 yaitu :


1. Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang mengenai
target anoda, electron tiba-tiba akan
mengalami pelemahan yg sangat darastis
oleh target sehingga menimbulkan sinar-x,
sinar-x yg terjadi dinamakan sinar-x
brehmsstrahlung

or

braking

radiation. Pada waktu muatan (electron)


yang bergerak dengan kecepatan tinggi
(mengalami percepatan), karena adanya
beda potensial, muatan (electron) akan
memancarkan radiasi elektromagnetik dan
ketika energy electron cukup tinggi maka
radiasi elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.Sinar-x jenis ini tidak dipergunakan untuk
XRD (X-Ray Difraction)
2. Sinar-x karakteristik
Electron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi, dapat mengenai
electron dari atom target (anoda) sehingga menyebabkan electron tereksitasi dari atom, kemudian
electron lain yang berada pada sub kulit yang lebih tinggi akan mengisi kekosongan yang
ditinggalkan oleh electron tadi, dengan memancarkan sinar-x yang memiliki energy sebanding
dengan level energy electron. Karena sinar-X karakteristik memiliki Panjang gelombang tertentu
yang dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan untuk XRD (X-RAy Diffraction) dalam
menentukan struktur material.

Bahan kristalin
Kristalografi adalah cabang ilmu
pengetahuan

yang

menyumbangkan

telah

informasi

banyak
mengenai

struktur molekul, yang sangat diperlukan


dalam

melakukan

Informasi

mengenai

berbagai
struktur

penelitian.
molekul

sangatlah berharga karena tanpa mengetahui


wajah si molekul kita tidak mungkin bisa
melakukan

apa-apa

terhadap

molekul

tersebut. Misalnya, untuk membuat obat,


kita perlu mengetahui bagaimana struktur si
molekul yang menjadi biang keladi secara
mendetil supaya kita dapat menentukan struktur molekul obat yang tepat untuk menangkap,
atau tepatnya, mengikat struktur si molekul jahat.
Cabang ilmu kristalografi dirintis oleh seorang mahasiswa muda Cambridge ketika masih
berusia 22 tahun, Bragg muda, dan ayahnya, pada tahun 1912. Karena pada saat itu Bragg masih
terlalu muda, dan ayahnya sudah bekerja sebagai dosen, orang selalu menyangka bahwa si
ayahlah yang berperan besar dalam penemuan ini, suatu kesalahpahaman yang membuat si anak
terobsesi untuk diakui dunia sampai akhir hayatnya.
Kita tidak mungkin dapat melihat sebuah atom dengan mikroskop apapun kalau kita
menggunakan cahaya biasa karena besar sebuah benda haruslah paling tidak separuh dari panjang
gelombang cahaya yang dipakai untuk melihatnya. Sinar X yang panjang gelombangnya hanya
10-12 meter memungkinkan kita untuk masuk ke dalam dunia molekuler. Gelombang sinar X yang
mengenai sebuah benda akan terbelokkan dan gelombang yang terbelokkan ini akan saling
berinteraksi. Gelombang-gelombang ini saling menguatkan maupun saling meniadakan satu sama
lain, sehingga bila diproyeksikan ke sebuah layar akan tampaklah titik-titik, (di mana gelombanggelombang saling menguatkan) dan selebihnya tidak terlihat apa-apa (di mana gelombanggelombang saling meniadakan).
Bila sebuah kristal yang terdiri atas atom-atom yang tersusun rapi ditembak dengan sinar
X, setiap atom yang ada akan membelokkan setiap gelombang sinar X yang mengenainya dan
menghasilkan pola titik-titik yang dapat diartikan sebagai peta letak setiap atom dalam kristal
tersebut. Kemudian dengan rumus transformasi Fourier, titik-titik yang tampaknya tak berarti ini
kembali diubah menjadi kurva meliuk-liuk yang berlapis-lapis, yang disebut peta kepadatan

elektron. Bentuk kurva inilah yang merupakan bentuk molekul yang kita selidiki. Rumus-rumus
yang dipakai dalam kristalografi mungkin sulit dan memusingkan. Namun sebenarnya, prinsipnya
sesederhana permainan bayang-bayang di dinding dengan jari yang sering kita lakukan pada saat
mati lampu.
Dalam beberapa bahan kristalin, partikel penyusunnya tersusun sehingga keteraturannya
kadang nampak dengan mata telanjang. Kristal yang umum kita lihat adalah natrium khlorida,
tembaga sulfat hidrat, dan kuarsa. Lokasi partikel penyusun padatan kristalin (ion, atom atau
molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan lokasi setiap partikel disebut titik kisi. Satuan
pengulangan terkecil kisi disebut dengan sel satuan.
Sel satuan paling sederhana adalah kubus. Tiga sumbu kubus dan beberapa sel satuan lain
tegak lurus satu sam lain, namun untuk sel satuan lain sumbu-sumbu itu tidak saling tegak lurus.
Faktor yang mendefinisikan sel satuan adalah jarak antar titik dan sudut antar sumbu. Faktorfaktor ini disebut dengan tetapan kisi (kadang disebut juga parameter kisi).
Untuk menentukan panjang gelombang sinar X maka dibahas difraksi sinar X oleh kisi
suatu kristal. Perhatikan sketsa kisi antar atom dengan jarak antar tetangga terdekat d dibawah
ini :

Andaikata bahwa sinar X datang dengan sudut terhadap deretan atom seperti terlihat di gambar.
Beda panjang lintasan antara sinar datang dan sinar pantul adalah :

2 d sin

Interferensi yang saling menguatkan terjadi apabila beda panjang lintasan itu sama dengan
kelipatan bulat dari panjang gelombang sinar X. Jadi interferensi maksimum terjadi bila:

n = 2 d sin
Dengan:
= Panjang gelombang sinar-X

d = Jarak antara dua bidang kisi


= Sudut sinar datang dengan bidang pantul
n = orde pembiasan (n = 1,2,3,)

Sinar-X merupakan jenis radiasi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-hari.
Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia dengan menggunakan peralatan listrik tegangan
tinggi. Alat pembangkit sinar-X dapat dinyalakan dan dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan,
maka tidak akan ada lagi radiasi. Sinar-X dapat menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air,
kayu atau besi, karena sinar-X mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X
hanya dapat ditahan secara efektif oleh bahan yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah
hitam (Pb) atau beton tebal.
Sinar-X atau sinar Rntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi
dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis
dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Pancaran sinar-x dapat diperolehi daripada sejenis alat elektronik yang dinamakan tiub xray. Daripada kajian ahli sains didapati sinar-x mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat dibagi
kepada sifat biasa dan sifat khas. Sifat biasa sinar X bergerak laju dan lurus. Tidak boleh Fokus
oleh kanta atau cermin dipesong oleh medan magnet sekitar arah tertuju yang dilaluinya. Sifat
khas menembusi jirim padat. Kesan pendarcahaya memberikan kesan cahaya kepada sebatian
kimia seperti zink sulfida, kalsium tungstat dan barium platinosiamida. Kesan pengion alur sinar
X yang melintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada molekul-molekul yang akan
seterusnya akan berpecah kepada titik yang berkas negatif. Kesan biologi sinar X bertindak
dengan tisu hidup yang berada dalam tubuh.
Istilah mutasi pertama kali digunakan oleh Hugo de vries, untuk mengemukakan adanya
perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun.
Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya.
Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan menggunakan
Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang bernama Herman Yoseph
Muller (1890-19450) berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah,yaitu menemukan mutasi
buatan dengan menggunakan sinar X. Muller berpendapat bahwa mutasi pada sel somatik tidak
membawa perubahan, sedangkan mutasi pada sel-sel generatif atau gamet kebanyakan letal dan
membawa kematian sebelum atau segera sesudah lahir. Selanjutnya pada tahun 1927 dapat
diketahui bahwa sinar X dapat menyebabkan gen mengalami ionisasi sehingga sifatnya menjadi
labil. Akhirnya mutasi buatan dilaksanakan pula dengan pemotongan daun atau penyisipan DNA
pada organisme-organisme yang kita inginkan. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis.
Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut
mutagen (mutagenik agent). Mutasi jarang terjadi secara alami dan jika terjadi biasanya
merugikan bagi makhluk hidup mutannya.

2.2. Data Pengamatan


1. Pada Voltase 15 kV
2 ()
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

I
4919
4238
3842
3842
9999
621
300
153
55
47
33
30
31
40
47
77
101
165
221
277
279
233
305
324

2 ()
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

I
576
726
382
461
735
273
67
61
51
57
68
71
62
64
62
83
65
62
83
65
62
46
57
61

2 ()
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71

I
56
67
102
139
58
79
85
65
213
284
84
28
19
36
35
26
39
33
37
38
27
29
27
33

2. Pada Voltase 20 kV
2
25
28
51
57
90

I
1636
1784
307
816
308

I
1724
1699
305
784
305

3. Pada Voltase 25 kV
2
25
28
51
57
90
2.3. Analisis Data
1. Mencari Sapprox

I
2798
3029
548
1480
484

I
2798
2998
548
1388
478

2 ()
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90

I
36
34
27
35
29
22
21
44
46
20
18
24
31
28
22
25
30
33
118

s=

sin 2
sin 2 min
Dengan

min berdasarkan percobaan = 12,5


2

sin

Puncak

1
2
3
4
5

25
28
51
57
90

12,5
14
25,5
28,5
45
2

Puncak 1,

S =

sin
sin 12,5
= 2
=1
2
sin min sin 12,5

Puncak 2,

S =

sin
sin 14
= 2
=1,24932909 1
2
sin min sin 12,5

Puncak 3,

S =

sin
sin 25,5
= 2
=3,956354506 4
2
sin min sin 12,5

Puncak 4,

S =

sin
sin 28,5
= 2
=4,860179417
2
sin min sin 12,5

sin
sin 45
S = 2
= 2
=10.6732456 11
Puncak 5,
sin min sin 12,5

2. Menghitung Nilai Parameter Kisi (a)


Berdasarkan persamaan Bragg:

n=2 d sin

.. Pers. (1)

Keterangan:
= Panjang gelombang sinar-X
d = Jarak antara dua bidang kisi
= Sudut sinar datang dengan bidang pantul
n = Orde pembiasan (n = 1,2,3,)

d=

a
s

Substitusikan persamaan (1) ke (2):

0,046846106
0,058526203
0,185339804
0,227680482
0,5

Pers. (2)

2 d sin =n
2

a
sin =n
s

a=

n s
2 sin

a2=
a=

n2 2 s
4 sin

n2 2 s
4 sin

dengan n = 1, maka

a=

2 s
4 sin
1010 m.

Berdasarkan referensi nilai CuK adalah 1,54 = 1,54 x

Puncak 1,

Puncak 2,

Puncak 3,

Puncak 4,

Puncak 5,

a1 =

1,54 x 10
(10) 1
1010 m
4( 0,046846106) = 3, 557574 x

a2 =

1,54 x 10
( 10) 1
4( 0,058526203)

a3 =

1,54 x 10
(10) 4
1010 m
=
3,57714357
x
4( 0,185339804)

a4 =

1,54 x 10
( 10)5
4(0,227680482)

a5

1,54 x 10
(10) 11
=
4(0,5)

= 3,182845 x

= 3,60838466 x

= 3,6116201 x

10

10

10

10

1010 m

3. Menghitung Jarak Antar Kisi Kristal (

1 h2 +k 2+l 2 S
=
= 2
d2
a2
a
Keterangan:
d = jarak antar kisi Kristal
a = parameter kisi

1 S1
1
= 2=
2
d
a1 ( 0,36 )2
d = 3,6

1 S2 1,245
= =
d 2 a22 ( 0,36 )2
d = 3,23

1 S3 3,956
= 2=
2
2
d
a3 ( 0,36 )
d = 1,8

1 S 4 4,86
=
=
d 2 a24 ( 0,36 )2
d = 1,63

1 S5 10,67
= =
d 2 a25 ( 0,36 )2
d = 1,1

d hkl

Anda mungkin juga menyukai