Job 3 SCR
Job 3 SCR
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA D-3 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SISTIM KENDALI ANALOG Job. 03 Rev. 00 24-10-08 Hal dari hal Sem 3 SCR 4 X 50 I. TUJUAN Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui karateristik dari SCR 2. Mengetahui prinsip kerja SCR 3. Mengetahui fungsi dari SCR II. KESELAMATAN KERJA 1. Periksa dahulu komponen sebelum digunakan 2. Rangkailah sesuai dengan gambar 3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya III. ALAT DAN BAHAN 1. Sumber Tegangan DC 5 Volt dan 1.5 Volt 2. Sumber Tegangan AC 5 Volt 3. CRO 4. Unit Praktik 5. Kabel Penghubung 6. Motor Universal 6 Volt DC IV. HASIL PERCOBAAN A. Operasi SCR dengan sumber tegangan DC Gambar Rangkaian
SCR
1. Hubungkan sumbar tegangan 5 Volt, posisi saklar S terbuka/OFF a. Kondisi motor mati / tidak berputar b. Tegangan Va-k = 5 Volt c. Tegangan Vg-k = 0 Volt d. Keadaan a, b & c, menandai bahwa SCR dalam kondisi mati/tidak bekerja 2. Tutup saklar S, atur perlahan-lahan tegangan sumber 1.5 Volt dari 0-1.5 Volt a. Kondisi motor hidup / berputar b. Arus Ig(min) = 2.2 mA c. Tegangan Vg-k = 0.52 Volt d. Arah gerakan jarum ammeter setelah motor berputar adalah ke kiri e. Sumber tegangan dikembalikan ke-0 Volt, maka arah gerakan jarum ammeter adalah ke kanan 3. Buka saklar S/OFF a. Kondisi motor mati / tidak berputar b. Arus penyulut gate tidak berfungsi lagi sebagai pengendali SCR, karena saklar S sudah terbuka / OFF c. Tegangan Va-k = 0.78 Volt d. Tegangan Vg-k = 0.7 Volt B. Operasi SCR dengan sumber tegangan AC Gambar Rangkaian 1. Tanpa Dioda 3 (D3)
Atur potensiometer Rv perlahan-lahan sampai posisi maksimum, putaran motor semakin cepat. Apabila D1 dilepas putaran motor tidak berubah (= keadaan semula). Probe CRO dihubungkan ke motor atur Rv pada posisi minimum, maka didapat : Vp-p = 0.8 Volt, t = 2 s
V.
KESIMPULAN Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian Operasi SCR dengan sumber tegangan DC apabila SCR aktif maka motor berputar normal, motor dapat dihentikan dengan menghubungsingkatkan anoda dan katode SCR. Sedangkan untuk rangkaian operasi SCR dengan sumber tegangan AC dengan mengunakan diode yang diparalel dengan SCR, apabila SCR tersebut aktif maka motor akan berputar (tidak berputar normal) dan motor tidak dapat dihentikan, karena motor teraliri arus AC dan DC.