Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUGAS STATISTIKA & PROBABILITAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Statistika & Probabilitas

Nama : Yulia Nuriyanti NPM : 1106128 Teknik Informatika B 2011

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT


Jalan Mayor Syamsu No. 1 Telp. (0262) 232773 Tarogong Kidul Garut

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini sebagai tugas mata kuliah Statistika dan Probabilitas. Saya menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Garut, Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang . 1.2 Tujuan BAB II Pembahasan 2.1 Jumlah kelas/kelompok .. 2.2 Interval 2.3 Tabulasi .. 2.4 Histogram .. 2.5 Skewness . 2.6 Poligon .. BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut meskipun sikat gigi berbulu lembut kurang efektif membersihkan sela-sela gigi karena sikat gigi berbulu keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi. Menurut para dokter gigi, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari yaitu sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Menyikat gigi juga dianjurkan menggunakan pasta gigi yang membantu membersihkan gigi lebih bersih dan wangi. Akibat dari jarangnya menyikat gigi adalah timbulnya plak di gigi yang diakibatkan dari penumpukan kotoran di gigi. Plak gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang yang jika dibiarkan bisa membuat gigi ngilu. Selain plak dan gigi berlubang, jarangnya menyikat gigi juga dapat mengakibatkan bau napas yang tidak sedap sehingga dapat dijauhi oleh teman sekitar. Sejarah Sikat gigi diperkirakan sudah ada sejak 3.500 SM oleh bangsa Babilonia dan Mesir. Berdasarkan temuan sejarah ini, sikat gigi dinyatakan sebagai salah satu alat paling tua yang masih digunakan oleh manusia sampai sekarang. Bangsa Babilonia dan Mesir menggunakan chewingstick (stik kunyah) sebagai sikat gigi. Stik kunyah ini mereka ambil dari kayu dari tanaman Salvadora persica atau yang kita kenal dengan siwak. Tanaman ini dipercaya sebagai obat dan memiliki kemampuan antiseptik. Caranya adalah dengan menggigit-gigit salah satu ujung dari stik sehingga lama-kelamaan serat kayunya membentuk seperti bulu sikat. Mereka menggosokkan giginya menggunakan stik kayu tersebut. Mereka juga meruncingkan ujung kayu untuk membersihkan sela-sela gigi. Stik Kayu Kunyah yang dipakai sebagai sikat gigi pada 3.500SM

Penggunaan siwak bahkan terus berlanjut di peradaban Arab sampai sekarang, dan penggunaannya ikut menyebar ke negara lain terutama di zaman keemasan Islam dimana saat itu ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat termasuk dibidang kesehatan.Dari peradaban Arab, sejarah berlanjut ke China, dimana orang China mulai mengembangkan sikat gigi dalam bentuknya yang lebih modern. Merekalah yang dianggap sebagai penemu sikat gigi dengan bentuknya seperti yang kita lihat sekarang ini. Di abad ke 15, orang China menggunakan bulu

dari babi hutan Siberia, lalu memasangkannya pada stik bambu. Alat ini lalu mereka gunakan sepeti sikat gigi modern manual zaman sekarang. Sikat gigi dari China ini lalu dibawa ke Eropa. Karena bulu babi hutan memiliki kekurangan berupa teksturnya yang terlalu kasar bagi gusi, beberapa orang mulai memodifikasi dengan menggantinya menggunakan bulu yang terdapat pada punggung kuda yang lebih lembut terhadap gigi dan gusi. Walaupun begitu, sikat gigi yang menggunakan bulu babi hutan tetap lebih banyak digunakan karena kuda merupakan hewan yang sangat berharga pada zaman tersebut. Di Eropa sendiri juga sudah ada alternatif lain cara membersihkan gigi, yaitu dengan cara orang Yunani. Mereka menggunakan kain linen ataupun spon yang dibasahi minyak sulfur dan larutan garam. Terkadang kain ini dipasangkan pada suatu stik untuk membantu mencapai gigi belakang. Walaupun sudah ada dua cara membersihkan gigi, kebanyakan orang Eropa saat itu masih belum memiliki kegiatan menyikat gigi dalam kehidupannya. Sekitar tahun 1780, sikat gigi modern pertama kali dibuat oleh William Addis dari Clerkenald, Inggris. Ide pembuatan sikat gigi diperoleh Addis ketika dia berada di dalam penjara. Dia membuat sikat gigi untuk membersihkan giginya dengan menggunakan tulang yang berasal dari makan malamnya, lalu mengkombinasikannya dengan bulu sikat yang dia pinjam dari penjaga tahanan. Temuannya ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kain yang diberi jelaga dan garam yang saat itu digunakan untuk membersihkan gigi. Setelah Addis dibebaskan, dia menjadi orang pertama yang memproduksi sikat gigi secara massal. Saat itu, dia membuat sikat gigi massalnya menggunakan ekor kuda yang diikatkan pada tulang sapi. Selama perang dunia pertama, kebutuhan untuk membuat sup tulang lebih penting dibandingkan untuk membuat gagang sikat gigi. Maka, ditemukanlah gagang sikat gigi pertama yang terbuat dari plastik. Gagang sikat gigi yang terbuat dari plastik ini lalu menjadi pilihan yang terbaik untuk pembuatan sikat gigi. Penggunaan bulu sikat dari bulu hewan masih terus digunakan sampai tahun 1937. Sampai akhirnya, ''Wallace H. Carohers'' menciptakan bulu sikat dari bahan nilon di laboratorium Du Pont. Penemuan ini lalu mengubah sejarah sikat gigi untuk selamanya. Di tahun 1938, nilon menjadi salah satu tanda dimulainya masa modern, mulai dari penciptaan stoking nilon sampai diciptakannya ''Dr. Wests Miracle-Tuft Toothbrush'', sikat gigi pertama yang terbuat dari nilon. Serat nilon tampaknya menjadi pilihan terbaik untuk menggantikan bulu sikat yang berasal dari hewan karena memiliki berbagai kelebihan seperti, tekstur bulu yang lebih dapat diatur, dan biaya produksi yang lebih murah. Perusahaan sikat gigi juga menemukan bahwa bentuk dari bulu sikat nilon ini dapat diatur bentuk dan ukuran diameternya untuk menghasilkan performa penyikatan yang lebih baik.

Walaupun begitu, nilon memiliki kekurangan dibandingkan dengan bulu sikat babi hutan yaitu sifatnya yang lebih sulit untuk kering sehingga mudah ditumbuhi bakteri. Walaupun nilon terus berlanjut mendominasi pasar sikat gigi sekarang ini, sikat gigi dengan bulu babi hutan ternyata juga masih dipasarkan dengan persentase 10 persen yang dijual di seluruh dunia. Setelah perang dunia kedua, orang Amerika mulai lebih peduli terhadap kesehatan rongga mulutnya. Menyikat gigi dengan rutin semakin populer dilakukan setelah tentara kembali ke rumah dengan membawa kebiasaan disiplin menyikat gigi.Kebiasaan ini pun mendorong perkembangan sikat gigi lebih jauh lagi dan membantu mengangkat masalah kebersihan mulut ke permukaan. Saat ini, ada lebih dari 3.000 paten sikat gigi di seluruh dunia, dengan merek, desain, dan warna-warna yang tak terbatas kreasinya. Perusahaan sekarang juga menawarkan sikat gigi yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pasien. Mulai dari desain bulu sikat, tekstur, ukuran kepala sikat, sampai alternatif penggunaan sikat gigi elektrik.

1.2 Tujuan Untuk mengetahui lama waktu menyikat gigi yang baik dan benar. Untuk mengetahui manfaat sikat gigi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jumlah kelas/kelompok Narasumber Anita Vina NR Rojani Farida Sania Gun Gun G Taufik Eka Hilda Ai Yosef Fikri Riyadh Galih Tami Mulyani Riri Acep Rendi Reren Aris Yola Defi Tia Gun Gun M Nurul Resa Indri Bambang Doni Vina N Mety Fajar Puri Mayang Gin Gin

Waktu yang dihabiskan untuk sikat gigi 2 3 3 3 2 3 2 3 5 7 3 3 2 2 3 3 4 5 1 3 3 5 1 3 1 3 15 2 3 5 5 2 2 5 2 1

n = 36 ak 36 26 36 64 36

K = 1 + 3.32 log (n) = 1 + 3.32 log 36 = 6.16 = [6.16] floor 6


Sumber : Wawancara

2.2 Interval ceiling 3 Min = 1 Max = 15 n = 36 k=6

2.3 Tabulasi Interval nilai 13 46 79 10 12 13 15 Jumlah Turus IIII IIII IIII IIII IIII II IIII II I I Frekuensi 27 7 1 1 36 Frekuensi Relatif 75 % 19.4 % 2.8 % 2.8 % 100% Frekuensi Komulatif 75 % 94.4 % 97.2 % 100 %

2.4 Diagram/histogram Interval nilai 13 46 79 10 12 13 15 Jumlah Titik tengan (X) 2 5 8 11 14 Batas nyata 3,5 6,5 9,5 12,5 15,5 Frekuensi 27 7 1 1 36

Histogram
30 25 20 15 10 5 0 13 46 79 10 13 14 16 Frekuensi

2.5 Skewness

Right

2.6 Poligon

Poligon
30 25 20 15 10 5 0 13 46 79 10 13 14 16 Frekuensi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari hasil data yang diperoleh, manusia lebih sering menyikat gigi selama 1-3 menit. Sikat gigi yang baik umumnya berlangsung selama sekitar dua menit. Anda bisa menyikat gigi sambil mendengarkan musik selama dua menit. Jika sikat gigi Anda adalah sikat gigi elektrik, biasanya terdapat timer yang bisa diatur sesuai keinginan atau sesuai lama waktu Anda menyikat gigi. Sekian laporan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah penulisan, dan kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai