Anda di halaman 1dari 5

Pencemaran Air dan Limbah Logam Berat Farha Kamilah, 1106002476 Kelompok 6

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian terpenting dalam siklus hidup manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalir, air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dikategorikan menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi limbah industry, TPA sampah, limbah rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industry, rumah tangga (pemukiman), dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktivitas manusia, yaitu pencemaran udaha yang menghasilkan hujan asam. Jadi, air dikatakan tercemarapabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Ada beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas air, yaitu : 1) Parameter Kimia a. DO (Dissolved Oxygen) DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air. oksigen ini berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua makhluk hidup di air seperti ikan, udang, dan hewan air lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri. Agar ikan dan makhluk hidup dalam air dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati akan tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.

LTM Pemicu 6

Page 1

b. BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi dalam air. pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan dan untuk mendesain sistem pengolahan secara biologis. Dengan tes BOD kita akan mengetahui kebutuhan oksigen biokimia yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga semakin banyak bahan organic air, semakin berat BOD dan nilai DO akan berkurang. Air yang bersih adalah air yang BOD-nya kurang dari 1 mg/liter atau 1 ppm. Jika BOD nya di atas 4 ppm, maka air dikatakan tercemar.

c. COD (Chemical Oxygent Demand) COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air. pengoksidasinya adalah K2, Cr2, O7 (sebagai sumber oksigen). Pengujian COD pada limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD, diantaranya adalah mampu menguji air llimbah industry yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati dan waktu pengujian yang lebih singkat (kurang dari 3 jam).

d. TSS (Total Suspended Solid) TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumput yang ada dalam limbah setelah mengalami penyaringan dengan membrane berukuran 0,45 mikron. Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalr di bawah permukaan tanah. apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industry, pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran dan juga berguna untuk penentuan efisiensi unit pengolahan air.

e. pH

LTM Pemicu 6

Page 2

pH adalah derajat keasaman suatu zat. pH normal adalah antara 6-8. Tujuan metode pengujian ini untuk memperoleh derajat keasaman dalam air dan air limbang dengan menggunakan alat pH meter.

f. Total Organik Karbon (TOC), Total Carbon (TC), Inorganic Carbon, (IC) TOC adalah jumlah karbon yang terikat dalam suatu senyawa organic dan sering digunakan sebagai indikator tidak spesifik dari kualitas air atau kebersihan peralatan pabrik. Total Carbon (TC) yaitu semua karbon dalam sampel, Total Inorganic Carbon (TIC) yaitu karbon anorganik, karbonat, bikarbonat, dan terlarut dalam karbon dioksida (CO2) atau suatu material yang bersl dri sumber non makhluk hidup. Dalam analisis TOC, TC, dan IC kita bisa menggunakan TOC analyzer.

g. Parameter Logam Spektroskopi penyerapan atom adalah teknik untuk menentukan konsentrasi elemen logam tertentu dalam sampel. Teknik ini dapat digunakan untuk menganalisa konsentrasi lebih dari 70 jenis logam berbeda dalam suatu larutan. Beberapa logam berbahaya diantaranya Hg (merkuri), Ar (arsen), Pb (timbal).

2) Parameter Fisika Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu padatan, bau, temperature, kekeruhan, daya hantar listrik dan warna. Padatan terdiri dari bahan padat organic maupun anorganik yang larut, mengendap, maupun suspense. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan tumbuhnya tanaman air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk hidup lain. Pengukuran daya hantar listrik ini untuk melihat keseimbangan kimiawi dalam air dan pengaruhnya terhadap kehidupan biota. Warna timbul akibat adanya suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, disamping adanya bahan pewarna tertentu yang memungkinkan mengandung logam berat. Bau disebabkan karena adanya campuran dari nitrogen, fospor, protein, sulfur, amoniak, hidrogen sulfide, karbon disulfide dan zat organic lain. Temperatur air limbah akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan air. Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas kimiawi biologis pada benda padat dan gas dalam air.

LTM Pemicu 6

Page 3

3) Parameter Biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya pencemaran secara biologis berupa

mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos, dan plankton. Jenis-jenis mikroorganisme di air yang tercemar seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.

Metode Analisis Logam Berat dengan AAS Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) disebut juga Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Absorbsi atom adalah spektroskopi atom yang pertama kali dapat diandalkan untuk menganalisa adanya logam dalam sampel yang berasal dari lingkungan.

Prinsip dasar AAS Dalam AAS kita mengukur serapan (absorbsi) yang dialami oleh seberkas sinar yang melalui kumpulan atom-atom. Serapan akan bertambah dengan bertambahnya jumlah atom yang menyerap sinar tersebut. Sinar tersebut bersifat monokromatis dan mempunyai panjang gelombang () tertentu. Suatu atom unsur X hanya bisa menyerap sinar yang panjang gelombangnya sesuai dengan unsur X tersebut. Artinya, sifat menyerap sinar ini merupakan sifat yang khas (spesifik) bagi unsur X tersebut. Misal : atom Cu menyerap sinar dengan = 589,0 nm sedangkan atom Pb menyerap sinar dengan = 217,0 nm. Dengan menyerap sinar yang khas, atom tersebut tereksitasi (elektron terluar dari atomnya tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi). Hubungan antara serapan yang dialami oleh sinar dengan konsentrasi analit dalam larutan standar bisa dipergunakan untuk menganalisa larutan sampel yang tidak diketahui, yaitu dengan mengukur serapan yang diakibatkan oleh larutan sampel tersebut terhadap sinar yang sama. Biasanya terdapat hubungan yang linier antara serapan (A) dengan konsentrasi (c) dalam larutan yang diukur dan koefisien absorbansi (a). A=a.b.c Dari hukum Lambert-Beer / Bouguer-Beer, Bila cahaya monokromatis dilewatkan pada media transparan maka berkurangnya intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan
LTM Pemicu 6 Page 4

ketebalan (b) dan konsentrasi larutan. Cara sederhana untuk menemukan konsentrasi unsur logam dalam cuplikan adalah dengan dengan membandingkan nilai absorbans (Ax) dari cuplikan dengan absorbansi zat standar yang dikerahui konsentrasinya.
Cx Ax.Cs As

Dimana Ax = absorban sampel As = absorban standar Cx = konsentrasi sampel Cs = konsentrasi standar

LTM Pemicu 6

Page 5

Anda mungkin juga menyukai