Anda di halaman 1dari 7

Presentasi kasus INTRAUTERINE FETAL DEATH (IUFD)

Disusun oleh : Rudhita Desy Jannah 1102007245

Pembimbing : Dr. Muhammad Syarif, Sp.OG

KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD PASAR REBO November 2012

LAPORAN KASUS A. Identitas Pasien Istri Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat Suami Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat : : : : : : Tn. R 24 tahun SMA Wiraswasta Islam jln. Lembah Sari no. 52 Rt. 004/ 009 Kalisari, Jakarta Timur : : : : : : Ny. H 22 tahun SMA Ibu rumah tangga Islam jln. Lembah Sari no. 52 Rt. 004/ 009 Kalisari, Jakarta Timur

B. Anamnesa Dilakukan autoanamnesa pada tanggal 27 November 2012 Keluhan utama : Tidak merasakan gerakan janin sejak 3 minggu terakhir Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke RSUD Pasar Rebo dengan keluhan tidak merasakan gerakan janin sejak kurang lebih 3 minggu terakhir . Pasien merasa perutnya tidak bertambah besar. Pasien tidak merasakan mules-mules dan belum pernah merasakan adanya keluar cairan dari kemaluan . Pasien melakukan ANC di Puskesmas teratur sesuai jadwal yang diberikan. Pada tanggal 9 November 2012 pasien kontrol denyut jantung janin (+), selama ANC dikatakan tidak ada kelainan. Terakhir pada tanggal 21 November 2012 saat kontrol dikatakan denyut jantung janin (-). Oleh bidan dirujuk ke dokter spesialis kandungan dan dilakukan USG, dikatakan gerakan janin sudah tidak ada dan dianjurkan dilakukan operasi untuk dikeluarkan janinnya.

Pasien tidak mengalami trauma dalam kehamilannya, pasien juga tidak ada riwayat demam tinggi dan alergi selama kehamilan, riwayat minum alkohol dan merokok juga disangkal pasien, riwayat keputihan disangkal, riwayat minum obat-obatan lama juga disangkal. Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi, DM, alergi, dan penyakit jantung disangkal oleh pasien. Riwayat menstruasi : Menarche : usia 13 tahun, siklus menstruasi teratur, setiap haid sekitar 6 hari, dalam sehari ganti pembalut 2-3 kali. Riwayat obstetri : G1P0A0 C. Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 27 November 2012 ) Keadaan umum: Baik Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi Pernafasan Suhu : 82x/menit : 20x/menit : 36,2 C

Status generalis : Kepala Mata THT Leher : Normocephal, rambut hitam : Konjungtiva pucat -/-. Sklera ikterik -/: Tidak terdapat sekret yang keluar dari liang telinga, tonsil tidak hiperemis : Tidak ada pembesaran KGB

Thorax : Pulmo : Pergerakan dinding dada simteris dalam keadaan statis dan dinamis. Suara nafas vesikuler . Ronki -/- . Wheezing -/Cor : BJ I dan BJ II reguler . Murmur (-) . gallop (-) Abdomen Ekskremitas : Membuncit, nyeri tekan (+) : Akral hangat, edema (-)

Status obstetri : Inspeksi TFU Palpasi : Perut tampak buncit, linea nigra (+) : 3 jari dibawah umbilikus : Nyeri tekan (+)

Status Ginekologis : Inspeksi : vulva : hematoma (-), oedema (-), hiperemis (-)

Vaginal Tousche : Portio tebal lunak, perdarahan (+) Pemeriksaan Penunjang USG Pemeriksaaan Laboratorium (24-11-12) Jenis Pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Thrombosit PT APTT Fibrinogen SGOT/ALAT SGPT/ASAT Ureum Kreatinin darah Gula sewaktu darah 24/11/12 11,2 33 10.200 310.000 11,1 31.0 294 15 9 8,9 0,5 97 Satuan g/dl % Ul Ul Detik Detik Mg/dl U/L U/L mg/dl Mg/dl Mg/dl Nilai Normal 13,2-17,3 40-52 3800-10600 150000-440000 10-15 25-35 200-400 <35 <40 20-50 0,5-15 <200

Resume Pasien 22 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu, tidak merasakan gerakan janin sejak 3 minggu terakhir, DJJ (-), perut tidak bertambah besar, USG (+)

Status Generalis Keadaan umum : Baik Kesadaran TD Nadi Pernafasan Suhu Status Obstetri Inspeksi TFU Palpasi : Perut tampak buncit, linea nigra (+) : 3 jari dibawah umbilikus : Nyeri tekan (+) : Compos mentis : 110/80 mmHg : 82x/menit : 20x/menit : 36,2 C

Status Ginekologis Inspeksi Vaginal Tousche : vulva : hematoma (-), oedema (-), hiperemis (-) : Portio tebal lunak, perdarahan (+)

Diagnosis : G1P0A0 H 30 minggu IUFD Prognosis :

Ibu Janin

: Dubia ad bonam : Malam

Rencana Penatalaksanaan : Observasi tanda-tanda vital Observasi tanda-tanda inpartu Terminasi kehamilan

ANALISA KASUS Pada kasus ini Ny. H 22 tahun dengan diagnosa kematian janin intra uterine, diagnosa tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan G1P0A0 . Hamil 30 minggu datang ke RSUD Pasar Rebo karena dirujuk oleh Puskesmas dengan kecurigaan IUFD karena gerakan janin tidak dirasakan ibu 3 minggu SMRS. Keadaan ini sesuai dengan salah satu dasar diagnosis IUFD yang bersifat subyektif. Pasien menyangkal merasa mules, keluar lendir darah dari kemaluannya, hal ini menjelaskan bahwa pada pasien ini belum ada tanda-tanda inpartu. Tanda-tanda inpartu ialah mules-mules (his) yang teratur, bloody show (lendir darah), serta pembukaan dan penipisan serviks. Pada pasien ini tidak ada riwayat trauma, infeksi, dan alergi dalam kehamilan ini. Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum alkohol, merokok, dan minum obat-obatan lama. Riwayat penyakit sistemik disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut tampak buncit, tinggi fundus uteri 3 jari dibawah umbilikus, dan pada palpasi didapatkan nyeri tekan. Penatalaksaan pada pasien ini yaitu dilakukan Terminasi Kehamilan segera dipilih melalui induksi persalinan pervaginam. Penyebab IUFD bisa karena maternal, fetal, dan plasental. Namun, pada pasien ini faktor maternal dapat kita coba singkirkan, berdasarkan anamnesis pasien tidak ada riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi yang sering menyebabkan IUFD. Pada pasien ini tidak ada trauma, infeksi dan alergi dalam kehamilan ini. Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum alkohol, merokok, dan minum obat-obatan lama. Faktor fetal belum dapat disingkirkan karena sebaiknya dilakukan pemeriksaan autopsi apakah terdapat kelainan kongenital mayor pada janin. Edukasi pada pasien ini ialah penjelasan pentingnya pemeriksaan kehamilan yang lebih baik dan teratur apabila berniat untuk memiliki anak lagi. Memberikan dukungan psikologis agar pasien tidak terganggu akibat kematian janin yang dialaminya ini, dan menyarankan kepada keluarga pasien untuk memberikan dukungan yang besar untuk pasien.

Anda mungkin juga menyukai