Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK Skripsi, Februari 2012 Yuli Prabawati

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB BAGIAN C/TUNAGRAHITA DHARMA ASIH PONTIANAK KALIMANTAN BARAT XVI + 58 halaman + 6 Tabel + 2 Gambar + 10 Lampiran Latar Belakang: Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau pada masa kanak-kanak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental. Metode penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik observasional yang bersifat survei dengan menggunakan pendekatan secara cross sectional, untuk memperoleh gambaran hubungan peran orang tua dengan kemandirian anak retardasi mental. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling pada orang tua anak retardasi mental sebanyak 80 sampel. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara peran orang tua dengan kemandirian anak retardasi mental (p = 0,019). Kesimpulan: Hubungan peran orang tua dengan kemandirian anak retardasi mental. Jika peran orang tua baik maka kemandirian anak dapat mandiri dan begitu juga sebaliknya jika peran orang tua kurang baik maka tingkat kemandirian anak kurang baik tinggi.

Kata kunci : peran orang tua, kemandirian anak.

Anda mungkin juga menyukai