Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masih segar dalam ingatan, seorang tokoh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengungkapkan Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semuru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Ungkapan yang dilontarkan tokoh proklamator tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran pemuda dalam membangun peradaban Indonesia, hal ini peran pemuda dalam merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia merupkan avant garde (ujung tombak). Hal ini dapat dilihat dari setiap pemicu-pemicu perjuangan di Indonesia selalu digerakkan oleh para pemuda. Peran pemuda pada masa perjuangan bangsa sangatlah strategis selain pemikir perubahan tetapi juga sebagai aktor perubahan dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Gerakkan pemuda kreatif pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 melahirkan sejarah penting tentang makna Sumpah Pemuda yang mengakui Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa. Menurut T.Hani Handoko, kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.Kepemimpinan saat ini lebih sering diemban oleh orang yang dewasa karena dianggap mempunyai pengalaman yang lebih banyak dan berragam dari orang-orang yang lebih tua. Hal ini tentunya dapat memperkecil porsi kiprah pemuda dalam kepemimpinan.

1.2 Perumusan Masalah

1. Kurangnya kepercayaan pada generasi muda untuk memimpin. 2. Kecilnya porsi yang diberikan kepada pemuda untuk berkiprah di dunia kepemimpinan. 3. Rendahnya motivasi dari pada pemuda untuk menjadi pemimpin.

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membuka pikiran para pemuda dan orang yang ada disekitarnya bahwa seorang pemuda juga mampu untuk menjadi pemimpin yang produktif dan prestatif.

II. Pembahasan
Kreatifitas pemuda pada masa perjuangan, hendaknya selalu diperhatikan dan dilanjutkan pada masa sekarang ini. Fungsi pemuda pada sekarang ini bukanlah pejuangan kemerdekaan tetapi justru pengisi kemerdekaan yang menjadi aktor penting dalam merubah peradaban Indonesia. Sehingga semangat jiwa muda yang masih membara selalu melahir pemikiran-pemikiran yang inovatif dan kreatif untuk membangun sebuah peradaban baru di Indonesia. Hal dapat dilihat dari banyaknya para pemuda-pemuda Indonesia yang sudah mengharumkan nama Indonesia melalui berbagai perlombaan sains, teknologi, olahraga maupun budaya dan seni.

Banyaknya para pemuda Indonesia, yang memperoleh medali-medali emas di ajang kompetisi-kompetsi internasional lainnya dan berbagai bentuk kreatifitas pemuda dalam membangun daerah, secara nyata kurang mendapat apresiasi dari para pemimpin pemerintah Indonesia. Kita menyadari bahwa kreatifitas pemuda pada saat ini saakan-akan sudah tidak dihargai lagi. Ironisnya, peran pemuda pada saat ini selalu dipandang sebalah mata. Sehingga peran pemuda pada masa sekarang, kurang ada respon positif pemerintah. Banyak pemuda Pemuda Indonesia memiliki potensi tidak ditempatkan utnuk memimpin posisi-posisi strategis pemerintahan. Sehingga pengisian tempat posisi strategis tersebut selalu diisi oleh para kelompok tua yang cendurung semangat untuk membangun peradaban suadah melemah. Tidak seperti semangat para pemuda kreatif yang selalu membara untuk merubah peradaban Indonesia yang lebih baik. Kita menyadari bahwa, semangat yang hangat yang dimiliki para pemuda adalah modal besar dalam memimpin sebuah organisasi, sehingga pengisisan pospos terpenting dalam pembangunan di Indonesia, hendaknya selalu

mempertimbangkan potensi para pemuda. Kalau seandai para pemimpin-peminpin tua sudah sadar mengenai hal ini dan mereka segara insyaf serta menyerah tongkat estafek kepemimpinan kepada genarasi muda, bukan suatu hal mustahil peradaban di Indonesi akan mengalami perubahan yang lebih baik pada masa mendatang. Kepemimpan pemuda Indonesia

Justru lebih baik dari pada kepemimpinan Bashaer Othman, tetapi sayangnya para generasi muda Indonesia tidak diberi kesempatan untuk dipemerintahan oleh para pemimpin-pemimpin tua. Mengingat hal tersebut, hendaknya pemerintah perlu memberi kesempatan kepada genarasi muda untuk memimpin negeri ini untuk menuju sebuah perubahan. Sehingga pemuda pada sekarang manjadi seorang aktor perubahan peradaban di Indonesia, yang begerak di garda terdepan. Sehinngga peran fungsi pemuda yang saat sekarang hanya seorang pemimpin dan penonton menjadi seorang pemimpin dan penuntun. Kita menyadari, dalam memimpin organisasi perlu adanya sebuah kelatihan kepemimpinan (leadership), sehingga memimpin bukan tumbuh secara spontan saja tetapi melalui sebuah proses. Pemerintah sekarang saharusnya perlu mengadakan kepelatihan kepemimpinan bagi para pemuda. Dengan adanya kepelatihan kepeminpinan tersebut diharapkan genarsi muda memiliki jiwa kepemimpinan pemuda kreatif tidak untuk untuk memimpin sebuah organisasi pentin di pemerintahan. Sehinnga kepemimpinan sebuah intitusi oleh pemuda memiliki dampak yang besar terhadap pembangunan perdaban di Indonesia. Sebagai mana sebuah ungkapan menyatakan Pemuda hari ini pemimpin hari esok. Baik buruknya sebuah negara tergantung dari sikap pemuda pada saat sekarang ini. Dengan adanya estafek kepemimpin kepada guna diharap para genarasi sudah insyaf bahwa saat generasi tidak dipandang sebelah mata. Terlebih lagi pada momment sekarang dimana kita setiap tahun memperingati hari sumpah pemuda, sehingga membuat para pemuda memiliki semangat untuk kreatif untuk Bangsa Indonesia dengan tujuan utama merubah sebuah peradaban manusia Indonesia ke arah yang lebih baik. Para pemuda Indonesia diminta untuk terus memacu diri agar selalu berprestasi. Karena setiap karya dan prestasi dari segala bidang selalu mendapatkan perhatian serta apresiasi dalam bentuk penghargaan.

Akhmad Zainuri, 23 tahun, pemuda asal Malang ini berhasil menciptakan Brailevoice yakni keyboard komputer dengan huruf brailie yang dapat mengelurkan suara huruf sesuai dengan tombol yang ditekan.

Bukan hanya itu, pemuda lulusan fakultas tehnik Brawijaya ini juga menciptakan alat yang berkerja secara otomatis untuk menurunkan kadar air dalam madu. Selain Akhmad Zainuri masih ada pemuda lain yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Pemuda itu antara lain adlah sebagai berikut : Berikut 10 pemuda berprestasi yang mendapatkan penghargaan:

1. Dwi Ratnasari (Surabaya) dengan karya membuat alat yang dapat menditeksi kolesterol tinggi.

2. Akhmad Zainuri (Malang) dengan hasil karya Keyboard komputer untuk Tunanetra.

3. Nyono Edi Purnomo Slamet (Blitar) dengan hasil karya Gendhang Sentul untuk mempupuk rasa persatuan, seni dan budaya.

4. Tri Wahyuni (Nganjuk) Kepedulian kemajuan Iptek dan Imtaq di Pemuda.

5. Joko Istiyanto (Klaten) menciptakan alat untuk mengefesienkan BBM dan peningkatan performa mesin.

6. Syammahfuz Chazali (Yogyakarta) Pemanfaatan konpos dari industri perternakan sapi sebagai bahan campuran aneka kerajinan grabah.

7. Jihad Keni Prasetya Rini (Yogyakarta) mencitpakan Mendong berupa box, frame foto dan kap lampu.

8. Arwit Radiani (Yogyakarta) membuat konveksi dari pengolahan limbah kain/kaos yang berupa kain perca menjadi pakaian modis.

9. Rianto Purnomo (Purworejo) melestarikan paseban, seni tradisi seniman Bagelan.

10. Irma Suryanti (Kebumen) membuat konveksi dan kerajinan tangan dari bahan kain yang memperkerjakan orang-orang cacat.

Dalam dunia kepemimpinan, baru-baru ini dunia dihebohkan dengan munculnya seorang tokoh pemuda yang masih berusia 16, Bashaer Othman adalah seorang walikota Allar kota kecil di tepi barat utara Palestina. Perampuan tersebut menjadi seorang walikota termuda di dunia. Kepemimpinan Bashaer Othman, dalam memimpin kota yang mengalami gejolak politik dan pertikaian yang hebat, ternyata justru mendapat apresiasi dari pemimpin-peminpin didunia. Di Indonesia, yang mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif, tentu sangatlah mungkin untuk melahirkan Bashaer Othman yang lain meskipun dalam tingkat pemimpin yang lebih rendah.

III. Penutup
3.1 3.2 Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Saran

Anda mungkin juga menyukai