Oleh Ma rifatul Mubin Wenny Lestari Pembimbing: dr.Ida Bagus NS, Sp.THT
Maret 2013
BAGIAN/SMF TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN
OMSK >> di negara berkembang. Di Dunia, 65-330 juta OMSK60% nya kehilangan pendengaran , tersebar pada sejumlah anak2 di Negara berkembang. Di indonesia prevalensinya 3,9%
>> kasus + komplikasi: perjalanan penyakit yg lambat & asimtomatis pd awalnya penyakit stadium lanjut
OMSK berat (maligna) dgn koleastomaparalisis wajah + komplikasi inf. SSPabses serebrimorbiditas + mortalitas
Berikut di bawah ini dilaporkan suatu kasus pada anak laki-laki berusia 13 tahun dengan OMSK tipe maligna yang sebelumnya di rawat di saraf karena penurunan kesadaran akibat abses serebri yang dideritanya. Pasien di rawat di ruang bangsal THT dan dilakukan operasi mastoidektomi radikal.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
OMSK/OMP/congek infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah, baik terus-menerus atau hilang timbul. Lanjutan OMA
EPIDEMIOLOGI
Insidensi OMSK tampaknya tergantung pada ras dan faktor sosioekonomi. OMSK lebih sering ditemukan pada orang Eskimo, Indian Amerika (Fairbanks, 1981), Alaska (Tschopp, 1977), anakanak Aborigin Australia (McCafferty, 1977), dan kulit hitam Afrika Selatan insidensi OMSK 39 kasus/100.000 ana2 & remaja usia < 15 thn. Di Inggris, 0,9 % anak2 & 0,5 % dewasa OMSK. di Israel 0,039 % anak2. OM anak berumur 6-24 bulan. Menurut Howie, 49% dari 488 anak < 1 tahun (+) OM & pd anak < 2 thn angka kejadiannya 61%. Hartono dkk OMSK di RS Gatot Subroto 51,7% (anak prasekolah) & 17,24% ( usia>16 tahun) Orang Indian Amerika , Eskimo, Guam, Hongkong, Afrika Selatan, Kep.Soplomom: risiko Tidak berbeda perempuan & laki-laki Penulis lain: laki2> wanita Gaurano et al, kolesteatoma telinga tengah > umum pada laki-laki Infeksi telinga dapat terjadi pada 6 tahun I kehidupan anak dengan puncak usia rata-rata 2 tahun
frekuensi
Celah palatum, sindrom Down, sindrom Cri du Chat, atresia khoana, celah bibir, dan mikrosefali OMSK
etiologi OMSK bakteri OMA Pseudomonas aeruginosa, (>>1= 48-98%) spesies Proteus, Staphylococcus aureus (>> 2=15-30%), Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Streptococcus pyogenes, Proteus mirabilis, Klebsiella species) or anaerobic (e.g. Bacteroides, Peptostreptococcus, Proprionibacterium), difteroid
Faktor lain
Edema mukosa
kerusakan tulang
Tipe OMSK
Maligna
Berdasarkan sekret
aktif tenang
benigna
Dx
Anamnesis
Sekret (+), wujud? Ggn pendengaran R/OMA rekuren, perforasi (trauma), pemasangan sal.ventilasi (+) demam, vertigo OMSK persisten(+) koleastoma
Px Fisik
MAE:edema+keras Sekret:encer/kental, bening/(+) pus Perforasi MT (+) jar.granulasi (TT) Mukosa TT:edema/pucat/polipoid
OMSK maligna
Abses/fistel di blkg auricula Jar.granulasi/polip di liang telinga Sekret bau busuk khas (+) perforasi MT di atik/marginal/post eropeposterior
Lab
Tx(-) lab
pencitraan
CT Scan Kolesteatoma (erosi tulang) +benda asing (+) kecurigaan neoplastik (+)erosi organel lain, abses subperiosteal
Lain-lain
Audiogram Tuli konduktif
MRI
(+) komplikasi intrakranial Peradangan dura, trombosissinus sigmoid, labirinitis, abses serebri ekstradural & intrkranial
Gambar koronal CT Scan untuk tulang temporal. Kolesteatoma terdapat pada sisi kiri dengan tegmen yhang mengalami defek (panah)
Medikamentosa
Sekret(+):pencuci telinga H2O2 3 % selama 3 5 hari Sekret(<): tetes telinga AB + kortikosteroid (X > 2 mingguototoksik) PO: ampisilin, eritromisin/ sesuai kultur
Indikasi Pembedahan
Perforasi > 6 mgu Otore>6 mgu (+ AB) (+)kolesteatom (+) radiaografi mastoiditis kronik
Macam Pembedahan
Mastoidektomi sederhana Mastoidektomi radikal Operasi Bondy Miringolasti Timpanoplasti Pendekatan mix timpanoplasti
Mastoiditis.
Apisitis petrosus.
Paralisis wajah
Labirintitis.
Tumpukan pus dlm jrgn otak akibat kuman piogenik dari cavum timpani
(+) serebelum, fosa kranial posterior atau di lobus temporal, di fosa kranial media
perluasan langsung infeksi telinga atau tromboflebitis. Umumnya didahului oleh suatu abses ekstradural
Perluasan OMSKabses:
Erosi (demineralisasi pada infeksi akut) ; kronis erosi kolesteatoma /osteitis. Melalui jalur yg trbentuk /jalur anatomi (+); melewati defek akibat trauma /pembedahan Melalui tromboflebitis
Bakteri Aerob Streptococci S. aureus Gram negative aerobes (Enterobacter, Klebseila, E.coli, Proteus, Pseudomonas) Anaerobes (Bacteriodes, Peptostreptococus, Fusobacterium, Clostridium)
(-)spesifik ukuran abses, lokasi, virulensi kuman, status imunologi tubuh, respon tubuh, dan beratnya edem Gejala progresif 1-2 mggu, bradikardi, kejang, edema papil
infeksi intrakranial akan menyebabkan demam, peningkatan laju sedimentasi eritrosit dan leukosit perluasan masa lesi menyebabkan sakit kepala, perubahan status mental, hemiparesis, kejang, mual dan muntah, papiledema, atau perubahan papillary, tergantung pada lokasi abses
Cerebellum: ataksia, disdiado-kinetis, tremor intensif dan tidak tepat menunjuk suatu objek Temporal: afasia
pneumoensefalografi, scanning otak radionukleid absolut CT Scansensitivitas 100% (dx awal, lokalisasi, staging) Abses dgn CT Scan:lesi (+) cincin + edema sekitar, (+) KAPSUL + multilokulasi, multiplicity, Lesi hipodens, midline ahift, hidrosefalus, ruptur ventrikel imminens ABkejadian + kematian abses otak
Keluhan Utama
Nyeri telinga sebelah kiri
Riwayat Penyakit Abses serebri (+) ISPA(+) Alergi (-) Asma (-) Trauma (-)
Keadaan Umum
Thorak
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran Komposmentis Tanda Vital TD = 100780 mmHg N = 72 x/menit RR = 20 x/menit T = 36,4 0C
Paru : I = Gerakan nafas Kepala :simetris simetris Mata : : P = Fremitus raba simetris, palpebra tidak edema deviasi trachea (-) konjungtiva anemis: (+) : P = Sonor, nyeri ketuk Leher : Jugular venous tidak ada pressure tidak meningkat, A = Suara nafas vesikuler, kaku kuduk tidak ada Ronkhi (-/-), pembesaran getah bening (-) Wheezing (-/-) Cor : S1 S2 tunggal, bising (-)
Abdomen
Ekstremita s
Atas : Akral hangat, edema (-/-), Parese (-/-), perfusi baik Bawah : Akral hangat, edema (-/-), parese (-/-), perfusi baik
Tulang Belakang
I = Tampak datar, vena kolateral (-) P = H/L/M tidak teraba, nyeri tekan ulu hati (-) P = Timpani A = Bising usus (+) normal
Bagian Telinga Aurikula * Bentuk * Tragus Pain * Mastoid Pain * Hematom * Fistel Retroaurikuler * Abses Retroaurikuler Liang Telinga * Hiperemi * Edema * Sekret * Furunkel * Serumen * Jaringan Granulasi
Membran Timpani * Hiperemi * Bulging * Conus of light * Perforasi * Retraksi
Kanan
Normal Tampak serumen -
Kiri
Normal + + Kental, kekuningan, berbau Tampak serumen + (+) setengah total
Bagian Hidung Keadaan Luar Rinoskopi Anterior * Vestibulum nasi * Meatus nasi inferior * Concha nasi inferior * Septum nasi * Sekret * Perdarahan
Kanan Dbn Inflamasi (-), sekret(-) Sekret (-) Mukosa merah muda, edema (-) Deviasi (-) -
Kiri Dbn Inflamasi (-), sekret (-) Sekret (-) Mukosa merah muda, edema (-) Deviasi (-) -
HEMATOLOGI Hb (g/dl) Lekosit (ribu/ul) Eritrosit (juta/ul) Hct (vol%) Trombosit (ribu/ul) RDW-CV (%) MCV (fl) MCH (pg) MCHC (%) HITUNG JENIS Basofil% Eosinofil% Gran% Limfosit% Monosit% MID% Basofil# Eosinofil# Gran# Limf# monosit ESR SGOT SGPT Ureum Kreatinin GDS PT INR Cont PT APTT Kontr APTT
05/02 6,3 4,1 2,62 19,3 124 12,9 73,8 24,0 32,6 0,4 15,3 54,7 25,1 4,5 0,02 0,62 2,23 1,0 0,18 37 26 23 10 0,6 91 9,7 0,86 11,4 27,4 26,1
NORMAL 12,0 16,0 4,0 10,5 3,9 5,50 35 45 150 450 11,5 14,7 80,0 97,0 27,0 32,0 32,0 38,0 0,0-1,0% 1,0-3,0% 50.0-70.0% 25.0-40.0% 3,0-9,0% 4.0-11.0 % <1 ribu/ul <3 ribu/ul 2,50-7,00 ribu/ul 1,25-4,0ribu/ul 2,50-7,00ribu.ul 0,0-10,0 mm/jam 0-46 U/I 0-45 U/I 10-50 mg/dl 0.6-1.2 mg/dl 70-105 mg/dl 9.9-13.5 dtk
22.2-37.0 dtk
Tampak abses serebri multipel, 1 abses (yg atas) dgn kapsul kesan tidak intakruptur??
Tampak kerusakan rongga telinga tengah + jaringan granulasi yang memnuhi rongga telinga tengah
Usulan Px
DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronik tipe Maligna dengan Abses serebri multipel
Usulan penatalaksanaan
- Extraksi jaringan granulasi promastoidektomi sinsitra - Antibiotika spektrum luas - Analgetik - Anti inflamasi - Persiapan operasi mastoidektomi radikal -Konsul bedah saraf untuk penaganan lanjut abses serebri
Pasien berbaring telentang dan dilakukan GA ETT terpasang Insisi 25 mm lateral sinistra retroauricular meatus akustikus
granulasi (+), kholeostoma (+), pus (+) dilakukan kultur dan uji sensitivitas antibiotik
Perlebar hingga epitimpanunosikula (-)
Runtuhkan dinding posterior MAE hingga antrum mastoid menjadi
satu dengan cavum timpani Pastikan drainase baik Buat meatoplastik lebar Tutup lapis demi lapis Operasi selesai NB: tegmen destruksi (+), tegmen letak rendah, rongga mastoid sempit
7 Feb 2013 Operasi Mastoidektomi radikal dgn GA Inj.AB pre op, Adona, balance cairan Post op: evaluasi TV + perdarahan, parese fasialis(-), vertigo(-) Tx:inj.dexa, ceftriaxon, antrain, ranitidin
Ku: baik, kesadaran CM, keluhan (-) Tx: tarivid tts, PO.Klindami sin Evaluasi VS, tanda TIK
Ku:baik, kesadaran CM Parese fasialis(-). Vertigo(-) Luka sempat basahmen gering Tx: lanjutPO BLPL
Anamnesis, pemeriksaan fisik + penunjang Teori:OMSKR otopain > 2 bulan Kasus: otopain>> 2 bulan (7 tahun)
Teori: (+) cairan keluar dari telingaberbagai wujud konsistensi, bau busukOMSK maligna Kasus: cairan warna kuning kecoklatan berbau busukOMSK maligna Bau busuk: kolesteatom dalam kavum timpani atau kavum mastoid.
Teori: >> pd anak-anak, kolesteotomacenderung umum pd laki-laki Kasus: pasien menderita terdeteksi pd usia 6 tahun (tidak menutup kemungkinan infeksi (+) pd usia > dini), pasien laki-laki
disfagia
Area belakang telinga nyeri, edema(+), nyeri tekan (mastoid pain(+)) disfagia, nafsu makan Inf.OMSKerosi TT + mastoidperadangan
Px fisik
Kasus: jaringan granulasi (+), perforasi MT, (+) pus berbau busukOMSK maligna Pmeriksaan uji pendengaran: kesan tidakspesifiktuli campuranOMSK telah ekstensif
CT Scan
Teori: penebalan rongga TT, jaringan granulasi, kolesteatoma, tegmen timpani destruksi, osikel telinga tidak jelas Kasus: (+) jaringan granulasi, penebalan rongga, kolesteoatoma, tegmen timpanidestruksi (+) abses serebri multipel
OMSKabses serebri
Penelitian Shaw dan Russel: 47 kasus abses serebri93% nya dari OMSK
Mekanisme port the entry: melalui ekstensi secara langsung. Infeksi kronik pada rongga telinga tengah dapat mengikis/mengerosi tegmen timpani dan masuk ke dalam lobus temporal atau melalui tegemn mastoids ke dalam serebellum
teori kasus
OMSK malignatx operatif dgn mastoidektomi Join operasi bedah saraf (kraniektomi) vs THT (mastoidektomi radikal) Teknik op lain: operasi dengan mastoidektomi terbuka dan drainase abses serebri via transtemporal risiko < Terjadinya abses dpt dgn penggunaan AB
Penanganan fase kritis abses serebri dgn curiga ensefalitis post ruptur abseperbaikan KU Dilakukan mastoidektomi radikal sinistra, penaganan abses (-) R/minum obat AB untuk OMSK (-) Infeksi OMSK berlanjutdestruksi tegmen timpanipenyebaran infeksiabses otak
teori
Tujuan operasi: membuang semua jaringan patologis dan mencegah komplikasi ke intrakranial Kultur pus
kasus
Tujuan: Infeksi intrakranial(+), (-)relapsnya infeksi intrakranial (misalnya ensefalitis karena rupturnya abses) jaringan granulasi, koleasteatome, tegmen timpani yang mengalami destruksi dan rongga mastoid yang sempit dan adanya pus. Kultur pus: staphylococcus lentus, sensitif terhadap byk AB
Mastoidekto mi radikal
Pasien tidak boleh berenang seumur hidupnya Pendenganran << Meatalplasty rongga operasi >> mengering Fllow up: (-) komplikasi
Prognosis
tergantung dari cepatnya diagnosis ditegakkan serta tepatnya pengobatan yang diberikan. Penderita yang datang dalam stadium lanjut dengan kesadaran yang sangat menurun prognosisnya lebih jelek. Prognosis dikatakan juga akan lebih buruk bila abses otak fokusnya lebih dari satu atau disertai komplikasi intrakranial lainnya yang menyertai. Gejala sisa tersebut dapat berupa epilepsi, disfasia, hemiplegi dan sebagainya Kasus: burukR/penurunan kesadaran, abses multipel, penaganan lanjut utk abses serebri??
Telah dilaporkan kasus Otitis Media Supuratif Kronik tipe Maligna dengan abses serebri multiple pada seorang anak laki-laki berusia 13 tahun
Gx klinik berupa nyeri pada telinga kiri Yang terus menerus dan keluar cairan berbau berwarna kuning kecoklatan dan sebelumnya dengan kejang dan penurunan pendengaran yang progresif.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya jaringan granulasi pada liang telinga, adanya pus dan mastoid pain.
Penatalaksanaan yang dilakukankan adalah tindakan operatif mastoidektomi radikal dengan meatoplasti dan premberian antibiotik sistemik sesuai dengan hasil kultur kuman (pus).
Pada pasien ini juga terdapat komplikasi dari OMSK yaitu abses serebri yang multipel sehingga pada pasien ini semestinya dilakukan konsultasi ke bagian saraf atau bedah saraf untuk penanganan selanjutnya apakah perlu tindakan operatif atau tidak.