Anda di halaman 1dari 29

WAWANCARA DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

Disusun oleh : Yohanna Rahayu Nur Atikah Aprianus Muhammad Naqiuddin Mohd Fahmi

WAWANCARA PSIKIATRIK
Pendahuluan Wadah utama pemeriksaan psikiatrik Teknik yang diterapkan dokter terhadap pasien untuk tujuan diagnostik maupun terapeutik. Umumnya wawancara akan efektif jika berlangsung dengan alamiah (natural), nada mirip percakapan biasa, tidak kaku.

Komunikasi 2 arah: terapi ke klien - Tidak mengadili / menghakimi - Bukan interogasi Bersikap empati: - Memahami apa yang terjadi - Menerima klien apa adanya - Sikap berada di sampingnya

Introduksi formal Menjelaskan sifat dan tujuan wawancara Mendapatkan persetujuan Menggunakan pertanyaan terbuka Memperhatikan adanya tanda-tanda verbal dan non verbal Menggunakan pernyataan empatik dan teknik refokus Mengakhiri wawancara

KESULITAN WAWANCARA PSIKIATRIK


Pasien agresif dan mengancam Pasien yang lelah dan sangat depresif, sukar untuk konsentrasi Pasien yang bicaranya melantur sukar dimengerti Pasien yang membisu

RIWAYAT PSIKIATRIK
Data Pribadi Keluhan Utama Riwayat Gangguan Sekarang Penyakit / gangguan sebelumnya Riwayat Hidup

Data Pribadi
Nama Alamat Umur Jenis kelamin Status perkawinan Pendidikan Pekerjaan Bahasa, suku bangsa, agama dan lain-lain

Keluhan Utama
Dengan memberikan kalimat pembuka seperti :Bagaimana saya bisa menolong saudara?, Gangguan kesehatan apa yang saudara alami? Memacu pasien untuk bercakap bebas yang menghasilkan keterangan yang jauh lebih bermakna.

Pasien dibiarkan untuk menceritakan segalanya dengan gaya dan caranya sendiri. Keluhan utama dapat bersifat kabur, seperti: perasaan tegang, ragu, firasat yang aneh serta dapat pula tegas dan menyolok. Seringkali pasien mengemukakan sejumlah gejala somatik Ada juga pasien yang tidak mengemukakan keluhan tertentu atau mengaku tidak menderita apa-apa.

Riwayat Gangguan Sekarang


Penting menanyakan keterangan mengenai sifat dan situasi pada awal (awitan) timbulnya penyakit Keterangan perihal penyakit sekarang hendaknya memberi kepada pemeriksa suatu gambaran tentang awal dan perkembangan penyakitnya, riwayat keluhannya sekarang, awitan dan alasan berobat

Mendapatkan data mengenai dampak gangguan terhadap kehidupan pasien sekarang.

Riwayat Gangguan Sebelumnya


Riwayat gangguan psikiatrik Episode terdahulu gejala, derajat disfungsi, terapi, lama gangguan, kepatuhan terapi perhatian khusus pada episode pertama.

Riwayat gangguan medik Penyakit medik, bedah, trauma, yang memerlukan perawatan trauma kepala, penyakit neurologis, tumor, kejang, gangguan kesadaran, sifilis, HIV, gangguan psikosomatis.
Riwayat penggunaan zat Stimulan, alkohol, morfin, dan lain-lain.

Riwayat Hidup
Prenatal dan perinatal Masa kanak awal (0-3 tahun), Masa kanak pertengahan (3-7 tahun), Masa kanak akhir dan remaja Masa dewasa Riwayat pekerjaan Riwayat perkawinan Agama

Riwayat Hidup (2)


Riwayat militer (kalau ada) Aktivitas sosial Situasi kehidupan sekarang Riwayat hukum Riwayat psikoseksual Riwayat keluarga Mimpi, fantasi, dan nilai-nilai

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Merupakan gambaran keseluruhan tentang pasien yang didapat dari hasil observasi pemeriksa dan kesan yang dimunculkan oleh pasien saat wawancara
Status mental pasien bisa berubah ubah dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam

Gambaran Status Mental


1. DESKRIPSI UMUM (a) Penampilan
Gambaran tampilan dan kesan keseluruhan terhadap pasien yang direfleksikan dari postur ,sikap ,cara berpakaian dan berdandan Terminologi yang sering digunakan : tampak sehat ,tampak sakit ,tampak tenang ,tampak lebih tua ,tampak lebih muda ,tidak rapi ,kekanak-kanakan ,bizarre

(b) Perilaku dan aktivitas psikomotor


Pengamatan terhadap aktivitas psikomotor seperti : manerisme ,tics ,gerak geri ,kejang ,perilaku stereotipik ,ekopraxia ,hiperaktivitas ,agitasi ,fleksibilitas ,rigiditas ,cara berjalan ,kegelisahan ,perlambatan psikomotor dan perlambatan dari pergerakan tubuh secara umum ,dan aktivitas tanpa tujuan .

(c) Sikap terhadap pemeriksa


Misalnya : sikap kooperatif ,bersahabat ,penuh perhatian ,berminat ,jujur ,merayu ,defensif ,merendahkan ,bingung ,berbelit-belit ,apatis ,bercanda ,menyenangkan ,mengelak atau berhatihati

2. MOOD DAN AFEK (a) Mood


Definisi : Suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama ,yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya

Dapat dinilai dari pernyataan yang disampaikan oleh pasien ,ekspresi wajah ,perilaku motorik ,atau ditanyakan kepada pasien tentang suasana perasaan yang dialaminya .

(b) Afek
Definisi : Respons emosional saat sekarang ,yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah ,pembicaraan ,sikap dan gerak gerik tubuh pasien (bahasa tubuh) Penilaian terhadap afek dapat berupa afek normal ,terbatas ,tumpul atau mendatar

(c) Keserasian Afek


Pemeriksa mempertimbangkan keserasian respons pasien terhadap topik yang sedang didiskusikan dalam wawancara serasi / tidak serasi

3. PEMBICARAAN
Deskripsikan pembicaraan pasien ,cara pasien berbicara atau hendaya dalam berbicara

4. PERSEPSI
Gangguan persepsi yang melibatkan sistem sensorik seperti auditorik ,visual ,olfaktorik atau taktil seperti halusinasi dan ilusi perlu digambarkan

5. PIKIRAN
Dapat dibagi menjadi proses pikir (bentuk pikir) dan isi pikir Proses pikir : Cara seseorang menyatukan semua ideide dan asosiasi-asosiasi yang membentuk pikirannya Isi pikir : Apa yang dipikirkan oleh seseorang berupa ide ,keyakinan ,preokupasi dan obsesi

6. SENSORIUM DAN KOGNISI (a) Kesadaran


Gangguan kesadaran biasanya menunjukkan adanya gangguan otak organik .Pasien yang mengalami perubahan kesadaran biasanya ditandai dengan gangguan orientasi

(b) Orientasi dan Memori


Penilaian orientasi dilakukan terhadap waktu ,tempat dan orang .Penilaian fungsi daya ingat dibagi menjadi daya ingat jangka segera ,jangka pendek ,jangka sedang dan jangka panjang

(c) Konsentrasi dan Perhatian (d) Kemampuan membaca dan menulis (e) Kemampuan Visuospasial (f) Pikiran abstrak
Merupakan kemampuan untuk memahami konsep
(g) Kemampuan informasi dan intelegensi Berhubungan dengan kosa kata dan pengetahuan umum

7. PENGENDALIAN IMPULS
Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol impuls seksual ,agresif dan impuls lainnya .Kontrol impuls dapat dinilai dari informasi terakhir perilaku pasien tentang dirinya atau perilaku yang diobservasi selama wawancara .

8. DAYA NILAI DAN TILIKAN (a) Daya Nilai


Pemeriksa perlu memperhatikan kemampuan daya nilai sosial pasien (b) Tilikan Menilai pemahaman pasien terhadap penyakit yang dideritanya

Derajat tilikan terdiri atas :


1. Penyangkalan penuh terhadap penyakit 2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi juga sekaligus menyangkalnya pada waktu yang bersamaan 3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan orang lain ,faktor luar atau faktor organik 4. Pemahaman bahawa dirinya sakit ,tetapi tidak mengetahui penyebabnya 5. Tilikan intelektual : mengakui bahawa dirinya sakit dan tahu bahawa penyebabnya adalah perasaan irasional atau gangguan-gangguan yang dialami,tetapi tidak memakai pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa datang

6. Tilikan emosional sejati : pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan-perasaan pada diri pasien dan orang-orang penting dalam kehidupan pasien ,yang dapat membawa perubahan mendasar pada perilaku pasien

9. TARAF DAPAT DIPERCAYA


Pem.psikiatrik juga memperhatikan kesan pemeriksa terhadap kemampuan pasien untuk dapat dipercaya dan bagaimana ia menyampaikan peristiwa dan situasi yang terjadi secara akurat Pemeriksa dapat menilai kejujuran dan keadaan yang sebenarnya dari yang dikatakan pasien

RESUME
Menuliskan penemuan yang bermakna dan tidak Membuat diagnosa multiaksial sementara Membuat prognosa Membuat rencana penatalaksanaan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai