Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L : Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan)
Refrensi
(Indonesia) "PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI" (pdf). Diakses pada 2012-08-05.
Pengguanaan APD (alat pelindung diri ) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar Penggunaan APD perlu pengawasan , krn dengan penggunaan APD yg tdk tepat akan menambah cost
Pengertian APD Adl seperangkat alat yg digunakan oleh tenaga kerja utk melindungi seluruh / sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/ kecelakaan kerja Tujuan penggunaan APD Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah , semua jenis cairan tubuh , sekret, ekskreta , kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
TOPI SARUNG TANGAN MASKER KACA MATA/ PELINDUNG WAJAH BAJU KERJA / CELEMEK / SKORT SEPATU KARET / BOT
PENUTUP KEPALA| Tujuan : Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala / rambut petugas dari percikan bahan bahan dari pasien Manfaat penutup kepala
Petugas terhindar dari paparan / percikan darah dan cairan tubuh Pasien Mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit petugas kepada pasien
Sarung tangan Tujuan : Melindungi tangan dari kontak dengan darah , cairan tubuh, sekret, ekskreta, mukosa, kulit yang tidak utuh, dan benda yang terkontaminasi Jenis sarung tangan
Sarung tangan bersih Sarung tangan steril Sarung tangan rumah tangga
Indikasi Tindakan yang kontak atau yang diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah , cairan tubuh , sekret, ekskreta , kulit yang tidak utuh , selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi MANFAAT PEMAKAIAN SARUNG TANGAN
Petugas : Mencegah kontak tangan dengan darah , cairan tubuh, benda yang terkontaminasi Pasien : Mencegah kontak mikroorganisme dari tangan petugas memakai sarung tangan steril
Persiapan alat
Tahap kerja
Mencuci tangan mengambil sarung tangan Memasukkan jari jari tangan sesuai dgn jari jari sarung tangan Lakukan juga dengan tangan yang lain Melepas sarung tangan , kmd masukkan kedalam bengkok berisi larutan desinfekatan Mencuci tangan
Sikap
Menjaga kesterilan sarung tangan Tidak menyentuh benda benda lain ( yang tidak steril )
Cuci tangan sebelum memakai dan sesudah melepaskan sarung tangan Gunakan sarung tangan berbeda utk setiap pasien Pahami tehnik memakai dan melepaskan sarung tangan
Melindungi petugas dari kemungkinan genangan / percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dpt mencemari baju petugas Jenis
Persiapan
TAHAP KERJA
1. 2. 3. 4. 5. Mencuci tangan Memakai celemek / skort menutupi semua pakaian luar Melepas skort dgn bagian dlm disebelah luar Masukkan ke dlm kantong cucian / ember Mencuci tangan
SIKAP
Skort yang akan dipakai bersih dan tali/kancingnya lengkap Sesuai dengan ukuran tdk memakai skort diluar kamar pasien Mengganti skort yang basah menghindari kontaminasi Skort dipakai hanya satu kali
Petugas : mencegah membran mukosa petugas terkena kontak dgn percikan darah dan cairan tubuh Pasien mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung petugas yang mengandung mikroorganisme saat bicara , batuk ,bersin
PERSIAPAN
Tahapkerja
Memasang masker
Memasang masker menutupi hidung dan mulut mengikat tali talinya bagian atas lewat atas telinga ke blkg kpl bag bawah di belakang leher
Menanggalkan masker
Menanggalkan masker dg melepaskan tali talinya Masker dilipat dgn kedua permukaan dalamnya bertemu Madker dimasukkan ke tempat khusus / direndam dg larutan desinfektan
Sikap
Masker dipakai satu kali Jika sdh lembab harus diganti tdk efektif lagi Jangan menggantung masker di leher dan kmd dipakai lagi Tidak memakai masker ke luar dari lingkungan pasien
Sepatu pelindung
Tujuan : Melindungi kaki petugas dari tumpahan / percikan darah , cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tudukan benda tajam / kejatuhan alat kesehatan Sepatu karet / plastik yg menutupi seluruh ujung dan telapak kaki Sepatu pelindung hrs digunakan selama didlm ruang operasi dan tidak boleh dipakai ke luar Sandal , sepatu terbuka dan telanjang kaki tidak dianjurkan