Anda di halaman 1dari 2

BAB IPENDAHULUANA.

LatarBelakang M edula spinalis merupakan bagian lanjutan dari medula oblongata yangmenju l ur ke arah kaudal melalui foramen magnum lalu berakhir di antara v e r t e b r a l u m b a l p e r t a m a d a n k e d u a . F u n g s i m e d u l a s p i n a l i s y a i t u mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh dan bergerak refleks . Cedera medula spinalis dapat diartikan sebagai suatu kerus aka nf u n g s i n e u r o l o g i s y a n g d i s e b a b k a n o l e h b e n t u r a n p a d a d a e r a h m e d u l a s pinalis . Kerus akan medula spinalis pada daerah lumbal mengakibatkan paralisis otot-otot pada kedua anggota gerak bawah, serta gangguan spinkter pada uretra dan rectum. Berdasarkan ada/tidaknya fungsi yang dipertahankandi bawah lesi, cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan i n k o m p l e t . P e m b a g i a n i n i p e n t i n g u n t u k m e n e n e t u k a n p r o g n o s i s d a n penanganan selanjutnya (Brunner dan Suddarth, 2001).Cedera medula spinalis paling umum terjadi pada us ia usia 16 sampai 30 tahun, sehingga termasuk salah satu penyebab gangguan fungsi saraf yang sering menimbulkan kecacatan permanen pada usia produktif. Kelainan inisering mengakibatkan penderita harus terus berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda karena paraplegia. Di antara kelompok usia ini, kejadianlebih sering pada laki-laki (82%) dari pada wanita (18%). Penyebab palingumum adalah kecelakaan kendaraan bermotor (MVCs: 39%), jatuh (22%),tindakan kekerasan (25%), dan olahraga 7%. Sekitar 20% dari orang tua yangmengalami CMS adalah karena jatuh (Morton, 2005).Data epidemiologik dari berbagai negara menyebutkan bahwa angka kejadianCMS sekitar 11,553,4 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Angka ini belum termasuk data jumlah penderita yang meninggal pada saat terjadinya cedera akut (Islam, 2006).P usat D ata N asional Cedera Medula Spinalis (The National S pinal CordIn jury D ata Res earch Centre) memperkirakan terdapat 10.000 kasus baru CMS setiap tahunnya di Amerika Serikat. Insidensi paralisis komplet akibatkecelakaan diperkirakan 20 per 100.000 penduduk (Pinzon, 2007).D ata dari bagian rekam medik RSUP F atmawati dari Januari-Juni 2003,angka kejadian fraktur berjumlah 165 termasuk di dalamnya 20 pas ien menderita cedera medula spinalis (12,5%).P asien yang mengalami cedera medula spinalis bone loss pada L2-L3membutuhkan perhatian lebih dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari danmobilisasi. Pasien beresiko mengalami komplikasi cedera spinal seperti syok spinal, trombosis vena profunda, dan hiperfleksia autonomik. Oleh karena itu,sebagai perawat sangat perlu untuk dapat membantu dalam memberikan asuha n keperawatan pada pasien cedera medula spinalis lumbal dengan cara promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif sehingga masalah dapat teratasidan pasien dapat terhindar dari kemungkinan masalah yang buruk.B . P e r u m u s a n M a s a l a h Berdasarkan angka kejadian cedera medula spinalis dan tingkat keparahan yang ditimbulkan, maka penulis merumuskan masalah yaitu profesionalisme

Anda mungkin juga menyukai