Andi Aisyiah Alwie (1106005282) Corry Oktaviani S (1106007842) Mega Larasati A (116012060) Widya Setyaningtyas (1106014892)
Apa itu virus H5N1 ? Sejarah Penyebaran Virus H5N1 Mekanisme Penyebaran Virus H5N1 Inter-host Transmission of HPAI H5N1 Inter-subtype Reassortment of HPAI H5N1 Metode Analisis Filogenetik Virus
Virus H5N1
Virus H5N1 adalah subtipe dari virus influenza A yaitu virus yang inangnya adalah burung yang hidup di air (aquatic bird).
Virus RNA Laju mutasi tinggi Produk antigenic drift Memiliki 8 fragmen RNA yang tersegmentasi PB2, PB1, PA, HA, NP, NA, MP, dan NS.
Virus H5N1
Antigenetic shift Peristiwa antigenic shift disebabkan oleh adanya akumulasi mutasi pada genom RNA virus tersebut Antigenetic drift peristiwa antigenic drift disebabkan karena terjadinya persilangan genom antara virus dengan tipe yang berbeda pada waktu yang sama disebut dengan reassortment.
Berdasarkan tingkat virulensi dari virus influenza, terbagi menjadi : - A Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) dan - A Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI).
Sebanyak 13 node berbeda berhasil diidentifikasi: I: Gs / GD, II: X-series, III: clades 1, 2, 8, 9; IV: Clade 1, V: Vietnam, Thailand, Malaysia (VTM) +prekursor, VI:VTM, VII: Indonesia + prekursor, VIII: Clade 2.1 (Indonesia), IX: Clade 2.2 (Qinghai keturunan), X: Clade 2.3; XI: clades 2.3.1, 2.3.2, XII: Clade 2.3.3, 2.3.4, XIII: Clade 2.3.4 (Fujian-like).
Pada akhir tahun 2003 dan awal tahun 2004, infeksi yang disebabkan oleh virus HPAI H5N1 dilaporkan mewabah di beberapa negara tetangga di Asia. Tahun 2005, wabah influenza H5N1 dilaporkan telah menyebar ke Tibet, Kazakhstan, Mongolia, Siberia, Turki, Romania, Kroasia, Inggris dan Ukraina. Februari 2006 pertama kalinya virus HPAI H5N1 dilaporkan mewabah di benua Afrika
2. Proteotyping
Metode tersebut telah diajukan untuk mempelajari evolusi dari virus influenza tipe A. Metode proteotyping mirip dengan metode genotyping di tingkat DNA yaitu dapat membaca variasi asam amino dari virus.
Kesimpulan
Dari semua metode -metode tersebut memiliki kekurangan masing masing. Sampai saat ini belum ditemukan metode efektif untuk menganilisis sekuensing virus H5N1 sehingga belum ditemukan cara efektif untuk mencegah penyebaran virus H5N1. Hubungan phylogenomic dan phylogeographic akan dikombinasikan dengan keberagaman vektor inang, perilaku dan ekologi virus H5NI yang menjadi alat yang lebih efektif dalam melacak asal-usul, transmisi, dan reassortment evolusi virus H5N1