Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

Transplantasi (cangkok) ginjal adalah proses pencangkokan ginjal ke dalam tubuh seseorang melalui tindakan pembedahan. Ginjal baru bersama ginjal lama yang fungsinya sudah memburuk akan bekerja bersama-sama untuk mengeluarkan sampah metabolisme dari dalam tubuh. Ginjal adalah organekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. (1) Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan" sebuah ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal cangkokan ini selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak. Kedua ginjal lama, walaupun sudah tidak banyak berperan tetap berada pada posisinya semula, tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama ini menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah tinggi. (2)

BAB II PEMBAHASAN KASUS


Sesi 1 Seorang pria yang sakit dan harus menjalani tansplantasi Skenario ke-1

Tuan Karim, 40 Tahun, pengusaha swasta yang cukup sukses. Tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah. Tuan Karim seorang yang sangat taat beragama dan sangat disiplin menjaga kesehatannya. Sesudah beribadah, setiap hari Tuan Karim melakukan olahraga dan minum jamu tradisional untuk menjaga kondisi fisiknya. Ia tidak mengetahui apa kandungan yang ada dalam jamu tradisional tersebut, hanya menurut kata orang, minum jamu tradisional itu baik untuk menjaga kesehatannya. Mengingat usia yang sudah tidak muda lagi, istrinya menganjurkan Tuan Karim untuk memeriksakan kesehatannya pada dokter. Tuan Karim sebenarnya enggan sekali ke dokter karena ia merasa cukup sehat, tetapi karena istrinya mendesak terus, akhirnya pergi juga ia memeriksakan kesehatannya pada dokter. Setelah melakukan pemeriksaan dengan cermat, dan didukung oleh hasil pemeriksaan laboratorium, dokter menyatakan bahwa Tuan Karim menderita penyakit gagal ginjal yang sudah cukup parah. Mendengar penjelasan dokter, Tuan Karim serta merta menolaknya. Ia merasa dirinya sehat, dan kalau toh ada penyakit, itu hanyalah suatu sapaan dan cobaan dari Tuhan saja, yang ia yakini akan hilang setelah ibadahnya lebih rajin lagi, bahkan ia menuduh dokternya sudah melampaui kekuasaan Tuhan karena sudah berani menentukan nasib manusia.

Skenario ke-2 Menurut keterangan dokter, penyakit Tuan Karim adalah gagal ginjal yang sudah cukup parah. Satu-satunya pengobatan yang dapat menyembuhkan hanyalah transplantasi ginjal, itupun kalau ada donor yang cocok. Tuan Karim diberi beberapa pilihan, mau transplantasi di Jakarta atau di Beijing yang terkenal banyak donornya. Setelah musyawarah keluarga, akhirnya mendesak Tuan Karim agar mau menjalani transplantasi ginjal. Desakan keluarga itulah yang membuat Tuan Karim akhirnya menyerah dan mau menjalani transplantasi ginjal. Ia memilih transplantasi di Jakarta, agar bisa ditunggu oleh keluarganya.

Identifikasi Nama: Umur: Jenis kelamin: Status: Tn. Karim 40 tahun laki-laki menikah

Masalah yang di hadapi Tuan Karim 1. Penyakit gagal ginjal yang sudah cukup parah 2. Pola pikir Tuan Karim, mengenai penyakitnya. Yaitu ia menyakini penyakitnya akan hilang setelah ibadahnya lebih rajin lagi 3. Menudu dokternya yang sudah melampaui kekuasaan Tuhan karena sudah berani menentukan nasib manusia

Pandangan agama mengenai sakit Islam Sakit Ujian Iman (Qs. 21;35) : Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. Sikap dalam menghadapi penyakit: 1. Ikhlas dan sabar QS. 2:153 QS. 2:155 QS. 39:10

2. Berdoa

QS. 40:60

3. Berobat 4. Tidak keluar dari wabah 5. Tidak mengunjungi orang sehat bila penyakit menular 6. Bertawakal (QS. 8:2) Protestan 1. Kej.3; Rm. 8:19-23 Pemberontakan manusia (+iblis) terhadap Allah (dosa manusia pertama). 2. Ulah manusia sendiri (perilaku hidup tidak sehat) (tak menjaga tubuh sebagai Bait Allah) (1 kor; 6:19) 3. Ulah orang lain ( Sakit/ penyakit disebabkan secara sengaja/ tidak sengaja oleh orang lain, contoh: kecelakaan, penyakit menular, dsb) Dari kuasa atau roh-roh jahat ( Luk. 13:10-17, Luk: 8:2) 4. Semua atas seijin tuhan dan di dalam kontrol tuhan ( contoh kisah Ayub, Roma 8:28) 5. Proses pemurniaan Allah (sebagai didikan yang membuahkan damai sejahtera melalui sakit/penyakit) (Ayb. 5:1718; Ibr.2:11; 1 Kor.11:32) 6. Penderitaan dari sakit / penyakit membawa kebaikan bagi jemaat. Sakit di tengah penderitaannya membagi sukacita dalam Tuhan, membawa berkat bagi orang lain). (Kol. 1:24; 2 Kor. 1:5). 7. Sakit penyakit diizinkan Allah untuk kesaksian (khususnya bagi iblis, bahwa di tengah penderitaan si sakit tetap mengasihi Allah) (Ayb. 1,2) Katolik Karena kelalaian manusia menjaga tubuhnya sendiri, bukan dari Tuhan Hindu Kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai macam jenis penyakit dan teknik pengobatan. Di dalam kitab suci Atharwa Weda isinya lebih banyak mengulas hal-hal yang bersifat

keduniawiaan. Misalnya, tata cara pengobatan, menolak bala penyakit, menawarkan atau memunahkan racun dan sejenisnya. (3) Hidup di dunia ini sudah biasa mengalami rwa bineda yaitu dua hal yang berlawanan anatara: hidup >< mati, dharma >< adharma ><, baik >< buruk, sehat >< sakit, dll. Hendaknya kita dapat mengendalikan diri kita terhadap kedua hal yang berlawanan ini. Sehat maupun sakit hendaklah kita terima dan tetap bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa ( Sang Hyang Widhi Wasa), dan berusaha mengobatinya. Buddha 1. Dhammapada 137-140 Apabila seseorang menyerang orang yang suka damai, atau menganiaya orang yang tidak bersalah, maka ia akan mengalami sepuluh keadaan yang menyedihkan. Rasa sakit yang luar biasa, malapetaka, luka-luka pada tubuh, penyakit yang berat, terganggu jiwanya, dipersulit oleh penguasa, difitnah, kehilangan sanak keluarga, jatuh miskin, rumahnya terbakar dalam lautan api. Setelah kematiannya orang jahat itu lahir di alam neraka.

2. Dhammapada 147 Lihatlah tubuh yang indah ini, banyak orang yang menganggapnya sangat berharga dan dirawat dengan sungguh-sungguh, tetapi sesungguhnya tubuh ini tidaklah kekal, penuh luka, ditopang oleh sekumpulan tulang dan mudah sekali terserang penyakit. 3. Dhammapada 148 Tubuh ini sangat rapuh, sarang penyakit dan lemah, mengeluarkan zat-zat yang busuk dan berbau melalui Sembilan lubang pengeluaran, mudah hancur, karena kematian akan mengakhirinya. 4. Dhammapada 150 Tubuh ini terbentuk oleh tulang-tulang, terbungkus dan diisi oleh daging dan darah, didalamnya terdapat kelapukan dan kematian, kesombongan dan rasa tidak berterima kasih.

Pandangan Bioetika mengenai sakit Perasaan sakit dari persepsi masing-masing individu. Kekuatan tubuh masing-masing orang sangat berpengaruh.

Hubungan Dokter Pasien pada kasus ini adalah Kurang nya informasi yang di berikan oleh dokter sehingga pasien tidak mengerti tentang penyakitnya yang sudah parah Harus bertindak sebagai mitra Atas dasar kepercayaan

Transplantasi menurut Hukum PP 18/1981, BEDAH MAYAT KLINIS DAN BEDAH MAYAT ANATOMIS SERTA TRANSPLANTASI ALAT ATAU JARINGAN TUBUH MANUSIA Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik Donor adalah orang yang menyumbangkan alat dan atau jaringan tubuhnya kepada orang lain untuk keperluan kesehatan Pasal 33 UU Kesehatan (1) Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh, transfuse darah, implant obat dan atau alat kesehatan, serta bedah plastic dan rekonstruksi. (2) Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfuse darah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.

Pasal 34 UU Kesehatan (1) Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan di lakukan di sarana kesehatan tertentu. (2) Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan donor ybs dan ada persetujuan donor dan ahli waris atau keluarganya. (3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaran transplantasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan PP. Undang Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang : Kesehatan

Pasal 1 ayat 5 Transplantasi adalah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. (4)

Pandangan Bioetika mengenai Transplantasi dan Donor Organ Justifikasi Transplantasi Hanya memberikan satun organ dari organ yang dimilikinya Kewajiban berbuat baik Amat bermanfaat bagi resipien Risiko bagi donor terbatas

Justifikasi Transplantasi ( James Nelson) Transplantasi adalah upaya terakhir setelah yang lain gagal Tujuan utama demi kesehatan pasien, bukan eksperimen klinis Persetujuan terhadap prosedur harus bebas dan berdasar informasi yang akurat Perlindungan terhadap pasien, keluarga, dan donor Proporsional: manfaat, risiko, dan biaya

Pandangan agama mengenai Transplantasi Islam Dilakukan oleh ilmuwan ahli dengan perhitungan yang tepat Perbandingan kemaslahatan dengan kemudharatan jelas Pendonoran merupakan jalan satu-satunya Jangan menjadikan hilangnya hak Allah pada anggota badan yang di donorkan Jangan diberikan kepada orang yang tidak berhak hidup Jangan melecehkan kehormatan manusia Pendonor harus paham benar dengan masalah pendonoran Harus dilakukan dibawah lembaga resmi yang ahli dari segi keilmuan maupun akhlak. Katolik Pada dasarnya, gereja Katolik atau Agama Katolik MENYETUJUI atau memperbolehkan transplantasi organ tubuh manusia. Di dalam ensiklik Evangelium Vitae (injil kehidupan), Paus Yohanes Paulus II menyatakan, ada kepahlawanan harian, yang terdiri dari amal perbuatan dengan membagi sesuatu, besar atau kecil, yang bisa menggalang kebudayaan hidup yang otentik. Teladan amal perbuatan yang secara khas layak dipuji seperti itu ialah pendermaan organ-organ, yang dilaksanakan melalui cara yang DARI SUDUT ETIKA DAPAT DITERIMA, dengan maksud menawarkan kemungkinan kesehatan bahkan hidup atau nyawanya sendiri untuk orang sakit yang kadang-kadang tidak mempunyai harapan lagi (no.86). Protestan Pemikiran modern: manusia hanya terdiri dari materi-materi Konsep humanisme modern apa yang bisa diberikan kepada orang lain Masalah: hidup mati bukan di materi tidak menjadi keharusan transplantasi/donasi. Manusia bukan kumpulan dari organ-organ Frankestein Organ rusak untuk belajar makin mengerti dan mengenal tuhan kesehatan bukan goal dari hidup Goal hidup: untuk kemuliaan Allah

Pelaksanaan donor atau transplantasi organ bergantung kepada pergumulan pribadinya di hadapan tuhan, apa yang Tuhan inginkan melalui tindakan tersebut

Hindu Sloka 145 Pemberian sesuatu kepada smeua mahkluk dan belas kasihan memberikan hidup kepada satu makhluk, bila di timbang kedua perbuatan itu, sungguh lebih berat timbangan pemberian hidup kepada satu makhluk. Sloka 175 Maka tindakan orang yang tinggi pengetahuannya, tidak saying merelakan kekayaannya, nyawanya seklai pun, jika untuk kesejahteraan umum; tahulah Beliau akan maut pasti dating dan tidak adanya sesuatu yang kekal; oleh karena itu adalah lebih baik berkorban (rela mati) demi untuk kesejahteraan umum. Sloka 191 Ya anakku (Janamejaya) putra keturunan dewi kunti, orang yang miskinlah yang anakku patut berikan sedekah, jangan memberikannya kepada orang yang kaya, sebab kepada orang yang sakit, layak obat itu diberikan; akan tetapi bagi orang yang sehat, tidak ada gunanya obat itu. Pelaksanaan transplantasi donor organ tubuh manusia ini, diusahakan dengan tidak membunuh/ ahimsa. Buddha Tidak ada masalah sepanjang tidak ada pelanggaran sila dan Dhamma Dilakukan dengan sadar dan sukarela

DAFTAR PUSTAKA 1. http://akpemgaruttingkat2akel4.blogspot.com/2011/04/tugas-ke-13-transplantasiginjal.html 2. http://www.sahabatginjal.com/display_articles.aspx?artid=13 3. http://www.network54.com/Forum/178267/message/1015375603/Usada,+Pengobatan+A lternatif+Dalam+Ajaran+Hindu 4. http://www.affaveti.org/wp-content/uploads/2010/09/uu23_1992_ind.pdf

Anda mungkin juga menyukai