Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Dosen : Retmiarti

DEMOKRASI

Nama : Catur Riyadi NPM : 38412248 Kelas : 1-ID08

Teknik Industri Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Demokrasi. Dalam penulisan makalah ini saya sampaikan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi tanpa hentihentinya. 2. Ibu Retmiarti sebagai Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami semua. 3. Rekan-rekan kelas 1-ID08 yang telah membantu atau memberikan saran. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa saya terima dengan hati terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan.

Bekasi, April 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................i Daftar Isi ..................................................................................................................................ii BAB I Pendahuluan .................................................................................................................1 1. Latar Belakang ......................................................................................................1 2. Rumusan Masalah ..................................................................................................1 BAB II Pembahasan.................................................................................................................2 1. Pengertian Demokrasi.............................................................................................2 2. Perkembangan Demokrasi.......................................................................................4 3. Bentuk-Bentuk Demokrasi......................................................................................5 4. Prinsip Demokrasi....................................................................................................8 5. Unsur-Unsur Pemerintahan yang Demokratis.........................................................8 BAB III Penutup ......................................................................................................................9 1. Kesimpulan .............................................................................................................9 2. Saran........................................................................................................................9 Referensi .................................................................................................................................10

ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Hasil Penelitian menyatakan mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang di perjuangkan oleh para pendukungnya yang berpengaruh (UNISCO 1949). Hampir semua negara di dunia menyakini demokrasi sebagai tolak ukur tak terbantah dari keabsahan politik. Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik demokrasi. Hal itu menunjukan bahwa rakyat di letakkan pada posisi penting walaupun secara operasional implikasinya diberbagai negara tidak selalu sama. Tidak ada negara yang ingin dikatakan sebagai negara yang tidak demokratis atau negara otoriter.

2.

Rumusan Masalah Dalam makalah ini saya mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pengertian Demokrasi 2. Perkembangan Demokrasi Indonesia 3. Bentuk-Bentuk Demokrasi 4. Prinsip Demokrasi 5. Unsur-Unsur Pemerintahan yang Demokratis

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Demokrasi Istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem demokrasi di banyak negara. Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).

2.

Perkembangan Demokrasi Indonesia Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembangan demokrasi telah mengalami

pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan social dan politik yang demokratis dalam masyarakat. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu system politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building dengan partisipasi rakyat sekaligus menihindarkan timbulnya dictator perorangan, partai atau militer. Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam 4 periode: 1) Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer) Demokrasi parlementer menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai. Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan. 2) Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin) Demokrasi terpimpin ini telah m,enyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai unsure social-politik semakin meluas. 3) Periode 1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru) Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya, peran presiden semakin dominant terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab kenyataannya yang dilaksanakan tidaka sesuai dengan nilai-nilai pancasila. 4

4) Periode 1999- sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi) Pada masa ini, peran partai politik kembali menonjol sehingga demokrasi dapat berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelah Pemilu banyak kebijakan yang tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih kea rah pembagian kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain, model demokrasi era reformasi dewasa ini kurang mendasarkan pada keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia (walfare state).

3.

Bentuk-Bentuk Demokrasi a. Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat 1) Demokrasi langsung Demokrasi langsung ialah demokrasi dimana rakyat secara langsung

mengemukakan kehendaknya dalam suatu rapat yang dihadiri seluruh rakyatnya. Demokrasi langsung pernah dijalankan di negara-negara kota pada jaman yunani kuno. 2) Demokrasi tidak langsung(demokrasi perwakilan) Demokrasi perwakilan yaitu Demokrasi dimana rakyat menyampaikan

kehendakannya melalui dewan perwakilan rakyat. Demokrasi perwakilan di jalankan oleh negara-negara pada jaman modern. b. Dilihat dari titik berat paham yang dianut 1) Demokrasi barat(demokrasi liberal) Demokrasi barat lebih menitikberatkan pada kebebasan bergerak,berpikir dan mengeluarkan pendapat.

Kelebihan demokrasi liberal : Menjunjung tinggi persamaan hak pada bidang politik

Kelemahan demokrasi liberal : adanya kesenjanagan yang lebar antara golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi lemah golongan ekonomi kuat dapat membeli suara rakyat dan suara DPR

2) Demokrasi timur atau komunis Demokrasi timur lebih menitik beratkan pada paham kesamaan yg menghapuskan perbedaan kelas diantara sesama rakyat. Kelebihan demokrasi timur : kesenjangan ekonomi kecil, menjunjung tinggi persamaan dalam bidabg ekonomi.

Kelemahan demokrasi timur persamaan hak bidang politik kurang diperhatikan. Tidak adanya kompetisi dan tidak diakuinya hak milik pribadi menyebabkan etos kerjanya kurang baik. 3) Demokrasi gabungan Demokrasi yg berprinsip mengambil kebaikan dan membuang kelemahan dari demokrasi barat ke timur. Dalam demokrasi gabungan : hak milik pribadi diakui,namun hak milik pribadi juga berfungsi social upaya menyejahterahkan rakyat jangan sampai menghilangkan drajat dan HAM

c. Sistem demokrasi modern 1) Demokrasi dengan sistem parlementer kekuasaan legislatif (DPR) di atas eksekutif pemerintah presiden atau raja hanya sebagai kepala negara y6g kedudukannya sebagai lambang Kebaikan demokrasi dengan sistem parlementer - pengaruh rakyat terhadap politik yg dijalankan pemerintah besar sekali - kontrol rakyat terhadap pemerintah baik Kelemahan demokrasi dalam sistem parlementer Sering timbul krisis cabinet tidak mendapat dukungan dari mayoritas anggota DPR 2) Demokrasi Dengan Pemisahan kekuasaan Sistem ini menganut ajaran montesquieu kekuasaan legislatif :kekuasaan untuk membuat undang-undang kekuasan eksekutif : kekuasaan untuk melaksanakan UU kekuasaan yudikatif : kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan UU Ciri-ciri sistem pemisahan kekuasaan kepala negara merupakan penguasa eksekutif yang nyata kekuasaan yudikatif tidak dapat di campuri kekuasaan lain Keuntungan sistem pemisahan kekuasaan pemerintah setabil karana presiden dan mentri tidak dapat dijatuhkan oleh DPR pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya Kelemahan sistem pemisahan kekuasaan : pengawasan pemerintahan kurang berpengaruh pengaruh rakyat terhadap kebijakan politik negara kurang mendapatkan perhatian 7

4.

Prinsip Demokrasi Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian

dikenal dengan "soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 1) Kedaulatan rakyat; 2) Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3) Kekuasaan mayoritas; 4) Hak-hak minoritas; 5) Jaminan hak asasi manusia; 6) Pemilihan yang bebas dan jujur; 7) Persamaan di depan hukum; 8) Proses hukum yang wajar; 9) Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 10) Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; 11) Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

5.

Unsur-Unsur Pemerintahan yang Demokratis keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik : 1) tingkat persamaan tertentu diantara warga Negara 2) tingkat kebebasan/ kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai olaeh warga Negara 3) suatu system perwakilan 4) suaru system pemilihan kekuasaan mayoritas

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja. Demokrasi Indonesia harus dijalankan dengan baik oleh semua dukungan kalangan masyarakat tanpa pandang bulu. Mulai dari kegiatan demokrasi yang paling sederhana sampai dengan kegiatan demokrasi yang paling kompleks didalam pemerintahan Indonesia. Oleh sebab itu untuk dapat menjalankan demokrasi yang baik diperlukan aturan aturan hukum yang dapat menjadi panutan untuk semua masyarakat agar terciptanya demokrasi yang aman, tentram, serta rukun untuk semua kalangan.

2.

Saran Indonesia yang merupakan salah satu negara penganut sistem pemerintahan

demokrasi, oleh karena itu kita sebagai warga negara yang bertempat tinggal di negara demokrasi maka kita harus menegakkan domokrasi yang sebenarnya yang berasaskan pancasila.

REFERENSI
1. http://pkn-dragbike329yahoo.blogspot.com/ 2. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&s qi=2&ved=0CEEQFjAC&url=http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-danpolitik/pengertiandemokrasi/&ei=LTNiUYWeI8ThrAfVoIH4Bw&usg=AFQjCNGxDkHKESQZ62O5 WQWxjuixMaZ43g&bvm=bv.44770516,d.bmk 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi 4. http://handikap60.blogspot.com/2013/01/unsur-unsur-pemerintahan-yangdemokratis.html

10

Anda mungkin juga menyukai